Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM I

ELEKTRONIKA DASAR
PENGUKURAN DAN PERCOBAAN RESISTOR

Nama : Muhammad Ikbal


NIM : 20233010093
Kelas/SMT : D/I
Dosen Pengampu : Ir. Wisnu Kartika, S.T., M.Eng.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI ELEKTRO MEDIS


PROGRAM VOKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2033
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR
PRAKTIKUM 1
PENGUKURAN DAN PERCOBAAN RESISTOR

Praktikan : 1. Puji Astuti (20233010081)


2. Risaldy Aryanto (20233010088)
3. Muhammad Ikbal (20233010093)

Asisten : Galih Aji


Waktu Percobaan : Jum’at, 6 Oktober 2023
Laboratorium Elektronika
Program Studi Teknologi Elektro Medis
Program Vokasi – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Listrik adalah salah satu sumber mencari nilai resistor berdasarkan kode
energi yang banyak kita jumpai dikehidupan gelang warna, dan pengukuran dengan
sehari-hari kita, listrik sangat berguna bagi multimeter. Dapat diketahui bahwa terdapat
kehidupan kita. Sebagian besar peralatan- perbedaan nilai sebuah resistor terhadap 2
peralatan canggih yang kita gunakan metode pengukuran nilai resistor yang
sekarang menggunakan listrik sebagai dilakukan, hal ini bisa terjadi oelh beberapa
sumber tenaganya. Berbicara tentang factor seperti kualitas resistor, kualitas alat
peralatan-peralatan yang menggunakan ukur, dan ketidaktelitian dalam pengukuran
listrik sebagai sumber tenagannya, pasti atau pembacaan kode. Untuk mengatasi
tidak akan lepas dari salah satu komponen permasalahan di atas maka diperlukan yang
penunjangnya yang disebut resistor. Resistor namanya nilai toleransi agar kita bisa
adalah suatu komponen listrik yang menentukan kualitas sebuah resistor. Nilai
berfungsi untuk menghambat arus listrik toleransi memberikan batasan-batasan nilai
yang mengalir pada suatu rangkaian yang menjadi penentu kualitas resistor,
elektronika. Secara garis besar, praktikum selama nilai resistor yang diukur masih
ini dilakukan agar kita dapat mengetahui dalam jangkauan batas-batas nilai tersebut,
nilai tahanan suatu resistor secara manual, maka resistor tersebut kondisinya masih
mengenal jenis-jenis resistor, dan mampu layak.
mengukur nilai resistor dengan alat ukur Kata Kunci : Resistor, Listrik, elektronika,
multimeter. Untuk mengetahui nilai tahanan Resistansi, kode, nilai.
suatu resistor, ada 2 cara yang dapat 1. Pendahuluan
dilakukan yaitu, dengan membaca kode- 1.1. Latar belakang
kode tertentu yang terdapat pada resistor Resistor sesuai namanya yang
1

misalnya gelang warna, dan mengukurnya diambil dari bahasa inggris yang berarti
Halaman

