Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

‘DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIK’

“RESISTOR”

DISUSUN OLEH :

DARMITASARY DARMIN. H (221023)

AHMAD RISWAN (221005)

MICHAEL RANTE PADANG (221056)

MUHAMMAD ZULFADLY (221076)

MUH. ANUGRAH HADI PERMANA (221070)

TRI WULANDARI (221100)

KELAS 1A

AKADEMI TEKNIK SOROAKO


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Dasar Listrik Dan Elektronik
“RESISTOR”.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Dan semoga makalah sederhana ini dapat dipahami
bagi siapa saja yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat
berguna bagu kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Dalam menulis makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang kami miliki. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih semoga Allah SWT. yang senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Soroako, 4 Oktober 2021

Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada sekarang ini,
sering kita jumpai banyak alat-alat elektronik, misalnya Resistor. Namun masih banyak
diantara kita yang belum mengerti apa kegunaan dan bagaimana cara menggunakan
resistor itu sendiri. Padahal resistor sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang elektronika sehingga perlu adanya penjelasan tentang
Resistor.

Oleh sebab itu, penulis membuat satu makalah yang mengkaji tentang tentang
Resistor dan bagaimana penggunaan dan cara menggunakan Resistor itu sendiri,
sehingga dapat meberikan informasi kepada pembaca mengenai Resistor.

B. Rumusan Masalah

Apabila kita melakukan suatu kegiatan, biasanya ditemukan beberapa


permasalahan yang harus dipecahkan demi mencapai tujuan, dan pada setiap
permasalahan akan diselesaikan dalam uaraian-uaraian pada pembahasan selanjutnya.
Demikian juga halnya dalam topik makalah ini, maka penulis menemukan
permasalahan yaitu :

1. Bagaimana pemahaman penulis tentang Resistor ?

2. Bagaimana pemahaman penulis tentang jenis-jenis Resistor ?

3. Bagaimana pemahaman penulis tentang cara menggunakan Resistor ?

C. Tujuan Penulisan

Dalam penulisan makalah penulis mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai,
tujuannya yaitu :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
material listrik.

2. Mamberikan penjelesan kepada penulis dan pembaca tentang apa yang


dimaksud Resistor.

3. Mengemukakan kepada penulis dan pembaca tentang jenis jenis Resistor.

4. Menjelaskan tentang tata cara penggunaan Resistor.


D. Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah ini penulis memperoleh beberapa manfaat yaitu:

1. Memberikan pemahaman lebih lanjut bagi penulis dan pembaca mengenai


Resistor.

2. Memberikan pengetahuan bagi penulis dan pembaca tentang jenis-jenis


Resistor.

3. Dapat mengembangkan kemampuan penulis dalam penyusunan sebuah makalah


serta sistematika penulisannya.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Resistor

Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahanan tertentu dan menyerap
energi dalam bentuk panas. Dalam prakteknya resistor juga disebut tahanan atau
hambatan listrik, ada juga yang menyebut resistance atau werstand (Belanda). Sesuai
dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari karbon.

Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Sataunm Hambatan dan


Resistansi Resistor adalah OHM(Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama
penemunya Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.

Pada umumnya resistor yang banyak beredar dipasaran yaitu resistor dengan bahan
komposisi karbon, dan metal film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita
pita warna yang melingkar di badan resistor.

Bentuk fisik dari resistor adalah seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Bentuk fisik resistor

Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar), satuan yang dipakai untuk
menentukan besar kecilnya nilai resistor adalah OHM atau disingkat dengan huruf
yunani OMEGA (Ω).

Nilai satuan terbesar yang dipergunakan untuk menentukan besarnya nilai Resistor
adalah :

ü 1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm

ü 1 Kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm


B. Fungsi dan Kegunaan Resistor

Selain untuk membatasi atau menghambat arus listrik, Resistor mempunyai


kegunaan atau fungsi lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut :

• Sebagai pembagi arus.


• Sebagai pembagi tegangan.
• Sebagai penurun tegangan.
• Sebagai penghambat arus listrik.
• Menghambat arus listrik.
• Pengatur volume (Potensiometer).
• Pengatur kecepatan motor (Rheostat), dll.

Dalam kehidupan sehari-hari Resistor memilki banyak kegunaan, terutama dalam


bidang elektro. Adapun kegunaan Resistor sebagai berikut :

1. Pembangkit potensi listrik

Maksudnya bahwa Resistor bisa menimbulkan potensial listrik dengan nilai


tertentu.

2. Memperkecil tegangan (potensial) listrik

Maksudnya dengan pemasangan ini kita barhasil menurunkan tegangan listrik


dari suatu sumber listrik. Misalnya bila kita berkehendak memutar suatu motor
listrik dengan tegangan 6 volt sedang kita memiliki accu 7,5 volt atau 12 volt, maka
caranya bisa dipasangkan tahanan dengan perhitungan tertentu. Bila motor listrik
tersebut memiliki tahanan dalam sebesar 3 ohm maka agar diperoleh potensial 6
volt sebagai dimaksud kita harus memasangkan tahanan sebesar 3 ohm pada accu
12 volt.

