Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Resistor. Makalah ini dibuat guna
memenuhi tugas mata kuliah Bahan-bahan Listrik, Universitas
Negeri Jakarta Jurusan Teknik Elektro tahun 2013.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
turut membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat
rampung tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi semua pihak,
baik kami sebagai penyusun atau bagi pihak pembaca. Terutama
dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembang
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................ 2
BAB I................................................................................................ 3
PENDAHULUAN..............................................................................3
A.

Latar Belakang.....................................................................3

B.

Rumusan Masalah................................................................3

C.

Tujuan..................................................................................3

D.

Sistematika Penulisan..........................................................3

BAB II............................................................................................... 4
PEMBAHASAN................................................................................ 4
A.

Bahan Pembuatan Resistor..................................................4

B.

Karakteristik Resistor...........................................................5

C.

Macam-macam Resistor :.....................................................6

D.

Penggunaan Resistor..........................................................13

BAB III............................................................................................ 14
PENUTUPAN................................................................................. 14
Kesimpulan........................................................................... 14
Saran.................................................................................... 14

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Resistor yang merupakan bagian dari rangkaian elektronika ini wujudnya berupa
suatu terminal yang terdiri atas dua bagian atau komponen. Dua komponen tersebut
bisa menghasilkan sebuah tegangan pada rangkaian yang ukurannya sama dengan
arus listrik yang lewat dalam resistor itu sendiri.
Arus yang muncul dari resistor ini sudah sesuai dengan suatu hukum yang
dinamakan Ohm, yaitu sebuah teori yang menggunakan rumus V = IR. Jadi, suatu
resistor tidak mempunyai kutub, baik yang negatif maupun positif, berbeda dengan
batu baterai.
Namun, meski tidak punya arus negatif atau positif, resistor punya karakter
yang lebih spesifik dan karakteristik tersendiri, yaitu tegangan pada sistem kerja yang
maksimum, resistensi, power rating, dan toleransi yang lebih bagus.
Selain itu, masih ada karakteristik yang lain, seperti induktansi, koefisien
temperature, dan kebisingan. Hal ini bisa terjadi sebab Ohm yang memakai simbol
omega, yaitu suatu kesatuan utuh resistensi yang asalnya dari suatu resistor yang
sifatnya resistif.

B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.

Apa yang dimaksud dengan resistor?


Apa yang fungsi dari resistor?
Apa saja jenis-jenis dari resistor?
Bagaimana penggunaan resistor di bidang elektro dan elektronika?

C. Tujuan

Mengetahui pengertian resistor lebih mendalam


Mengetahui apa saja fungsi dari resistor
Mempelajari jenis-jenis resistor dan penggunaannya dari setiap jenis

resistor
Mengetahui pengguanaan resistor dibidang elektro dan elektronika

D. Sistematika Penulisan

Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode
kbrowsing internet. Kami menggunakan kedua metode tersebut agar isi
makalah ini bisa lengkap dan berbobot.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahan Pembuatan Resistor
Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah
resistor. Sama seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini
dipakai untuk membuat resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor. Namun
besar resistansi yang bisa didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor
itu sendiri. Bahan-bahan pembuat resistor ialah film karbon, film metal, dan film
carmet

Bahan pembuatan sebuah resistor juga selanjutnya akan menjadi jenis resistor
tersebut. Sebuah resistor tetap dapat terbuat dari senyawa karbon yang biasa disebut
dengan resistor karbon dengan kisaran resistansi 10 hinnga 10M , resistor logam
dengan kisaran resistansi 1 hingga 1M, oksida logam dengan kisaran resistansi 10
hinnga 1M, lilitan kawat keramik dengan kisaran resistansi 0,47 hingga 22K dan
lilitan kawat kaca dengan kisaran resistansi 0,1 hingga 22K.
Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengatur kuat arus yang mengalir. Resistor disebut juga dengan tahanan atau
hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Semakin
besar nilai resistansi sebuah Resistor yang dipasang, semakin kecil arus yang

mengalir. Satuan nilai resistansi suatu Resistor adalah Ohm () diberi lambang huruf
R. Ada dua macam Resistor yang dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu
Resistor tetap dan Resistor variable.

