Anda di halaman 1dari 15

MODUL FISIKA 2

(IND 124)

MODUL SESI 1

MUATAN LISTRIK, GAYA COLOUMB DAN


MEDAN LISTRIK

Disusun Oleh
SEPTIAN RAHMAT ADNAN, M.Si

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 15
MUATAN LISTRIK, GAYA COLOUMB DAN MEDAN LISTRIK

A. Pendahuluan
Pada Materi ini akan dibahas beberapa sub topik yaitu :
 Muatan Listrik
 Konduktor, Isolator dan Muatan InduksHukum Coulomb
 Gaya dan Medan Listrik
 Perhitungan tentang Medan Listrik

B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat menjelaskan sifat dasar muatan dan menjelaskan bagaimana muatan listrik
bersifat konstan. Menjelaskan bagaimana benda menjadi bermuatan. Menggunakan hukum
Coulomb untuk menghitung gaya listrik antara muatan-muatan. Membedakan antara gaya
listrik dan medan listrik. Menghitung medan listrik akibat banyak muatan .

C. Kemampuan Akhir yang Diharapkan


Mahasiswa mampu menjelaskan sifat dasar muatan dan bagaimana benda menjadi bermuatan,
mampu menggunakan hukum Coulomb untuk menghitung gaya listrik antar muatan,
membedakan gaya dan medan listrik serta menghitung medan listik

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 15
MUATAN LISTRIK, GAYA COLOUMB DAN MEDAN
LISTRIK

1. Muatan Listrik
Perhatikan gambar fenomena Berikut :

Apa yang terjadi antara rambut dan balon ??? Kenapa hal tersebut bisa terjadi ???

a) Jenis Muatan Listik


 Muatan listrik terdiri dari dua jenis yaitu positif (+) dan negatif (-). Benda-
benda di sekitar kita tersusun oleh partikel-partikel bermuatan yaitu muatan
positif (proton) dan muatan negatif (elektron)
 Suatu benda disebut bermuatan positif jika jumlah antara muatan positif
(proton) dan muatan negatif (electron) tidak seimbang, artinya adalah jika
dalam suatu benda muatan negatif lebih banyak dibandingkan muatan positif
maka, benda tersebut cenderung bermuatan negatif. Namun sebaliknya jika
pada benda tersebut muatan positif lebih banyak dibandingkan muatan negatif,
maka benda tersebut akan bermuatan postif (+)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 15
 Jenis materi berdasarkan sifatnya, terdiri dari :
 konduktor listrik dan isolator. Konduktor adalah suatu benda/materi
yang dapat menghantarkan listik dikarenakan memiliki elektron yang
tidak terikat kuat (bebas) oleh intinya yang menyebabkan elektron
tersebut dapat berpindah dari atom asalnya ke atom tetangganya.
Contohnya : Besi (Fe), Alumunium (Al) dsb

 Isolator : suatu benda/materi yang dapat tidak dapat menghantarkan


listrik dikarenakan elektron terluarnya terikat kuat dengan inti atom
sehingga elekron tidak dapat berpindah dari satu atom ke atom
berikutnya.
Contoh : Keramik, Kaca, plastic dsb.

(Giancoli, 2005)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 15
b) Sifat Muatan Listrik
Dari sifatnya muatan listrik terbagi menjadi dua yaitu positif (+q) dan muatan negatif
(-q).
q). Muatan bersifat terkuantisasi yang artinya tidak kontinu. Nilai muatan terkeci adalah 1
elektron atau 1 x 10-16
16
Coloumb dan satuan dari muatan adalah Coloumb.