langsung dengan multimeter. Dalam penghambat, merupakan suatu komponen


praktikum yang sudah dilakukan, dengan elektronika yang berfungsi untuk
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR
menurunkan arus listrik dengan cara 2. Dasar Teori
menghambat arus listrik yang melewati 2.1. Resistor
resistor tersebut, resistor termasuk Resistor merupakan suatu
komponen pasif karena tidak menghasilkan komponen elektronika yang hampr
sumber listrik, satuan dari hambatan listrik ditemukan diseluruh peralatan listrik dan
adalah ohm (Ω). elektronika, nama resistor berasal dari
Nilai resistansi resistor dapat diukur bahasa inggris yang berarti penghambat.
dengan beberapa cara. Cara yang pertama Sesuai dengan namanya resistor memiliki
atau cara cepatnya bisa menggunakan kemampuan untuk menghambat arus listrik
multimeter, baik yang tipe analog maupun yang mengalirinya. Komponen elektronika
digital. Cara yang kedua atau sering disebut ini termasuk dalam komponen pasif, karena
cara manual yaitu dengan membaca kode- tidak menghasilkan sumber listrik. Resistor
kode pada suatu resistor, contohnya resistor memiliki besaran tahanan atau resistansi
karbon. Pada resistor keramik terdapat yang disimbolkan (R), dan satuannya Ohm
gelang-gelang berurutan yang umumnya (Ω ).
berjumlah 4 – 6 gelang dengan ketentuan 2.2. Jenis – Jenis Resistor
2.2.1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
dan fungsi yang berbeda-beda. Dengan
demikian, setelah kita mengetahui kode-
kode gelang warna yang terdapat pada
resistor, kita dapat tahu nilai spesifikasi
suatu resistor yang meliputi nilai resistansi, Gambar 2.1. Simbol Resistor Tetap
nilai toleransi resistor, dll.
Resistor Tetap atau Fixed resistor
Praktikum ini dilakukan supaya kita
adalah jenis resistor yang nilainya tetap,
dapat mengetahui nilai resistansi suatu
tidak dapat dirubah nilai resistansinya, nilai
resistor, jenis-jenis resistor, pembacaan
resistansinya biasanya terdapat pada
kode-kode gelang pada resistor, dan
badannya, baik berupa kode gelang warna
menganalisis serta menyelesaikan masalah
maupun angka. Dibawah ini adalah jenis-
perbedaan nilai resistansi resistor pada
jenis resistor tetap beserta penjelasannya :
pengukuran menggunakan multimeter dan
1) Resistor komposisi karbon
pembacaan nilai resistornya secara manual.
1.2. Tujuan Percobaan Resistor komposisi karbon atau

1. Mampu mengetahui dan mengenali Carbon Composistion adalah resistor

jenis-jenis resistor. yang terbuat dari komposisi karbon

2. Mampu membaca dan menghitung halus yang dicampur dengan bahan


nilai resistansi resistor berdasarkan isolasi bubuk sebagai pengikatnya
kode warna. (binder) agar mendapatkan nilai
3. Mampu mengukur nilai resistansi resistansi yang diinginkan. Semakin
2
Halaman

resistor berdasarkan kode gelang banyak bahan karbonnya semakin


warna. rendah pula nilai resistansi atau nilai
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR
hambatannya. Resistor ini biasanya 2.2.2. Resistor Variable ( Variable
Resistor)
berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ.

Gambar 2.5. Simbol Resistor Variabel

Gambar 2.2. Resistor komposisi karbon Resistor variabel atau variable


resistor adalah jenis resistor yang nilai
2) Resistor film karbon
tahanannya bisa berubah-rubah, baik
Resistor film karbon adalah resistor
nilainya berubah karena diatur oleh kita atau
yang terdiri dari film tipis karbon yang
nilainya berubah tergantung kondisi yang
diendapkan Subtrat isolator yang
memengaruhinya. Berikut jenis – jenis
dipotong berbentuk spiral. Nilai
resistor variabel beserta penjelasannya :
resistansinya tergantung pada proporsi
1) Potentiometer
karbon dan isolator. Semakin banyak
Potensiometer adalah jenis resistor
bahan karbonnya semakin rendah pula
variabel yang nilai resistansinya dapat
nilai resistansinya. Keuntungan Carbon
berubah-ubah dengan cara memutar
Film Resistor ini adalah dapat
porosnya melalui sebuah Tuas yang
menghasilkan resistor dengan toleransi
terdapat pada Potensiometer. Nilai
yang lebih rendah dan juga rendahnya
resistansinya biasanya tertulis di badan
kepekaan terhadap suhu.
Potensiometer dalam bentuk kode angka.

Gambar 2.3. Resistor film karbon


Gambar 2.6. potentiometer
3) Resistor film logam 2) Rheostat
Metal Film Resistor adalah jenis Rheostat merupakan Variable
Resistor yang dilapisi dengan Film Resistor yang dapat beroperasi pada
logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat
dipotong berbentuk spiral. Nilai terbuat dari lilitan kawat resistif dan
Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, pengaturan Nilai Resistansi dilakukan
lebar dan ketebalan spiral logam. dengan penyapu yang bergerak pada
bagian atas Toroid.
3
Halaman

Gambar 2.4. Resistor film logam


Gambar 2.7. Rheostat
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR
3) Thermistor Gambar 2.10. LDR
Thermistor adalah Jenis Resistor 2.2.3. SMD

yang nilai resistansinya dapat Resistor SMD (Surface Mount

dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Device) adalah jenis resistor yang berukuran

Thermistor merupakan Singkatan dari sangat kecil yang biasanya terdapat dalam

“Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis sirkuit elektronik yang kecil dan kompleks

Thermistor yaitu Thermistor NTC seperti HP, komputer, Mikrokontroler, dll.

