Anda di halaman 1dari 14

SOAL TRY OUT EDUKA

TPS - Pemahaman Bacaan dan Menulis

Pembangunan daerah merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional


yang tidak dapat [1lepas] dari prinsip otonomi daerah. [2....] untuk mendukung
penyelenggaraan otonomi daerah tersebut dibutuhkan kewenangan yang [3luas,
nyata dan bertanggungjawab] di tiap-tiap daerah tersebut. Sebagai tindak lanjut
penyelenggaraan otonomi daerah dengan dikeluarkannya [4undang-undang
nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah] yang merupakan kebijakan
yang lahir dalam rangka menjawab dan memenuhi tuntutan reformasi dan
semangat [5pembaharuan] tentang [6demokrasisasi] antara hubungan pusat dan
daerah serta upaya pemberdayaan daerah. Indonesia memiliki wilayah yang
sangat luas dengan didukung sumber daya alam yang beraneka ragam yang
berpotensi untuk diolah dan dimanfaatkan. Selain itu negara Indonesia juga
kaya akan seni budaya daerah, adat istiadat, peninggalan sejarah terdahulu, pun
begitu yang tidak kalah menarik adalah keindahan panorama alamnya yang
cukup potensial untuk dikembangkan dengan baik. Ternyata pariwisata dapat
[7dihandalkan] untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan nasional. Banyak juga objek wisata yang ada di Indonesia yang
telah terkenal tidak hanya di dalam negeri [8mau pun] ke luar negeri. 

Sumber: Primadany, S. R. (2013). Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata


Daerah (Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten
Nganjuk). Jurnal Administrasi Publik, 1(4), 135-143.

1. Pertimbangkan apakah bagian bernomor (1) perlu diperbaiki atau


tidak ….
 
A. tidak perlu diperbaiki
B. lepas kan
C. lepaskan
D. dilepas
E. dilepaskan

Pembahasan:

Jawabannya: dilepaskan

Kata “lepas” merupakan kata dasar yang mendapat proses afiksasi (konfiks)
pembubuhan awalan dan akhiran sehingga kata “lepas” menjadi dilepaskan.
Jadi, perbaikan kata yang tepat pada kalimat tersebut adalah “dilepaskan”.
2. Konjungsi yang tepat  untuk melengkapi titik-titik pada bagian
bernomor (2) adalah ….

A. meskipun demikan,

B. walaupun,

C. oleh karena itu,

D. namun,

E. oleh dari itu,

Pembahasan:
Jawabannya: namun.

Kata konjungsi dibagi menjadi dua, konjungsi intrakalimat dan juga konjungsi
antarkalimat. Kedua konjungsi tersebut memiliki fungsi yang berbeda.
Konjungsi yang berada di dalam kalimat atau disebut intrakalimat berfungsi
menghubungkan kata, frasa, atau klausa di dalam kalimat sedangkan konjungsi
antarkalimat merupakan konjungkan menghubungkan kalimat yang ada di
dalam paragraf. Konjungsi yang paling tepat untuk melengkapi titik bernomor 2
tersebut adalah konjungsi “namun” karena sesuai fungsinya yang
menghubungkan kalimat di dalam paragraf yang menandai perlawanan.

3. Pertimbangkan apakah bagian bernomor (3) perlu diperbaiki atau tidak


….

A. tidak perlu diperbaiki

B. luas, nyata, dan bertanggungjawab

C. luas, nyata dan, bertanggungjawab

D. luas, nyata, dan, bertanggungjawab

E. luas nyata, dan bertanggungjawab

Pembahasan:

Jawabannya: luas, nyata, dan bertanggungjawab.


Tanda koma digunakan sebagai pemisah antara unsur-unsur yang dirincikan.
Pemerincian dapat berupa kata benda, pembilangan, dan lain sebagainya. Kasus
di atas adalah pemerincian situasi yang dapat dilihat pada konjungsi “dan” di
akhir pemerincian. Pemerincian yang tepat pada kalimat “luas, nyata dan
bertanggungjawab” adalah “luas, nyata, dan bertanggungjawab” dengan
menambah tanda koma sebelum konjungsi “dan”.

4. Pertimbangkan apakah bagian bernomor (4) perlu diperbaiki atau tidak


….

