Anda di halaman 1dari 35

Dasar Listrik dan Elektronika

BAB III
SIFAT ELEMEN PASIF RANGKAIAN ARUS SEARAH DAN RANGKAIAN
PERALIHAN

Deskripsi

Dalam dunia kelistrikan dan elektonika, kita akan mengenal berbagai elemen
atau komponen, pada bab ini kita akan membahas tentang sifat elemen pasif
rangkaian arus searah dan rangkaian peralihan. Apakah kalian pernah mendengar,
apa yang dimaksud dengan elemen pasif dan rangakain peralihan?
Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang tidak
memerlukan tegangan ataupun arus listrik agar dapat bekerja. Beberapa komponen
elektronika yang tergolong komponen pasif yaitu Resistor, Kapasitor, dan Induktor.
Sedangkan rangkaian peralihan terjadi jika suatu rangkaian dialihkan dari satu
keadaan ke keadaan yang lain dan akan menyebabkan perubahan tegangan sumber
atau tegangan pada satu elemen rangkaian, akan ada periode transisi selama arus
cabang dan jatuh tegangan berubah dari suatu nilai awal ke satu nilai baru. Setelah
selang transisi inilah yang disebut dengan peralihan (transient), dan rangkaian akan
dikatakan berada pada keadaan mantap (steady state).
Dasar Listrik dan Elektronika

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis sifat elemen 1. Mengjelaskan 3 macam komponen
pasif rangkaian arus searah elemen pasif.
dan rangakaian peralihan 2. Menganalisis nilai resistansi resistor.
3. Menganalisis besar kapasitor jika
diketahui muatan dan tegangan
rangkaian.
4. Menjelaskan fungsi dan sifat-sifat
elemen pasif.
5. Menganalisis rangkaian peralihan.
4.3 Memeriksa sifat komponen Memeriksa sifat komponen pasif dalam
pasif dalam rangkaian arus rangkaian arus searah dan rangakaian
searah dan rangakaian peralihan.
peralihan

Nilai Karakter yang dikembangkan


 Mandiri  Jujur
 Teliti  Disiplin
 Tepat  Kreatif
 Kerja keras  Cermat
 Tanggung Jawab  Demokratis
 Kerjasama

Tujuan Pembelajaran

 Melalui tayangan, peserta didik dapat mengjelaskan 3 macam


komponen elemen pasif dengan benar.
 Melalui tayangan dan penjelasan guru, peserta didik dapat
Dasar Listrik dan Elektronika

Peta Konsep

Deskripsi

Kompetensi Dasar dan IPK

Tujuan

KOMPONEN
PASIFDAN Peta Konsep
RANGKAIAN
PERALIHAN

Kata Kunci
Materi Pembelajaran: Resistor,
Kapasitor, Induktor, dan
Rangkaian Peralihan

Dasar Uji
Listrik dan Elektronika
Kompetensi

Kata Kunci
 Resistor
 Kapasitor
 Induktor
 Transient

A. Resistor
Apa kalian tahu tentang resistor? Coba kalian perhatikan dan pahami!
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika, sebagai
pembagi tegangan, pengatur volume (potensiometer), pengatur kecepatan motor
(rheostat), dan lain-lain. Nilai dari sebuah resistor disebut resistansi dengan symbol
R, satuan dari nilai resistansi suatu resistor adalah Ohm dan dilambangkan dengan
simbol Omega (Ω). Resistor bersifat resisitif dan tergolong ke dalam dalam kategori
komponen pasif.
Dasar Listrik dan Elektronika

1. Simbol Resistor
Perhatkan symbol-simbol resistor berikut!

Gambar 3.1 Simbol-simbol resistor


Dasar Listrik dan Elektronika

Diambil dari Zonaelektro.net >komponen elektronika> Komponen pasif, 2017

a. Jenis-Jenis Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan
menjadi:

1) Resistor Kawat

Gambar 3.2 Resistor kawat


Diambil dari Zonaelektro.net >komponen elektronika> Komponen pasif, 2017

Nilai dari resistansi resistor jenis ini tergantung pada panjang kawat yang
dililitkan, Karena resistor ini terbuat dari bahan kawat yang dililitkan.

