Email: vitadhiyazzati@gmail.com
Abstrak
Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Sifat elastis diartikan sebagai kemampuan suatu
benda untuk kembali ke kedudukan semula setelah diberi gaya dari luar. Setiap pegas akan
memiliki tetapan pegas yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Konstanta pegas
diartikan sebagai ukuran kekakuan yang dimiliki oleh suatu pegas yang biasanya dilambangkan
dengan huruf kdan memiliki satuan N/m. Maka dari itu, percobaan yang dilakukan bertujuan untuk
menentukan besarkonstanta pegas dengan menggunakan dua cara. Dua cara tersebut yaitu cara
stas dan cara dinamis.Cara statis dilakukan dengan menghitung pertambahan dan pengurangan
panjang pada saat massabeban ditambahkan atau dihilangkan. Cara dinamis dilakukan dengan
menghitung waktu yangdigunakan untuk menghasilkan sepuluh kali getaran pada pegas. Pada
percobaan ini dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan dengan percobaan yang sama. Dimana,
dalam percobaan terdapat beberapavariable yang berbeda yaitu pada massa beban yang akan
ditambahkan serta pemberian simpanganpada cara dinamis. Massa beban yang akan ditambahkan
ditimbang dengan menggunakan neracao’hause. Sedangkan besar simpangan yang digunakan
sebanyak tiga macam yaitu 2 cm, 3 cm dan 5 cm.Nilai konstanta pegas dengan cara statis dapat
dihitung dengan menggunakan rumus… dan dengan caradinamis dapat dihitung menggunakan
rumus… dari kedua hasil nilai konstanta pegas tersebut dilakukananalisis perbandingan dimana
seharusnya nilai konstanta dengan menggunakan kedua cara tersebutadalah sama. Namun pada
percobaan yang telah dilakukan terdapat perbedaan nilai konstanta denganselisih yang cukup jauh.
Perbedaan nilai konstanta tersebut dapat terjadi karena disebabkan olehbeberapa factor seperti
ketidaktelitian praktikan saat menggunakan alat yang digunakan saatpercobaan, kurangnya
pemahaman praktikan saat mengambil data dan kedaktepatan saatmenggunakan stopwatch.
Dengan kata lain, kesalahan-kesalahan yang teradi sebagian besardikarenakan oleh factor human
error.
Kata kunci:Pegas, Elastisitas, Hukum Hooke.
Abstract
A spring is an example of an elastic object. Elastic properties are defined as the ability of an object
to return to its original position after being applied an external force. Each spring will have
different spring settings from one to another. The spring constant is defined as a measure of the
stiffness of a spring which is usually denoted by the letter k and has units of N/m. Therefore, the
experiment carried out aims to determine the spring constant using two methods. The two methods
are the static method and the dynamic method. The static method is carried out by calculating the
JFT | 1
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
increase and decrease in length when the load mass is added or removed. The dynamic method is
carried out by calculating the time used to produce ten vibrations in the spring. This experiment was
carried out three times with the same experiment. Where, in the experiment there are several
different variables, namely the mass of the load to be added and the deviation given in a dynamic
way. The mass of the load to be added is weighed using a balance o'hause. Meanwhile, there are
three types of deviations used, namely 2 cm, 3 cm and 5 cm. The spring constant value can be
calculated using the static method using the formula... and the dynamic method can be calculated
using the formula... from the two results of the spring constant value, a comparative analysis is
carried out where the value should be. The constant using both methods is the same. However, in
the experiments that have been carried out there are differences in constant values with quite large
differences. Differences in constant values can occur due to several factors such as the
practitioner's inaccuracy when using the tools used during the experiment, the practitioner's lack of
understanding when taking data and inaccuracy when using a stopwatch. In other words, the errors
that occurred were mostly caused by human error factors.
Keywords: Spring, Elasticity, Hooke's La.
1. PENDAHULUAN
Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke
bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan
(dibebaskan). Berdasarkan sifat elastis ini, benda-benda kertas dan tanah liat disebut
sebagai benda yang tidak elastis. dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu benda
elastis dan benda plastis (tak elastis). Benda-benda seperti busa spons, karet gelang, dan
pegas baja disebut sebagai benda yang elastis. Sedang benda-benda seperti kertas dan tanah
liat disebut sebagai benda yang tidak elastis atau plastis .
Konstanta pegas adalah besarnya gaya yang dibutuhkan atau yang harus diberikan
sehingga terjadi perubahan panjang sebesar satu satuan panjang. Satuan SI untuk konstanta
pegas adalah N/m atau 𝑘𝑔.𝑚/𝑠2. Sebuah gaya pemulih yang ditimbulkan oleh sebuah
pegas ditentukan oleh Hukum Hooke. Saat menentukan koefisien elastisitas, pegas dibebani
dengan beban. Hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan proporsionalitas antara ekstensi
pegas dan bobot. Koefisien proporsionalitas adalah koefisien elastisitas pegas. Oleh karena
itu diperlukan suatu eksperimen untuk membuktikan faktor apa saja yang mempengaruhi
nilai konstanta pegas.
