Anda di halaman 1dari 22

MODUL PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER
EL5306 – TEKNIK ELEKTRO S1 (STRATA SATU)

Dipublikasikan oleh Laboratorium Jaringan


Komputer Program Studi Teknik Elektro S1 (Strata
Satu) Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Nasional Malang
2020
Lembar Kerja Modul Praktikum Jaringan Komputer 2020 (DARING)

MODUL 5 ROUTING STATIK WIDE AREA NETWORK (WAN)

5.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan wide area network (WAN) static routing, memberikan pemahaman dan
ketrampilan kepada mahasiswa tentang prinsip kerja dari WAN. Dengan melakukan praktek WAN
maka mahasiswa diajarkan cara untuk menghubungkan jaringan local (LAN) dengan jaringan yang
lain yang berada diluar dari jaringan local tersebut, yang memiliki alamat jaringan yang berbeda.
Selain itu mahasiswa diajarkan untuk mengkonfigurasi router secara static secagai perangkat perantara
untuk menghubungkan antar jaringan yang berbeda. Statik routing merupakan dasar pemahaman
untuk menghubungkan antar jaringan komputer yang berbeda.

5.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk modul Routing Statik WAN ini adalah software aplikasi
jaringan computer simulasi packet tracer:

1. Komputer atau laptop.


2. Sistem operasi windows.
3. Software Packet Tracer.

5.3 Teori Penunjang


Jaringan area luas (bahasa Inggris: Wide Area Network - WAN) merupakan jaringan komputer
yang mencakup area yang lebih luas, sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau
bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router
dan saluran komunikasi publik.

WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan jaringan lokal
yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan
pengguna dan komputer di lokasi yang lain, seperti yang dapat ditunjukkan pada Gambar 5-1.

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa WAN merupakan hubungan antar jaringan area
lokal yang pada dasarnya tiap jaringan local ini memiliki identitas alamat IP yang berbeda-beda,
sehingga untuk menghubungkan antar jaringan yang berbeda membutuhkan perangkat yang disebut
ROUTER. Perangkat Router memiliki fungsi menghubungkan jaringan yang berbeda dan juga
mengatur alur paket data untuk dapat mencapai tujuan. Cara mengatur atau menetapkan alur yang akan
digunakan oleh paket data menggunakan routing table yang ada pada router tersebut.

Page 1 of 21
Gambar 5-1 Topologi jaringan WAN

Perangkat router juga banyak macamnya, ada yang unmeanageable router dan manageable
router. Perbedaan dari keduanya adalah dari konfigurasinya sebelum perangkat tersebut digunakan
atau dioperasikan. Untuk yang unmeanageable router, maka router tidak membutuhkan konfigurasi
oleh administrator jaringan atau teknisi jaringan sebelum digunakan, sehingga perangkat router siap
bekerja pada saat perangkat tersebut dinyalakan atau diaktifkan. Berbeda dengan router yang
manageable, karena jenis router ini perlu untuk dikonfigurasi terlebih dahulu interfacenya, alamat IP
dari interfece, protokolnya dan sebagainya, sebelum perangkat tersebut dioperasikan. Pada praktikum
ini agar dapat bekerja sebagai mana fungsinya sebuah router yaitu routing, maka perangkat router
cisco 2811 harus dikonfigurasi terlebih dahulu. Perangkat router cisco 2811 yang digunakan praktikum
dapat ditunjukkan pada Gambar 5-2.

Gambar 5-2 Router manageable Cisco 2811


5.4 Langkah Percobaan
Dalam modul praktikum Routing static wide area network (WAN), terdapat 2 (dua) percobaan
yang akan dipraktekkan oleh praktikan, yang langkah-langkah percobaannya telah disusun dalam sub
percobaan jaringan local area.

1.4.1 Topologi WAN dengan 2 (Dua) Router


1. Buka aplikasi Packet Tracer, dan jalankan software aplikasi tersebut.
2. Buat topologi jaringan WAN dengan menggunakan 2 Router, seperti pada Gambar 5-3
berikut.

Gambar 5-3 Topologi jaringan WAN 2 router

3. Buat topologi pada gambar diatas di lembar kerja (work space) Packet tracer, seperti pada
Gambar 5-4 berikut.

Gambar 5-4 Topologi jaringan WAN 2 router di Packet Tracer

4. Terdapat 2 (dua) router cisco 2811, dan 2 (dua) PC. Dengan cara drag and drop perangkat
yang dibutuhkan ke lembar kerja, seperti yang diajarkan di praktikum Modul 1.
5. Sebelum menghubungkan media jaringan (kabel) antar perangkat perantara dan perangkat
akhir. Terlebih dahulu harus menambahkan modul HWIC-2T di salah satu slot modul
pada router cisco 2811.
6. Dekatkan cursor mouse ke salah satu router 2811 dan klik. Kemudian akan muncul
jendela baru seperti pada Gambar 5-5.

Gambar 5-5 Konfigurasi modul HWIC-2T

7. Ingat sebelum memasang modul WAN tipe HWIC-2T ke slot modul router 2811, terlebih
dahulu matikan perangkat router (Warna hijau menujukkan router ON, klik di saklar
maka router OFF), seperti Gambar 5-6.
Lampu Hijau mati Router OFF

Gambar 5-6 Mematikan Router

8. Setelah router mati, selanjutnya pilih di daftar Physical HWIC-2T, seperti pada Gambar
5-7.

Tempatkan
Klik di modul WAN tipe HWIC-2T di Slot yang
modul WAN tipe HWIC-2T kosong
Drag and Drop

Muncul
modul WAN tipe HWIC-2T

Gambar 5-7 Memilih modul WAN HWIC-2T


9. Maka hasil akhir dari pemilihan dan penempatan modul WAN HWIC-2T seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 5-8 berikut.