2) Resistor Arang (Carbon Resistor)


Dasar Listrik dan Elektronika

Gambar 3.3 Resistor karbon


Diambil dari Zonaelektro.net >komponen elektronika> Komponen pasif, 2017

Resistor arang atau resistor karbon terbuat dari bahan utama batang arang atau
karbon. Terdiri dari berbagai ukuran kapasitas daya, seperti: 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4
Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.

3) Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)

Gambar 3.4 Resistor oksida logam


Diambil dari Zonaelektro.net >komponen elektronika> Komponen pasif, 2017

Jika dilihat secara fisik bahwa bentuk dari Resistor oksida logam atau
resistor metal film ini mirip dengan resistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin
warna yang digunakannya. Resistor ini merupakan resistor yang terbuat dari bahan
Dasar Listrik dan Elektronika

utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Sehingga Resistor metal
film ini memiliki nilai tolerasni 1% dan 2%. Sama seperti resistor karbon, resistor
metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4
Watt, 1/2 Watt.

b. Nilai Resistansi Resistor


Berdasarkan nilai resistansinya resistor juga dapat dibedakan menjadi dua
jenis, sebagai berikut:
1) Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Resistor tetap (Fixed Resistor) merupakan resistor yang memiliki nilai tetap artinya
tidak dapat diubah. Resistor jenis ini banyak digunakan pada rangkaian elektronik
sebagi pembatas arus. Di bawah merupakan jenis-jenis dari resistor tetap, sebagai
berikut:
 Metal Film Resistor
 Metal Oxide Resistor
 Carbon Film Resistor
 Ceramic Encased Wirewound
 Economy Wirewound
 Zero Ohm Jumper Wire
 S I P Resistor Network
Dasar Listrik dan Elektronika

Gambar 3.5 Simbol Fixed Resistor


https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2014/10/Simbol-dan-
Bentuk-Fixed-Resistor.jpg?x24080

2) Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)


Resistor jenis ini nilai resistansi resistornya dapat diubah, resistor tidak tetap disebut
juga dengan variabel resistor terdiri dari:
 Pontensiometer, tipe variabel resistor yang dapat diatur nilai resistansinya
secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer
terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis
 Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat
bantu (obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor
jenis ini disebut dengan istilah “Trimer Potensiometer atau VR”
 Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya akan berubah
mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC
dan PTC. Untuk lebih detilnya thermistor akan dibahas dalam artikel yang
lain.
 LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai
resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR
tersebut.
Dasar Listrik dan Elektronika

Gambar 3.6 Macam-macam resistor


Diambil dari http:nizar.blog.upi.edu/komponen elektronik.aktifpasif,2012

c. Resistor dengan Kode Huruf


Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah
Karena nilai resistansi tertulis langsung pada badan resistor. Resistor dengan kode
huruf memiliki urutan penulisan berturut-turut sebagai berikut: Kapasitas daya, nilai
resistansi, dan toleransi resistor. Coba perhatikan gambar berikut:
Dasar Listrik dan Elektronika

Gambar 3.7 Resistor dengan kode huruf


Diambil dari http://semuainformasi007,blogspot.com/ pengertian
komponen.aktif.dan.komponen.html/2015/01

Nilai resistansi untuk resistor di atas adalah:


Kapasitas Daya :5W
Nilai Resistansi : 22R = 22 x 1 ohm = 22 Ohm
Toleransi : J = 5%
Maka nilai resistansi tersebut adalah: 22 Ω ± 5% dengan kapasitas daya 5 W

Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi:


 R, berarti x1 (Ohm)
 K, berarti x1000 (KOhm)
 M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi:
 F, untuk toleransi 1%
 G, untuk toleransi 2%
 J, untuk toleransi 5%
 K, untuk toleransi 10%
 M, untuk toleransi 20%
Dasar Listrik dan Elektronika

d. Resistor dengan Kode Warna


Untuk resistor dengan kode warna kita dapat membaca besar nilai
resistansinya dari kode warna gelang atau cincinnya. Coba kalian perhatikan gambar
berikut:

Gambar 3.8 Resistor Warna


Diambil dari http:nizar.blog.upi.edu/komponen elektronik.aktifpasif,201

Dari gambar 3.8 di atas terlihat bahwa ada 3 macam resistor warna, yaitu
resistor dengan 4 cincin kode warna, 5 cincin kode warna, dan 6 cincin kode warna.
Tetapi dalam buku hanya dibatasi pada resistor dengan 4 cincin kode warna.
Dasar Listrik dan Elektronika

Buku ini hanya akan membahas nilai resistansi dari resistor dengan 4
gelang/cincin warna.
Untuk lebih memahami nilai-nilai warna setiap gelang/cincin, coba kalian
perhatikan tabel berikut:

Tabel 2.4 Nilai-nilai setiap gelang/cincin

Perhatikan contoh soal berikut:


Dasar Listrik dan Elektronika

R = Merah, kuning, hitam, emas


Merah = 2 (puluhan)
Kuning = 4 (satuan)
Hitam = 100 (factor pengali)
Emas = 5% (toleransi)
Sehingga, R = (24 x 100) Ω ± 5%
= 24 Ω ± 5%

Aktvitas 1

Tujuan Kegiatan: Peserta didik dapat menentukan nilai resistansi dari


resistor.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
1) Siapkan buku catatan beserta alat tulis masing-masing di atas meja!
2) Buatlah kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3orang!
3) Setiap anggota kelompok mengambil 5 buah resistor.
4) Kemudian hitung besar nilai resistansinya.
5) Jika pekerjaan sudah selesai, salah satu dari kalian agar maju untuk
mengerjakannya di depan kelas.
6) Catat dan buatlah kesimpulan untuk setiap penyelesaian soal
tersebut!

B. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan kondensator (C) adalah Komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara
dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari
nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris.
Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya
Dasar Listrik dan Elektronika

Kapasitor yang digunakan dalam peralatan elektronika memiliki satuan Farad (F)
yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad. Kapasitor
merupakan komponen elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor yang pada
umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah isolator di antaranya sebagai pemisah
atau penyekat. Isolator penyekat ini sering disebut sebagai bahan (zat) dielektrik.
Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua penghantar komponen
tersebut dapat digunakan untuk membedakan jenis kapasitor. Jika kedua ujung plat
metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada
salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif
terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir
menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke
ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik (isolator).

Muatan akan tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.
Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan
kapasitansi atau kapasitas. Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari
suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad
18 menghitung bahwa muatan 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron.
Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan
memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat
muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis:

Q= CxV

Q = muatan elektron (Coulomb)


C = nilai kapasitansi (Farad)
V = besar tegangan (Volt)
Dasar Listrik dan Elektronika

Dalam praktik pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui


luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan
konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut:

A
C = (8,85 x 10-12) (k x t )

Berikut adalah konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang


disederhanakan:

http://www.biomagz.com/2020/02/rumus-hukum-coulumb-tabel-konstanta-
dielektrik.html
Baiklah kita akan membahas jenis-jenis kapasitor di antaranya sebagai berikut:
Dasar Listrik dan Elektronika

1. Kapasitor Tetap dan Tidak Berpolaritas


Kapasitor tetap dan tidak berpolaritas yaitu kapasitor yang memiliki nilai tetap
dan tidak berpolaritas, terdiri dari kapasitor kertas, kapasitor mika, kapasitor polyster,
dan kapasitor keramik.

Gambar 3.9 Kapasitor tetap dan tidak memiliki polaritas


https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2014/08/Kapasitor-Nilai-
Tetap.jpg?x24080

a. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)


Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan
pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF.
Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak
balik dalam Rangkaian Elektronika.
Dasar Listrik dan Elektronika

b. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)


Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan
Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai
0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak
memiliki polaritas arah.

c. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)


Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester
dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik
dalam rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah).

d. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)

Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor)


Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi
empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat
dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai
Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.

2. Kapasitor Tetap dan Berpolaritas


Kapasitor tetap dan berpolaritas yaitu kapasitor yang memiliki nilai tetap dan
memiliki polaritas positif (+) dan negative (-), terdiri dari kapasitor eletrolite
(Electrolite Condensator = ELCO) dan kapasitor tantalum.

