Anda di halaman 1dari 18

Fajar

Alfian meminum minuman ringan berkarbonat (soft drink) yang tidak


mengandung alcohol hanya sekali sebulan, hal tersebut dikarenakan mengkonsumsi soft
drink berkarbonat terlalu banyak memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan.
Dalam sebotol minuman tersebut, terkandung gas CO 2 yang dilarutkan dengan tekanan
5,0 atm pada 25 oC. Gas CO 2 yang terlarut mengalami kesetimbangan dinamis dengan
air. Diketahui tekanan parsial CO 2 di atmosfer adalah 4×10–4 atm dan konstanta hukum
Henry untuk CO 2(aq) = 3,1×10–2 mol/L.atm. Konsentrasi gas CO 2 (mol/L) dalam
botol minuman adalah . . .

1,24 ×10–5

2,54×10–2

1,62×10–1

1,55×10–1

1,42 ×10–5

Hukum Henry:
Pada suhu konstan, konsentrasi gas dalam larutan sebanding dengan
tekanan parsial gas di atas larutan, yang dapat dinyatakan dengan
persamaan
K = c/P;
K = konstanta Henry; P = tekanan parsial; c = konsentrasi molar

→ c = K.P
→ c = (3,1×10–2 mol/L.atm) × (4×10–4 atm)
→ c = 1,24×10–5 mol/L
Jawaban yang tepat A.

Rian baru saja menuliskan konfigurasi elektron dari 3 atom atau ion unsur. Berikut
merupakan konfigurasi electron yang dimaksud:
2+ 2 2 6
A 2+: 1s2 2s2 2p6

B : ls2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1

C– : ls2 2s2 2p6 3s2 3p6

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:

Unsur A lebih elektropositif dibanding unsur B


Unsur A dan C dapat berikatan dan membentuk senyawa AC2
Unsur B jika dimasukkan ke dalam air terjadi letupan karena menghasilkan gas
hidrogen
Energi ionisasi atom unsur B lebih besar dari atom unsur C

Pernyataan yang benar adalah . . .

Analisis:
A: golongan II-A (lihat muatan 2+), periode 3
B: golongan IA (lihat elektron valensi 5s1), periode 5
C: golongan VII-A (lihat muatan dan elektron valensi setelah menerima 1
elektron 3s2 3p6 ), periode 3

Urutan keelektronegatifan: B < A < C


Urutan keelektropositifan: B > A > C

Pembentukan senyawa:
A2+ + C – → AC 2

B adalah unsur golongan I-A yang dapat bereaksi secara dahsyat dengan
menghasilkan letupan dan api serta gas hidrogen.

Urutan energi ionisasi:


Energi ionisasi berbanding lurus atau sebanding dengan keelektronegatifan,
jadi urutan energi ionisasinya adalah B < A < C
Jawaban yang tepat C.

Gloria sedang mempelajari gaya antarmolekul dari molekul CH 2Cl2. Kira-kira


gaya antarmolekul yang paling kuat di dalam molekul CH 2Cl2 adalah . . .

Gaya dispersi London

Gaya Dipol-dipol
Ikatan Hidrogen

Gaya Van der Waals

Bukan salah satu di atas

CH 2Cl2 bersifat polar, maka gaya antarmolekul yang paling kuat adalah gaya
antardipol atau gaya dipol-dipol

Jawaban yang tepat B

Fitriani baru saja mempelajari materi mengenai energi kisi dari MgF2, MgCl2,
NaCl, KCl, MgO, CaS, dan NaF . Di antara pilihan di bawah ini, pernyataan
yang benar mengenai energi kisi senyawa-senyawa tersebut adalah . . .

Energi kisi MgF2 lebih kecil dibandingkan MgCl2

Energi kisi NaCl lebih kecil dibandingkan KCl

Energi kisi KCl lebih kecil dibandingkan MgCl2

Energi kisi MgO lebih kecil dibandingkan CaS

Energi kisi NaF lebih kecil dibandingkan NaCl

Energi kisi ditentukan oleh ukuran jari-jari ion dan banyaknya muatan sesuai
dengan hukum Coulomb. Perkiraan energi kisi = (hasil kali jumlah muatan) :
(jumlah jari-jari ion). Energi kisi berbanding lurus dengan hasil kali jumlah
muatan, dan berbanding terbalik dengan jumlah jari-jari ion.

