(IND 124)
MODUL SESI 1
Disusun Oleh
SEPTIAN RAHMAT ADNAN, M.Si
A. Pendahuluan
Pada Materi ini akan dibahas beberapa sub topik yaitu :
Muatan Listrik
Konduktor, Isolator dan Muatan InduksHukum Coulomb
Gaya dan Medan Listrik
Perhitungan tentang Medan Listrik
B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat menjelaskan sifat dasar muatan dan menjelaskan bagaimana muatan listrik
bersifat konstan. Menjelaskan bagaimana benda menjadi bermuatan. Menggunakan hukum
Coulomb untuk menghitung gaya listrik antara muatan-muatan. Membedakan antara gaya
listrik dan medan listrik. Menghitung medan listrik akibat banyak muatan .
1. Muatan Listrik
Perhatikan gambar fenomena Berikut :
Apa yang terjadi antara rambut dan balon ??? Kenapa hal tersebut bisa terjadi ???
(Giancoli, 2005)
(a) (b)
Gambar 1. (a) Muatan Positif (+q) dan (b) Muatan Negatif ((-q)
(Giancoli, 2005)
Pada gambar (a) Anggap suatu bola pada kondisi awal bermuatan netral atau jumlah
muatan positif dan negatif seimbang atau sama dan tersebar secara acak. Pada gambar (b) Jika
(Giancoli, 2005)
Pada gambar pertama terlihat bahwa terjadi interaksi antara karet yang bermuatan negatif
dengan kaca yang bermuatan positif, maka karet akan berputar berlawanan arah jarum jam (mendekati
kaca) dikarenakan ada interaksi gaya tarik menarik antara kaca dan karet. Pada gambar kedua terlihat
bahwa terdapat karet yang bermuatan negatif didekatkan dengan kaca bermuatan negatif. maka karet
akan berputar searah dengan arah jarum jam. Ter
Terjadi
jadi gaya tolak menolak antara karet dan kaca karena
muatan keduanya adalah sejenis.
2. Gaya Coloumb
Jika kita memiliki dua muatan yaitu muatan q1 berada pada posisi r1 dan muatan q2 berada
pada posisi r2, Muatan q1 memberi gaya F12 adalah pada q2 (Lihat Gambar) :
Muatan q1 dan q2 keduanya bermuatan sejenis, maka interaksi antara keduanya adalah tolak
menolak yang ditunjukan oleh F12 dan F21, Jika kita tinjau pada muatan q1 makan muatan tersebut akan
merasakan F21 yaitu gaya tolak menolak yang disebabkan karena berinteraksi dengan muatan q2
Maka jika tinjau pada q2, maka muatan q2 aka merasakan gaya F12 yang diakibatkan interaksi
dengan q1 . Tetapi arah antara F12 dan F21 adalah saling menjauh karena interaksi yang terjadi adalah
tolak menolak. Maka besar F12 dan F21 berdasarkan Hukum Coloumb adalah hasil perkalian antara dua
muaan yang berinteraksi dibagi dengan kuadrat jarak pemisah antara kedua muatan tersebut.
qq qq
r2 r1 C2
F12 k 1 2 2 rˆ12 k 1 3 2 r12 rˆ12 o 8.85 x 10 -12
r12 r12 r2 r1 Nm 2
1 Nm 2
dengan k adalah konstanta Coloumb k 9 x109 2
4 o C
Contoh Soal :
1. Diketahuin terdapat dua muatan yaitu qA dan qB. Jika qA adalah 7 kali qB.. Maka
pernyataan yang benar adalah :
Jawab :
Tarik menarik karena muatan pertama dan kedua berbeda jenis
q1q2 9 3 x3 81x109
F k 9 x10 81x1011 N
r2 (0.1)2 102
Note : jangan lupa satuan harus dalam SI, pada kasus ini 10 cm = 0.1 m
FQ2q FQ1q
Q1 q Q2
+1 0 -1
Jawab : di titik x = 0
maka : Karena Q1 dan Q2 adalah Q
arah FQ1q adalah ke kanan karena tolak menolak antara Q1 dan q dan FQ2q ke arah kiri karena tolak
menolak antara Q2 dan q. Maka agar total gaya yang dirasakan oleh muatan q yang berinteraksi
Qq
FQ 2 q FQ1q k2
kQq
1
Fq FQ 2q FQ1q 0
Maka muatan q, harus ditempatkan tepat di tengah atau diantara kedua muatan Q1 dan Q2 dengan
jarak yang sama yaitu pada posisi x =0.