(Negative Temperature Coefficient) dan Resistor SMD tidak menggunakan kode

Thermistor PTC (Positive Temperature warna, melainkan kode numerik yang

Coefficient). dicetak di permukaannya. Misalnya, resistor


SMD dengan kode “102” memiliki nilai
resistansi 1kΩ.

Gambar 2.8. Thermistor PTC/NTC

4) Trimpot
Trimpot (Trimmer Potensiometer)
Gambar 2.11. Resistor SMD
adalah jenis Variable Resistor yang
berfungsi seperti Potensiometer tetapi 2.3. Tabel Kode Warna Nilai Resistor

memiliki ukuran yang lebih kecil dan


tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur
nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu
seperti Obeng kecil untuk dapat memutar
porosnya.

Gambar 2.9. Trimpot

5) LDR Gambar 2.12. Tabel kode warna resistor


LDR atau Light Dependent Resistor Kode warna yang terdapat pada
adalah jenis Resistor yang nilai resistor secara umum urutannya ada yang 4
Resistansinya dipengaruhi oleh intensitas gelang dan 5 gelang, maksud dari urutan
Cahaya yang diterimanya. warna tersebut memiliki ketentuan tersendiri
yang berguna untuk mengindikasikan nilai
resistansi sebuah resistor tersebut. Misalnya
4
Halaman

untuk yang 5 gelang pembacaannya adalah


gelang 1,2,3 sebagai digit angka, sedangkan
gelang ke 4 sebagai faktor pengali, dan
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR
gelang ke 5 atau gelang dengan selisih jarak (V), dan Tahanan (Ω). Yang
terjauh sebagai nilai toleransi. Kemudian, membedakannya adalah ketelitian
untuk resistor yang hanya terdapat 4 gelang pemngukuran besaran listrik yang sangat
saja maka pembacaannya gelang 1,2 sebagai presisi sehingga minim error, dan
digit angka, gelang 3 sebagai faktor pengali, kepraktisan penggunannya, dan harganya
dan gelang ke 4 sebagai nilai toleransi. lebih murah dibandingkan Multimeter
Analog. Alat sangat cocok untuk digunakan
2.4. Multimeter untuk pengukuran Besaran Listrik.
2.4.1 Multimeter Analog Ketelitian pengukuran, dan Kepraktisan
Multimeter Analog adalah jenis membuat multimeter ini semakin sering
multimeter yang menggunakan penunjuk digunakan
jarum untuk mengukur besaran listrik seperti
Tegangan (V), Tahanan(Ω), Arus (A), dll.
Cara penggunaan Multimeter Analog adalah
dengan menyetting batas ukur pada selector
switch, kemudian mengukur komponen
listrik atau sumber listrik, lalu
memperhatikan pergerakan jarum penunjuk Gambar 2.14. Multimeter Digital
pada meter, dan setelah dapat nilainya
3. Metodologi
melakukan perhitungan secara manual untuk
3.1. Alat dan Bahan
mendapatkan nilai ukur yang sebenarnya.
3.1.1. Alat
Proses pengukuran, dan tampilan yang
masih menggunakan jarum penunjuk inilah  Multimeter Digital ( 1 Set )

yang menyebabkan multimeter ini disebut  Alat Tulis ( 1 Set )

Multimeter Analog. 3.1.2. Bahan


 Resistor 5 Gelang ( 5 Pcs )
 Resistor 4 gelang ( 10 Pcs )
3.2. Langkah kerja

Siapkan Alat dan Bahan seperti


Gambar 2.13. Multimeter Analog Multimeter, Resitor dan Alat tulis

2.4.2 Multimeter Digital


Multimeter Digital adalah Ambil sebuah Resistor. Catat
warna gelang pada resistor dan
multimeter yang teknologinya sudah lakukan pembacaan nilai resistor
berbasis digital, dengan menggunakan secara manual dengan
display digit dengan jenis display yang perhitungan matematis

