Anda di halaman 1dari 10

Berpikir

merupakan aktivitas mental yang terjadi apabila seseorang


menghadapi masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Kegiatan berpikir
dapat [1diklasifikasi] menjadi berpikir tingkat rendah (lower order thinking) dan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking). Menurut [2Heong, dkk] (2011),
kemampuan berpikir tingkat tinggi [3definisi] sebagai penggunaan pikiran
secara luas untuk menemukan tantangan baru. Kemampuan berpikir tingkat
tinggi ini menghendaki seseorang untuk menerapkan informasi baru atau
pengetahuan sebelumnya dan memanipulasi informasi untuk menjangkau
kemungkinan jawaban dalam situasi yang baru. Woolfolk (2008), menyatakan
peserta didik yang memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi mampu
membedakan antara fakta dan opini, mengidentifikasi informasi yang relevan,
memecahkan masalah dan mampu menyimpulkan informasi yang telah
dianalisisnya. Berdasarkan taksonomi Bloom, keterampilan berpikir tingkat
tinggi adalah kegiatan berpikir yang melibatkan level kognitif hirarki tinggi.
Secara hirarki, taksonomi Bloom terdiri [4...] [56 level], yaitu pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehension), pengaplikasian (application),
analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).

Sumber: Sucipto (2017). Pengembangan Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi


dengan Menggunakan Strategi Metakognitif Model Pembelajaran Problem
Based Learning. Jurnal pendidikan, 2(1), hlm. 63—71.

Imbuhan di-kan adalah imbuhan yang paling tepat karena jika bertemu dengan kata
klasifikasi menjadi diklasifikasikan. Imbuhan di-kan merupakan konfiks yang memiliki
fungsi membentuk kata kerja pasif. Penulisan suku kata di tidak dipisah menjadi di
klasifikasikan karena bukan preposisi yang menunjukkan tempat.
Heong, dkk

Heong, dkk.

Penulisan nama pada artikel ilmiah atau penelitian yang dijadikan sumber rujukan
ditulisa biasa (tidak bercetak tebal, miring, atau bergaris bawah), ditulis menggunakan
nama akhir, dan diawali dengan huruf kapital. Maksud dkk adalah kependekan dari dan
kawan-kawan. Artinya, karya atau tulisan yang dirujuk ditulis oleh lebih dari dua
orang. Penulisan dkk yang benar adalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil dan
diakhiri tanda titik. Pada pilihan jawaban, penulisan yang benar terdapat pada jawaban
(c) yaitu Heong, dkk. (terdapat tanda baca koma setelah nama, dan diakhiri titik setelah
dkk).

Imbuhan di-kan adalah imbuhan yang paling tepat karena jika bertemu dengan kata
klasifikasi menjadi didefinisikan. Maka didefinisikan adalah diartikan sebagai. Makna
ini sudah sesuai dengan konteks kalimat.

Kata yang tepat untuk mengisi titik-titik setelah kata terdiri adalah atas sehingga
menjadi terdiri atas. Bentuk baku yang sesuai kaidah adalah terdiri atas dan bukan
terdiri dari, sebagaimana contoh yang terdapat pada KBBI.
Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian. Dalam teks di atas,
angka enam dapat dinyatakan dengan satu kata maka penulisannya “empat kali”.
Semua unsurnya ditulis dengan huruf, bukan menggunakan angka. Sementara itu, kata
level dalam KBBI merupakan kata benda yang termasuk bahasa cakapan. Kata baku
yang bisa digunakan untuk menggantikan kata level adalah tingkatan yang artinya
pangkat, kedudukan, lapisan, atau kelas.

Penulisan hirarki pada teks di atas tidak baku. Seharusnya, kata hirarki ditulis hierarki
yang artinya urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan). Pilihan
jawaban yang lain sudah baku dan terdapat dalam KBBI.

