DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................ 2
BAB I................................................................................................ 3
PENDAHULUAN..............................................................................3
A.
Latar Belakang.....................................................................3
B.
Rumusan Masalah................................................................3
C.
Tujuan..................................................................................3
D.
Sistematika Penulisan..........................................................3
BAB II............................................................................................... 4
PEMBAHASAN................................................................................ 4
A.
B.
Karakteristik Resistor...........................................................5
C.
D.
Penggunaan Resistor..........................................................13
BAB III............................................................................................ 14
PENUTUPAN................................................................................. 14
Kesimpulan........................................................................... 14
Saran.................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Resistor yang merupakan bagian dari rangkaian elektronika ini wujudnya berupa
suatu terminal yang terdiri atas dua bagian atau komponen. Dua komponen tersebut
bisa menghasilkan sebuah tegangan pada rangkaian yang ukurannya sama dengan
arus listrik yang lewat dalam resistor itu sendiri.
Arus yang muncul dari resistor ini sudah sesuai dengan suatu hukum yang
dinamakan Ohm, yaitu sebuah teori yang menggunakan rumus V = IR. Jadi, suatu
resistor tidak mempunyai kutub, baik yang negatif maupun positif, berbeda dengan
batu baterai.
Namun, meski tidak punya arus negatif atau positif, resistor punya karakter
yang lebih spesifik dan karakteristik tersendiri, yaitu tegangan pada sistem kerja yang
maksimum, resistensi, power rating, dan toleransi yang lebih bagus.
Selain itu, masih ada karakteristik yang lain, seperti induktansi, koefisien
temperature, dan kebisingan. Hal ini bisa terjadi sebab Ohm yang memakai simbol
omega, yaitu suatu kesatuan utuh resistensi yang asalnya dari suatu resistor yang
sifatnya resistif.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
C. Tujuan
resistor
Mengetahui pengguanaan resistor dibidang elektro dan elektronika
D. Sistematika Penulisan
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode
kbrowsing internet. Kami menggunakan kedua metode tersebut agar isi
makalah ini bisa lengkap dan berbobot.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahan Pembuatan Resistor
Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah
resistor. Sama seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini
dipakai untuk membuat resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor. Namun
besar resistansi yang bisa didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor
itu sendiri. Bahan-bahan pembuat resistor ialah film karbon, film metal, dan film
carmet
Bahan pembuatan sebuah resistor juga selanjutnya akan menjadi jenis resistor
tersebut. Sebuah resistor tetap dapat terbuat dari senyawa karbon yang biasa disebut
dengan resistor karbon dengan kisaran resistansi 10 hinnga 10M , resistor logam
dengan kisaran resistansi 1 hingga 1M, oksida logam dengan kisaran resistansi 10
hinnga 1M, lilitan kawat keramik dengan kisaran resistansi 0,47 hingga 22K dan
lilitan kawat kaca dengan kisaran resistansi 0,1 hingga 22K.
Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengatur kuat arus yang mengalir. Resistor disebut juga dengan tahanan atau
hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Semakin
besar nilai resistansi sebuah Resistor yang dipasang, semakin kecil arus yang
mengalir. Satuan nilai resistansi suatu Resistor adalah Ohm () diberi lambang huruf
R. Ada dua macam Resistor yang dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu
Resistor tetap dan Resistor variable.
B. Karakteristik Resistor
Ada dua karakteristik resistor yang perlu diketahui yaitu:
1. Resistansinya
2. Rating dayanya (kemampuan untuk menahan arus yang mengalir pada resistor
tersebut)
Resistor memiliki harga resistansiyang cukup banyak, mulai dari beberapa ohm di
belakang koma samapai beberapa mega ohm didepan koma. Rating daya yang
tertinggi ada yang mencapai beberapa ratus watt dan yang terendah sampai
mencapai 0,1 watt rating daya sangat penting, sebab ia menunjukkan daya
maksimum yang bisa disipasikan tanpa menimbulkan panas-panas yang berlebihin
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada resistor tersebut. Disipasi artinya bahwa
daya
sebesar
12R
akan
dibuang
kepadanya.
Panas
yang
berlebihan
dapat
padanya
Ketahanan sebagai beban
Pengaruh kondisi lingkungan dan umurnya.
C. Macam-macam Resistor :
Ada dua macam Resistor yang dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu
Resistor tetap dan Resistor variable.
1.
hambatannya
tetap. Untuk resistor tetap yang ukuran daya yang kecil, nilai hambatannya ditulis
pada bodinya dengan menggunakan kode warna. untuk mengetahui nilai tahanannya,
pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan
Resistor. Sedangkan Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25
Watt atau lebih nilai resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan
langsung ditulis dengan angka.
Resistor tetap/Fixed Resitor umumnya dibuat dari bahan Karbon, pengkodean
nilai resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang
memiliki 5 cincin warna.
Untuk Resitor dengan toleransi 5% dengan daya 0.5 Watt sampai dengan 3
Watt, dituliskan dengan 4 cincin warna, sedang untuk toleransi 1 % atau 2 %
umumnya dengan 5 cincin warna.
Gambar 1. Simbol
Gambar 2.