digunakan adalah LCD atau LED. Sama


5

seperti Multimeter Analog, Multimeter


Perhitungan meliputi nilai
Halaman

Digital juga mampu melakukan pengukuran Tahanan dan Toleransi Resistor


besaran listrik seperti Arus (A), Tegangan
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR
Resistor. Berikut Langkah-langkah
menentukan kondisi Resistor menggunakan
nilai toleransi, kita ambil contoh yang
Set Selektor Multimeter Digital ke
percobaan pada tabel Nomor 9:
Mode OHM meter.
Diketahui : Nilai Baca = 470 Ω, : Nilai
Ukur = 465 Ω, Toleransi = 5%.
Lakukan pengukuran dengan  Cari Nilai Toleransi Sebenarnya dengan
menghubungkan Probe
Multimeter ke Pin Resistor mengkalikan Nilai Baca dengan Toleransi
Resistornya.
=Nilai Baca x Toleransi
Catat Hasil pengukuran dan
tentukan kondisi resistor dengan =470 Ω x 5%
membandingkan hasil ukur =470 Ω x 5/100
Multimeter Analog dengan hasil
baca nilai resistor secara manual, =23,5 Ω (Nilai Toleransi)
terutama dengan nilai  Tentukan Batas Atas dan Batas Bawah
toleransinya
Nilai Resistor sebagai acuan untuk
menentukan kondisi resistor, dengan
4. Hasil Pengukuran menambahkan nilai toleransi sebenarnya
(Tabel Terlampir) untuk Batas Atas dan mengurangi untuk
5. Analisis Batas Bawah.
Dalam hasil praktikum pengukuran =470 Ω – 23,5 Ω = 446,5 Ω ( Batas
nilai resistansi yang sudah dilakukan, yang Bawah)
tabel hasilnya terlampir dalam lampiran. =470 Ω + 23,5 Ω = 493,5 Ω ( Batas
Kita menemukan suatu permasalahan yaitu Atas)
nilai baca manual berdasarkan kode gelang  Cek kondisi Resistor dengan
warna, dan nilai ukur menggunakan membandingkan Nilai Batas Atas dan
multimeter digital. Nilai resistansinya selalu Batas Bawah. Apakah Nilai Resistor
tidak sama. Contohnya untuk percobaan berdasarkan Nilai Ukur Menggunakan
pada Tabel Nomor 9. Sebuah resistor dengan Multimeter masih dalam cakupan Batas
kode warna K(4), U(7), C(10^1), dan Bawah dan Batas Atas?
E(±5%) = 470 Ω ±5%. Namun, saat diukur
=Nilai Ukur = 465 Ω
menggunakan Multimeter Digital hasil
=Batas Bawah = 446,5Ω
ukurnya adalah 465 Ω.
=Batas Atas = 493,5 Ω
Perbedaan-perbedaan nilai di atas
Hasil : Kondisi Resistor Baik, karena
bisa terjadi karena beberapa faktor seperti
Nilai Ukur nya masih dalam cakupan
kualitas Resistor yang menurun, kualitas
nilai toleransi
Alat ukur, bahkan ketidaktelitian dalam
6. Kesimpulan
pengukuran. Metode untuk mengatasi
6