Berpikir merupakan aktivitas mental yang terjadi apabila seseorang


menghadapi masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Kegiatan berpikir
dapat [1diklasifikasi] menjadi berpikir tingkat rendah (lower order thinking) dan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking). Menurut [2Heong, dkk] (2011),
kemampuan berpikir tingkat tinggi [3definisi] sebagai penggunaan pikiran
secara luas untuk menemukan tantangan baru. Kemampuan berpikir tingkat
tinggi ini menghendaki seseorang untuk menerapkan informasi baru atau
pengetahuan sebelumnya dan memanipulasi informasi untuk menjangkau
kemungkinan jawaban dalam situasi yang baru. Woolfolk (2008),
menyatakan peserta didik yang memiliki keterampilan berpikir tingkat
tinggi mampu membedakan antara fakta dan opini, mengidentifikasi
informasi yang relevan, memecahkan masalah dan mampu
menyimpulkan informasi yang telah dianalisisnya. Berdasarkan taksonomi
Bloom, keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah kegiatan berpikir yang
melibatkan level kognitif hirarki tinggi. Secara hirarki, taksonomi Bloom terdiri
[4...] [56 level], yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comprehension), pengaplikasian (application), analisis (analysis), sintesis
(synthesis), dan evaluasi (evaluation).

Sumber: Sucipto (2017). Pengembangan Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi


dengan Menggunakan Strategi Metakognitif Model Pembelajaran Problem
Based Learning. Jurnal pendidikan, 2(1), hlm. 63—71.

|Kesalahan yang terdapat pada kalimat bercetak tebal pada teks di atas
adalah....
Kesalahan pada kalimat yang bercetak tebal adalah kurangnya tanda baca koma pada
perincian yang terdapat dalam kalimat. Seharusnya penulisan tanda bacanya seperti di
bawah ini (perhatikan bagian tanda baca koma yang diwarnai merah.

Woolfolk (2008), menyatakan peserta didik yang memiliki keterampilan berpikir


tingkat tinggi mampu membedakan antara fakta dan opini, mengidentifikasi informasi
yang relevan, memecahkan masalah, dan mampu menyimpulkan informasi yang telah
dianalisisnya.

Dengan berakhirnya era MDGs yang berhasil mengurangi penduduk miskin


dunia hampir setengahnya. Selanjutnya saat ini memasuki era SDGs
[1(sustainable development goals)], yang dimulai dengan pertemuan yang
dilaksanakan pada tanggal [225—27 September 2015] di markas besar PBB
([3Perserikatan Bangsa-Bangsa]), New York, Amerika Serikat. Acara tersebut
merupakan kegiatan seremoni pengesahan dokumen SDGs yang dihadiri
perwakilan dari 193 negara. Seremoni ini merupakan lanjutan dari
kesepakatan dokumen SDGs yang terjadi pada tanggal 2 Agustus 2015 yang
juga berlokasi di New York. Saat itu sebanyak 193 negara anggota PBB
mengadopsi secara aklamasi dokumen berjudul [4“Mengalihrupakan Dunia
Kita: Agenda Tahun 2030 Untuk Pembangunan Berkelanjutan”]. Dokumen
SDGs pun dicetuskan untuk meneruskan dan memantapkan capaian-capaian
MDGs sebelumnya agar langgeng dan berlanjut seterusnya.

Sumber: Ishartono dan Raharjo (2016). Sustainable Development Goals


(SDGs) dan Pengentasan Kemiskinan. Social Work Jurnal, 6(2), hlm. 159—
167.

|Pertimbangkan apakah penulisan frasa dan tanda baca pada bagian


bernomor (1) perlu diperbaiki atau tidak....