Nama Komponen Gambar Simbol


Dasar Listrik dan Elektronika

Electrilyte Capasitor
(Kapasitor Elelktrolit)

Tantalum Capasitor
(Kapasitor Tantalum)

Gambar 3.10 Kapasitor tetap dan berpolaritas

a. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)


Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari
Elektrolit (Electrolyte) dan berbentuk Tabung/Silinder. Kapasitor Elektrolit
atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika
yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor
Elektrolit yang memiliki Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini
menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai
terminal Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari
0.47µF hingga ribuan microfarad (µF).

b. Kapasitor Tantalum
Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-)
seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari
Dasar Listrik dan Elektronika

Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini


memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor
Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan
tipe Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar
tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena
itu, Kapasitor Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal.
Pada umumnya dipakai pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil
seperti di Handphone dan Laptop.

3. Kapasitor TidakTetap
Variable Capasitor atau Variable Condensator adalah kapasitor yang nilainya
dapat berubah dan nilainya dapat diatur. Kapasitor ini terdiri dari dua jenis, yakni:

Gambar 3.11 Kapasitor tidak tetap

a. Varco (Variable Condensator)


Varco merupakan kapasitor yang terbuat dari logam uang ukurannya besar
dan biasanya dipakai untuk memilih gelombang frekuensi pada rangkaian
radio. Nilai kapasitansinya sendiri kisaran antara 100pF hingga 500pF.
b. Trimmer
Kapasitor varibel yang satu ini mempunyai ukuran yang lebih kecil, maka
dari itu dierlukan alat seperti obeng atau sejenisnya untuk memutar
Dasar Listrik dan Elektronika

pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 plat logam yang terpisah oleh satu
lembar Mika dan terdapat satu buah screw untuk mengatur jarak kedua plat
logam yang terdapat didalamnya. Nilai kapasitansi kapasitor ini maksimal
hanya 100pF.

Jika dibuat bagan, maka symbol kapasitor sebagai berikut:

Gambar 3.12 Simbol Kapasitor

Aktvitas 2

Tujuan Kegiatan: Peserta didik dapat menjelaskan macam-


macam kapasitor.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
1) Siapkan buku catatan beserta alat tulis masing-
masing di atas meja!
2) Buatlah rangkuman tentang Kapasitor.
3) Jika pekerjaan sudah selesai, salah satu dari kalian
agar maju untuk mempresentasikannya di depan
Dasar Listrik dan Elektronika

Fungsi Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika


Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis komponen
elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor memiliki
banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya.
Beberapa fungsi Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika antara laian:
a. Sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik
b. Sebagai konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
c. Sebagai isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
d. Sebagai filter dalam rangkaian power supply (Catu Daya)
e. Sebagai kopling
f. Sebagaip pembangkit Frekuensi dalam rangkaian osilator
g. Sebagai penggeser Fasa
h. Sebagai pemilih gelombang frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan
dengan Spul Antena dan Osilator)

C. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif
yang berfungsi sebagai pengatur frekuensi, filter dan juga sebagai alat sambung
(kopel). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada peralatan atau rangkaian
elektronika yang berkaitan dengan frekuensi seperti tuner untuk pesawat Radio.
Kapasitas dari inductor disebut dengan induktansi dengan simbol L dan satuan
dari induktansi adalah Henry (H). Berikut adalah symbol-simbol dari induktor,
sebagai berikut:
Dasar Listrik dan Elektronika

Gambar 3.13 Simbol Induktor

Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :


1. Induktor dengan nilai tetap.
2. Induktor dengan nilai yang dapat diatur atau sering disebut dengan variable
coil.
Dasar Listrik dan Elektronika

Gambar 3.14 Gambar dan simbol Induktor


Diambil dari http:nizar.blog.upi.edu/komponen elektronik.aktifpasif,2012

Beberapa fungsi induktor:


1. Menyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet,
2. Menahan arus bolak balik (AC),
3. Meneruskan atau meloloskan arus searah (DC),
4. Sebagai penapis (filter) sebagai penalaan (tunning),
5. Kumparan atau koil (lilitan) ada yang memiliki inti udara, inti besi, dan inti ferit,
6. Tempat terjadinya gaya magnet,
7. Bersama kapasitor induktor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat
beresonansi pada frekuensi tinggi,
8. dua induktor atau lebih yang terkopel secara magnetic membentuk transformator,
9. Pelipat ganda tegangan yang dialirkan, dan
10. Sebagai pembangkit getaran