(a) (b)
Gambar 1. (a) Muatan Positif (+q) dan (b) Muatan Negatif ((-q)

c). Interaksi Muatan Listrik


Suatu muatan listrik aatau
tau suatu benda bermuatan listik akan mempengaruhi benda
bermuatan netral. Hal ini terjadi karena adanya interaksi antar muatan, yaitu : antara muatan
sejenis atau muatan tidak sejenis. Proses menjadikan benda menjadi bermuatan hanyalah
proses transfer muatan
atan bukan menciptakan muatan baru.

d). Muatan Induksi


Perhatikan gambar berikut :

(Giancoli, 2005)

Pada gambar (a) Anggap suatu bola pada kondisi awal bermuatan netral atau jumlah
muatan positif dan negatif seimbang atau sama dan tersebar secara acak. Pada gambar (b) Jika

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 15
kita dekatkan suatu batang bermuatan negatif ke bola tersebut ternyata susunan mua
muatan dari
bola tersebut menjadi berubah, yaitu muatan negatif akan cenderung mendekati posisi batang
yang bermuatan negatif dan muatan negatif dari bola tersebut cenderung menjauhi batang
bermuatan negatif. Pada gambar (c), jika kita hubungkan sisi bola yan
yang bermuatan negatif
dengan ground (tanah), maka jumlah muatan negatif akan berkurang. Pada gambar (d), jika
ground pada kondisi C kita hilangkan maka, jumlah muatan negatif akan kembali seperti
semula. Pada kondisi (e), jika batang bermuatan negatif yang ddidekatkan
idekatkan tadi kita hilangkan.
Ternyata muatan dari bola akan kembali menjadi netral dengan komposisi jumlah muatan
positif dan negatif sama. Hal ini memperlihatkan bahwa muatan itu adalah kekal dan jumlah
muatan di alam semesta adalah konstan.

e). Sifat Interaksi Muatan


Antar muatan listrik akan terjadi interaksi yang dinamakan Hukum Coloumb. Pada
muatan sejenis (positif - positif aau negatif - negatif) maka akan ada interasi gaya tolak -
menolak.
Tetapi jika muatan yang berinteraksi berlawanan jenis (positif-negatif)
(positif maka aka nada
interaksi tarik menarik.

(Giancoli, 2005)

Pada gambar pertama terlihat bahwa terjadi interaksi antara karet yang bermuatan negatif
dengan kaca yang bermuatan positif, maka karet akan berputar berlawanan arah jarum jam (mendekati
kaca) dikarenakan ada interaksi gaya tarik menarik antara kaca dan karet. Pada gambar kedua terlihat
bahwa terdapat karet yang bermuatan negatif didekatkan dengan kaca bermuatan negatif. maka karet
akan berputar searah dengan arah jarum jam. Ter
Terjadi
jadi gaya tolak menolak antara karet dan kaca karena
muatan keduanya adalah sejenis.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 15
Lalu setelah kita ketahui jenis interaksi antara muatan, maka pertanyaan berikutnya adalah
berapa besar gaya Tolak - menolak atau tarik menarik antara muatan tersebut ?????????

2. Gaya Coloumb
Jika kita memiliki dua muatan yaitu muatan q1 berada pada posisi r1 dan muatan q2 berada
pada posisi r2, Muatan q1 memberi gaya F12 adalah pada q2 (Lihat Gambar) :

Muatan q1 dan q2 keduanya bermuatan sejenis, maka interaksi antara keduanya adalah tolak
menolak yang ditunjukan oleh F12 dan F21, Jika kita tinjau pada muatan q1 makan muatan tersebut akan
merasakan F21 yaitu gaya tolak menolak yang disebabkan karena berinteraksi dengan muatan q2
Maka jika tinjau pada q2, maka muatan q2 aka merasakan gaya F12 yang diakibatkan interaksi
dengan q1 . Tetapi arah antara F12 dan F21 adalah saling menjauh karena interaksi yang terjadi adalah
tolak menolak. Maka besar F12 dan F21 berdasarkan Hukum Coloumb adalah hasil perkalian antara dua
muaan yang berinteraksi dibagi dengan kuadrat jarak pemisah antara kedua muatan tersebut.
 qq qq   
r2  r1 C2
F12  k 1 2 2 rˆ12  k 1 3 2 r12 rˆ12    o  8.85 x 10 -12
r12 r12 r2  r1 Nm 2
1 Nm 2
dengan k adalah konstanta Coloumb k  9 x109 2
4 o C