Jika sebuah pegas yang digantungi beban m digetarkan, periode dari getaran
harmonik sederhananya akan mengikuti persamaan sebagai berikut ini:
JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya Obj100
Jika kita membuat grafik T² terhadap m akan kita dapatkan grafik linear Gambar 1
berikut. Kemiringan pada grafik tersebut adalah tan α = AB/BC, sehingga konstanta gaya
pegas dapat dihitung dengan menggunakan :
Sedangkan menurut Hooke, bila pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya, maka
pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang
mempengaruhi pegas tersebut. Menurut hukum Hooke akan berlaku persamaan:
F = k. x. ................... (4)
Dengan k = konstanta gaya pegas (N/m). Sedangkan pegas akan memberikan gaya
perlawanan atau reaksi sebesar: F = -k. x, dimana tanda (-) menunjukkan arah gaya yang
berlawanan dengan gaya penyebabnya.
Pada saat pegas diregangkan, maka dia juga akan mempunyai energi potensial, yang
disebut energi potensial pegas. Bila pegas diberikan gaya, akan bertambah panjang yang
sebanding dengan:
F1
2. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Pada penelitian ini dilakukan pada hari Kamis, 18 Oktober 2023, pukul 13.30
WITA ditempat Lab Fisika Dasar, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar
Dalam percobaan ini akan digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut:
JFT | 3
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
b. Gambar Mistar/penggaris
JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya Obj100
Gambar 1. Alat dan Bahan eksperimen konstanta pegas metode status dan dinamis
Penentuan konstanta pegas ini memerlukan alat dan bahan seperti statif, pegas,
beban massa, penggaris besi, stopwatch, plastik transparan, dan smartphone. Pada metode
statis, pegas digantungkan pada statif yang kemudian didapatkan panjang awal pegas
(pegas berada pada titik setimbangnya) yang diukur dengan menggunakan penggaris
dengan skala sentimeter (cm). Kemudian menggantungkan beban massa pada ujung pegas
sehingga didapatkan pertambahan panjang pegas seperti pada Gambar 1.
Pada metode dinamis beban yang digantungkan pada pegas, diberi simpangan agar
terjadi gerakan harmonik, stopwatch digunakan untuk mengukur waktu selama pegas
bergetar sebanyak 10 getaran. Eksperimen ini dilakukan dua macam pendekatan yaitu
pengukuran tunggal dan pengukuran berulang dengan masing-masing lima kali perulangan
untuk massa yang berbeda yaitu 50 g, 60 g, 70 g, 80 g, 90 g, 100 g 110 g, 120 g, 130 g,
140 g.
C. Prosedur Kerja
JFT | 5
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
2. kemudian mengantungkan beban pada ujung bawah pegas. Lalu mencatat hasil
pengamatan pada tabel.
3.Setelah itu, menarik pegas catatlah hasilnya pada tabel hasil pengamatan; Tarik
pegas itu kebawah sedikit kemudian lepaskan sehingga pegas itu bergetar; ukur waktu 10
ayun dengan menggunakan stopwatch.
4. Catat hasilnya kedalam hasil pengamatan anda; ulangi Langkah tersebut dengan
setiap pengulangan ditambah 0,5N; tentukan periode ayun T dengan rumus perbandingan
waktu ayun dengan banyaknya ayunan; dengan menggunakan rumus
1. Pilih salah satu pegas yang telah disediakan, kemudian gantungkan penggaris
bersama pegas pada statif usahakan pegas tidak bersinggungan dengan penggaris.
2. Ukur dan catat panjang awalnya X0 ketika belum dibebani, usahakan hindari
kesalahan paralaks.
3. Bebani pegas dengan beban gantung yang telah diketahui massanya, kemudian
ukur dan catat massa beban gantung dan panjang pegas pada keadaan itu
JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya Obj100
JFT | 7
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
3.2 Grafik
JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya Obj100
3. SIMPULAN
panjang pegas dipengaruhi oleh massa benda. Semakin besar massa benda maka
semakin besar juga pertambahan panjang pegas. Semakin besar pertambahan panjang
pegas, maka nilai konstanta pegas juga semakin besar. Sehingga gaya pegas dan
pertambahan panjang pegas berbanding lurus atau linear. Bentuk rangkaian pegas juga
mempengaruhi nilai konstanta pegas yang berpengaruh terhadap elastisitas suatu pegas.
Rangkaian pegas paralel memiliki nilai konstanta yang lebih besar dibanding dengan
rangkaian pegas seri, sedangkan rangkaian pegas tunggal memiliki nilai konstanta pegas
lebih besar dibanding nilai konstanta pegas seri dan lebih kecil dibanding nilai konstanta
pegas paralel. Sebagai saran untuk penelitian selanjutnya adalah perlu dilakukan
pengukuran nilai konstanta pegas yang dipengaruhi faktor lain seperti material/bahan
pegas.
5. DAFTAR PUSTAKA
a. [1] Dea Julianingsih, S Supryatna NA. Kefektivitasan aplikasi phyphox dan praktikum
sederhana pegas sebagai media percobaan dalam menentukan nilai konstanta pegas pada
teknologi pembelajaran fisika. PhysEductech (2019) juli.
b. [1] Dedew Wijayanti. (2014). Penentuan konstanta pegas dengan cara statis dan
dinamis.
JFT | 9
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
JFT | 2