BAB III
SIFAT ELEMEN PASIF RANGKAIAN ARUS SEARAH DAN RANGKAIAN
PERALIHAN
Deskripsi
Dalam dunia kelistrikan dan elektonika, kita akan mengenal berbagai elemen
atau komponen, pada bab ini kita akan membahas tentang sifat elemen pasif
rangkaian arus searah dan rangkaian peralihan. Apakah kalian pernah mendengar,
apa yang dimaksud dengan elemen pasif dan rangakain peralihan?
Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang tidak
memerlukan tegangan ataupun arus listrik agar dapat bekerja. Beberapa komponen
elektronika yang tergolong komponen pasif yaitu Resistor, Kapasitor, dan Induktor.
Sedangkan rangkaian peralihan terjadi jika suatu rangkaian dialihkan dari satu
keadaan ke keadaan yang lain dan akan menyebabkan perubahan tegangan sumber
atau tegangan pada satu elemen rangkaian, akan ada periode transisi selama arus
cabang dan jatuh tegangan berubah dari suatu nilai awal ke satu nilai baru. Setelah
selang transisi inilah yang disebut dengan peralihan (transient), dan rangkaian akan
dikatakan berada pada keadaan mantap (steady state).
Dasar Listrik dan Elektronika
Tujuan Pembelajaran
Peta Konsep
Deskripsi
Tujuan
KOMPONEN
PASIFDAN Peta Konsep
RANGKAIAN
PERALIHAN
Kata Kunci
Materi Pembelajaran: Resistor,
Kapasitor, Induktor, dan
Rangkaian Peralihan
Dasar Uji
Listrik dan Elektronika
Kompetensi
Kata Kunci
Resistor
Kapasitor
Induktor
Transient
A. Resistor
Apa kalian tahu tentang resistor? Coba kalian perhatikan dan pahami!
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika, sebagai
pembagi tegangan, pengatur volume (potensiometer), pengatur kecepatan motor
(rheostat), dan lain-lain. Nilai dari sebuah resistor disebut resistansi dengan symbol
R, satuan dari nilai resistansi suatu resistor adalah Ohm dan dilambangkan dengan
simbol Omega (Ω). Resistor bersifat resisitif dan tergolong ke dalam dalam kategori
komponen pasif.
Dasar Listrik dan Elektronika
1. Simbol Resistor
Perhatkan symbol-simbol resistor berikut!
a. Jenis-Jenis Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan
menjadi:
1) Resistor Kawat
Nilai dari resistansi resistor jenis ini tergantung pada panjang kawat yang
dililitkan, Karena resistor ini terbuat dari bahan kawat yang dililitkan.
Resistor arang atau resistor karbon terbuat dari bahan utama batang arang atau
karbon. Terdiri dari berbagai ukuran kapasitas daya, seperti: 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4
Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
Jika dilihat secara fisik bahwa bentuk dari Resistor oksida logam atau
resistor metal film ini mirip dengan resistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin
warna yang digunakannya. Resistor ini merupakan resistor yang terbuat dari bahan
Dasar Listrik dan Elektronika
utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Sehingga Resistor metal
film ini memiliki nilai tolerasni 1% dan 2%. Sama seperti resistor karbon, resistor
metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4
Watt, 1/2 Watt.
Dari gambar 3.8 di atas terlihat bahwa ada 3 macam resistor warna, yaitu
resistor dengan 4 cincin kode warna, 5 cincin kode warna, dan 6 cincin kode warna.
Tetapi dalam buku hanya dibatasi pada resistor dengan 4 cincin kode warna.
Dasar Listrik dan Elektronika
Buku ini hanya akan membahas nilai resistansi dari resistor dengan 4
gelang/cincin warna.
Untuk lebih memahami nilai-nilai warna setiap gelang/cincin, coba kalian
perhatikan tabel berikut:
Aktvitas 1
B. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan kondensator (C) adalah Komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara
dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari
nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris.
Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya
Dasar Listrik dan Elektronika
Kapasitor yang digunakan dalam peralatan elektronika memiliki satuan Farad (F)
yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad. Kapasitor
merupakan komponen elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor yang pada
umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah isolator di antaranya sebagai pemisah
atau penyekat. Isolator penyekat ini sering disebut sebagai bahan (zat) dielektrik.
Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua penghantar komponen
tersebut dapat digunakan untuk membedakan jenis kapasitor. Jika kedua ujung plat
metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada
salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif
terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir
menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke
ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik (isolator).
Muatan akan tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.
Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan
kapasitansi atau kapasitas. Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari
suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad
18 menghitung bahwa muatan 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron.
Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan
memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat
muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis:
Q= CxV
A
C = (8,85 x 10-12) (k x t )
http://www.biomagz.com/2020/02/rumus-hukum-coulumb-tabel-konstanta-
dielektrik.html
Baiklah kita akan membahas jenis-jenis kapasitor di antaranya sebagai berikut:
Dasar Listrik dan Elektronika
Electrilyte Capasitor
(Kapasitor Elelktrolit)
Tantalum Capasitor
(Kapasitor Tantalum)
b. Kapasitor Tantalum
Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-)
seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari
Dasar Listrik dan Elektronika
3. Kapasitor TidakTetap
Variable Capasitor atau Variable Condensator adalah kapasitor yang nilainya
dapat berubah dan nilainya dapat diatur. Kapasitor ini terdiri dari dua jenis, yakni:
pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 plat logam yang terpisah oleh satu
lembar Mika dan terdapat satu buah screw untuk mengatur jarak kedua plat
logam yang terdapat didalamnya. Nilai kapasitansi kapasitor ini maksimal
hanya 100pF.
Aktvitas 2
C. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif
yang berfungsi sebagai pengatur frekuensi, filter dan juga sebagai alat sambung
(kopel). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada peralatan atau rangkaian
elektronika yang berkaitan dengan frekuensi seperti tuner untuk pesawat Radio.
Kapasitas dari inductor disebut dengan induktansi dengan simbol L dan satuan
dari induktansi adalah Henry (H). Berikut adalah symbol-simbol dari induktor,
sebagai berikut:
Dasar Listrik dan Elektronika
Atau
https://enjiner.com/pengertian-induktor/
besi akan menghasilkan medan magnet disekitar kumparan tersebut sehingga, besi
tersebut akan berubah menjadi magnet selama mendapat arus magnetik dari sumber
daya baik berupa arus bolak balik (AC) maupun arus searah (DC).
Gambar
3.17 Relay
https://
enjiner.com/
pengertian-
induktor/
Relay
merupakan salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai alat
pendali, Jik, rangkaian tersebut dialiri arus listrik walaupun sangat kecil.
maka, relay tersebut akan bekerja sebagai saklar otomatis yang digunakan
untuk menghidupkan ataupun mematikannya sesuai kondisi yang diberikan
pada relay.
https://enjiner.com/pengertian-induktor/
D. Rangkaian Peralihan
Dasar Listrik dan Elektronika
Bila suatu rangkaian dialihkan dari satu keadaan ke keadaan yang lain akan
menyebabkan perubahan tegangan sumber atau tegangan pada satu elemen rangkaian,
akan ada periode transisi selama arus cabang dan jatuh tegangan berubah dari suatu
nilai awal ke satu nilai baru. Waktu setelah selang transisi ini yang disebut peralihan
(transient), rangkaian akan dikatakan berada pada keadaan mantap (steady state).
Transien ialah gejala peralihan yang terjadi pada rangkaian listrik. Baik
tegangan, arus, maupun waktu. Gejala transien terjadi pada rangkaian-rangkaian yang
mengandung komponen penyimpan energi seperti inductor dan kapasitor. Gejala ini
timbul karena energi yang diterima atau dilepaskan oleh komponen tersebut tidak
dapat berubah seketika (arus pada induktor dan tegangan pada kapasitor).
VR + VC = V
Dari rangkaian di atas penurunan rumus differensial, maka di dapat:
i = ce-t/RC
Dimana c adalah konstanta, untuk menentukan konstanta c, dari persamaan
pada t = 0, maka i untuk i0 = V/R
Dari persamaan di atas maka didapat:
i = (V/R) e-t/RC
Hubungan tegangan transien:
VR = iR = V e-t/RC dan Vc = V (1- e-t/RC)
Daya sesaat:
PR = VR x i = (V2/R) e-2t/RC
PC = VC x i = (V2/R) (e-t/RC - e-2t/RC) dt
1
Daya transien: Ꜫ = C V2
2
2. Rangkaian R-C Transien dengan Muatan Awal
q = c e-t/RC + CV
Rangkuman
Komponen pasif rangkaian arus searah terdiri dari resistor, kapasitor, dan inductor,
masing-masing komponen tersebut memiliki sifat dan fungsi-fungsi yang sangat penting
dalam kelistrikan dan elektronika. Sedangkan rangkaian peralihan terjadi jika suatu
rangkaian dialihkan dari satu keadaan ke keadaan yang lain akan menyebabkan
perubahan tegangan sumber atau tegangan pada satu elemen rangkaian, akan ada
periode transisi selama arus cabang dan jatuh tegangan berubah dari suatu nilai awal
ke satu nilai baru. Waktu setelah selang transisi ini yang disebut peralihan (transient),
rangkaian akan dikatakan berada pada keadaan mantap (steady state).
Uji Kompetensi
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Resistansi dan resistifitas!
6. Apa yang terjadi jika resistansi sebuah penghantar sangat besar?
Dasar Listrik dan Elektronika