Menurut hukum Faraday, semua perubahan fluks magnetik akan menghasilkan


tegangan induksi yang besarnya:
Dasar Listrik dan Elektronika

N = banyaknya lilitan (lilit),


A = luas penampang inti (m2),
Φ = fluks magnetik (Wb),
µ = permeabilitas material inti,
l = panjang induktor (m),
(di/dt) adalah laju perubahan arus dalam satuan Amper per sekon (A/s)

Laju perubahan medan magnetik (dΦ/dt) yang menginduksi tegangan besarnya


proporsional dengan laju perubahan arus listrik (di/dt) . atau dapat ditulis:

Atau

dimana L adalah induktansi induktor yang besarnya:


Dasar Listrik dan Elektronika

Maka tegangan induksi sebuah induktor dapat ditulis:

VL = Tegangan pada inductor (volt)

Gambar 3.15 Skema inductor

https://enjiner.com/pengertian-induktor/

Ketika arus mulai dialirkan ke induktor maka, induktor akan mulai


menghasilkan medan magnet diakibatkan oleh perubahan arus listrik ke medan
magnet dengan tidak mengubah tegangan listriknya.Perubahan yang terjadi biasa
disebut dengan fluks magnet. Perubahan arus listrik yang mengalir pada lilitan inti
Dasar Listrik dan Elektronika

besi akan menghasilkan medan magnet disekitar kumparan tersebut sehingga, besi
tersebut akan berubah menjadi magnet selama mendapat arus magnetik dari sumber
daya baik berupa arus bolak balik (AC) maupun arus searah (DC).

Perhatikan gambar di bawah!

Gambar 3.16 Prinsip Kerja Induktor

Beberapa contoh pengaplikasian induktor dalam dalam kegiatan sehari-hari adalah:


1. Relay
Dasar Listrik dan Elektronika

Gambar
3.17 Relay

https://
enjiner.com/
pengertian-
induktor/

Relay
merupakan salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai alat
pendali, Jik, rangkaian tersebut dialiri arus listrik walaupun sangat kecil.
maka, relay tersebut akan bekerja sebagai saklar otomatis yang digunakan
untuk menghidupkan ataupun mematikannya sesuai kondisi yang diberikan
pada relay.

2. Busi Kendaraan Bermotor

Gambar 3.18 Prinsip kerja induktor pada busi kendaraan bermotor

https://enjiner.com/pengertian-induktor/

D. Rangkaian Peralihan
Dasar Listrik dan Elektronika

Bila suatu rangkaian dialihkan dari satu keadaan ke keadaan yang lain akan
menyebabkan perubahan tegangan sumber atau tegangan pada satu elemen rangkaian,
akan ada periode transisi selama arus cabang dan jatuh tegangan berubah dari suatu
nilai awal ke satu nilai baru. Waktu setelah selang transisi ini yang disebut peralihan
(transient), rangkaian akan dikatakan berada pada keadaan mantap (steady state).
Transien ialah gejala peralihan yang terjadi pada rangkaian listrik. Baik
tegangan, arus, maupun waktu. Gejala transien terjadi pada rangkaian-rangkaian yang
mengandung komponen penyimpan energi seperti inductor dan kapasitor. Gejala ini
timbul karena energi yang diterima atau dilepaskan oleh komponen tersebut tidak
dapat berubah seketika (arus pada induktor dan tegangan pada kapasitor).