Jadi energi kisi:

MgF2 > MgCl 2 → hasil kali jumlah muatan keduanya sama, kationnnya sama
dan jari- jari ion F lebih kecil dari ion Cl lebih besar.
NaCl > KCl → hasil kali jumlah muatan keduanya sama, anionnya sama dan
jari-jari ion Na lebih kecil dari ion K.

KCl < MgCl2 → hasil kali jumlah muatan KCl < MgCl2 dan meskipun ukuran
ion jari-jari K > ion Mg2+ namun faktor hasil kali muatan jauh lebih besar
pengaruhnya.

MgO > CaS → hasil kali jumlah muatan sama namun jumlah jari-jari ion CaS
lebih besar dibanding MgO.

NaF > NaCl → hasil kali jumlah muatan keduanya sama, kationnya sama dan
jari-jari ion F lebih kecil dari ion Cl.

Jawaban yang tepat C.

Ko Hendra, Ci Sansan, dan RRR berkunjung pada suatu industry pembuatan


tape. Pada proses tersebut, bahan yang telah disiapkan ditambahkan
sejumlah ragi, kemudian bahan-bahan tersebut diperam dalam tempat
tertutup dan dibiarkan. Proses fermentasi berlangsung menurut persamaan:

Seiring berjalannya waktu, temperatur di sekitar sistem menjadi lebih tinggi


dibandingkan suhu kamar. Hal tersebut dikarenakan proses fermentasi yang
terjadi termasuk reaksi . . .

eksoterm, karena entalpi sistem bertambah

eksoterm, karena entalpi sistem berkurang

eksoterm, karena entalpi lingkungan berkurang

eksoterm, karena entalpi lingkungan berkurang

endoterm, karena entalpi sistem berkurang

Makna temperatur di sekitar sistem menjadi lebih tinggi dibandingkan suhu


kamar adalah reaksi bersifat eksoterm.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang terjadi menghasilkan kalor, ada energi
yang dilepaskan ke lingkungan dari dalam sistem. Jadi entalpi sistem menjadi
berkurang, dan entalpi lingkungan bertambah.

Jawaban yang tepat B

Greysia ingin menghitung energi yang terlibat pada reaksi berikut ini

Diketahui energi ionisasi dan afinitas elektron F berturut-turut adalah 1680


kJ/mol dan 328 kJ/mol sementara Energi ionisasi dan afinitas elektron Na
berturut-turut adalah 496 kJ/mol dan 53 kJ/mol. Maka besar energi yang
terlibat pada reaksi tersebut adalah. . .

824

-1184

681

168

-861

Na(g) → Na+(g) + e– ; ∆H = +496 kJ/mol (Energi pengionan Na)

F(g) + e– → F–(g) ; ∆H = –328 kJ/mol (Afinitas elektron F)

Na(g) + F(g) → Na+(g) + F–(g);

∆H reaksi = +496 kJ/mol + (–328 kJ/mol)

∆H reaksi = +496 kJ/mol – 328 kJ/mol

∆H reaksi = +168 kJ/mol

Jawaban yang tepat D

Ahsan mereasikan ion peroksidisulfat (S2O8–2) dengan ion iodida dalam


larutan aqueous sesuai reaksi berikut ini:

–2
Suatu larutan yang disiapkan dengan komposisi 0,050 M ion S2O8–2 dan
0,072 M ion I–, dan kemajuan reaksi diamati dengan mengukur [I–]. Diperoleh
data seperti pada Tabel berikut:

Konsentrasi S2O8–2 yang tersisa pada saat 800 detik adalah . . .