A. tidak perlu diperbaiki

B. Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang   pemerintahan daerah

C. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

D. Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

E. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

Pembahasan:

Jawabannya: Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah.

Penulisan yang tepat untuk penulisan ini “Undang-undang nomor 32 Tahun


2004 tentang pemerintahan daerah” adalah menulis dengan huruf kapital di
setiap unsur kata, kecuali kata penghubung seperti kata penghubung “tentang”
yang ditulis dengan huruf kecil. Hal tersebut sesuai dengan pemakaian huruf
kapital pada semua kata termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna dalam
nama negara, lembaga, badan organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas
seperti “di” “ke” dan lain sebagainya.

5. Pertimbangkan apakah bagian bernomor (5) perlu diperbaiki atau tidak


….

A. tidak perlu diperbaiki

B. pembarui

C. pembaru
D. membaharui

E. pembaruan

Pembahasan:

Jawabannya: pembaruan.

Kata “baru” merupakan kata dasar yang mendapat proses afiksasi awalan “pem”
dan juga akhiran “an”. Kata pembaharuan tidak ditemukan di dalam KBBI
karena kata yang baku adalah “baru” sehingga menjadi “pembaruan” bukan
“pembaharuan”. Arti dari pembaruan adalah proses atau cara  pembuatan atau
memperbarui.

6. Pertimbangkan apakah bagian bernomor (6) perlu diperbaiki atau tidak


….

A. tidak perlu diperbaiki

B. demokrasi

C. demonstran

D. demokratisasi

E. demokrasional

Pembahasan:

Jawabannya: demokratisasi.

Penulisan yang benar adalah “demokratisasi”. Demokratisasi adalah sebuah


upaya pendemokrasian segenap rakyat Indonesia untuk ikut serta dalam
pemerintahan melalui wakil-wakilnya atau ikut serta dalam berbagai bidang
kegiatan masyarakat atau negara.

7. Pertimbangkan apakah bagian bernomor (7) perlu diperbaiki atau tidak


….
A. tidak perlu diperbaiki

B. diandalkan

C. menghadalkan

D. handal

E. andal

Pembahasan:

Jawabannya: diandalkan.

Penulisan yang benar adalah “diandalkan”. Kata dasar pada kata “diandalkan”
adalah “andal” yang berarti dapat dipercaya, sedangkan kata “handal”
merupakan bentuk kata tidak baku dalam bahasa Indonesia. Kata “andal”
mendapat proses afiksasi awalan dan akhiran sehingga menjadi “diandalkan”.

8. Pertimbangkan apakah bagian bernomor (8) perlu diperbaiki atau tidak


….

A. tidak perlu diperbaiki

B. walaupun

C. meski pun

D. mau

E. maupun

Pembahasan:

Jawabannya: maupun.

Secara sederhananya, konjungsi adalah kata penghubung yang berada di tengah


kalimat yang menghubungkan kata, frasa, maupun klausa. Penulisan konjungsi
“mau pun” yang tepat adalah menggabungkan kedua unsur tersebut sehingga
menjadi “maupun”. Selain dari konjungsi kata “pun” yang diartikan dengan
“juga” dipisah dengan kata yang mendahuluinya.
. Konsep pendekatan dalam upaya penanganan kesehatan penduduk mengalami
banyak perubahan sejalan dengan pemahaman dan pengetahuan kita bagaimana
suatu masyarakat menghayati dan menghargai bahwa kesehatan itu merupakan
[1Human Capital] yang sangat besar nilainya. Konsep sehat–sakit senantiasa
berubah sejalan dengan pemahaman kita tentang nilai, peran, penghargaan, dan
pemahaman kita terhadap [2...]. Dimulai pada zaman keemasan Yunani bahwa
sehat merupakan keadaan [3standard] yang harus dicapai dan dibanggakan,
sedangkan sakit sebagai sesuatu yang tak bermanfaat. Setelah ditemukan kuman
penyebab penyakit, batasan sehat juga berubah, seseorang disebut sehat apabila
setelah diadakan pemeriksaan secara seksama tidak ditemukan penyebab
penyakit. Tahun lima puluhan definisi [4 ... ] (WHO) tentang sehat sebagai
keadaan sehat sejahtera fisik mental sosial dan bukan hanya bebas dari penyakit
dan kelemahan, dan tahun delapan puluhan kemudian definisi sehat WHO
mengalami perubahan seperti yang tertera dalam Undang-Undang Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 telah memasukkan unsur hidup
[5... ] sosial dan ekonomi.