Dari Praktikum yang sudah


Halaman

permasalahan di atas adalah dengan


dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :
membandingkan hasil ukur pada Multimeter
Digital dan nilai toleransi pada kode gelang
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR
1) Kita dapat mengenali Resistor beserta https://www.kelasplc.com/trimpot-
jenis-jenisnya. adalah/
2) Kita dapat melakukan Pengukuran dan Senin, 9 Oktober 2023 : 18:30
Pengecekan Resistor, baik secara 5. SMD Resistor
manual berdasarkan kode warna, https://www.teknisikediri.com/
maupun menggunakan alat ukur 2017/07/pengertian-dan-fungsi-
Multimeter Digital. resistor-smd.html/
3) Nilai Baca Resistor Secara Manual Dan Senin, 9 Oktober 2023 : 21:20
Nilai Ukur Resistor Menggunakan 6. Fungsi-fungsi Resistor
Multimeter Digital, Selalu mengalami https://ilmuteknik.id/resistor-
perbedaan. pengertian-fungsi-dan-simbol-dalam-
4) Nilai Toleransi itu sangat penting elektronika/
sebagai Acuan kondisi layak tidaknya Senin, 9 Oktober 2023 : 22:15
sebuah Resistor 7. Tabel Kode Warna
7. Daftar Pustaka https://id.pinterest.com/pin/
1. Jenis-jenis Resistor : 534521049514248538/
https://teknikelektronika.com/ Senin, 9 Oktober 2023 : 19:45
pengertian-resistor-jenis-jenis- 8. Multimeter Analog
resistor/ http://4.bp.blogspot.com/-
Senin, 9 Oktober 2023 : 19:30 kH9iFEO6vSo/TbfOW1hNT8I/
2. Simbol Fixed Resistor AAAAAAAAAFA/yake81P6zKg/
https://teknikelektronika.com/wp- s1600/analog+meter.jpg
content/uploads/2014/10/Simbol- Senin, 9 Oktober 2023 : 18:49
dan-Bentuk-Fixed-Resistor.jpg? 9. Multimeter Digital
x98662 https://ph.element14.com/duratool/
Senin, 9 Oktober 2023 : 20:05 d03124/digital-multimeter-auto-10a-
3. Simbol Variable Resistor 600v/dp/3212635
https://teknikelektronika.com/wp- Senin, 9 Oktober 2023 : 18:20
content/uploads/2014/10/Simbol-
dan-Bentuk-Variable-Resistor.jpg?
Asisten Galih Aji
x98662
Senin, 9 Oktober 2023 : 20:30 Paraf
4. Fungsi Trimpot
Tanggal
Jam
7
Halaman

8. Lampiran
A. Tabel Hasil Praktikum
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

Warna Cincin Nilai


N 4 5 Tolerans Kondis
+% -%
O 1 2 3 Pengal Pengal Baca Ukur i i
i i
1 C H M E 1000 Ω 1000 ±5% 1050 950 Baik
T Ω
2600 Baik
2 M U M E 2700 Ω ±5% 2835 2565

22430 Baik
3 M M O E 22000 Ω ±5% 23100 20900

4 M M C E 220 Ω 216 Ω ±5% 231 209 Baik
45800 Baik
5 K U O E 47000 Ω ±5% 49350 44650

H Baik
6 M C E 200 Ω 199 Ω ±5% 210 190
T
H Baik
7 B C E 560 Ω 556 Ω ±5% 588 532
J
2644 Baik
8 M U M E 2700 Ω ±5% 2835 2565

9 K U C E 470 Ω 465 Ω ±5% 493,5 446,5 Baik
H 54100 Baik
10 B O E 5600 Ω ±5% 58800 53200
J Ω
H 680000 68500 68680 67320 Baik
11 B A O C ±1%
T Ω Ω 0 0
H H 2022 Buruk
12 M C C 2000 Ω ±1% 2020 1980
T T Ω
H 3325 Baik
13 O O C C 3300 Ω ±1% 3333 3267
T Ω
H 234,8 Baik
14 M M HT P 220 Ω ±10% 242 198
T Ω
H 15320 Baik
15 C HJ M C 15000 Ω ±1% 15150 14850
T Ω
H 1001 Baik
16 C M E 1000 Ω ±5% 1050 950
T Ω
22400 Baik
17 M M O E 22000 Ω ±5% 23100 20900

18 O O E E 3,3 Ω 7, 6 Ω ±5% 3,465 3,135 Buruk
H 1730 Buruk
19 C M E 1000 Ω ±5% 1050 950
T Ω
2320 Baik
20 M M M E 2200 Ω ±5% 2310 2090

21 M M C E 220 Ω 218 Ω ±5% 231 209 Baik
10000 Baik
22 C H O E 10000 Ω ±5% 10500 9500

820000 86400 86100 77900 Buruk
23 A M K E ±5%
Ω 0Ω 0 0
Buruk
M M E E 2,2 Ω 3,2 Ω ±5% 2,31 2,09
24
H Baik
25 B C E 560 Ω 552 Ω ±5% 588 532
J
H 199,8 Baik
26 M C E 200 Ω ±5% 210 190
T Ω
H 68, 8 Baik
27 H A E 68 Ω ±5% 71,4 64,6
T Ω
28 C A E E 1,8 Ω 1,8 Ω ±5% 1,89 1,71 Baik
38600 Baik
29 O PU O E 39000 Ω ±5% 39195 38805