Fixed Resistor 1 K 5%/2
Watt
Fixed
Gambar 3.
Fixed Resistor 133 3% /25
Gambar 4.
Fixed Reistor 0.01 5% /5 Watt
Watt
850C
Warna Kode
Hitam
Coklat
Merah
Oranye
Cincin
ke-1
Angka
ke-1
1
2
3
Cincin
ke-2
Angka
ke-2
0
1
2
3
Cincin ke-3
Jumlah nol
Cincin ke
4
Toleransi
10
100
1000
1%
-
5
6
7
8
9
10
11
12
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
4
5
6
7
8
9
-
Ema
s
Bir
u
4
5
6
7
8
9
-
Dari
gambar
10000
100000
1000000
10000000
100000000
100000000
0
0.1
0.01
5%
10%
resistor
disamping
= Kuning
=4
cincin II = Biru
=6
Kunin
g
Orany
e
cincin IV = Emas = 5%
Maka nilai resistor tersebut adalah
460005% atau 46K 5%
Sedangkan untuk tahanan tetap yang nilainya terdapat pada badan atau
bodi resistor dapat kita baca dengan cara sebagai berikut :
Arti kode angka dan huruf pada Resistor ini adalah sebagai berikut:
ketika frekuensinya rendah dan akan menjadi kapasitansi apabila frekuensinya tinggi.
Dan untuk carbon composition hanya menjadi kapasitansi apabila dilalui oleh frekuensi
tinggi dan rendah.
diubah-ubah
sesuai
dengan
kebutuhan
yang
diperlukan.
Perubahannya
dapat
dilakukan dengan cara memutar atau menggeser pengaturnya yang memang sudah
disediakan, namun ada pula nilai perubahan resistansinya akan dipengaruhi oleh
keadaan disekitarnya misalnya suhu, cahaya, suara, dan lain-lain, sehingga dapat
dijadikan sebagai sakelar otomatis.
Gambar
4.
Simbol
Variabel
Resistor
Gambar 6.
10
Selain Resistor tetap dan Resistor variable, masih ada lagi jenis Resistor yang khusus
yang
dibuat
untuk
keperluan-keperluan
tertentu,
misalnya
nilai
hambatannya
Resistansi
+tOC
(a
)
Gambar
Suhu
(b
9.
(a)
(c
)
Simbol
(b)
)
fisik
Bentuk
(c)
Karakteristik PTC
Resistansi
-tOC
(a
)
Gambar
b)
(b
10.
(a)
)
Simbol
Suhu
(c
(b)
Bentuk
fisik)
(c)
Karakteristik
NTC
LDR (Light Dependent
Resistor),
nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya.
11
cahaya terang. Makin besar intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR
makin kecil.
(a)
(b)
c)
(a)
(b)
Gambar 12 (a) Simbol (b) Bentuk fisik VDR
Semakin kecil nilai toleransi suatu Resistor adalah semakin baik, karena harga
sebenarnya adalah harga yang tertera harga toleransinya.
3.
Resistor Non Linier yaitu resistor dengan nilai hambatan tidak linier, nilai
hambatan tergantung dengan lingkungan seprti suhu atau cahaya.
12
D. Penggunaan Resistor
Penggunaan Resistor Dalam Teknologi Elektronika:
Audio Aplifier
banyak digunakan dalam TV, Sound System, Radio dan lain-lain. Pada gambar yang
dilingkari merah adalah deretan resistor tetap.
Gambar
disamping
adalah
Resistor
Breaking.
Resistor breaking banyak digunakan pada peralatan berdaya besar seperti pada
variabel speed drive (pengendali putaran motor), Kereta api listrik, dll.
13
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa resistor merupakan bagian
dari rangkaian elektronika yang wujudnya berupa suatu terminal yang terdiri atas dua
bagian atau komponen. Dua komponen tersebut bisa menghasilkan sebuah tegangan pada
rangkaian yang ukurannya sama dengan arus listrik yang lewat dalam resistor itu sendiri.
Fungsi resistor selain sebagai penahan arus listrik resistor juga berfungsi sebagai
penurun tegangan, pembagi tegangan, pembagi arus dll. Resistor terbagi atas
tiga, yaitu resistor tetap, resistor tidak tetap, dan resistor Non-Linier. Dalam
penggunaannya resistor dapat digunakan bada bidang elektro dan elektronika,
dalam bidang elektro digunakan untuk peralatan berdaya tinggi yang digunakan
untuk kereta api listrik, dll. Sedangkan dalam bidang elektronika digunakan
dalam barang-barang elektronika diantaranya pada rangkaian Audio Amplifier,
dan pada rangkaian Switching Power Supply.
Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
http://aji-apps.blogspot.com/2013/08/makalah-tugas-tentang-resistor.html
http://www.geocities.ws/handounimed/medianerdi/bahan_dasar_dan_karakteris
tik_resistor.html
http://www.anneahira.com/cara-hitung-resistor.htm
http://emsadesign.wordpress.com/2010/06/02/resistor-2/
http://ilhamadun.com/elektro/komponen-dasar-elektro/pengertian-resistor-danpenggunaannya/
http://budidayaukm.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-resistor-dan-fungsinya.html
15