Metode Vektor
Untuk menyelesaikan problem pada fenomena gaya Coloumb dengan metode ini,
maka yang perlu dilakukan adalah :
1. Tentukan vektor posisi r dan jarak pisah antar muatan
2. Gunakan Hukum Coloumb dengan memasukan jenis muatan
3. Medan Listrik
Suatu muatan listrik akan menghasilkan medan listrik. Medan listrik dapat digambarkan
dengan vektor yang memenusi suatu ruangan. Sebuah vektor medan listrik terdiri dari vektor
yang jumlahnya tidak terhingga yang mana sebuah vektor menunjukan vektor medan listrik
disuatu ruanga seperti terlihat pada gambar :
Pada gambar (a) menunjukan gambar vektor medan listrik dari muatan positif (+q) ke muatan
negatif (b), medan dari muatan positif mengarah ke menjauhi/keluar muatan positif dan untuk muatan
negatif, medan listrik mengarah menuju muatan negatif.
Pada gambar (b) menunjukan gambar vektor medan listrik dari yang keduanya adalah muatan
positif (+q), karena medan listrik pada muatan positif mengarah menjauhi atau keluar dari muatan
positif, maka arah medan listrik mejauhi kedua muatan tersebut.
Contoh soal :
1. Sebuah muatan titik berada di titik pusat sumbu koordinat, Sepanjang sumbu x positif,
medan listrik akibat muatan ini pada arah x negatif, bagaimana arah medan listrik
sepanjang sumbu y negatif ?
Jawab : A (Ternyata Muatannya adalah Negatif, maka arah medan Listrik menuju Muatan negatif)
y
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 9 / 15
Medan Listrik arah sb x negatif
Q
dengan :
r = jarak dari muatan sumber Q ke titik pengamatan (P)
Satuan E adalah N/C (Newton/Coulomb)
Contoh Soal :
1. Tentukan Medan listrik pada jarak 3 meter dari sumber muatan, jika diketahui muatan
sumber sebesar +4 C dan tentukan arah medan listriknya
ditanya : E
q
Ek
r2
4
E 9 x109
32
4
E 9 x109 4 x109 N / C
9
Karena jenis muatan adalah positif, maka arah medan listrik menjauhi muatan.
2. Dua buah muatan positif yang sama besar q1 = q2 = 6 C berada pada sumbu x pada x =
3 cm dan x = -3 cm. Tentukan :
a. Besar dan arah medan listrik pada titik di sumbu x dengan x = 4 cm
b. Berapa besar gaya pada muatan uji qo = 2 nC jika diletakan pada x = 4 cm
tersebut.
Jawab :
3 X
-3 4
r1
maka diketahui :
r1 = 4-3 = 1 m
r2 = 6 + 1 = 7 m
q1
E1 k
r2
6
E1 9 x109
12
6
E1 9 x109 64 x109 N / C
1
q2
E2 k
r2
6
E2 9 x109
72
6
E2 9 x109 1.1x109 N / C
49
b. Karena muatan uji adala muatan positif maka akan terjadi interaksi tolak menolak dengan muatan
Q1 dan Q2 dan arah Gaya F1 (interaksi antara Q1 dan q0) serta F2 (interaksi antara
Q2 dan q0) maka arah kedua gaya tersebut mengarah ke sumbu x positif atau ke kanan
r2 F1 & F2
+Q1 +q0
+Q2
X
-3 3 4
r1
Karena :
F
E
q0
F Eq0
Maka :