B. Karakteristik Resistor
Ada dua karakteristik resistor yang perlu diketahui yaitu:
1. Resistansinya
2. Rating dayanya (kemampuan untuk menahan arus yang mengalir pada resistor
tersebut)
Resistor memiliki harga resistansiyang cukup banyak, mulai dari beberapa ohm di
belakang koma samapai beberapa mega ohm didepan koma. Rating daya yang
tertinggi ada yang mencapai beberapa ratus watt dan yang terendah sampai
mencapai 0,1 watt rating daya sangat penting, sebab ia menunjukkan daya
maksimum yang bisa disipasikan tanpa menimbulkan panas-panas yang berlebihin
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada resistor tersebut. Disipasi artinya bahwa
daya

sebesar

12R

akan

dibuang

kepadanya.

Panas

yang

berlebihan

dapat

mengakibatkan terbakarnya resistor.


Resistor dapat dikelompokkan berdasarkan besar toleransinya:
1. Pemakaian umum 5% sampai 20%
2. Presisi menengah 1% sampai 5%
3. Presisi 0,2% sampai 1%
4. Ultra presisi 0,002% sampai 1%
Contoh:
Sebuah resistor mempunyai tanda 1k 5%. Berapa besarnya resistansi maksimum
dan minimum?
Penyelesaian :
5% dari 1 K=50K
Harga resistor ini bernilai dari 950 sampai 1051. Jadi harga maksimumnya adalah
1050. Dan harga minimumnya adalah 950.
Untuk memilih resistor dalam pemakaian apapun di butuhkan berbagai macam
pertimbangan, yaitu :
Ukuran fisik
Bentuknya
Cara pemasangan dan penyambungannya pada rangkaian
Harga resistansinya
Disipasi dayanya
Kemampuan menangani beban lebih
Perubahan resistansi terhadap frekuensi dan terhadap tegangan yang jatuh

padanya
Ketahanan sebagai beban
Pengaruh kondisi lingkungan dan umurnya.

C. Macam-macam Resistor :

Ada dua macam Resistor yang dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu
Resistor tetap dan Resistor variable.
1.

Resistor Tetap (Fixed Resistor)


Resistor

tetap (Fixed Resistor) adalah hambatan yang nilai

hambatannya

tetap. Untuk resistor tetap yang ukuran daya yang kecil, nilai hambatannya ditulis
pada bodinya dengan menggunakan kode warna. untuk mengetahui nilai tahanannya,
pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan
Resistor. Sedangkan Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25
Watt atau lebih nilai resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan
langsung ditulis dengan angka.
Resistor tetap/Fixed Resitor umumnya dibuat dari bahan Karbon, pengkodean
nilai resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang
memiliki 5 cincin warna.
Untuk Resitor dengan toleransi 5% dengan daya 0.5 Watt sampai dengan 3
Watt, dituliskan dengan 4 cincin warna, sedang untuk toleransi 1 % atau 2 %
umumnya dengan 5 cincin warna.

Gambar 1. Simbol

Gambar 2.
Fixed Resistor 1 K 5%/2
Watt

Fixed

Gambar 3.
Fixed Resistor 133 3% /25

Gambar 4.
Fixed Reistor 0.01 5% /5 Watt

Watt

850C

Untuk menetukan nilai dari resistor tetap dengan menggunakan cincin


warna, maka dapat kita hitung dengan menggunakan tabel panduan kode warna
sebagai berikut :
Tabel 1: Tabel Kode Warna Resistor
N
o
1
2
3
4

Warna Kode
Hitam
Coklat
Merah
Oranye

Cincin
ke-1
Angka
ke-1
1
2
3

Cincin
ke-2
Angka
ke-2
0
1
2
3

Cincin ke-3
Jumlah nol

Cincin ke
4
Toleransi

10
100
1000

1%
-

5
6
7
8
9
10
11
12

Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak

4
5
6
7
8
9
-

Ema
s

Bir
u

4
5
6
7
8
9
-

Dari

gambar

10000
100000
1000000
10000000
100000000
100000000
0
0.1
0.01

5%
10%

resistor

disamping

diketahui bahwa cincin I

= Kuning

=4
cincin II = Biru

=6

cincin III = Oranye = 000

Kunin
g

Orany
e

cincin IV = Emas = 5%
Maka nilai resistor tersebut adalah
460005% atau 46K 5%

Sedangkan untuk tahanan tetap yang nilainya terdapat pada badan atau
bodi resistor dapat kita baca dengan cara sebagai berikut :
Arti kode angka dan huruf pada Resistor ini adalah sebagai berikut:

82K 5% 9132W (82K berarti besarnya resistansi 82K, 5%

berarti besarnya toleransi 5%, 9132W adalah nomor serinya)

5W 0,22J (5W kemampuan daya Resistor besarnya 5W , 0,22

berarti besarnya resistansi 0,22, J berarti besarnya toleransi 5%)

5W 22R J (5W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt,

22R berarti besarnya resistansi 22 dan J berarti besarnya toleransi 5%)

5W R1K (5W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt,

R1K berarti besarnya resistansi 1K)

RSN 2P 22K K (RSN 2P sebagai nomor seri resistor, 22K berarti

besarnya resistansi 22K dan K berarti besarnya toleransi 5%)

Jenis-Jenis Resistor Tetap

- Precision Wirewound Resistor


Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi yaitu
sampai 0,005% dan TCR (Temperature Coeffisient of Resistance) sangat rendah.
Sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai aplikasi DC yang membutuhkan
tingkat keakuratan sangat tinggi. Namun jangan menggunakan tipe ini untuk aplikasi
rf (radio frequency) karena resistor jenis ini mempunyai Q resonant frequency yang

rendah. Contoh aplikasi yang menggunakan resistor ini adalah DC Measuring


equipment dan Reference Resistor untuk Voltage Regulators dan Decoding Network.
- NIST Standard Resistor
NIST (Nasional Institute Standard of Technology) merupakan tipe resistor dengan
keakuratan paling tinggi yaitu 0,001%, TCR yang rendah dan sangat stabil
dibandingkan dengan Precision Wirewound Resistor. Komponen ini biasanya digunakan
sebagai setandar didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.
- Power Wirewound Resistor
Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya yang sangat
besar. Resistor jenis ini dapat mengatasi daya yang sangat besar dibandingkan jenis
lain. Karena panas yang ditimbulkan cuup besar, biasanya resistor ini dilapisi dengan
bahan seperti ceramic tube, ceramic rods, anodized aluminium, fiberglass mandels,
dll.
- Fuse Resistor
Resistor jenis ini selain berfungsi sebagai penghambat arus juga sebagai sekering.
Resistor jenis ini didesain sedemikian rupa sehingga bila ada arus yang sangat besar
melaluinya, maka hambatanya menjadi tak terhingga.
- Carbon Composition
Resistor jenis ini merupakan resistor yang paling banyak di jumpai dipasaran, dan
sangat mudah untuk mendapatkannya. Resistor ini mempunyai koefisien temperatur
dengan batas 1000 ppm / derajat celcius. Selain itu resistor ini juga memiliki koefisien
tegangan, dimana nilai hambatannya akan berubah ketika diberi tegangan. Semakin
besar tegangan yang melewatinya maka akan semakin besar pula perubahannya.
Voltage Rating dari resistor karbon ditentukan berdasarkan fisik, nilai, dan dayanya.
Dan dalam pemasangan resistor ini harus hati-hati karena bisa salah dapat
menimbulkan noise dimana noise ini tergantung pada nilai dan besar ukuranya.
- Carbon Film Resistor

Resistor jenis ini mempunyai karakteristik yang hampir saman dengan


resistor carbon composition, tetapi noise, koefisien tegangan, koefisien temperatur
nilainya lebih rendah. Carbon Film Resistor dibuat dengan memotong batangan
keramik yang panjang kemudian dicampur dengan material karbon. Frekuensi respon
resistor ini jauh lebih bagus di bandingkan dengan wirewound dan jauh lebih bagus
lagi dengan carbon composition. Diman wirewound akan menjadi suatu induktansi

ketika frekuensinya rendah dan akan menjadi kapasitansi apabila frekuensinya tinggi.
Dan untuk carbon composition hanya menjadi kapasitansi apabila dilalui oleh frekuensi
tinggi dan rendah.