3. Memperkecil arus listrik

Maksudnya yaitu jika dipasangkan suatu tahanan dakam suatu rangkaian kawat
maka akibatnya arus listrik yang mengalir menjadi lebih kecil

4. Pembagi tegangan listrik

Maksudnya bahwa dengan pemakaian tahanan ini kita akan berhasil membagi
tegangan listrik dari suatu sumbar listrik, tetapi bila hasil pembagian itu
dijumlahkan hasilnya akan sama dengan tegangan sumbernya.
C. Jenis-Jenis Resistor

• Fixed Resistor

Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya


tetap. Nilai Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan
kode warna ataupun kode Angka.

Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan


pembuatnya diantaranya adalah :

Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)

Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus
yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar
mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya
semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya.

Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon
Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya
1/10W sampai 2W.

Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)

Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan
Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada
proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula
nilai resistansinya. Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah dapat menghasilkan
resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap
suhu jika dibandingkan dnegan Carbon Composition Resistor.

Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran biasanya


berkisar diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena rendahnya
kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar
dari -55°C hingga 155°C.

Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)

Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam
yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya
dipengaruhi oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam.

Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik
diantara jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film
Resistor).

• Variable Resistor

Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat


berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor
terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.

Bentuk dan Simbol Variable Resistor

Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya


dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang
terdapat pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan
Potensiometer dalam bentuk kode angka.
Rheostat

Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada


Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan
pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian
atas Toroid.

Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer


Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer
tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur
nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar
porosnya.

• Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat


dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari
“Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC
(Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient).

Bentuk dan Simbol Thermistor :

• LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai
Resistansinya dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya.
D. Cara Membaca dan Menghitung Resistor

Cara membaca Resistor:

➢ Cara membaca nilai resistor 4 warna:

Pita ke satu dan kedua menunjukan nilai dari resistansinya, pita ketiga
menunjukan jumlah nol yang yang akan digabungkan dengan pita ke satu dan kedua.
Dan pita ke-empat adalah nilai toleransi dari resistor itu sendiri.
Contoh resistor berwarna merah, merah, coklat, dan emas. Maka
nilai resistor tersebut adalah…

Pita ke-1 merah= 2


Pita ke-2 merah= 2
Pita ke-3 coklat= 10
Pita ke-4 emas= 5%

Berarti nilai resistor tersebut adalah 22*10= 220 Ohm dengan toleransi 5%.

➢ Cara membaca nilai resistor 5 warna :

Pita kesatu, kedua, dan ketiga menunjukan nilai resistansinya. Pita


keempat menunjukan jumlah nol yang akan digabungkan dengan pita kesatu,
kedua, dan ketiga. Pita kelima adalah nilai toleransinya.
Contoh resistor berwarna merah, merah, hitam, orange, dan coklat.
Maka nilai resistornya adalah…

Pita ke-1 merah= 2


Pita ke-2 merah= 2
Pita ke-3 hitam= 0
Pita ke-4 orange= 1000

Pita ke-5 coklat= 1%a

Berarti nilai resistor tersebut adalah 22*1000= 22000 Ohm atau 22K
Ohm dengan nilai toleransi 1%.

Cara Menghitung Resistor

Tabel warna
✓ Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut
dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan
toleransi 10%.

✓ Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna:


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut
dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm
dengan toleransi 10%.

✓ Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Angka :

Contoh :

Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;


Contoh cara pembacaan dan cara menghitung nilai resistor berdasarkan kode
angka adalah sebagai berikut :

Masukkan Angka ke-1 langsung = 4


Masukkan Angka ke-2 langsung = 7
Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)
PENUTUP
A. Kesimpulan

Bedasarkan makalah yang telah disusun oleh penulis maka penulis


kesimpulan sebagai berikut :

1. Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahana tertentu dan
menyerap energi dalam bentuk panas.

2. Resistor berguna sebagai Pembangkit potensi listrik, memperkecil tegangan


(potensial) listrik, memperkecil arus listrik, dan sebagai pembagi tegangan
listrik.

3. Resistor dapat dibedakan menjadi Resistor tetap (Fixed Resistor), resistor


tidak tetap manual (Adjustable Manual Resistor), dan resistor tidak tetap
otomat (Variable Resistor devices).

B. Saran

Selain menarik kesimpulan, penulis juga mengajukan saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya dalam penggunaan alat-alat elektronika, terlebih dahulu harus


dipelajari manfaat maupun cara penggunaan alat tersebut.

1. Diharapkan agar penulis maupun pembaca mempelajari lebih lanjut


mengenai resistor.

2. Kita sebagai jurusan teknik elektro sebaiknya mempelajari lebih lanjut


mengenai alat-alat elektonika.
DAFTAR PUSTAKA

Rusmadi, Dedy. 2001. Mengenal Komponen Elektronika. Bandung ; PT. Pionir Jaya.

Prasetyono, Dwi Sunar. 2003. Belajar Sistem Cepat Elektronika. Yogyakarta ; PT. Absolut.

Zam, Efvy Zamidra. 2002. Mudah Menguasai ElektronikaI. Surabaya ; PT. Indah Surabaya.

Wasis p. 1981. Keterampilan Elektronika. Surabaya ; PT. Usaha Nasional.


TERIMA
KASIHH

Anda mungkin juga menyukai