(Sustainable Development Goals)

“Sustainable Development Goals”

Penulisan yang benar pada bagian bernomor satu adalah: 1) meletakkan tanda baca
kurung yang memiliki fungsi sebagai penjelas; 2) penulisan huruf kapital di setiap awal
kata pada tulisan karena merupakan sebuah “gerakan/agenda dunia” (bukan kata asing
biasa); 3) ditulis huruf miring karena merupakan kata asing.
Dengan berakhirnya era MDGs yang berhasil mengurangi penduduk miskin
dunia hampir setengahnya. Selanjutnya saat ini memasuki era SDGs
[1(sustainable development goals)], yang dimulai dengan pertemuan yang
dilaksanakan pada tanggal [2 25—27 September 2015] di markas besar PBB
([3Perserikatan Bangsa-Bangsa]), New York, Amerika Serikat. Acara tersebut
merupakan kegiatan seremoni pengesahan dokumen SDGs yang dihadiri
perwakilan dari 193 negara. Seremoni ini merupakan lanjutan dari
kesepakatan dokumen SDGs yang terjadi pada tanggal 2 Agustus 2015 yang
juga berlokasi di New York. Saat itu sebanyak 193 negara anggota PBB
mengadopsi secara aklamasi dokumen berjudul [4“Mengalihrupakan Dunia
Kita: Agenda Tahun 2030 Untuk Pembangunan Berkelanjutan”]. Dokumen
SDGs pun dicetuskan untuk meneruskan dan memantapkan capaian-capaian
MDGs sebelumnya agar langgeng dan berlanjut seterusnya.

Sumber: Ishartono dan Raharjo (2016). Sustainable Development Goals


(SDGs) dan Pengentasan Kemiskinan. Social Work Jurnal, 6(2), hlm. 159—
167.

|Pertimbangkan apakah penulisan frasa dan tanda baca pada bagian


bernomor (2) perlu diperbaiki atau tidak....

Penulisan yang terdapat pada teks sudah tepat. Tanda baca yang digunakan adalah
tanda baca pisah (—) yang berarti sampai dengan dan bukan tanda hubung (-). Jika
penulisannya bukan dengan tanda baca melainkan dengan singkatan, maka yang benar
adalah s.d. yang berarti sampai dengan (huruf ditulis kecil dan disertai tanda titik setelah
huruf.

Dengan berakhirnya era MDGs yang berhasil mengurangi penduduk miskin


dunia hampir setengahnya. Selanjutnya saat ini memasuki era SDGs
[1(sustainable development goals)], yang dimulai dengan pertemuan yang
dilaksanakan pada tanggal [225—27 September 2015] di markas besar PBB
([3Perserikatan Bangsa-Bangsa]), New York, Amerika Serikat. Acara tersebut
merupakan kegiatan seremoni pengesahan dokumen SDGs yang dihadiri
perwakilan dari 193 negara. Seremoni ini merupakan lanjutan dari
kesepakatan dokumen SDGs yang terjadi pada tanggal 2 Agustus 2015 yang
juga berlokasi di New York. Saat itu sebanyak 193 negara anggota PBB
mengadopsi secara aklamasi dokumen berjudul [4“Mengalihrupakan Dunia
Kita: Agenda Tahun 2030 Untuk Pembangunan Berkelanjutan”]. Dokumen
SDGs pun dicetuskan untuk meneruskan dan memantapkan capaian-capaian
MDGs sebelumnya agar langgeng dan berlanjut seterusnya.

Sumber: Ishartono dan Raharjo (2016). Sustainable Development Goals


(SDGs) dan Pengentasan Kemiskinan. Social Work Jurnal, 6(2), hlm. 159—
167.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan nama organisasi internasional sehingga
penulisannya diawali dengan huruf kapital di setiap awal katanya. Bentuk pengulangan
(repetisi) yang dijadikan judul/nama organisasi/instansi/tetap diawali dengan huruf
kapital meskipun dihubungkan dengan tanda baca, kecuali jika kata ulang tersebut
disertai dengan imbuhan seperti contoh judul buku Kata-katanya Sang Penyair
Legendaris Indonesia.

“Mengalihrupakan Dunia Kita: Agenda Tahun 2030 Untuk Pembangunan


Berkelanjutan”

“Mengalihrupakan Dunia Kita: Agenda Tahun 2030 untuk Pembangunan


Berkelanjutan”

Mengalihrupakan Dunia Kita: Agenda Tahun 2030 untuk Pembangunan


Berkelanjutan

Penulisan judul buku/film/artikel tidak perlu disertai tanda petik. Penulisannya cukup
ditulis miring dan menggunakan huruf kapital di setiap awal kata kecuali partikel
(untuk) dan preposisi (di, ke, dari, dengan).

