Anda di halaman 1dari 8

21

SMKS Teknologi Plus


Padang
BAHAN AJAR
DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
Mustika Sonsank,S.Pd
[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents
of the document. Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short
summary of the contents of the document.]

Komponen Listrik

KELAS : X TAV
BAHAN AJAR

PERTEMUAN KE -2 (DUA)

1. Kapasitor (Kondensator)
Kapasitor atau kondensator merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk
menyimpan energi/muatan listrik. Satuan dari kapasitor disebut Farad (F) dan kapasitor
disimbolkan dengan huruf C.

a. Fungsi Kapasitor
1) Sebagai filter atau penyaring tegangan listrik.
2) Sebagai kopling atau penghubung antar rangkaian.
3) Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antena.
4) Menghilangkan bouncing (loncatan api) jika dipasang pada saklar.

b. Jenis-jenis Kapasitor
Berdasarkan jenisnya, kapasitor dibagi menjadi 3, diantaranya yaitu: Kapasitor nilai
tetap, kapasitor variabel, dan kapasitor elektrolit.
1. Kapasitor nilai tetap
1.1 kapasitor keramik
1.2 kapasitor polyster
1.3 kapasitor kertas
1.4 kapasitor mika

2. Kapasitor variable
2.1 varco (variable condensator)
2.2 kapasitor trimmer

3. Kapasitor elektrolit
berbentuk tabung dengan dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif. Dimana
pada kaki yang panjang adalah positif sementara yang pendek adalah negatif
atau yang dekat tanda minus ( – ) merupakan kaki negatif.

c. Spesifikasi Kapasitor
Menetukan spesifikasi kapasitor ditentukan dengan memperhatikan bentuk dan kode
yang tertera pada kapasitor tersebut:
1) Kapasitor nonpolar

Tabel . Nilai toleransi kapasitor


Huruf Nilai toleransi
B 0,10 pF
C 0,25 Pf
D 0,5 Pf
E 0,5 %
F 1%
G 2%
H 3%
J 5%
K 10 %
M 20 %
Z +80% / -20%

Gambar 1. Spesifikasi kapasitor nonpolar

Tabel 2. Spesifikasi kapasitor nonpolar


Kapasitor polyster : Kapasitor keramik:
Kode : 684J400V Kode : 104
Nilai : Nilai :
Kapasitansi = 68 x 104 = 480000 pF Kapasitansi = 10 x 104 = 100000 pF
= 680 nF = 100 nF
Toleransi = 5%
Tegangan kerja maks. 400V

2) Kapasitor polar

Gambar 2. Spesifikasi kapasitor polar

Tabel 3. Spesifikasi kapasitor polar


Kapasitor elektrolite : Kapasitor tantalum :
Kode : 20uF16V Kode : 2.2 – 25
Nilai : Nilai :
Kapasitansi : 20 uF Kapasitansi = 2.2 uF
Tegangan kerja maks. 16 Volt Tegangan kerja maks. 25 Volt

3) Kapasitor variabel

2. Resistor
Resistor adalah komponen yang berfungsi untuk menghambat arus dan tegangan
listrik. Nilai sebuah resistor disebut sebagai resistansi, satuan dari resistor disebut Ohm (Ω)
dan disimbolkan dengan huruf R. Kemampuan resistor dalam menghambat arus dan
tegangan listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi dari resistor tersebut.
Besar resistansi sebuah kapasitor terdapat banyak satuan ukuran yang lebih besar yaitu
MegaOhm (MΩ), KiloOhm (KΩ), dan Ohm (Ω) dengan konversi sebagai berikut:

