Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN JOBSHEET 1

Praktik Ilmu Elektronika

Nama : SONALI ARTA ULLY


NIM : 18065020
Grup : (2E2)

Jurusan Teknik Elektronika


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
A. TUJUAN
Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :
1. Membaca kode-kode yang terdapat pada resistor untuk menentukan spesifikasinya
2. Mengukur besarnya hambatan suatu resistor dengan ohmmeter
3. Membaca kode-kode yang terdapat pada kapasitor untuk menentukan spesifikasinya

B. TEORI SINGKAT
Resistor
Resistor disebut juga dengan hambatan atau tahanan.
a. Bahan
Bahan yang digunakan untuk membuat resistor antara lain :
1) Kawat tembaga
2) Kawat nikelin
3) Karbon
4) Selaput logam / metal film

b. Simbol dan notasi


Resistor biasanya diberikan simbol seperti gambar 1 dan notasinya huruf “R”
R
atau

Gambar 1. Simbol resistor

c. Satuan nilai resistor


Satuan besarnya nilai resistansi dari suatu resistor adalah Ohm, yang biasa disingkat
dengan huruf omega “Ω”
1 K Ω (satu kilo ohm) = 1.000 Ω (seribu ohm)
1 M Ω (satu mega ohm) = 1.000.000 Ω (satu juta ohm)

d. Cara penulisan spesifikasi resistor


Spesifikasi dari suatu resistor biasanya dinyatakan dengan dua cara :
1) Ditulis dengan angka dan huruf
Contoh :
a) 5W 33 R J
Resistor ini mempunyai spesifikasi :
i) 5W menyatakan besarnya watt rating = 5 Watt
ii) 33 R menyatakan besarnya resistansi = 33 Ohm
iii) J menyatakan besarnya toleransi =±5%

b) 10 R 22 K
Resistor ini mempunyai spesifikasi :
i) 10 W menyatakan besarnya watt rating = 10 Watt
ii) R22 menyatakan besarnya resistansi = 0,22 Ohm
iii) K menyatakan besarnya toleransi = ± 10 %

2) Ditulis dengan kode warna


Nilainya dinyatakan dengan kode gelang warna pada badannya
Tabel 1. Arti kode warna
Warna Angka Perkalian Toleransi
Hitam 0 x 1 -
Coklat 1 x 10 1%
Merah 2 x 100 2%
Orange 3 x 1.000 -
Kuning 4 x 10.000 -
Hijau 5 x 100.000 -
Biru 6 x 1.000.000 -
Ungu 7 - -
Abu-abu 8 - -
Putih 9 - -
Emas - 5%
Perak - 10%

Penulisan dengan kode warna ada dua macam yaitu :


a) Dengan 4 kode warna
Cara membacanya :
i) Warna pertama (1) : angka
ii) Warna kedua (2) : angka
iii) Warna ketiga (3) : perkalian
iv) Warna keempat (4) : toleransi

Contoh :

Resistor dengan kode warna : kuning, ungu, coklat, emas


Mempunyai nilai resistansi : 47 x 10 ± 5% = 470 ohm ± 5 %

Resistor dengan kode warna : hijau, biru, merah, emas


Mempunyai nilai resistansi : 56 x 100 ± 5 % = 5600 ohm ± 5 %

b) Dengan 5 kode warna


Cara membacanya :
i) Warna pertama (1) : angka
ii) Warna kedua (2) : angka
iii) Warna ketiga (3) : angka
iv) Warna keempat (4) : perkalian
v) Angka kelima (5) : toleransi

Contoh :

Resistor dengan kode warna : orange, orange, putih, hitam, coklat


Mempunyai nilai resistansi : 339 x 1 ± 1 % = 339 Ohm ± 1 %

Resistor dengan kode warna : kuning, biru, hitam, orange, coklat


Mempunyai nilai resistansi : 460 x 1000 ± 1 % = 460.000 Ohm
±1%

1. Kapasitor
a. Nama
Nama dari sebuah kapasitor biasanya disesuaikan dengan jenis dielektrikumnya,
misalnya:
1) Kapasitor elektrolit
2) Kapasitor mika
3) Kapasitor keramik

b. Jenis, simbol, dan notasi


Kapasitor ada dua jenis, yaitu :
1) Kapasitor bipolar
C
 

2) Kapasitor non polar


C

c. Satuan nilai kapasitor


Satuan besarnya nilai kapasitansi dari suatu kapasitor adalah “Farad” yang biasa
disingkat dengan huruf “F”.
1 F = 1.000.000 µF (mikro farad)
1 F = 1.000.000.000 nF (nano farad)
1 F = 1.000.000.000.000 pF (piko farad)

d. Cara penulisan spesifikasi kapasitor


Spesifikasi dari suatu kapasitor biasanya dinyatakan dengan dua cara :
1) Secara langsung
Contoh :
470 µF 50 V
Maksudnya kapasitor ini mempunyai spesifikasi :
a) Nilai kapasitansinya = 470 µF
b) Tegangan kerjanya = 50 V
2) Dengan kode angka
Contoh :
473 J 100V
Maksudnya kapasitor ini mempunyai spesifikasi :
a) Nilai kapasitansinya = 47 x 1000 pF
b) Tegangan kerjanya = 100 V
c) Toleransi = ±5 %