Sumber: Efendi, F., & Makhfudli, M. (2009). Keperawatan Kesehatan


Komunitas: teori dan praktik dalam keperawatan.

9. Pertimbangkan apakah bagian bernomor (1) perlu diperbaiki atau tidak


….

A. tidak perlu diperbaiki

B. human capital

C. Human Capital

D. Human capital

E. human capital

Pembahasan:

Jawabannya: human capital.

Frasa “human capital” merupakan ungkapan atau

bahasa asing yang penulisannya harus dicetak


miring. Namun, tidak diawali huruf kapital karena

frasa tersebut bukan nama perusahan ataupun suatu

badan organisasi. Selain itu, frasa tersebut ditulis di

tengah kalimat. Jadi, jawaban yang benar adalah

human capital.

10. Kata yang paling tepat untuk melengkapi bagian rumpang nomor 2
adalah ….

A. kesehatan

B. kemakmuran

C. kesejahteraan

D. kerakyatan

E. keharmonian

Pembahasan:

Jawabannya: kesehatan.

Kata yang paling tepat melengkapi bagian rumpang bernomor dua adalah
“kesehatan” karena pada kalimat-kalimat sebelumnya hal yang menjadi pokok
bahasan adalah kesehatan. Tips menjawab soal seperti ini adalah dengan
membaca kalimat sebelum atau sesudah untuk memahami ide pokok yang ingin
penulis sampaikan kepada pembaca.

11. Pertimbangkan apakah bagian bernomor (3) perlu diperbaiki atau


tidak ….

A. tidak perlu diperbaiki

B. terstandard

C. Standar
D. standarisasi

E. standar

Pembahasan:

Jawabannya: standar.

Kata “standard” merupakan kata yang tidak baku, sedangkan kata yang baku
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “standar”. Kata “standar”
didefinisinikan sebagai ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan. Jadi,
jawaban yang benar adalah “standar.”

12. Kata yang paling tepat untuk melengkapi bagian rumpang nomor 4
adalah ….

A. World Human Organization

B. World Health Organization

C. World History Organization

D. World Humanity Organization

E. World Hip-hop Organization

Pembahasan:

Jawabannya: World Health Organization.

Jawaban yang paling tepat untuk mengisi bagian rumpang nomor 4 adalah
“World Health Organization”. World Health Organization atau disingkat
menjadi (WHO) adalah Organisasi Kesehatan Dunia yang didirikan pada
tanggal 7 April 1948 dan bermarkas di Jenewa, Swiss.

13. Kata yang paling tepat untuk melengkapi bagian rumpang nomor 5
adalah ….

A. produktivitas

B. produksi

C. produktif

D. produk
E. produktifitas

Pembahasan:

Jawabannya: produktif

Jawaban yang paling tepat untuk mengisi bagian rumpang nomor 5 adalah
“produktif”. Hal tersebut dijelaskan pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 “Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis. Jadi, jawaban yang benar
adalah “produktif”.

14. [1Inses: Kekerasan Seksual dalam Rumahtangga terhadap Anak


Perempuan]

Inses merupakan salah satu bentuk kejahatan seksual dan pelanggaran HAM.
Anak yang seharusnya [2dapat] perlindungan dari segala macam bentuk
kekerasan di dalam keluarga, dalam kenyataannya keluarga bukan menjadi
tempat yang aman dan nyaman bagi anak untuk dapat tumbuh dan berkembang.
Beberapa kasus inses yang terjadi disebabkan karena keretakan hubungan antara
kedua orang tua, rendahnya moral pelaku, kondisi rumah yang tidak layak huni,
adanya peluang dan kesempatan pelaku melakukan tindak kekerasan seksual.
Menurut [3Weinberg (dalam Afiani Ika Limananti, dkk, 2005)], keberadaan
inses di tengah-tengah kehidupan masyarakat [4...] marak, terjadi seiring
penurunan moral orang tua atau dapat disebabkan karena retaknya hubungan
kedua orang tua yang mengakibatkan anak menjadi korban, ketika kedua
hubungan orang tua dalam keadaan normal, inses tidak akan terjadi. Selain
faktor hubungan kedua orang tua yang retak, faktor kemiskinan dan lingkungan
sekitar (tidak ada kebersamaan antara masyarakat sekitar, atau juga karena jarak
antarrumah berjauhan) dapat mendukung perbuatan inses. Disorganisasi
keluarga [5...] celah yang dapat digunakan pelaku untuk melakukan inses
dengan anggota keluarga lainnya. Posisi anak perempuan dalam keluarga
menjadi rentan dalam kondisi disorganisasi keluarga karena hubungannya tidak
berjalan mulus baik dengan ayah kandung, ayah tiri, maupun kakak tiri laki-
laki. Sehingga, anak perempuan berada dalam posisi pasif dan rawan menjadi
korban kekerasan.
 