1 MΩ = 103 KΩ = 106 Ω

a. Fungsi Resistor
Adapun fungsi dari resistor dalam rangkaian yaitu sebagai berikut :
1) Sebagai penghambat arus dan tegangan
2) Sebagai pembagi tegangan
3) Sebagai pembagi arus
4) Sebagai penurun tegangan

b. Jenis-jenis Resistor
Resistor terdiri dari dua jenis yaitu resistor tetap dan resistor variabel. Resistor
tetap yaitu resistor yang nilai resistansinya tetap dan tidak dapat diubah, sedangkan
resistor variabel yaitu resistor yang nilai resistansi dapat diubah dengan memutar
rotornya.
Adapun jenis-jenis resistor
tetap yaitu sebagai berikut: Sedangkan resistor variabel terdiri
1) Resistor karbon dari:
2) Resistor metal 1) Potensiomete
3) Resistor film 2) Trimmer potensio
4) Resistor batu

c. Spesifikasi Resistor
Menentukan spesifikasi resistor dapat dilakukan dengan memperhatikan bentuk
fisik, berikut spesifikasi sebuah resistor:
1) Menentukan nilai
Ada dua macam cara menentukan nilai resistor yaitu dengan melihat gelang
warna atau dengan melihat nilai yang tertera pada resistor tersebut.
a) Resistor yang menggunakan gelang warna (resistor karbon, resistor metal,
resistor film)
Tabel 4. Resistor 4 gelang
Gelang 3
Gelang 1 Gelang 2 Gelang 4
Warna (Perkalian
(Angka I) (Angka II) (Toleransi)
)
Hitam 0 0 100 -
Coklat 1 1 101 -
Merah 2 2 102 -
3
Jingga 3 3 10 -
Kuning 4 4 104 -
Hijau 5 5 105 -
Biru 6 6 106 -
7
Ungu 7 7 10 -
Abu-abu 8 8 108 -
Putih 9 9 109 -
10
Emas - - 5%
100
1
Perak - - 10%
100
Tidak 20
- - 20%
berwarna 100

Gambar 4. Spesifikasi resistor 4 gelang

Gelang 1 : Coklat = 1
Gelang 2 : Hitam = 0
Gelang 3 : Merah = 102
Gelang 4 : Emas = 5%
Nilai = 10 x 100 Ohm = 1K Ohm Toleransi 5%

Tabel 5. Resistor 5 gelang


Gelang 4
Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 5
Warna (Perkalian
(Angka I) (Angka II) (Angka III) (Toleransi)
)
Hitam 0 0 0 100
Coklat 1 1 1 101 1%
Merah 2 2 2 102 2%
Jingga 3 3 3 103 -
Kuning 4 4 4 104 -
Hijau 5 5 5 105 -
Biru 6 6 6 106 -
Ungu 7 7 7 107 -
Abu-abu 8 8 8 108 -
Putih 9 9 9 109 -
10
Emas - - - -
100
1
Perak - - - -
100

Gambar 5. Spesifikasi resistor 5 gelang

Gelang 1 : Coklat = 1
Gelang 2 : Merah = 2
Gelang 3 : Hitam = 0
1
Gelang 4 : Perak =
100
Gelang 5 : Merah = 2%
1
Nilai = 120 x = 1,2 Ohm, Toleransi 2%
100

b) Resistor yang menggunakan tulisan nilai (resistor batu dan variabel resistor)

Tabel 6. Kode pada resistor


Huruf Nilai Toleransi Jenis (Untuk VR)
F 1% -
G 2% -
J 5% -
K 10 % -
M 20 % -
A - Logaritmis
B - Linier
C - Reverse log
Contoh 1 :

Gambar 6. Spesifikasi resistor batu


Kode : 5W5KJ
Nilai :
Resistansi = 5K Ohm,
Daya = 5W
Toleransi 5 %

Contoh 2:

:
Gambar 7. Spesifikasi variael resistor

Tabel 7. Spesifikasi variabel resistor


Potensiometer: Trimmer potensio:
Kode : B100K Kode : 103
Nilai : 100K Ohm, Jenis linier Nilai : 13 x 103 = 10000 Ohm = 10K Ohm

3. Induktor
Induktor adalah komponen yang tersusun dari lilitan kawat atau coil yang berfungsi
untuk menghasilkan induktansi. Nilai sebuah induktor disebut induktansi, satuan dari
induktor disebut Henry (H) dan disimbolkan dengan huruf L. Seperti halnya pada kapasitor
terdapat banyak satuan ukuran yang lebih kecil yaitu secara berurutan miliHenry (mH),
mikroHenry (µH), nanoHenry (nH) dan picoHenry (pH).
1 H = 103 mH = 106 µH