Contoh Soal :
1. Diketahuin terdapat dua muatan yaitu qA dan qB. Jika qA adalah 7 kali qB.. Maka
pernyataan yang benar adalah :

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 15
a. FAB > FBA
b. FAB = FBA
c. FAB < FBA
Jawab : B,

2. Sebuah batang logam bermuatan +3 C dan logam besi lain bermuatan -3 C.


Keduanya terpisah sejauh 10 cm. Tentuka :
 Apakah terjadi gaya tarik menarik atau tolak menolak ???
 Berapa besar Gaya Coloumb yang dirasakan oleh kedua logam tersebut ?

Jawab :
 Tarik menarik karena muatan pertama dan kedua berbeda jenis
q1q2 9 3 x3 81x109
 F k  9 x10   81x1011 N
r2 (0.1)2 102

Note : jangan lupa satuan harus dalam SI, pada kasus ini 10 cm = 0.1 m

3. Dua muatan Q berada pada sumbu x di x = +1 m dan x = -1 m. Muatan ketiga q tidak


akan mengalami gaya netto akibat kedua muatan Q jika ditempatkan di :

FQ2q FQ1q
Q1 q Q2

+1 0 -1

Jawab : di titik x = 0
maka : Karena Q1 dan Q2 adalah Q
arah FQ1q adalah ke kanan karena tolak menolak antara Q1 dan q dan FQ2q ke arah kiri karena tolak
menolak antara Q2 dan q. Maka agar total gaya yang dirasakan oleh muatan q yang berinteraksi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 15
diantara Q1 dan Q 2 adalah nol, maka nilai FQ1q dan FQ2q haruslah sama besar tetapi berlawanan arah.
Sehingga resultan pada titik q adalah selisih antara FQ1q dan FQ2q.

Qq
FQ 2 q  FQ1q  k2
 kQq
1
 Fq FQ 2q  FQ1q  0
Maka muatan q, harus ditempatkan tepat di tengah atau diantara kedua muatan Q1 dan Q2 dengan
jarak yang sama yaitu pada posisi x =0.

2.1. Metode Penyelesaian Gaya Coloumb


Untuk menyelesaikan problem pada fenomena gaya Coloumb pada dua muatan atau lebih,
dapat diselesaikan dengan dua metode, yaitu :
 Metode Grafik
Untuk menyelesaikan problem Gaya Coloumb dengan metode ini maka hal-
hal yang perlu diakukan adalah :

1. Gambar setiap gaya yang bekerja


2. Uraikan gaya pada komponen sumbu dan sumbu y
3. Tentuka besar gaya netto pada tiap komponen
4. Tentukan sudut terhadap setiap sumbu untuk menentukan arah vektor

 Metode Vektor

Untuk menyelesaikan problem pada fenomena gaya Coloumb dengan metode ini,
maka yang perlu dilakukan adalah :
1. Tentukan vektor posisi r dan jarak pisah antar muatan
2. Gunakan Hukum Coloumb dengan memasukan jenis muatan

3. Medan Listrik
Suatu muatan listrik akan menghasilkan medan listrik. Medan listrik dapat digambarkan
dengan vektor yang memenusi suatu ruangan. Sebuah vektor medan listrik terdiri dari vektor
yang jumlahnya tidak terhingga yang mana sebuah vektor menunjukan vektor medan listrik
disuatu ruanga seperti terlihat pada gambar :

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 15
(a) (b)
Gambar Vektor medan listrik (Giancoli, 2005)

Pada gambar (a) menunjukan gambar vektor medan listrik dari muatan positif (+q) ke muatan
negatif (b), medan dari muatan positif mengarah ke menjauhi/keluar muatan positif dan untuk muatan
negatif, medan listrik mengarah menuju muatan negatif.
Pada gambar (b) menunjukan gambar vektor medan listrik dari yang keduanya adalah muatan
positif (+q), karena medan listrik pada muatan positif mengarah menjauhi atau keluar dari muatan
positif, maka arah medan listrik mejauhi kedua muatan tersebut.

