Anda di halaman 1dari 15

Pendidikan

merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses


pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri.
Kelangsungan hidup dan kemajuan suatu bangsa, khususnya bagi negara
yang sedang membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan. Hal ini
membuat peran pendidikan dirasakan sangat penting bagi setiap bangsa.

Dalam pendidikan formal, tahapan awal untuk memulai jenjang pendidikan


dilakukan melalui penerimaan peserta didik baru. Proses ini diharapkan dapat
berjalan secara objektif, akuntabel, transparan, dan tanpa diskriminasi
sehingga bisa mendorong peningkatan akses layanan dan pemerataan
pendidikan.

Salah satu upaya nyata pemerintah dalam rangka pemerataan pendidikan ini
pemerintah mengeluarkan aturan baru dalam penerimaan peserta didik
melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 17 tahun 2017
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yang di dalam
Permendikbud tersebut, diatur mengenai sistem zonasi yang harus diterapkan
sekolah dalam menerima calon peserta didik baru.

Berdasarkan Permendikbud No. 17 Tahun 2017, dengan menerapkan sistem


zonasi, sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib
menerima calon peserta didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari
sekolah paling sedikit sebesar 90 persen dari total jumlah peserta didik yang
diterima.

(Dikutip dari jurnal berjudul “Pengaruh Penerimaan Peserta Didik Baru


Melalui Sistem Zonasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa” yang ditulis oleh
Wulandari dkk.)

PEMBAHASAN:
Pernyataan pilihan A tidak sesuai karena pada teks tertulis penerimaan siswa baru
adalah tahap awal PENDIDIKAN FORMAL, bukan hanya PENDIDIKAN.
Pendidikan formal dan pendidikan memiliki dua arti yang berbeda, sehingga
pernyataan pilihan A salah karena tidak sesuai dengan teks yaitu pada kalimat “Dalam
pendidikan formal, tahapan awal untuk memulai jenjang pendidikan dilakukan melalui
penerimaan peserta didik baru” (awal paragraf 2).

Pernyataan pilihan B sesuai karena sudah jelas tertera dalam teks, yaitu pada paragraf 3.

Pernyataan pilihan C sesuai karena sudah jelas tertera dalam teks dengan mengubah
istilah INTEGRAL menjadi BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN yang
memiliki arti sama, terdapat pada awal paragraf 1, yaitu “Pendidikan merupakan bagian
integral dalam pembangunan.”

Pernyataan pilihan D sesuai karena sudah jelas tertera dalam teks dengan mengubah
istilah AKUNTABEL menjadi DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN yang
memiliki arti sama, terdapat pada paragraf 2, yaitu “Proses ini diharapkan dapat berjalan
secara objektif, akuntabel, transparan, dan tanpa diskriminasi sehingga bisa mendorong
peningkatan akses layanan dan pemerataan pendidikan.”

Pernyataan pilihan E sesuai karena sudah jelas tertera dalam teks paragraf 4, yaitu
“sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib menerima calon peserta
didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah paling sedikit sebesar 90
persen dari total jumlah peserta didik yang diterima.”

Menurut KBBI, kata integral memiliki tiga arti yaitu: 1) mengenai keseluruhannya;
meliputi bagian yang perlu untuk menjadikan lengkap; utuh; bulat; sempurna; 2) tidak
terpisahakan; terpadu; 3) bersangkut paut atau berhubungan dengan bilangan bulat
(istilah dalam matematika).

Untuk menjawab soal ini, pengertian dalam KBBI yang dirujuk adalah pengertian
umum (bukan istilah matematika). Dengan melihat penjelasan arti di atas, pengertian
integral yang tepat pada konteks soal adalah pengertian yang kedua yaitu tidak
terpisahkan. Oleh karena itu, maksud dari kata integral pada teks di atas adalah
pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan.

Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses


pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri.
Kelangsungan hidup dan kemajuan suatu bangsa, khususnya bagi Negara
yang sedang membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan. Hal ini
membuat peran pendidikan dirasakan sangat penting bagi setiap bangsa.