Sumber: Tursilarini, T. Y. (2016). Inses: Kekerasan Seksual dalam
Rumahtangga terhadap Anak Perempuan. Jurnal PKS, 15(2), hlm. 165-178.
 
Peritimbangkan apakah bagian bernomor (1) perlu diperbaiki atau tidak
....

A. tidak perlu diperbaiki

B. INSES: Kekerasan Seksual dalam Rumahtangga terhadap Anak


Perempuan

C. INSES: Kekerasan Seksual dalam Rumahtangga terhadap Anak


Perempuan

D. “Inses: Kekerasan Seksual dalam Rumah Tangga terhadap Anak


Perempuan”

E. INSES: KEKERASAN SEKSUAL DALAM RUMAH TANGGA


TERHADAP ANAK PEREMPUAN

JAWABAN YANG BENAR: E

PEMBAHASAN:

Dalam menulis judul terdapat dua bentuk cara penulisan. Pertama, judul ditulis
dengan huruf kapital semua dan kedua judul ditulis dengan huruf kapital di
setiap unsur katanya kecuali untuk kata depan (preposisi, misalnya di, ke, dari),
konjungsi (karena, supaya, dan, sehingga, dll.), terhadap, yang, dan lain
sebagainya. Pada teks di atas, penulisan judul yang tepat dua, yaitu:

1.      INSES: KEKERASAN SEKSUAL DALAM RUMAH TANGGA


TERHADAP ANAK PEREMPUAN

2.      Inses: Kekerasan Seksual dalam Rumah Tangga terhadap Anak


Perempuan

Pada pilihan jawaban, yang tersedia adalah penulisan judul yang ditulis
menggunakan huruf kapital, maka jawaban yang benar adalah E.

15. Imbuhan yang tepat untuk kata bernomor (2) agar sesuai dengan
konteks kalimat adalah imbuhan ….

A. di-

B. ter-

C. me-i
D. me-kan

E. ter-an

JAWABAN YANG BENAR: D


PEMBAHASAN:
Imbuhan yang tepat pada kata bernomor (2) teks di atas adalah me-kan. Kata
mendapatkan dibentuk dari kata dasar dapat yang ditambahkan me+kan. Salah
satu makna kata mendapatkan menurut KBBI adalah memperoleh. Pada teks di
atas, kata mendapatkan memiliki makna anak memperoleh perlindungan dari
segala kekerasan seksual.

16. Pertimbangkan apakah bagian bernomor (3) perlu diperbaiki atau


tidak ....

A. tidak perlu diperbaiki

B. Weinberg (dalam Afiani Ika Limananti, dkk., 2005)

C. Weinberg dalam Afiani Ika Limananti, dkk, 2005

D. Weinberg (dalam Limananti, dkk., 2005)

E. Weinberg dalam Limananti, dkk., 2005

JAWABAN YANG BENAR:


PEMBAHASAN:
Pada teks tersebut, bagian bernomor (3) adalah pencantuman sumber kutipan
dalam sebuah karya ilmiah. Pencantuman ini wajib disertakan agar karya tulis
ilmiah tidak dianggap plagiarisme. Ada beberapa jenis penulisan kutipan, yaitu
gaya harvard, APA, dll. Pada teks, gaya penulisan sumber kutipan adalah APA
style. Cara penulisannya bisa ditulis dengan berbagai cara, yaitu:
1.      Weinberg (1999) dirujuk dari sumber utama yaitu Weinberg (suku nama
terakhir) pada tahun 1999
2.      Weinberg (dalam Limananti, 2005) sumber didapatkan dari Limananti
(suku nama terakhir) pada karya ilmiahnya yang merujuk Weinberg. Angka
tahun 2005 merupakan waktu karya tulis ilmiah Limananti diterbitkan.
3.      Weinberg (dalam Limananti, dkk., 2005) sumber didapatkan dari
Limananti (suku nama terakhir) dan kawan-kawannya (karya ilmiah ditulis
lebih dari 2 orang) pada yang merujuk kepada Weinberg. Angka tahun 2005
merupakan waktu karya tulis ilmiah Limananti diterbitkan.
Semua penulisan dipisahkan dengan tanda baca koma dan spasi. Untuk
menulisan “dkk” ditulis menggunakan huruf kecil dan diakhiri titik, kemudian
diserangkaikan dengan tanda baca koma.
 17. Kata yang paling tepat untuk melengkapi titik-titik bernomor (4)
adalah ….

A. makin

B. semakin

C. menjadi

D. sangat

E. sangatlah

JAWABAN YANG BENAR: A


PEMBAHASAN:
Jawaban yang paling tepat adalah makin. Kata makin dalam KBBI artinya kian
bertambah. Sementara itu, kata semakin dalam KBBI adalah bentuk tidak baku
dari makin. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah makin. Pada teks
tersebut, kata makin menunjukkan keberadaan inses di tengah-tengah kehidupan
masyarakat kian bertambah.

18. Kata yang paling tepat untuk melengkapi titik-titik bernomor (5)
adalah ….

A. menyebabkan

B. mengakibatkan

C. meniscayakan

D. memerlukan

E. mewujudkan

JAWABAN YANG BENAR: B

PEMBAHASAN:

Kata yang paling tepat untuk mengisi titik-titik pada bagian bernomor (5)
adalah mengakibatkan. Kata mengakibatkan dalam KBBI memiliki
arti menyebabkan atau menimbulkan peristiwa atau keadaan tertentu;
mendatangkan akibat. Pada teks tersebut, kata mengakibatkan memiliki makna
bahwa disorganiasi keluarga dapat menimbulkan maraknya peristiwa inses.

 19. Kesalahan penulisan baik tanda baca, afiks, ataupun kata baku yang
terdapat pada bagian yang dicetak tebal adalah ....

A. penulisan orang tua yang seharusnya diserangkaikan

B. tanda baca kurung diganti dengan tanda baca hubung (—)

C. penulisan antarrumah seharusnya dipisah menjadi antar rumah

D. tidak meletakkan tanda baca koma (,) sebelum kata karena

E. meletakkan kata sehingga di awal kalimat disertai tanda baca koma (,)

JAWABAN YANG BENAR: E

PEMBAHASAN:

Sehingga merupakan kata penghubung untuk menandai akibat. Kesalahan


penulisan sehingga pada teks di atas dikarenakan diletakkan di awal kalimat.
Seharusnya, kata sehingga diletakkan di dalam kalimat agar konteks kalimatnya
bisa ditangkap secara utuh oleh pembaca.

20. Frasa yang dimiringkan pada kalimat yang dicetak tebal menduduki
fungsi sebagai ….

A. subjek

B. keterangan

C. pelengkap

D. objek

E. predikat

JAWABAN: A

PEMBAHASAN:

Untuk mengetahui fungsi sintaksis dalam sebuah kalimat, ada beberapa rumus
yang harus diperhatikan, yaitu:
1.      Untuk mengindentifikasi predikat, bisa diajukan pertanyaan dengan
rumus: Apa/Siapa yang X? à X yang akan menjadi unsur predikat.

2.      Untuk mengidentifikasi subjek, bisa didapatkan berdasarkan jawaban


dari pertanyaan: Apa/Siapa yang X?

3.      Untuk mengidentifikasi objek, bisa didapatkan berdasarkan jawaban dari


pertanyaan: me-P apa/siapa?

Pada teks, frasa yang digarisbawahi menduduk fungsi subjek karena merupakan
jawaban dari Apa yang X? à Apa yang menjadi rentan dalam kondisi
disorganisasi keluarga? Jawabannya adalah posisi anak perempuan.

Oleh karena itu, posisi anak perempuan adalah subjek.

Anda mungkin juga menyukai