Dengan berakhirnya era MDGs yang berhasil mengurangi penduduk


miskin dunia hampir setengahnya. Selanjutnya saat ini memasuki era
SDGs [1(sustainable development goals)], yang dimulai dengan
pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal [225—27 September 2015] di
markas besar PBB ([3Perserikatan Bangsa-Bangsa]), New York, Amerika
Serikat. Acara tersebut merupakan kegiatan seremoni pengesahan dokumen
SDGs yang dihadiri perwakilan dari 193 negara. Seremoni ini merupakan
lanjutan dari kesepakatan dokumen SDGs yang terjadi pada tanggal 2
Agustus 2015 yang juga berlokasi di New York. Saat itu sebanyak 193 negara
anggota PBB mengadopsi secara aklamasi dokumen berjudul
[4“Mengalihrupakan Dunia Kita: Agenda Tahun 2030 Untuk Pembangunan
Berkelanjutan”]. Dokumen SDGs pun dicetuskan untuk meneruskan dan
memantapkan capaian-capaian MDGs sebelumnya agar langgeng dan
berlanjut seterusnya.

Sumber: Ishartono dan Raharjo (2016). Sustainable Development Goals


(SDGs) dan Pengentasan Kemiskinan. Social Work Jurnal, 6(2), hlm. 159—
167.

|Kesalahan yang terdapat pada kalimat bercetak tebal pada teks di atas
(selain bagian bernomor) yang tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia dan kaidah penulisan kalimat efektif adalah....

Pada bagian bercetak tebal, terdapat ketidaktepatan konjungsi di awal paragraf. Kata
dengan yang diletakkan pada awal paragraf seharusnya menjelaskan susuatu
setelahnya. Akan tetapi, pada teks, kalimat 1 belum selesai dan tanda titik yang
diletakkan pada kata setengahnya tidak tepat. Seharusnya, penulisannya diubah
menjadi seperti di bawah ini (perhatikan bagian berwarna merah):

Dengan berakhirnya era MDGs yang berhasil mengurangi penduduk miskin dunia
hampir setengahnya, selanjutnya saat ini dunia memasuki era SDGs [1(sustainable
development goals)], yang dimulai dengan pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal
[225—27 September 2015] di markas besar PBB ([3Perserikatan Bangsa-Bangsa]),
New York, Amerika Serikat.

Tanda koma digunakan untuk menggantikan tanda titik. Munculnya kata dunia
dikarenakan perlu adanya subjek dalam kalimat.

Kampung Cikondang di [1desa Lamajang, kecamatan Pangalengan,


kabupaten Bandung] merupakan salah satu kampung adat Sunda. Di
kampung ini, masih [jalan] berbagai upacara adat. Menurut data dari
[2disparbud jabar] (2009), pola [3...] masyarakat di daerah ini adalah [4...],
dengan keletakkan bangunan dari arah utara-selatan serta orientasi rumah ke
arah utara. Di kampung ini hanya terdapat satu bumi adat yaitu rumah
tradisional yang hanya tersisa satu sedangkan rumah penduduk lain ada
yang permanen dan [5semi permanen] dengan material bangunan yang
sudah modern. Jarak rumah penduduk juga rapat yang hanya [6pisah] oleh
gang atau jalan setapak. Bumi adat di kampung ini telah menjadi suatu situs
cagar budaya yang dilindungi, sesuai dengan [7undang-undang no.5 tahun
1992].