0,0460

0,0413

0,0867

0,0134

0,0043

S2O8–2 (aq) + 3I– → 2SO4–2 (aq) + I3– (aq)


Secara stoikiometri 1 mol S2O8–2 yang bereaksi setara dengan 3 mol I–, dan
karena volume dalam sistem sama maka dapat dinyatakan sebagai [S2O8–2] =
3 [I–] atau [I–] = ⅓ [S2O8–2]

Waktu (detik) 0 400 800 1200 1600

[I-] mula-mula (M) 0,072 0,072 0,072 0,072 0,072

[I-] bereaksi (M) - 0,015 0,026 0,035 0,043

[I-] tersisa (M) 0,072 0,057 0,046 0,037 0,029

Waktu (detik) 0 400 800 1200 1600

[S2O8–2] mula-mula (M) 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050

[S2O8–2] bereaksi (M) - 0,005 0,00867 0,0117 0,0143

[S2O8–2] tersisa (M) 0,050 0,045 0,0413 0,038 0,036

Setelah 800 detik (seperti pada tabel), I– yang tersisa adalah 0,046 M, ini
berarti I– yang bereaksi adalah 0,026 M (didapat dari 0,072 M – 0,046 M).
Dengan demikian S2O8–2 yang bereaksi adalah sebanyak 1/3 × 0,026 M atau
0,00867 M.
Jadi S2O8–2 yang tersisa = (0,050 – 0,0087) M = 0,0413 M
Jawaban yang tepat B

Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut:

Jonathan memberi dua perlakuan terhadap kesetimbangan-kesetimbangan di


atas, sebagai berikut:

Maka kesetimbangan yang jumlah produknya akan meningkat adalah .....

(1)

(2)

(3)

(1) dan (2)

(2) dan (3)

Untuk reaksi bersifat eksoterm, suhu dinaikkan reaksi bergeser ke arah kiri
Bila tekanan diturunkan reaksi bergeser ke sisi yang mempunyai jumlah
koefisien gas yang lebih besar.
Jumlah koefisien ruas kiri dan jumlah koefisien ruas kanan:

Jawaban yang tepat B


Ginting membuat beberapa larutan garam dengan konsentrasi 0,1 M, berikut
larutan garam yang memberikan nilai pH paling tinggi adalah . . .

NaCl

NaNO3

NaClO4

NaHSO4

NaHCO3

pH yang paling tinggi dimiliki oleh larutan yang bersifat basa. Kalau larutan itu
garam yang memiliki pH tinggi biasanya adalah garam-garam dari basa kuat
dengan asam lemah.
NaCl → dari basa kuat + asam kuat

NaNO3 → dari basa kuat + asam kuat

NaClO4 → dari basa kuat + asam kuat

NaHSO4 → dari basa kuat + asam kuat

NaHCO3 → dari basa kuat + asam lemah

Jawaban yang tepat E.

Dietilamina ((C 2H5)2NH) merupakan basa lemah dengan Kb = 9 × 10–4. Suatu


larutan dibuat dengan mencampurkan 90 mL larutan dietilamina 0,01 M dan
10 mL larutan HCl 0,09 M. Larutan yang dihasilkan memiliki pH . . .

4 – log 9

6,5

6 – log 9
8

8 – log 9

Jumlah (C 2H5)2NH = 90 mL × 0,01 M


Jumlah (C 2H5)2NH = 0,9 mmol

Jumlah HCl = 10 mL × 0,09 M


Jumlah HCl = 0,9 mmol

Campuran antara asam kuat (HCl) dan basa lemah ((C 2H5)2NH) dengan
jumlah perbandingan yang sama menghasilkan larutan garam terhidrolisis
sebagian dengan jumlah yang sebanding pula.

[garam] = 0,9 mmol : 100 mL


[garam] = 0,009 = 9 × 10–3 M

Campuran tersebut membentuk garam terhidrolisis sebagian


pH = ½ (14 – pKb – log [garam])
pH = ½ (14 – (–log(9×10–4) – log (9 × 10–3))
pH = ½ (14 + log 9 – 4 – log 9 + 3)
pH = ½ (14 – 4 + 3)
pH = 6,5
Jawaban yang tepat B

Jika Apri ingin membuat larutan bufer asetat dengan pH = 5, maka


perbandingan asam asetat (Ka = 1,8×10–5) dan ion asetat dalam larutan
tersebut adalah . . .