H Baik
30 C M E 1000Ω 995 Ω ±5% 1050 950
8

T
Halaman

B. Pembuktian Perhitungan
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR
1. C, HT, M, E Batas Minimal = 200 Ω - 10 Ω
10 x 100 Ω ±5% = 1000 Ω ±5% = 190 Ω
1000 Ω x 5% = 1000 Ω x 5/100 = 50Ω Batas Maksimal = 200 Ω + 10 Ω
Batas Min = 1000 Ω - 50 Ω = 950 Ω = 210 Ω
Batas Maks = 1000 Ω + 50 Ω = 1050 Ω 7. HJ, B, C, E
2. M, U, M, E 56 x 10 Ω ±5% = 560 Ω ±5%
27 x 100 Ω ±5% = 2700 Ω ±5% 560 Ω x 5% = 560 Ω x 5/100 = 28 Ω
2700 Ω x 5% = 2700 Ω x 5/100 Batas Minimal = 560 Ω - 28 Ω = 532
= 135 Ω Ω
Batas Min = 2700 Ω - 135 Ω = 2565 Ω Batas Maksimal = 560 Ω + 28 Ω = 588
Batas Maks = 2700 Ω + 135 Ω Ω

= 2835 Ω 8. M, U, M, E

3. M, M, O, E 27 x 100 Ω ±5% = 2700 Ω ±5%

22 x 1000 Ω ±5% = 22000 Ω ±5% 2700 Ω x 5% = 2700 Ω x 5/100 = 135

22000 Ω x 5% = 22000 Ω x 5/100 Ω

= 1100 Ω Batas Minimal = 2700 Ω - 135 Ω

Batas Min = 22000Ω - 1100 Ω = 20900 = 2565 Ω

Ω Batas Maksimal = 2700 Ω + 135 Ω

Batas Maksimal = 22000 Ω + 1100 Ω = 2835Ω

= 23100 Ω 9. K, U, C, E

4. M, M, C, E 47 x 10 Ω ±5% = 470 Ω ±5%

22 x 10 Ω ± 5% =220 Ω ±5% 470 Ω x 5% = 470 Ω x 5/100 =23,5 Ω

220 Ω x 5% = 220 Ω x 5/100 = 11 Ω Batas Minimal = 470 Ω - 23,5 Ω

Batas Minimal = 220 Ω - 11 Ω = 446, 5 Ω

= 209 Ω Batas Maksimal = 470 Ω + 23,5 Ω

Batas Maksimal = 220 Ω + 11 Ω = 493,5 Ω

= 231 Ω 10. HJ, B, O, E

5. K, U, O, E 56 x 1000 Ω ±5% = 56000 Ω ±5%

47 x 1000 Ω ±5% = 47000 Ω ±5% 56000 Ω x 5% = 56000 Ω x 5/100

47000 Ω x 5% = 47000 Ω x 5/100 = 2800 Ω

= 2350 Ω Batas Minimal = 56000 Ω - 2800 Ω

Batas Minimal = 47000 Ω - 2350 Ω = 53200 Ω

= 44650 Ω Batas Maksimal = 56000 Ω + 2800 Ω

Batas Maksimal = 47000vΩ + 2350 Ω = 58800Ω

= 49350 Ω 11. B, A, HT, O, C


680 x 1000 Ω ±1% = 680000 Ω ±1%
9

6. M, HT, C, E
Halaman

20 x 10 Ω ±5% = 200 Ω ±5% 680000 Ω x 1% = 680000 Ω x 1/100

200 Ω x 5% = 200 Ω x 5/100 = 10 Ω = 6800 Ω


LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR
Batas Minimal = 680000 Ω - 6800 Ω d. Hijau, putih, coklat perak
= 673200 Ω 2. Hitunglah beberapa nilai resistansi
Batas Maksimal = 680000 Ω + 6800 Ω resistorr 5 cicin di bawah ini.
= 686800 Ω a. Coklat, abu-abu, hitam, hitam,
12. M, HT, HT, C, C coklat