Sumber: Sriwadani. (2018). Tinjauan Bentuk Sirkulasi Udara Rumah Adat


Kampung Cikondang, Desa Lamajang, Kabupaten Bandung. NARADA:
Jurnal Desain & Seni, 5(1), hlm. 1—8.
Penulisan nama lokasi/alamat lengkap didahului dengan huruf kapital dan dipisahakan
dengan tanda baca koma setelah spasi. Dengan kaidah ini, jawaban yang paling tepat
adalah Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Disparbud Jabar adalah akronim (kependekatan dari gabungan huruf atau suku kata)
dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat. Penulisan akronim yang benar
adalah didahului oleh huruf kapital dan selanjutnya huruf kecil. Hal ini berbeda dengan
penulisan singkatan yang semua hurufnya adalah kapital seperti Universitas Pendidikan
Indonesia yang disingkat UPI.

Kata yang paling tepat untuk mengisi titik-titik pada nomor (3) adalah permukiman.
Menurut KBBI, kata permukiman memiliki arti daerah tempat bermukim. Definisi ini
berbeda dengan pemukiman yang memiliki arti proses, cara, perbuatan memukimkan.


Kata yang paling tepat untuk mengisi titik-titik pada nomor (4) adalah berkumpul.
Menurut KBBI, berkumpul memiliki arti bersama-sama menjadi satu kesatuan atau
kelompok (tidak terpisah-pisah). Makna ini sudah sesuai dengan konteks kalimat.

semi permanent

Penulisan kata baku yang benar sesuai dengan KBBI adalah menggabungkan morfem
terikat semi- dengan kata permanen menjadi semipermanen yang artinya dibuat untuk
jangka panjang, tetapi tidak tetap.

Imbuhan yang tepat untuk dilekatkan pada kata bernomor (6) adalah di-kan, sehingga
katanya menjadi dipisahkan. Imbuhan ini sudah tepat dilekatkan pada kata pisah,
karena imbuhan ter- memiliki makna dilakukan secara tidak sengaja, sedangkan gang
setapak dan jalan dibentuk bukan dengan cara tidak sengaja.

Penulisan yang tepat adalah pilihan (e) yaitu dengan menggunakan huruf kapital di
setiap awal kata. Penulisan nomor juga bisa disingkat dengan menuliskan No yang
disertai tanda baca titik dan spasi kemudian dilanjut dengan nomor.
Kampung Cikondang di [1desa Lamajang, kecamatan Pangalengan,
kabupaten Bandung] merupakan salah satu kampung adat Sunda. Di
kampung ini, masih [jalan] berbagai upacara adat. Menurut data dari
[2disparbud jabar] (2009), pola [3...] masyarakat di daerah ini adalah [4...],
dengan keletakkan bangunan dari arah utara-selatan serta orientasi rumah ke
arah utara. Di kampung ini hanya terdapat satu bumi adat yaitu rumah
tradisional yang hanya tersisa satu, sedangkan rumah penduduk lain
ada yang permanen dan [5semi permanen] dengan material bangunan
yang sudah modern. Jarak rumah penduduk juga rapat yang hanya [6pisah]
oleh gang atau jalan setapak. Bumi adat di kampung ini telah menjadi suatu
situs cagar budaya yang dilindungi, sesuai dengan [7undang-undang no.5
tahun 1992].

Sumber: Sriwadani. (2018). Tinjauan Bentuk Sirkulasi Udara Rumah Adat


Kampung Cikondang, Desa Lamajang, Kabupaten Bandung. NARADA:
Jurnal Desain & Seni, 5(1), hlm. 1—8.

|Hal yang harus diperbaiki pada kalimat bercetak tebal teks di atas (selain
bagian yang bernomor) agar menjadi kalimat efektif serta penulisannya
sesuai dengan kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia adalah....

Kalimat beretak tebal menjadi tidak efektif karena terdapat pemborosan kata.
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa hanya terdapat satu rumah adat yang disebut bumi
adat. Dengan penjelasan ini, maka tidak perlu dijelaskan lagi bahwa rumah tradisional
(rumah adat) yang hanya tersisa satu.


Yuk Daftar Tryout Selanjutnya!
Stay tune di instagram kita @edukasystem!

Anda mungkin juga menyukai