Dalam pendidikan formal, tahapan awal untuk memulai jenjang pendidikan


dilakukan melalui penerimaan peserta didik baru. Proses ini diharapkan dapat
berjalan secara objektif, akuntabel, transparan, dan tanpa diskriminasi
sehingga bisa mendorong peningkatan akses layanan dan pemerataan
pendidikan.
Salah satu upaya nyata pemerintah dalam rangka pemerataan pendidikan ini
pemerintah mengeluarkan aturan baru dalam penerimaan peserta didik
melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 17 tahun 2017
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yang di dalam
Permendikbud tersebut, diatur mengenai sistem zonasi yang harus diterapkan
sekolah dalam menerima calon peserta didik baru.

Berdasarkan Permendikbud No. 17 Tahun 2017, dengan menerapkan sistem


zonasi, sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib
menerima calon peserta didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari
sekolah paling sedikit sebesar 90 persen dari total jumlah peserta didik yang
diterima.

(Dikutip dari jurnal berjudul “Pengaruh Penerimaan Peserta Didik Baru


Melalui Sistem Zonasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa” yang ditulis oleh
Wulandari dkk.)

|Gagasan utama pada paragraf 3 teks di atas adalah....

PEMBAHASAN:

Gagasan utama bisa juga disebut ide pokok, yaitu ide yang menjadi inti dari setiap
paragraf. Gagasan utama bisa diidentifikasi melalui kalimat utama. Letak kalimat utama
biasanya terdapat pada awal atau akhir paragraf.

Pada paragraf 3, hanya terdiri atas satu kalimat. Topik utama yang dibicarakan pada
paragraf 3 adalah sistem zonasi yang disebut sebelum akhir kalimat. Adapun penjelasan
tentang undang-undang adalah informasi tambahan yang melengkapi penjelasan sistem
zonasi.

Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses


pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri.
Kelangsungan hidup dan kemajuan suatu bangsa, khususnya bagi negara
yang sedang membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan. Hal ini
membuat peran pendidikan dirasakan sangat penting bagi setiap bangsa.

Dalam pendidikan formal, tahapan awal untuk memulai jenjang pendidikan


dilakukan melalui penerimaan peserta didik baru. Proses ini diharapkan dapat
berjalan secara objektif, akuntabel, transparan, dan tanpa diskriminasi
sehingga bisa mendorong peningkatan akses layanan dan pemerataan
pendidikan.

Salah satu upaya nyata pemerintah dalam rangka pemerataan pendidikan ini
pemerintah mengeluarkan aturan baru dalam penerimaan peserta didik
melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 17 tahun 2017
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yang di dalam
Permendikbud tersebut, diatur mengenai sistem zonasi yang harus diterapkan
sekolah dalam menerima calon peserta didik baru.
Berdasarkan Permendikbud No. 17 Tahun 2017, dengan menerapkan sistem
zonasi, sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib
menerima calon peserta didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari
sekolah paling sedikit sebesar 90 persen dari total jumlah peserta didik yang
diterima.

(Dikutip dari jurnal berjudul “Pengaruh Penerimaan Peserta Didik Baru


Melalui Sistem Zonasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa” yang ditulis oleh
Wulandari dkk.)

Penerimaan peserta didik baru adalah proses seleksi yang akan menentukan
siswa yang diterima di suatu sekolah.

|Kalimat di atas tepat jika diletakkan pada paragraf....

PEMBAHASAN:

Kalimat “Peserta didik baru adalah proses seleksi yang akan menentukan siswa yang
diterima di suatu sekolah” tepat diletakkan pada pertengahan paragraf kedua, atau dapat
dikatakan kalimat kedua pada paragraf tersebut karena kalimat ini menjelaskan kalimat
sebelumnya. Pada akhir kalimat sebelumnya, ditulis tentang peserta didik baru, yaitu
“Dalam pendidikan formal, tahapan awal untuk memulai jenjang pendidikan dilakukan
melalui penerimaan peserta didik baru”

Oleh karena itu, kalimat selanjutnya yang tepat adalah penjelasan tentang siapa itu
peserta didik baru.

Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 “Ruang Terbuka Hijau


adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam.”

Macam-macam RTH menurut Gallion (1994, h.38) meliputi ruang bagi taman
bermain yang aktif untuk anak-anak, pemuda dan orang dewasa. Konservasi
alamiah baik di dalam maupun di luar kota. Konservasi ini dapat berbentuk
jalur hijau, kebun binatang dan kebun botani. Taman ini untuk
mengembalikan lingkungan alamiah kota, dan apabila lokasinya sesuai maka
akan dipertahankan keberadaan hewan liar sejauh mungkin. Pelaku-pelaku
pengelolaaan RTH menurut Sugandhi (2008, h.104) meliputi: 1. Pemerintah
mengadakan pembangunan. 2. Swasta, sebagai pelaku ekonomi tidak
berkewajiban melakasanakan RTH 3. Masyarakat, pengembangan &
pemeliharaan. 4. Media, membentuk opini publik dan pengawasan.

Dalam pengembangan RTH terdapat program P2KH (Program


Pengembangan Kota Hijau) yakni langkah nyata pemerintah pusat bersama-
sama dengan pemerintah provinsi, kota, kabupaten dalam memenuhi
ketetapan Undang-Undang Penataan Ruang, terutama terkait pemenuhan
luasan RTH perkotaan dan perubahan iklim. P2KH merupakan inovasi
program RTH berbasis komunitas.
(Dikutip dari Jurnal Administrasi Publik (JAP) “Pengembangan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) dalam Upaya Mewujudkan Sustainable City (Studi Pada
Masterplan Pengembangan RTH Tahun 2012-2032 di Kabupaten Nganjuk)”
yang ditulis oleh Lestari, dkk. Vol. 2, No. 3, Hal. 381-387)

|Kerangka penulisan teks di atas adalah....

PEMBAHASAN:

Paragraf pertama bukan menjelaskan regulasi tentang RTH, tapi hanya menjelaskan
tentang pengertian RTH menurut UU. Paragraf ke dua menjelaskan RTH secara garis
besar (pengertian menurut ahli dan pelaku pengelolaan RTH). Paragraf ke tiga
menjelaskan program pengembangan RTH yang dinamakan P2KH.

Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 “Ruang Terbuka Hijau


adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam.”

Macam-macam RTH menurut Gallion (1994, h.38) meliputi ruang bagi taman
bermain yang aktif untuk anak-anak, pemuda dan orang dewasa. Konservasi
alamiah baik di dalam maupun di luar kota. Konservasi ini dapat berbentuk
jalur hijau, kebun binatang dan kebun botani. Taman ini untuk
mengembalikan lingkungan alamiah kota, dan apabila lokasinya sesuai maka
akan dipertahankan keberadaan hewan liar sejauh mungkin. Pelaku-pelaku
pengelolaaan RTH menurut Sugandhi (2008, h.104) meliputi: 1. Pemerintah
mengadakan pembangunan. 2. Swasta, sebagai pelaku ekonomi tidak
berkewajiban melakasanakan RTH 3. Masyarakat, pengembangan &
pemeliharaan. 4. Media, membentuk opini publik dan pengawasan.

Dalam pengembangan RTH terdapat program P2KH (Program


Pengembangan Kota Hijau) yakni langkah nyata pemerintah pusat
bersamasama dengan pemerintah provinsi, kota, kabupaten dalam memenuhi
ketetapan Undang-Undang Penataan Ruang, terutama terkait pemenuhan
luasan RTH perkotaan dan perubahan iklim. P2KH merupakan inovasi
program RTH berbasis komunitas.

(Dikutip dari Jurnal Administrasi Publik (JAP) “Pengembangan Ruang


Terbuka Hijau (RTH) dalam Upaya Mewujudkan Sustainable City (Studi Pada
Masterplan Pengembangan RTH Tahun 2012-2032 di Kabupaten Nganjuk)”
yang ditulis oleh Lestari, dkk. Vol. 2, No. 3, Hal. 381-387)

|Istilah “konservasi” memiliki arti....


