A. Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis resistor.
2. Mahasiswa mampu membaca batas ukur, divisi, dan fungsi skala pada Ohmmeter.
3. Mahasiswa mengidentifikasi kode alfanumerik pada resistor.
4. Mahasiswa mampu kode resistor untuk menentukan nilainnya.
5. Mahasiswa mampu mengukur karakteristik resistor variabel.
6. Mahasiswa mampu mencari resistor pengganti untuk harga resistansi yang tidak
standar.
7. Mampu membuat rangkaian simulasi pengukuran resistor dengan software Proteus
B. Langkah Keamanan
1. Gunakan gelang listrik statis dan pakaian kerja sebelum menyalakan komputer
2. Instal software dengan langkah yang sudah ditetapkan
3. Kenali lebih tentang software elektronika (Proteus)
4. Jika Anda menggunakan alat ukur sebenarnya, perhatikan hal berikut ini:
- Bawa secara aman jangan memaksa diambil satu kali dalam jumlah banyak.
- Tempatkan meter di tengah meja praktek, hindari jangan sampai jatuh.
C. Teori Singkat
1. Pengenalan resistor, standar nilai resistor, dan kode warna resistor
Resistor adalah suatu komponen yang banyak dipakai di dalam rangkaian elektronika.
Fungsi utamanya adalah membatasi aliran arus listrik. Fungsi lainnya sebagai pembagi
tegangan (voltage divider), untuk penurunan tegangan, pemberian tegangan panjar.
Resistor tersedia dalam ukuran kemampuan disipasi daya yang bervariasi dari ¼ watt
hingga puluhan watt. Hubungan nilai resistor dengan disipasi daya (W)= I2R . Artinya
resistor 100 Ω masih dalam batas aman saat dialiri arus maksimum = √W/R = √
(0,25/100) = 0,05 A atau 50 mA.
Besar kecilnya nilai satuan Ohm yang dimiliki oleh resistor dapat dihitung
dengan melihat pita (band) warna maupun kode yang terdapat pada badan resistor.
1|P age
Nilai resistor diatur menurut seri dan standar tertentu, yakni standar BS 1852 dan seri E-
XX.
a. Kode alfanumerik menurut BS 1852 (British Standar)
Kode alfanumerik menurut BS 1852 adalah kode berupa angka atau
kombinasi angka dan huruf (disebut alfanumerik) pada badan resistor yang
menunjukkan besar nilai tahanan (Ohm) resistor tersebut. Pada standar ini, nilai
toleransi ditetapkan dalam huruf: F= 1%, G = 2%, J = 5%, K = 10%, dan M = 20%.
Contoh:
1000 Ω 1W artinya resistor tersebut bernilai 1000 Ω dengan kemampuan
mendisipasikan daya sebesar 1 Watt.
470R J artinya nilai resistansinya 470 Ω, huruf J menyatakan nilai toleransi resistor
sebesar 5%. Berarti nilai resistor tersebut adalah 470 Ω ± 5% atau antara 446,5 Ω
sampai 493,5 Ω.
22k 5W artinya nilai resistor 22.000 Ω dengan kemampuan mendisipasikan daya
sebesar 5 Watt. Jika dialiri arus 1A pada tegangan 5 Volt aman atau dialiri arus.
2|P age
b. Kode Warna
Ada cara lain untuk mengenal nilai resistor standar yaitu dengan kode seri E-6; E-12; dan
E-24.
Tabel 2. Standar Nilai Resistor menurut Kode Warna
Seri Nilai Resistor
E6 10 15 22 33 47 68
E12 10 12 15 18 22 27 33 39 47 56 68 82
E24 10 11 12 13 15 16 18 20 22 24 27 30 33 36 39 43 47 51 56 62 68 75 82 91
www.diyguitarist.com
Gambar 2. Nilai Nilai Kode Warna
3|P age
Jika pita pertama berwarna merah, pita kedua berwarna ungu, pita ketiga
berwarna kuning, pita keempat berwarna emas, nilai satuan Ohm dari resistor
tersebut adalah 27 x 104 = 270.000 dengan toleransi 5%. Warna merah menunjukkan
angka 2, warna ungu menunjukkan angka 7, warna kuning menunjukkan angka 4, dengan
demikian faktor pengali = 104, jika pita ketiga berwarna hijau, faktor pengali = 105,
demikian seterusnya. Resistor dengan kode 5 band terdiri dari warna ke 1, warna ke
2, warna ke 3 yang menyatakan angka, warna ke 4 menyatakan jumlah angka NOL, dan
warna ke 5 menyatakan toleransi. Misalnya, resistor 5 band dengan warna cokelat, merah,
hijau, merah, dan cokelat yang berarti resistor tersebut bernilai resistansi 12500 Ω ± 1%.
D. Langkah Kerja
1. Di laboratorium elektronika terdapat 5 buah resistor dengan gelang warna seperti pada table
3. Bacalah arti kode tersebut dan tulis hasilnya pada tabel 3 di bawah ini.
Nilai resistansi
No Kode atau Warna Gelang Toleransi
(Ohm)
1 Kuning ungu merah emas 4,7K 5%
4|P age
2. Susunlah rangkaian berikut
a. Rangkaian 1
b. Rangkaian 2
c. Rangkaian 3
3. Nilai R1, R2, R3, R4, dan R5 pada rangkaian disesuaikan dengan table 3.
4. Amati hasil pengukuran hambatan menggunakan Ohmmeter. Masukkan hasil
pengukuran di table 4 untuk hasil simulasi dari proteus dan tabel 5 hasil praktikum dari
pengukuran langsung.
5|P age
5. Hitunglah nilai hambatan totalnya, kemudian masukkan ke table 4 dan 5.
Tabel 4. Hasil Simulasi
1 29,573 Ohm
2
3
Merk Multimeter:
6|P age
2. Cara penggunaan proteus dan penyusunan rangkaian dapat dilihat pada video yang
terdapat di besmart.
3. Ubahlah potensiometer menjadi potensiometer linier dengan cara klik kanan
potensiometer, pilih edit properties, Kemudian pada bagian “Law Type” pilih
LINEAR.
Linear 5K
Logaritmik
F. Poin Penting
7|P age
1. Suatu resistor 5Watt dialiri dihugungkan dengan sumber tegangan AC 220 volt.
Berapakah nilai arus yang dapat mengalir pada resistor tersebut?
2. Berdasarkan hasil pembacaan kode warna dan pengukuran pada tabel 4, adakah
perbedaan jika ada apa penyebabnya?
3. Berdasarkan praktikum dengan resistor variable (potensiometer):
a. Buat kurva hubungan putaran sudut resistor variabel dengan nilai resistor untuk
kedua jenis potensiometer.
b. Apa arti kurva hubungan pada resistor variabel linier?
c. Apa arti kurva hubungan pada resistor variabel logaritmik
Ω Ω
Resistansi
Resistansi
8|P age