1. Rangkaian R-C Seri


Dengan menggunakan hukum Kirchoff tentang tegangan Kirchoff Voltage
Law (KVL) pada rangkaian R-C yang dihubungkan seri, sebagai berikut:
Dasar Listrik dan Elektronika

Gambar 3.19 Rangkaian R-C seri

VR + VC = V
Dari rangkaian di atas penurunan rumus differensial, maka di dapat:
i = ce-t/RC
Dimana c adalah konstanta, untuk menentukan konstanta c, dari persamaan
pada t = 0, maka i untuk i0 = V/R
Dari persamaan di atas maka didapat:
i = (V/R) e-t/RC
Hubungan tegangan transien:
VR = iR = V e-t/RC dan Vc = V (1- e-t/RC)
Daya sesaat:
PR = VR x i = (V2/R) e-2t/RC
PC = VC x i = (V2/R) (e-t/RC - e-2t/RC) dt
1
Daya transien: Ꜫ = C V2
2
2. Rangkaian R-C Transien dengan Muatan Awal

q = c e-t/RC + CV

Pada t = 0 muatan awal pada kapasitor q0 = 0 dan q0 = 0 = C(1) + CV


Maka: c = -CV
Sehingga:
q = CV e-t/RC

3. Rangkaian R-L Seri


Dasar Listrik dan Elektronika

Gambar 3.20 Rangkaian R-L seri

4. Rangkaian R-L-C Transien


Rangkaian R-L-C Transien adalah rangkaian yang terdiri dari resistor, induktor
dan kapasitor yang dapat dihubungkan secara seri maupun paralel.

Perhatikan gambar di bawah!


Dasar Listrik dan Elektronika

Gambar 3.21 Rangkaian R-L-C seri


https://www.academia.edu/5017853/Rangkaian_Listrik_II_-
_Gejala_Arus_Peralihan_Transien_RLC
Dasar Listrik dan Elektronika

Rangkuman

Komponen pasif rangkaian arus searah terdiri dari resistor, kapasitor, dan inductor,
masing-masing komponen tersebut memiliki sifat dan fungsi-fungsi yang sangat penting
dalam kelistrikan dan elektronika. Sedangkan rangkaian peralihan terjadi jika suatu
rangkaian dialihkan dari satu keadaan ke keadaan yang lain akan menyebabkan
perubahan tegangan sumber atau tegangan pada satu elemen rangkaian, akan ada
periode transisi selama arus cabang dan jatuh tegangan berubah dari suatu nilai awal
ke satu nilai baru. Waktu setelah selang transisi ini yang disebut peralihan (transient),
rangkaian akan dikatakan berada pada keadaan mantap (steady state).

Uji Kompetensi
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Resistansi dan resistifitas!
6. Apa yang terjadi jika resistansi sebuah penghantar sangat besar?
Dasar Listrik dan Elektronika

7. Jelaskan apa saja yang dapat memengaruhi nilai resistansi sebuah


penghantar!
8. Diketahui kawat penghantar yang terbuat dari tembaga panjangnya 80 m,
luas penampang 2,5 mm2, berapakah nilai resistansi kawat tersebut?
9. Berapakah panjang sebuah kawat tembaga, jika kawat tembaga tersebut
memiliki diameter 1,5 mm, jika resistansi kawat tersebut 25 ohm?
10. Sebuah kawat tembaga mempunyai nilai resistansi 10 ohm padasuhu 10oC,
hitung berapa nilai resistansi kawat tersebut pada suhu 45oC?
11. Jelaskan jenis-jenis variable resistor!
12. Jelaskan kode huruf dari resistor di bawah!

13. Hitunglah nilai resistansi dari resistor berikut!


 R1 = Orange, merah, emas, emas
 R2 = Hijau, ungu, biru, tak berwarna
 R3 = Ungu, kuning, hijau, perak
 R4 = Biru, merah, coklat, emas
 R5 = Abu-abu, putih, merah, emas
14. Jelaskan jenis-jenis dari kapasitor!
15. Jelaskan fungsi-fungsi dari kapasitor!
16. Terdapat sebuah Kapasitor dengan mempunyai besaran kapasitas sebesar
1,2 μF yang dimuati oleh sebuah baterai berkapasitas 24 Volt. Hitunglah
besar muatan yg tersimpan didalam Kapasitor tersebut?
17. Terdapat sebuah kapasitor keping sejajar dengan mempunyai luas tiap
kepingnya sebesar 2000 cm2 dan terpisah sejauh 2 centimeter antara satu
dengan lain. Tentukan nilai kapasitas kapasitor tersebut?
Dasar Listrik dan Elektronika

18. Jelaskan apa yang dimaksud dengan inductor!


19. Jelaskan prinsip kerja dari induktor!

Anda mungkin juga menyukai