200 x 10 Ω ±1% = 2000 Ω ±1% b. Kuning, ungu, hitam, merah,

2000 Ω x 1% = 2000 Ω x 1/100 coklat

= 20 Ω c. Merah, merah, hitam, merah,


merah
Batas Minimal = 2000 Ω - 20 Ω
d. Jingga, biru, hitam, jingga,
= 1980 Ω
merah
Batas Maksimal = 2000 Ω + 20 Ω
3. Hitunglah warna-warna urutan cincin
= 2020 Ω
resisto dengan nilai resistansinya.
13. O, O, HT, C,C
a. 47 KΩ ± 1%
330 x 10 Ω ±1% = 3300 Ω ±1%
b. 1000 KΩ ± 5%
3300 Ω x 1% = 3300 Ω x 1/100 = 33 Ω
c. 150 Ω ± 10%
Batas Minimal = Ω - Ω = 3267 Ω
d. 720 Ω ± 1% ( 5 cincin )
Batas Maksimal = Ω + 50 Ω
e. 27 KΩ ±1% ( 5 cincin )
= 3333 Ω
JAWABAN
14. M, M, HT, HT, P
1. Hitunglah beberapa nilai resistansi
220 x 1 Ω ±10% = 220 Ω ±10%
resistor 4 cincin di bawah ini.
220 Ω x 10% = 220 Ω x 10/100 = 22 Ω a. Kuning, hitam, merah, emas
Batas Minimal = Ω - Ω = 198 Ω 4, 0, x100, ± 5% = 4000 Ω ±5%
Batas Maksimal = Ω + 50 Ω = 242 Ω = 200 Ω
15. C, HJ, HT, M, C Batas Min : 4000 – 200
150 x 100 Ω ±1% = 15000 Ω ±1% = 3800 Ω
15000 Ω x 1% = 15000 Ω x 1/100 Batas Maks : 4000 + 200
= 150 Ω = 4200 Ω
Batas Minimal = 15000 Ω - 150 Ω b. Abu-abu, ungu, hijau, emas
= 14850 Ω 8, 7, x100000 ± 5% = 8700000
Batas Maksimal = 15000 Ω + 150 Ω Ω ±5%

= 15150 Ω = 43500 Ω
Batas Min : 8700000 – 43500

C. Tugas = 8265000 Ω

1. Hitunglah beberapa nilai resistansi Batas Maks : 8700000 + 43500

resistor 4 cincin di bawah ini. = 9135000 Ω


10

a. Kuning, hitam, merah, emas c. Jingga, jingga, jingga, perak


Halaman

b. Abu-abu, ungu, hijau, emas 3, 3, x1000 ± 10%

c. Jingga, jingga, jingga, perak = 33000 Ω ± 10%


= 3300 Ω
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR
Batas Min : 33000 – 3300 = 7200 Ω
= 29700 Ω Batas Min : 360000 – 7200
Batas Maks : 33000 + 3300 = 352800 Ω
= 36300 Ω Batas Maks : 360000 + 7200
d. Hijau, putih, coklat, perak = 367200 Ω
5, 9, x10, ± 10% = 590 Ω ±10% 3. Hitunglah warna-warna urutan cincin
= 59 Ω resisto dengan nilai resistansinya.
Batas Min : 590 – 59 = 531 Ω a. 47 KΩ ± 1%
Batas Maks : 590 + 59 = 531 Ω K, U, O, C
2. Hitunglah beberapa nilai resistansi b. 1000 KΩ ± 5%
resistorr 5 cicin di bawah ini. C, HT, HJ, E
a. Coklat, abu-abu, hitam, hitam, c. 150 Ω ± 10%
coklat C, HJ, C, P
1, 8, 0, x1, ±1% = 180 Ω ± 1% d. 720 Ω ± 1% ( 5 cincin )
= 1,8 Ω U, M, C, HT, C
Batas Min : 180 – 1,8 = 178,2 Ω e. 27 KΩ ±1% ( 5 cincin )
Batsa Maks : 180 + 1,8 M, U, HT, M, C
= 181,8 Ω
b. Kuning, ungu, hitam, merah,
coklat
4, 7, 0, x100, ± 1%
= 47000 Ω ± 1%
= 470 Ω
Batas Min : 47000 – 470
= 46530 Ω
Batas Maks : 47000 + 470
= 47470 Ω
c. Merah, merah, hitam, merah,
merah
2, 2, 0, x100, ± 2%
= 22000 Ω ± 2%
= 440 Ω
Batas Min : 22000 – 440
= 21560 Ω
Batas Maks : 22000 + 440
= 22440 Ω
11

d. Jingga, biru, hitam, jingga,


merah
Halaman

3, 6, 0, x1000, ± 2%
= 360000 Ω ± 2%

Anda mungkin juga menyukai