C. ALAT DAN BAHAN


1. Resistor berbagai macam nilai 10 buah
2. Kapasitor berbagai macam nilai 10 buah
3. Multimeter 1 buah

D. PROSEDUR PENGAMATAN
Mengamati resistor
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengukur beberapa resistor
dengan berbagai macam hambatan
b. Sesuaikan batas ukur dengan besar resistor yang akan diukur
c. Aturlah kedudukan jarum penunjuk pada posisi nol ohm dengan menghubungkan test
lead (+) dan test lead (-) kemudian memutar tombol pengatur pada kedudukan nol ke
kanan atau ke kiri.
d. Ukurlah hambatan tersebut dan masukan hasilnya dalam tabel 2
e. Ulangilah langkah 2 sampai 4 untuk resistor dengan nilai yang berbeda
f. Bandingkan hasilnya antara yang tertera pada body resistor dengan hasil pengukuran.

Tabel 2. Percobaan Mengukur Hambatan (Range Ω) menggunakan multimeter


Harga yang Nilai resistansinya
Pembacaan Penguk
No tertulis pada Selisih Keterangan
uran
body (Ω)
1 100kΩ ± 5% 95kΩ-105kΩ 100kΩ 0Ω -
2 10k Ω ± 5% 9,5kΩ-10,5 kΩ 10kΩ 0Ω -
3 100 Ω ± 5% 95 Ω-105 Ω 100Ω 0Ω -
4 1 Ω ± 5% 0,95 Ω-1,05 Ω 1Ω 0Ω -
5 4k7 Ω ± 5% 4k5Ω-4k9 Ω 4k7Ω 0Ω -
6 2M Ω ± 10% 1,8M Ω-2,2M Ω 2MΩ 0Ω -
7 510 Ω ± 5% 484 Ω-535 Ω 510Ω 0Ω -
8 33kΩ ± 5% 31kΩ-34k Ω 33kΩ 0Ω -
9 150kΩ ± 5% 149kΩ-157k Ω 140kΩ 10Ω Terdapat selisih 10Ω
10 1k2 Ω ± 5% 1k1Ω-1k2Ω 1k2Ω 0Ω -

1. Mengamati kapasitor
a. Ambil sebuah kapasitor, amati kode yang tertera di badannya, kemudian tuliskan
hasilnya ke dalam tabel 3.
Tabel 3. Pengamatan kapasitor
No Kode yang tertera Nilai Tegangan Keterangan
kapasitansi kerja
1 100 µF 25V 1000 µF 25 V -
2 4700 µF 50 V 4700 µF 50 V -
3 2,2 µF 50 V 2,2 µF 50 V -
4 1 µF 50 V 1 µF 50 V -
5 474K 400 V 470 n 400 V -
6 2e33 n 33 n 0 -
7 15 K 15 n 0 -
8 473 47 n 0 -
9 104 100 n 25 V -

E. ANALISA
Nilai resistor biasanya bisa dilihat dari body resistor yang dilihat dari warna atau
gelang pada resistor. Pada resistor apabila terdapat selisih nilai yang ada antara nilai yang
dilihat dari body resisitor dengan yang di ukur menggunakan multimeter itu disebabkan
karena nilai toleransinya yang ada pada resistor itu sendiri sehingga jika terdapat sedikit
selisih resistor tersebut masih bisa digunakan sedangkan pada kapasitor tidak perlu
mengukur nilainya karena nilai kapasitor bipolar itu sendiri sudah tertera pada body
kapasitor.

F. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Hitunglah (dalam presentase) besarnya selisih resistansi antara pembacaan dan
pengukuran
2. Apa maksud dari toleransi pada nilai resistansi dan kapasitansi
Jawaban :
Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum
pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam
kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik
resistor yang terjadi akibat operasional resistor tersebut. Nilai torleransi
resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1%
(resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor
dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10%
(resistor 10%). Sedangkan kapasitansi adalah kemampuan sutau perangkat untuk
menampung atau menyimpan muatan listrik.
3. Apa maksud dari watt rating pada resistor
Jawaban:
Watt rating adalah panas  akibat daya maksimum
4. Apa maksud dari working voltage pada kapasitor
Jawaban :
Tegangan kerja (working voltage) adalah tegangan maksimum yang diijinkan
sehingga kapasitor masih dapat bekerja dengan baik. Para elektro- mania
barangkali pernah mengalami kapasitor yang meledak karena kelebihan tegangan.
Misalnya kapasitor 10uF 25V, maka tegangan yang bisa diberikan tidak boleh
melebihi 25 volt dc. Umumnya kapasitor-kapasitor polar bekerja pada tegangan
DC dan kapasitor non-polar bekerja pada tegangan AC.

5. Buatlah kesimpulan dari praktek yang telah Saudara laksanakan


Jawaban :
Resistor merupakan hambatan atau tahanan sedangkan. Kapasitor adalah
komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-
elektron selama waktu yang tidak tertentu. Saat melakukan praktikum kita juga
harus terlebih dulu mengenal komponen apa saja yang digunakan dan fungsinya.
Selain itu kita juga harus memperhatikan bagaimana cara mengukur resistor,
kapasitor dan komponen lainnya agar mengetahui apakah komponen yang
digunakan tersebut dalam kondisi layak untuk digunakan untuk mengurangi dan
menghindari kerusakan bahkan kegagalan saat melakukkan praktikum.

Anda mungkin juga menyukai