- Metal Film Resistor

Metal film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis carbon


composition dan carbon film. Karena resistor ini lebih akurat dan tidak mempunyai
koefisien tegangan, noise, dan koefisien temperatur yang lebih rendah. Tetapi resistor
ini tidak sebagus jenis precision wirewound. Bahan dasar pembuat resistor ini adalah
metal dan keramik, bahan ini mirip dengan bahan untuk membuat carbon film resistor.
- Foil Resistor
Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan resistor film. Kelebihan
utamanya adalah pada tingkat kestabilan yang tinggi, TCR paling kecil, dan frekuensi
respon yang tinggi. Selain kelebihan terdapat pula kelemahan yaitu nilai resistansi
maksimum dari resistor ini lebih kecil dari pada resistor film. Resistor ini biasanya
dipakai dalam strain gauge, dimana nilai strain dapat diukur berdasarkan perbahan
resistansinya.
- Power Film Resistor
Material yang digunakan untuk membuat resistor ini sama dengan jenis metal film dan
carbon film. Namun dengan karakteristik daya yang tinggi. Power film resistor
mempunyai nilai yang lebih tinggi dan frekuensi respon yang lebih baik dibandingkan
power wirewound resistor, dan biasanya resistor ini mempunyai nilai toleransi yang
cukup besar.
2.

Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)


Resistor tidak tetap adalah resistir yang mempunyai nilai resistansi yang dapat

diubah-ubah

sesuai

dengan

kebutuhan

yang

diperlukan.

Perubahannya

dapat

dilakukan dengan cara memutar atau menggeser pengaturnya yang memang sudah
disediakan, namun ada pula nilai perubahan resistansinya akan dipengaruhi oleh
keadaan disekitarnya misalnya suhu, cahaya, suara, dan lain-lain, sehingga dapat
dijadikan sebagai sakelar otomatis.


Gambar

4.

Simbol

Variabel

Resistor

Jenis-jenis resistor tidak tetap


-Potensiometer

Potensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang nilai resistansinya dapat


disetel sesuai dengan keinginan dengan cara memutar tungkai pengaturnya. Nilai
resistansinya sendiri tertera pada bodi yang dituliskan dalam bentuk angka, sehingga
akan memudahkan untuk mengetahui berapa besar nilainya tersebut. Pengguanan
potensiometer biasanya adalah untuk pengaturan suara (tone control)Bass, Treable,
Volume, dan lain-lain. Beberapa jenis potensiometer adalah Potensiometer linier,
Rheostat, potensiometer digital, dan potensiometer logaritmik.
-

Gambar 6.

Konstruksi dan symbol potentiometer karbon


Selain potensio tersebut resistor variabel yang sering digunakan adalah Trimpot
dimana resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau mentrim. Pada
radio dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian
Oscilator atau rangkaian Driver berbagai jenis sebagai berikut:

Gambar 7 Simbol Trimpot

10

Gambar 8 Bentuk dan Jenis-Jenis Trimpot

Selain Resistor tetap dan Resistor variable, masih ada lagi jenis Resistor yang khusus
yang

dibuat

untuk

keperluan-keperluan

tertentu,

misalnya

nilai

hambatannya

dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. Contohnya:


a)

Thermistor, nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu.


PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien)
Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin
besar nilai hambatanya.

Resistansi

+tOC

(a
)
Gambar

Suhu

(b
9.

(a)

(c

)
Simbol

(b)

)
fisik

Bentuk

(c)

Karakteristik PTC

NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien)


Terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin kecil
nilai hambatannya.

Resistansi

-tOC
(a
)
Gambar

b)

(b
10.

(a)

)
Simbol

Suhu

(c
(b)

Bentuk

fisik)

(c)

Karakteristik
NTC
LDR (Light Dependent
Resistor),
nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya.