PEMBAHASAN:

Menurut KBBI, konservasi memiliki arti pemeliharaan dan pelindungan sesuatu secara
teratur untuk mencegah kerusakan dengan jalan mengawetkan, sehingga sudah jelas
jawaban yang benar adalah A.

Catatan: Setiap istilah bahasa Indonesia yang terdapat dalam teks, rujukan utamanya
adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jika ditemukan kata-kata asing yang tidak
diketahui makna atau artinya, maka dilihat dari konteks teks dengan membaca kalimat
sebelum dan sesudahnya, kemudian pilih jawaban yang memungkinkan.

Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 “Ruang Terbuka Hijau


adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam.”

Macam-macam RTH menurut Gallion (1994, h.38) meliputi ruang bagi taman
bermain yang aktif untuk anak-anak, pemuda dan orang dewasa. Konservasi
alamiah baik di dalam maupun di luar kota. Konservasi ini dapat berbentuk
jalur hijau, kebun binatang dan kebun botani. Taman ini untuk
mengembalikan lingkungan alamiah kota, dan apabila lokasinya sesuai maka
akan dipertahankan keberadaan hewan liar sejauh mungkin. Pelaku-pelaku
pengelolaaan RTH menurut Sugandhi (2008, h.104) meliputi: 1. Pemerintah
mengadakan pembangunan. 2. Swasta, sebagai pelaku ekonomi tidak
berkewajiban melakasanakan RTH 3. Masyarakat, pengembangan &
pemeliharaan. 4. Media, membentuk opini publik dan pengawasan.

Dalam pengembangan RTH terdapat program P2KH (Program


Pengembangan Kota Hijau) yakni langkah nyata pemerintah pusat bersama-
sama dengan pemerintah provinsi, kota, kabupaten dalam memenuhi
ketetapan Undang-Undang Penataan Ruang, terutama terkait pemenuhan
luasan RTH perkotaan dan perubahan iklim. P2KH merupakan inovasi
program RTH berbasis komunitas.

(Dikutip dari Jurnal Administrasi Publik (JAP) “Pengembangan Ruang


Terbuka Hijau (RTH) dalam Upaya Mewujudkan Sustainable City (Studi Pada
Masterplan Pengembangan RTH Tahun 2012-2032 di Kabupaten Nganjuk)”
yang ditulis oleh Lestari, dkk. Vol. 2, No. 3, Hal. 381-387)
PEMBAHASAN:

Jawaban sudah tertera jelas dalam teks yaitu, “Macam-macam RTH menurut Gallion
(1994, h.38) meliputi ruang bagi taman bermain yang aktif untuk anak-anak, pemuda
dan orang dewasa. Konservasi alamiah baik di dalam maupun di luar kota. Konservasi
ini dapat berbentuk jalur hijau, kebun binatang dan kebun botani.” (paragraf 2).

PEMBAHASAN:

Ide pokok adalah ide yang menjadi inti dari setiap paragraf. Ide pokok bisa
diidentifikasi melalui kalimat utama. Letak kalimat utama bisasanya terdapat pada awal
atau akhir paragraf.

Pada paragraf 3 teks di atas, ide pokoknya dapat dilihat pada awal paragraf, yaitu
“Dalam pengembangan RTH terdapat program P2KH (Program Pengembangan Kota
Hijau) yakni langkah nyata pemerintah pusat bersama-sama dengan pemerintah
provinsi, kota, kabupaten dalam memenuhi ketetapan Undang-Undang Penataan
Ruang, terutama terkait pemenuhan luasan RTH perkotaan dan perubahan iklim.
P2KH merupakan inovasi program RTH berbasis komunitas.”

Dari paragraf tersebut sudah jelas bahwa paragraf 3 menjelaskan program


pengembangan RTH.