Besarnya nilai induktansi sebuah induktor dipengaruhi berbagai hal diantaranya:


a. Ukuran lilitan, semakin pendek ukuran lilitan induktor (lilitan semakin rapat) maka
semakin tinggi induktansinya.
b. Jumlah liliatn, semakin banyak jumlah lilitan maka semakin besar induktansinya.
c. Diameter lilitan, semakin besar diameter kawat lilitan maka semakin besar
induktansinya.
d. Inti induktor, yaitu permeabilitas dari bahan inti yang digunakan.

a. Fungsi Induktor
Adapun fungsi penggunaan induktor dalam rangkaian yaitu sebagai berikut:
1) Menyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet
2) Sebagai filter
3) Sebagai penala (tuning)
4) Dua induktor yang dikopel akan membentuk transformator.

Komponen elektronika yang menggunakan induktor dan memanfaatkan cara


kerjanya yaitu; filter frekuensi pada radio, transformator, motor listrik, mic,
speaker,relay, dan sebagainya. Simbol induktor terdiri dari beberapa jenis tergantung
dari jenis inti yang digunakan, dan nilai induktansinya apakah bernilai tetap atau
dapat berubah.

b. Jenis-jenis Induktor
Berikut jenis-jenis induktor:
1) Air-core atau induktor inti udara, nilainya tetap
2) Iron-core atau induktor inti besi, nilainya tetap
3) Ferrite-core atau induktor inti ferit, nilainya tetap
4) Induktor variabel, nilainya dapat diubah-ubah

c. Spesifikasi Induktor
Menentukan spesifikasi induktor dapat dilakukan dengan memperhatikan
bentuk fisik, berikut spesifikasi sebuah induktor:

1) Air-core (inti udara)

2) Iron-core (inti besi)

3) Ferrit-core (inti ferit)


4) Induktor variabel

4. Dioda
Dioda adalah komponen semi konduktor yang sering ditemukan di rangkaian listrik
maupun rangkaian elektronik. Dioda terdiri dari dua kutub yaitu kutub positif atau anoda, dan
kutub negatif atau katoda.
Gambar 8. Lambang dioda

a. Fungsi Dioda
Berikut fungsi dioda:
1) Penyearah (rectifier), untuk mengubah arus AC menjadi DC
2) Pengaman polaritas (protector), untuk mengamankan rangkaian saat terjadi
kesalahan dalam pemasangan polaritas tegangan.
3) Pendeteksi (detektor), digunakan di bagian detektor pada radio penerima.
4) Pembatas tegangan (voltage limiter), digunakan untuk membatasi tegangan pada
rangkaian regulator, khususnya dioda zener.

b. Jenis-jenis Dioda
Berikut jenis-jenis dioda yang sering digunakan dalam rangkaian listrik dan
elektronika:
1) Dioda silikon (si), dioda yang terbuat dari silikon yang digunakan sebagai
penyearah.
2) Dioda germanium (ge), dioda yang terbuat dari germanium yang paling umum
digunakan sebagai detektor pada rangkaian radio penerima.
3) Dioda zener (Dz), dioda yang digunakan untuk menjadi pembatas tegangan pada
rangkaian power supply.
4) LED indikator, dioda yang digunakan untuk mengindikasikan bahwa ada arus
listrik.
5) LED Infra Red, dioda yang digunakan untuk mengirim perintah dari remote ke
penerima.

TUGAS !!
1. Cari gambar dan simbol dari jenis-jenis kapasitor potong dan tempelkan pada
catatan
2. Cari gambar dan simbol dari jenis-jenis resistor potong dan tempelkan pada
catatan
3. Cari gambar dan simbol dari jenis-jenis induktor potong dan tempelkan pada
catatan
4. Cari gambar dan simbol dari jenis-jenis dioda potong dan tempelkan pada
catatan

Anda mungkin juga menyukai