1 : 5

5 : 1,8

1,8 : 5

9 : 5
5 : 9

pH = 5 → [H +] = 10–5

Ka = 1,8×10–5

[H +] : Ka = [asam asetat] : [ion asetat]

10–5 : 1,8×10–5 = [asam asetat] : [ion asetat]

1 : 1,8 = [asam asetat] : [ion asetat]

[asam asetat] : [ion asetat] = 1 : 1,8

[asam asetat] : [ion asetat] = 5 : 9

Jawaban yang tepat E

Praven mencampurkan sampel zat padat Ca(OH)2 dengan 0,0100 M CaCl2.


Setelah diaduk, beberapa padatan Ca(OH)2 tersisa, ada yang tidak larut.
Kemudian larutannya disaring dan ternyata dibutuhkan 22,50 mL HCl 0,0250
M ke dalam 25 mL sampel. Berdasarkan data tersebut, nilai Ksp Ca(OH)2
adalah . . .

5,70 x 10–6

5,70 x 10–5

5,70 x 10–4

5,70 x 10–3

5,70 x 10–2


Jawaban yang tepat A

Melati melarutkan 100 gram M2A (massa molar = 50 g/mol) ke dalam 1 L


pelarut yang mempunyai densitas 1 kg/L dan Kb = 0,5 °C/m. M2A terurai
sempurna dalam larutan. Kemudian ditambahkan 0,5 mol LB2 ke dalam
larutan M2A dan terbentuk endapan LA seperti reaksi berikut.

Endapan yang terbentuk disaring atau dipisahkan dengan larutan.


Perbandingan kenaikan titik didih larutan M2A mula-mula dan larutan
campuran hasil penyaringan adalah . .

12 : 13

13 : 12

11 : 12

12 : 11

11 : 13

∆Tb = m.Kb.i

∆Tb Mula-mula:
Perhitungan molalitas M2A sebelum ditambahakan LB2
n(M2A) = (massa M2A)/(massa molar M2A)
n(M2A) = (100 g)/(50 g/mol)
n(M2A) = 2 mol

Massa 1 L pelarut.
1 L × 1 kg/L = 1 kg.

molalitas (M2A) dalam 1 kg pelarut.


molalitas (M2A) = n(M2A)/(massa pelarut)
molalitas (M2A) = (2 mol)/(1 kg)
molalitas (M2A) = 2 mol/kg = 2 m

Faktor van Hoff (i) untuk M2A yang dianggap terurai sempurna.
M2A → 2M+ + A2–
i = (2 kation + 1 anion)
i = 3

∆Tb = m.Kb.i
∆Tb = 2 m × 0,5 °C/m × 3
∆Tb = 3°C

∆Tb Setelah penambahan LB 2:


Berdasarkan reaksi berikut dapat dihitung jumlah mol zat setelah disaring.

Setelah disaring, dipisahkan endapan LA, terdapat 1,5 mol M2A(aq) sisa dan 1
mol MB(aq)
∆Tb Campuran = (m.Kb.i) dari M2A(aq) + (m.Kb.i) dari MB(aq)

M2A → 2M+ + A2–


i = (2 kation + 1 anion)
i = 3

molalitas M2A = (1,5 mol)/(1 kg)


molalitas M2A = 1,5 m

MB → M+ + B–
i = (1 kation + 1 anion)
i = 2

molalitas MB = (1 mol)/(1 kg)


molalitas MB = 1 m

∆Tb Campuran = (m.Kb.i) M2A(aq) + (m.Kb.i) MB(aq)


∆Tb Campuran = (1,5 m × 0,5 °C/m × 3) + (1 m × 0,5 °C/m × 2)
∆Tb Campuran = 2,25 °C + 1 °C
∆Tb Campuran = 3,25 °C

Perbandingan ∆Tb Mula-mula dengan ∆Tb Campuran


⇒ 3°C : 3,25 °C
⇒ 3°C/0,25 : 3,25 °C/0,25
⇒ 12 : 13

Jawaban yang tepat A


Ginting membutuhkan alat kompres dingin instan (instant cold pack) yang
biasa digunakan untuk mengurangi pembengkakan ototnay akibat terkilir atau
karena kecelakaan. Jika alat kompres tersebut ditekan kuat, maka kantung air
yang terdapat di dalamnya pecah, sehingga melarutkan padatan amonium
nitrat:

Jika terdapat 50,0 g NH 4NO3 yang terlarut dalam 125 mL air di dalam alat
kompres, maka suhu yang dicapai (dalam oC) adalah . . . (Diasumsikan panas
jenis = 4,18 J.g–1.oC –1, suhu awal 25 oC dan tak ada transfer kalor antara alat
kompres dengan lingkungan)

Dengan asumsi bahwa panas spesifik larutan sama dengan panas untuk air
dan massa jenis air = 1g/mL. Reaksinya bersifat endotermis, suhu akhir lebih
rendah dari suhu mula-mula.

Qreaksi = –Qlarutan = –( mlarutan.c.∆T)

Qreaksi untuk setiap mol NH 4NO3 adalah +25.700 J

50,0 g NH 4NO3 = (50 g)/(80 g/mol) = 0,625 mol

Qreaksi 0,625 mol NH 4NO3 = +25.700 J/mol × 0,625 mol

Qreaksi 0,625 mol NH 4NO3 = +16.052,5 J

mlarutan = m NH 4NO3 + m air

mlarutan = 50 g + 125 g

mlarutan = 175 g

Qreaksi = –Qlarutan = –(mlarutan.c.∆T)


–1 o –1
+16.052,5 J = –(175 g × 4,18 J.g–1.oC –1 × ∆T)

+16.052,5 J = –731,5 J.oC –1 × ∆T

∆T = (+16.052,5 J)/(–731,5 J.oC –1)

∆T = –22,0 oC

∆T = T2 – T1

–22,0oC = T2 – 25oC

T2 = (25 –22,0oC)

T2 = 3oC

Jawaban yang tepat D

Gregoria mereaksikan gas brom dengan larutan KOH sehingga gas brom
akan mengalami disproposionasi sesuai dengan reaksi berikut:

3Br2(g) + 6KOH(aq) --> 5KBr(aq) + KBrO3(aq) + 3H 2O(l)

Jumlah mol electron yang terlibat jika gas brom yang mengalami
disproporsionasi secara sempurna sebanyak 0,63 mol adalah . . . mol

1,5

1,05

Cara PBO:
Biloks Br pada Br2 = 0
Biloks Br pada KBr = –1
Biloks Br pada KBrO3 = +5

Biloks Br turun 1 satuan (Br2 → KBr) dan naik 5 satuan (Br2 → KBrO3)

Karena perubahan bilangan oksidasi berbeda maka jumlah elektron yang


terlibat dalam reaksi redoks adalah hasil kali kedua PBO itu, sama dengan
1×5 = 5.
Jumlah mol elektron : jumlah mol Br2 = koefisien elektron : koefisien Br2
Jumlah mol elektron : 0,63 mol = 5 : 3
Jumlah mol elektron = 5/3× 0,63 mol
Jumlah mol elektron = 1,05 mol

Cara ion-elektron:
Reduksi: Br2 + 2e– → 2Br–
Oksidasi: Br2 + 6OH – → 2BrO3– + 6H + + 10e–

Reduksi: 5Br2 + 10e– → 10Br–


Oksidasi: Br2 + 6OH – → 2BrO3– + 6H + + 10e–

Reaksi lengkap:
6Br2 + 10e– + 6OH – → 10Br– + 2BrO3– + 6H + + 10e–
Penyederhanaan:
3Br2 + 5e– + 3OH – → 5Br– + BrO3– + 3H + + 5e–
3Br2 + 5e– + 6OH – → 5Br– + BrO3– + 3H 2O + 5e–

Reaksi bersih:
3Br2 + 6OH – → 5Br– + BrO3– + 3H 2O

Pada reaksi lengkap tampak bahwa hanya ada 5 elektron yang terlibat dalam
reaksi redoks tersebut.
Jumlah mol zat dan jumlah mol elektron akan sebanding dengan koefisien
masing-masing.