Wilayah Indonesia merupakan daerah yang banyak dilanda bencana, antara


lain tsunami, gempa bumi, tanah longsor, ancaman gunung meletus, dan
yang baru-baru ini terjadi adalah banjir. Di Bandung sendiri, dirasakan ada
beberapa kali gempa, walaupun getarannya kecil. Hal ini perlu mendapat
perhatian yang serius terutama pengaruhnya terhadap bangunan instalasi
penting seperti sistem reaktor nuklir atau lainnya supaya tidak terjadi
kegagalan pada saat beroperasi. Kegagalan tak terprediksi suatu instalasi
nuklir terutama karena gempa bumi dapat berakibat fatal, karena
kemungkinan dapat menyebabkan terlepasnya zat radioaktif ke lingkungan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian-kajian atau analisis terhadap instalasi
penting tersebut baik yang sudah ada maupun yang direncanakan akan
dibangun.

BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) adalah salah satu lembaga penting
yang mempunyai sebuah reaktor nuklir di Bandung yang bernama reaktor
TRIGA 2000. Gempa yang terjadi di Bandung cukup tinggi sehingga dapat
menimbulkan kegagalan operasi reaktor ini. Salah satu sistem yang penting
di dalam operasi Reaktor TRIGA 2000 adalah sistem pendingin primer.
Sistem pendingin primer ini terdiri dari pompa, penukar panas dan sistem
perpipaan yang di dalamnya terdapat fluida pendingin untuk memindahkan
energi yang berupa panas ke lingkungan. Jika terjadi gempa bumi akan
terjadi beban berlebih pada peralatan, karena adanya beban yang berupa
gaya, momen dan tegangan, yang berasal dari perpipaan sistem pendingin
primer ke nozel peralatan. Beban berlebih tersebut jika melebihi beban yang
diizinkan dapat menyebabkan kegagalan nozel peralatan. Jika nozel gagal
atau rusak dapat mengakibatkan terlepasnya zat radioaktif ke lingkungan,
yang berarti operasi reaktor tidak aman. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
dilakukan analisis tegangan pipa sistem pendingin primer Reaktor TRIGA
2000 Bandung untuk memprediksi beban yang terjadi pada nozel peralatan
jika terjadi gempa di tapak reaktor tersebut.

(Dikutip dari Jurnal Fisika “Pengaruh Gempa Patahan Lembang Terhadap


Fleksibilitas Pipa dan Kegagalan Nozel Peralatan Sistem Pendingin Primer
Reaktor Triga 2000 Bandung” yang ditulis oleh Rahardjo, H. P., Vol. 1 No. 1,
Mei 2011).

Reaktor ini dibangun sudah sejak tahun 1965 dan digunakan untuk
penelitian, pelatihan, dan pembuatan radioisotop.

|Kalimat di atas tepat jika diletakkan pada....

PEMBAHASAN:

Kalimat “Reaktor ini dibangun sudah sejak tahun 1965 dan digunakan untuk penelitian,
pelatihan, dan pembuatan radioisotop” tepat diletakkan setelah kalimat ke dua pada
paragraf kedua, karena frasa reaktor ini menunjukkan bahwa kalimat sebelumnya
membahas atau menyebutkan reaktor. Pada teks di atas, reaktor yang dimaksud adalah
reaktor TRIGA 2000.

Wilayah Indonesia merupakan daerah yang banyak dilanda bencana, antara


lain tsunami, gempa bumi, tanah longsor, ancaman gunung meletus, dan
yang baru-baru ini terjadi adalah banjir. Di Bandung sendiri, dirasakan ada
beberapa kali gempa, walaupun getarannya kecil. Hal ini perlu mendapat
perhatian yang serius terutama pengaruhnya terhadap bangunan instalasi
penting seperti sistem reaktor nuklir atau lainnya supaya tidak terjadi
kegagalan pada saat beroperasi. Kegagalan tak terprediksi suatu instalasi
nuklir terutama karena gempa bumi dapat berakibat fatal, karena
kemungkinan dapat menyebabkan terlepasnya zat radioaktif ke lingkungan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian-kajian atau analisis terhadap instalasi
penting tersebut baik yang sudah ada maupun yang direncanakan akan
dibangun.

BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) adalah salah satu lembaga penting
yang mempunyai sebuah reaktor nuklir di Bandung yang bernama reaktor
TRIGA 2000. Gempa yang terjadi di Bandung cukup tinggi sehingga dapat
menimbulkan kegagalan operasi reaktor ini. Salah satu sistem yang penting
di dalam operasi Reaktor TRIGA 2000 adalah sistem pendingin primer.
Sistem pendingin primer ini terdiri dari pompa, penukar panas dan sistem
perpipaan yang di dalamnya terdapat fluida pendingin untuk memindahkan
energi yang berupa panas kelingkungan. Jika terjadi gempa bumi akan terjadi
beban berlebih pada peralatan, karena adanya beban yang berupa gaya,
momen dan tegangan, yang berasal dari perpipaan sistem pendingin primer
ke nozel peralatan. Beban berlebih tersebut jika melebihi beban yang
diizinkan dapat menyebabkan kegagalan nozel peralatan. Jika nozel gagal
atau rusak dapat mengakibatkan terlepasnya zat radioaktif ke lingkungan,
yang berarti operasi reaktor tidak aman. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
dilakukan analisis tegangan pipa sistem pendingin primer Reaktor TRIGA
2000 Bandung untuk memprediksi beban yang terjadi pada nozel peralatan
jika terjadi gempa di tapak reaktor tersebut.

(Dikutip dari Jurnal Fisika “Pengaruh Gempa Patahan Lembang Terhadap


Fleksibilitas Pipa dan Kegagalan Nozel Peralatan Sistem Pendingin Primer
Reaktor Triga 2000 Bandung” yang ditulis oleh Rahardjo, H. P., Vol. 1 No. 1,
Mei 2011).

PEMBAHASAN:

Menurut KBBI, nozel memiliki arti pipa atau saluran yang ujungnya menyempit,
digunakan untuk mengarahkan aliran zat cair atau gas sehingga sudah jelas jawaban
yang benar adalah B.

Catatan: Setiap istilah bahasa Indonesia yang terdapat dalam teks, rujukan utamanya
adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jika ditemukan kata-kata asing yang tidak
diketahui makna atau artinya, maka dilihat dari konteks teks dengan membaca kalimat
sebelum dan sesudahnya, kemudian pilih jawaban yang memungkinkan.
PEMBAHASAN:

Pernyataan D tidak sesuai dengan isi teks karena dijelaskan pada teks jika terjadi gempa
bumi, beban berlebih tidak terjadi pada nozel, tetapi pada peralatan, yaitu pada kalimat
“Jika terjadi gempa bumi akan terjadi beban berlebih pada peralatan, karena adanya
beban yang berupa gaya, momen dan tegangan, yang berasal dari perpipaan sistem
pendingin primer ke nozel peralatan.”

Adapun opsi jawaban A, B, C, dan E, semuanya sesuai dan terdapat dalam teks.

Wilayah Indonesia merupakan daerah yang banyak dilanda bencana, antara


lain tsunami, gempa bumi, tanah longsor, ancaman gunung meletus, dan
yang baru-baru ini terjadi adalah banjir. Di Bandung sendiri, dirasakan ada
beberapa kali gempa, walaupun getarannya kecil. Hal ini perlu mendapat
perhatian yang serius terutama pengaruhnya terhadap bangunan instalasi
penting seperti sistem reaktor nuklir atau lainnya supaya tidak terjadi
kegagalan pada saat beroperasi. Kegagalan tak terprediksi suatu instalasi
nuklir terutama karena gempa bumi dapat berakibat fatal, karena
kemungkinan dapat menyebabkan terlepasnya zat radioaktif ke lingkungan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian-kajian atau analisis terhadap instalasi
penting tersebut baik yang sudah ada maupun yang direncanakan akan
dibangun.

BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) adalah salah satu lembaga penting
yang mempunyai sebuah reaktor nuklir di Bandung yang bernama reaktor
TRIGA 2000. Gempa yang terjadi di Bandung cukup tinggi sehingga dapat
menimbulkan kegagalan operasi reaktor ini. Salah satu sistem yang penting
di dalam operasi Reaktor TRIGA 2000 adalah sistem pendingin primer.
Sistem pendingin primer ini terdiri dari pompa, penukar panas dan sistem
perpipaan yang di dalamnya terdapat fluida pendingin untuk memindahkan
energi yang berupa panas kelingkungan. Jika terjadi gempa bumi akan terjadi
beban berlebih pada peralatan, karena adanya beban yang berupa gaya,
momen dan tegangan, yang berasal dari perpipaan sistem pendingin primer
ke nozel peralatan. Beban berlebih tersebut jika melebihi beban yang
diizinkan dapat menyebabkan kegagalan nozel peralatan. Jika nozel gagal
atau rusak dapat mengakibatkan terlepasnya zat radioaktif ke lingkungan,
yang berarti operasi reaktor tidak aman. Oleh karena itu dalam penelitian ini
dilakukan analisis tegangan pipa sistem pendingin primer Reaktor TRIGA
2000 Bandung untuk memprediksi beban yang terjadi pada nozel peralatan
jika terjadi gempa di tapak reaktor tersebut.

(Dikutip dari Jurnal Fisika “Pengaruh Gempa Patahan Lembang Terhadap


Fleksibilitas Pipa dan Kegagalan Nozel Peralatan Sistem Pendingin Primer
Reaktor Triga 2000 Bandung” yang ditulis oleh Rahardjo, H. P., Vol. 1 No. 1,
Mei 2011).

|Tujuan ditulisnya teks tersebut adalah....

PEMBAHASAN:
Teks di atas diambil jadi jurnal penelitian yang bertujuan untuk memprediksi beban
yang terjadi pada nozel peralatan jika terjadi gempa bumi. Hal ini sesuai dengan teks
yang tertera pada kalimat “Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan analisis
tegangan pipa sistem pendingin primer Reaktor TRIGA 2000 Bandung untuk
memprediksi beban yang terjadi pada nozel peralatan jika terjadi gempa di tapak reaktor
tersebut.”

Jawabannya bukan untuk meneliti tegangan sistem pendingin primer pada reaktor
TRIGA 2000 (opsi D) karena meneliti dan menganalisis tegangan pipa adalah proses
yang dilakukan, bukan tujuan dilakukannya penelitian.

The seemingly simple question of “what defines a sport?” has been the fodder
for argument and conversation for years, among professional and armchair
athletes alike. There seems to be no doubt that vigorous and highly
competitive activities such as baseball, football, and soccer are truly “sports,”
but when the subject of other activities such as darts, chess, and shuffleboard
is broached we find ourselves at the heart of a controversy.

If say, billiards, is not a sport, then what exactly is it? Those who would
dispute it to be a sport would respond that it is a simple leisure activity. They
would go on to claim a true sport first and foremost requires some form of
physical exertion. More to the point, if a player does not break a sweat, what
he or she plays is not a sport. Beyond that, more important criteria would be
the need for decent hand-eye coordination, and the ever-present possibility of
sustaining injury. Billiards only fits one of those specifications (hand-eye
coordination), so according to the doubters, it is not a real sport.

To help resolve this dispute, the first text to consult would have to be the
dictionary. According to one dictionary, a sport is defined as “a diversion” or a
“recreation.” Assuming one strictly adheres to the simple guidelines laid out in
that definition, it would seem that almost any activity that provides enjoyment
could be classified as a sport. And if, according to the dictionary, watching a
sport on television is a sport itself, I guess that would make a couch potato an
athlete. Play ball!

Annunziata, M. A. & Team. (2004). 501 Critical Reading Questions. New York:
LearningExpress.

Pembahasan

Sikap penulis dalam bacaan ini digambarkan dengan gaya penulisan yang ceria
dan humoris. Penulis menuliskan candaan pada kalimat terakhir, “watching a
sport on television is a sport itself, I guess that would make a couch potato an
athlete. Play ball!”. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah lighthearted
yang berarti gembira, senang hati. Jawabannya adalah b.
Kata broached dalam bacaan ini memiliki arti mengangkat suatu topik yang
sensitif. Kata ini memiliki makna yang berdekatan dengan “brought up” yang
berarti “mengangkat”. Maintained (opsi a) artinya dipertahankan, appraised
(opsi b) artinya dinilai, defined (opsi c) artinya didefinisikan, dan ceased (opsi
d) memiliki arti terhenti. Jawabannya adalah e.