Contoh soal :
1. Sebuah muatan titik berada di titik pusat sumbu koordinat, Sepanjang sumbu x positif,
medan listrik akibat muatan ini pada arah x negatif, bagaimana arah medan listrik
sepanjang sumbu y negatif ?

a. Pada arah positif y


b. Pada arah negatif y
c. Pada arah positif x
d. Pada arah negatif x
e. Tidak ada pilihan yang benar

Jawab : A (Ternyata Muatannya adalah Negatif, maka arah medan Listrik menuju Muatan negatif)

y
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 9 / 15
Medan Listrik arah sb x negatif
Q

Medan Listrik arah sb y positif

4. Gaya dan Medan Listrik (E)


Kuat medan listrik (E) didefinisikan sebagai Gaya listrik/Coloumb persatuan muatan uji,
dimana Q merupakan muatan sumber.

 Qq  Q  F Q
F  k 2 rˆ E  k 2 rˆ E   k 2 rˆ
r r q r

dengan :
r = jarak dari muatan sumber Q ke titik pengamatan (P)
Satuan E adalah N/C (Newton/Coulomb)

Contoh Soal :
1. Tentukan Medan listrik pada jarak 3 meter dari sumber muatan, jika diketahui muatan
sumber sebesar +4 C dan tentukan arah medan listriknya

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 /
15
Jawab :
diketahui : q = +4C
r=3m

ditanya : E

q
Ek
r2
4
E  9 x109
32
4
E  9 x109  4 x109 N / C
9

Karena jenis muatan adalah positif, maka arah medan listrik menjauhi muatan.

2. Dua buah muatan positif yang sama besar q1 = q2 = 6 C berada pada sumbu x pada x =
3 cm dan x = -3 cm. Tentukan :
a. Besar dan arah medan listrik pada titik di sumbu x dengan x = 4 cm
b. Berapa besar gaya pada muatan uji qo = 2 nC jika diletakan pada x = 4 cm
tersebut.

Jawab :

a. Arah medan listrik ke arah sumbu x positif (ke kanan)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 /
15
r2 E1 & E2
+Q2 +Q1

3 X
-3 4
r1

maka diketahui :
r1 = 4-3 = 1 m
r2 = 6 + 1 = 7 m

q1
E1  k
r2
6
E1  9 x109
12
6
E1  9 x109  64 x109 N / C
1

q2
E2  k
r2
6
E2  9 x109
72
6
E2  9 x109  1.1x109 N / C
49

maka resultan medan listrik pada x = 4 adalah Etotal = E1 + E2 (karena searah)

Etot  E1  E2  (64  1) x109  65 x109 N / C

b. Karena muatan uji adala muatan positif maka akan terjadi interaksi tolak menolak dengan muatan
Q1 dan Q2 dan arah Gaya F1 (interaksi antara Q1 dan q0) serta F2 (interaksi antara
Q2 dan q0) maka arah kedua gaya tersebut mengarah ke sumbu x positif atau ke kanan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 /
15
Y

r2 F1 & F2
+Q1 +q0
+Q2
X
-3 3 4

r1

Karena :
F
E
q0
F  Eq0
Maka :

F1  E1q0  64.109 x 2.109  128N (ke sumbu x positif)

F2  E2 q0  1,1.109 x2.109  2, 2 N (ke sumbu x positif)


Resultan Gaya pada muatan uji q0 adalah :
Ftotal  F1  F2  128  2, 2  130, 2 N
Total gaya resultan (Ftotal) adalah jumlah antara F1 dan F2 karena arah dari F1 dan F2 adalah sama.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 /
15
D. Daftar Pustaka
Giancoli, Giancoli physics : Principle with Aplication, (United States : Pearson, 2005)
Halliday, David dan Resnick, Robert (Pantur Silaban Ph.D & Drs. Erwin Sucipto).
FISIKA jilid 2 Edisi ke 3.(Jakarta : Penerbit Erlangga, 1984)
Modul Fisika Dasar 2, Universitas Indonesia (2012)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 /
15

Anda mungkin juga menyukai