Jenis resistor ini memanfaatkan bahan semikonduktor yang karakteristik listriknya


berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Dua jenis bahan yang sering
digunakan dalam pembuatan LDR adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium
Selenida (CdSe). Bahan-bahan ini paling sensitif terhadap cahaya dalam spektrum
tampak, dengan puncaknya pada sekitar 0.6 mikrometer untuk CdS dan 0.75
mikrometer untuk CdSe. Sebuah LDR CdS yang tipikal memiliki resistansi sekitar 1M
dalam kondisi gelap gulita dan kurang dari 1K ketika ditempatkan dibawah sumber

11

cahaya terang. Makin besar intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR
makin kecil.

(a)

(b)

Gambar 11 (a) Simbol (b) Bentuk fisik LDR

c)

VDR (Voltage Dependent Resistor)


VDR (Voltage Dependent Resistor), jenis komponen yang satu ini banyak

digunakan pada motor-motor penggerak, misalnya motor penggiling. Resistor kendali


tegangan atau VDR yaitu suatu nilai tahanan yang dikendalikan oleh besar-kecilnya
sebuah tegangan, sehingga semakin besar tegangan maka nilai tahanan yang
dihasilkan akan semakin kecil dan begitu pun sebaliknya. Sifat dari komponen ini
adalah semakin tinggi tegangan supply diantara terminalnya, semakin berkurang nilai
V
resistansinya.

(a)

(b)
Gambar 12 (a) Simbol (b) Bentuk fisik VDR

Semakin kecil nilai toleransi suatu Resistor adalah semakin baik, karena harga
sebenarnya adalah harga yang tertera harga toleransinya.
3.

Resistor Non Linier

Resistor Non Linier yaitu resistor dengan nilai hambatan tidak linier, nilai
hambatan tergantung dengan lingkungan seprti suhu atau cahaya.

12

D. Penggunaan Resistor
Penggunaan Resistor Dalam Teknologi Elektronika:

Gambar disamping adalah rangkaian Audio Amplifier.


Sebuah rangkaian yang berfungsi mengeraskan suara (sinyal audio).

Audio Aplifier

banyak digunakan dalam TV, Sound System, Radio dan lain-lain. Pada gambar yang
dilingkari merah adalah deretan resistor tetap.

Gambar disamping adalah Switching Power Supply.


Rangkaian yang berfungsi mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi DC. Switching
power supply banyak sekali digunakan pada perkakas elektronika modern, seperti
Charger HP, Power Supplly Computer, dan lain-lain. Komponen yang dilingkari garis
merah adalah resistor
Penggunaan Resistor dalam Teknologi Elektro

Gambar

disamping

adalah

Resistor

Breaking.

Resistor breaking banyak digunakan pada peralatan berdaya besar seperti pada
variabel speed drive (pengendali putaran motor), Kereta api listrik, dll.

13

BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa resistor merupakan bagian
dari rangkaian elektronika yang wujudnya berupa suatu terminal yang terdiri atas dua
bagian atau komponen. Dua komponen tersebut bisa menghasilkan sebuah tegangan pada
rangkaian yang ukurannya sama dengan arus listrik yang lewat dalam resistor itu sendiri.
Fungsi resistor selain sebagai penahan arus listrik resistor juga berfungsi sebagai
penurun tegangan, pembagi tegangan, pembagi arus dll. Resistor terbagi atas
tiga, yaitu resistor tetap, resistor tidak tetap, dan resistor Non-Linier. Dalam
penggunaannya resistor dapat digunakan bada bidang elektro dan elektronika,
dalam bidang elektro digunakan untuk peralatan berdaya tinggi yang digunakan
untuk kereta api listrik, dll. Sedangkan dalam bidang elektronika digunakan
dalam barang-barang elektronika diantaranya pada rangkaian Audio Amplifier,
dan pada rangkaian Switching Power Supply.

Saran

14

DAFTAR PUSTAKA
http://aji-apps.blogspot.com/2013/08/makalah-tugas-tentang-resistor.html
http://www.geocities.ws/handounimed/medianerdi/bahan_dasar_dan_karakteris
tik_resistor.html
http://www.anneahira.com/cara-hitung-resistor.htm
http://emsadesign.wordpress.com/2010/06/02/resistor-2/
http://ilhamadun.com/elektro/komponen-dasar-elektro/pengertian-resistor-danpenggunaannya/
http://budidayaukm.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-resistor-dan-fungsinya.html

15

Anda mungkin juga menyukai