Menurut paragraf 2, olahraga yang “sejati” merupakan olahraga yang


menimbulkan keringat dan dapat menyebabkan cidera. Cheerleading (opsi a),
skiing (opsi b), race car driving (opsi c) dan gymnastics (opsi e) semuanya
merupakan olahraga yang berat dan beresiko cidera, sedangkan horse shoes
(opsi d) hanya melibatkan koordinasi antara tangan dan penglihatan.
Jawabannya adalah d.

Traditional body signage seems largely to have disappeared. Well, many of


the old symbols and names are still around, of course, but they are part of the
commercial range of options. Seeing someone in a Harvard or Oxford
sweatshirt or a kilt or a military tie now communicates nothing at all significant
about that person’s life other than the personal choice of a particular
consumer. Religious signs are still evocative, to be sure, but are far less
common than they used to be. Why should this be? I suspect one reason may
be that we have lost a sense of significant connection to the various things
indicated by such signs. Proclaiming our high school or university or our
athletic team or our community has a much lower priority nowadays, in part
because we live such rapidly changing lives in a society marked by constant
motion that the stability essential to confer significance on such signs has
largely gone.

But we still must attach ourselves to something. Lacking the conviction that the
traditional things matter, we turn to the last resort of the modern world: the
market. Here there is a vast array of options, all equally meaningless in terms
of traditional values, all equally important in identifying the one thing left to us
for declaring our identity publicly, our fashion sense and disposable income.
The market naturally manipulates the labels, making sure we keep purchasing
what will most quickly declare us excellent consumers. If this year a Chicago
Bulls jacket or Air Jordan shoes are so popular that we are prepared to spend
our way into a trendy identity, then next year there will be something else.

Annunziata, M. A. & Team. (2004). 501 Critical Reading Questions. New York:
LearningExpress.

Pembahasan
Tujuan utama penulis dari bacaan ini adalah untuk menyatakan pendapatnya
bahwa keberadaan komersialisme berdampak kuat terhadap pandangan
seseorang terhadap identitas pribadinya. Kalimat yang menggambarkan tujuan
utamanya terdapat pada paragraf 4, “we are prepared to spend our way into a
trendy identity” yang artinya “kita siap untuk mencari cara menuju identitas
yang trendi”. Jawabannya adalah e.

Pembahasan
Pada paragraf pertama baris ke-8 penulis menuliskan “I suspect one reason may
be that we have lost a sense of significant connection to the various things
indicated by such signs.” Menurut penulis, alasan tanda-tanda keagamaan telah
jarang digunakan adalah hilangnya rasa berhubungan dengan barang yang
melambangkan agama. Jawabannya adalah b.


Pembahasan
Disposable income merupakan pendapatan yang siap digunakan. Kata yang
cocok dengan konteks ini hanyalah spending money (opsi b). Recycable goods
(opsi a) artinya barang yang dapat didaur ulang, life savings (opsi c) artinya
tabungan hidup, a donation to charity (opsi d) artinya donasi untuk amal, dan
garbage (opsi e) berarti sampah. Jawabannya adalah b.

Pembahasan
Pernyataan “You can tell a lot about somebody by what they are wearing”
bertentangan dengan yang diungkapkan oleh penulis dalam paragraph 1,
“Seeing someone in a Harvard or Oxford sweatshirt or a kilt or a military tie
now communicates nothing at all significant about that person’s life other
than the personal choice of a particular consumer.” Artinya pakaian yang
dikenakan seseorang sama sekali tidak menunjukkan apapun mengenai
kehidupannya. Jawabannya adalah d.

Valentino Rossi stopped his motorcycle … the children could cross the road.

Kalimat tersebut dapat diartikan “Valentino Rossi menghentikan motornya… anak-


anak itu dapat menyebrang jalan.” Kata yang tepat yaitu agar/supaya/sehingga. Dalam
kasus ini, so that merupakan kata yang tepat karena diikuti dengan modal could (the
children could cross the road).

Yuk Daftar Tryout Selanjutnya!
Stay tune di instagram kita @edukasystem!

Anda mungkin juga menyukai