Jumlah mol elektron : jumlah mol Br2 = koefisien elektron : koefisien Br2
Jumlah mol elektron : 0,63 mol = 5 : 3
Jumlah mol elektron = 5/3× 0,63 mol
Jumlah mol elektron = 1,05 mol
Jawaban yang tepat E.

Kevin Sanjaya menggunakan elektroda Pt pada proses elektrolisis larutan


MCl3, kemudian pada anode dihasilkan gas Cl2 sebanyak 6,72 L dan pada
katode dihasilkan 10,4 gram logam M yang diukur pada suhu 0oC, tekanan 1
atm. Bila M mempunyai 28 neutron, maka letak unsur M dalam tabel periodik
unsur adalah . . .

golongan II-A, periode 4

golongan III-A, periode 3

golongan IV-A, periode 4

golongan VI-B, periode 4

golongan VII-B, periode 4


6,72 L gas Cl2, diukur pada keadaan standar (suhu 0oC, tekanan 1 atm)
→ per mol gas Cl2 = 22,4 L
Jumlah gas Cl2 = (6,72 L)/(22,4 L/mol) = 0,3 mol

Persamaan reaksi redoks:


Reduksi: 2M3+ + 6e– → 2M
Oksidasi: 6Cl– → 3Cl2 + 6e–
Redoks: 2M3+ + 6Cl– → 2M + 3Cl2

Berdasarkan perbandingan koefisien jumlah M = 2 × 0,3 mol/3 = 0,2 mol


0,2 mol logam M = 10,4 g

Massa molar logam M = (10,4 g)/(0,2 mol)


Massa molar logam M = 52 g/mol
Nomor massa logam M = 52
Nomor atom = nomor massa – S neutron
Nomor atom = 52 – 28
Nomor atom = 24

Konfigurasi elektron 24M:


1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
4s1 3d5 → golongan VI-B dan periode 4

Jawaban yang tepat D

Ihsan ingin membuat CH 3CH 2Cl dengan menggunakan reagen yang


berbeda. Namun, di antara reaksi-reaksi di bawah ini yang tidak dapat
digunakan untuk membuat CH 3CH 2Cl adalah . . .

CH 2=CH 2+ HCl

CH 2=CHCl + H 2

CH 3CH 2OH + HCl

CH 3CH 2OH + Cl2

CH 3CH 2OH + PCl3

CH 2=CH 2 + HCl → CH 3CH 2Cl


CH 2=CHCl + H 2 → CH 3CH 2Cl

CH 3CH 2OH + HCl → CH 3CH 2Cl + H 2O

CH 3CH 2OH + Cl2 → CH 3-CHO + 2HCl

3CH 3CH 2OH + PCl3 → 3CH 3CH 2Cl + H 3PO3

Jawaban yang tepat D.

Hafiz mereaksikan senyawa sikloheksena dengan Br2, hv sesuai dengan


skema berikut:

Berdasarkan skema tersebut, bromide dapat masuk pada posisi nomor . . .

Pada nomor 2 dan 3

Pada nomor 3 dan 4

Pada nomor 1 dan 6

Pada nomor 2 dan 5

Hanya 4

Br2 akan terpecah menjadi radikal bebas kemudian masuk di posisi no 2 atau
5 dengan menghasilkan radikal H. Radikal H ini dengan radikal Br yg tersisa
akan membentuk HBr.

Jawaban yang tepat D.

Vito bingung menentukan senyawa dengan rumus C 7H 12. Kira-kira senyawa


dengan rumus C 7H 12dapat berupa . . .

Metil sikloheksuna
1-etil-1,3-siklopentadiena

1-metil-1,3-sikloheksadiena

2-metil-1-heksena

1,3-heptadiena

C 7H 12 secara umum rumus kimianya adalah CnH2n-2 ini adalah rumus


umum alkuna atau alkadiena. Dari alternatif yang disediakan yang mungkin
adalah hanya golongan alkadiena. CH2=CH–CH=CH–CH2–CH2–CH3 1,3-
heptadiena

Jawaban yang tepat E


Yuk Daftar Tryout Selanjutnya!
Stay tune di instagram kita @edukasystem!

Anda mungkin juga menyukai