Modul WAN
tipe HWIC-2T sudah terpasang

Setelah
terpasang jangan lupa Router ON lampu Hijau
menyala

Gambar 5-8 Modul terpasang dan Router ON

10. Selanjutnya tutup jendela Router0.


11. Lakukan hal yang sama untuk Router1, dengan langkah-langkah yang sama seperti pada
Router0 (langkah 5 s/d 9).
12. Berikutnya adalah menghubungkan antar perangkat dengan media kabel.
13. Pilih connection seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5-9.

Gambar 5-9 Pilih jenis Connection (media penghubung)

14. Hubungkan PC0 di interface (FastEthernet0) dengan Router0 di interface


(FastEthernet0/0) dengan kabel Cross over , begitu pula hubungkan PC1 di di interface
(FastEthernet0) dengan Router1 di interface (FastEthernet0/1), sehingga dapat
diperlihatkan seperti pada Gambar 5-10.

Gambar 5-10 Koneksi PC dengan Router dengan kabel Cross over


15. Selanjutnya hubungkan kedua router (Router0 dengan Router1) dengan menggunakan
kabel serial WAN (DTE-DCE). Cara memilih kabel WAN, klik Connection seperti yang
ditunjukkan pada langkah 13, kemudian pilih dengan simbol (Automatically
Choose Connection Type). Kemudian bawa cursor mouse ke Router0 dan klik, muncul
pilihan untuk menghubungkan kabel, pilih Se0/0/0 dan selanjunya bawa cursor mouse ke
Router1 dan klik, pilih Se0/0/1. Sehingga koneksi antar router seperti pada Gambar 5-11.

Gambar 5-11 Koneksi Router0 dan Router1 dengan kabel (DTE-DCE)

16. Setelah selesai terkoneksi atau terhubung, maka Router dan PC masih belum dapat
digunakan karena belum terkonfigurasi untuk tiap interfacenya.
17. Maka pertama kali lakukan penetapan IP network dari topologi yang ada. Dari gambar
topologi yang telah dibuat pada Packet Tracer, maka dapat diketahui bahwa terdapat 3
network, seperti pada Gambar 5-12.

Netw#1 Netw#3
Netw#2

Gambar 5-12 Topologi terdiri dari 3 (tiga) Network

18. Tetapkan untuk Netw#1 dengan alamat network IP: 192.168.1.0/24, Netw#2 dengan
alamat network IP: 192.168.2.0/24 dan Netw#3 dengan alamat network IP:
192.168.3.0/24.
19. Konfigurasi alamat IP PC0 (192.168.1.2 dan SNM: 255.255.255.0 dan Gateway:
192.168.1.1), dan konfigurasi alamat IP PC1 (192.168.3.2 dan SNM: 255.255.255.0 dan
Gateway: 192.168.3.1).
20. Selanjutnya konfigurasi interface dari tiap Router dan Protokol Statik Routing dengan
menggunakan CLI (command-line interface). Caranya klik Router0, sehingga muncul
jendela baru seperti Gambar 5-13.
Pilih CLI

Gambar 5-13 Konfigurasi dengan CLI (command-line interface)

21. Jika muncul pesan “Would you like to enter the initial configuratio dialog? [yes/no]:”
tekan n (huruf n, untuk no) kemudian enter (), kemudian akan muncul pesan “Press
RETURN to get started!”, tekan enter ().
22. Tuliskan konfigurasi Router0, dengan perintah-perintah yang dituliskan di CLI.

PERINTAH CLI (command line interface)


Router>enable
Router#conf t
Router0#sh run
Router(config)#hostname Router0
Router0(config)#int fa0/0
Router0(config-if)#ip add 192.169.1.1
255.255.255.0 Router0(config-if)#no shutdown
Router0(config-if)#exit
Router0(config)#ints0/0/0
Router0(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router0(config-if)#clock rate 64000
Router0(config-if)#exit
Router0(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Router0(config)#exit
Router0#
23. Setelah mengkonfigurasi Router0, maka lakukan verifikasi konfigurasi dengan
menuliskan perintah: Router0#sh run
24. Amati dan analisa apa yang ditampilkan setelah memberikan perintah tersebut, dan
capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan.

25. Sekarang verifikasi konfigurasi routing static dengan menuliskan perintah: Router0#sh ip
route

Router0#sh ip route

26. Amati dan analisa apa yang ditampilkan setelah memberikan perintah tersebut, dan
capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan.
27. Sekarang verifikasi konfigurasi routing static dengan menuliskan perintah: Router0#sh ip
int br

Router0#sh ip int br

28. Amati dan analisa apa yang ditampilkan setelah memberikan perintah tersebut, dan
capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan.

29. Lakukan hal yang sama untuk konfigurasi Router1, seperti pada langkah 20 dan 21,
kemudian masukkan perintah CLI.

PERINTAH CLI (command line interface)


Router>enable
Router#conf t
Router(config)#hostname Router1
Router1(config)#int fa0/1
Router1(config-if)#ip add 192.169.3.1
255.255.255.0 Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#exit
Router1(config)#ints0/0/1
Router1(config-if)#ip add 192.168.2.2
255.255.255.0 Router1(config-if)#exit
Router1(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Router1(config)#exit
Router1#

30. Setelah mengkonfigurasi Router0, maka lakukan verifikasi konfigurasi dengan


menuliskan perintah: Router1#sh run

Router1#sh run
31. Sekarang verifikasi konfigurasi routing static dengan menuliskan perintah: Router1#sh ip
route

Router1#sh ip route

32. Amati dan analisa apa yang ditampilkan setelah memberikan perintah tersebut, dan
capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan.

33. Sekarang verifikasi konfigurasi routing static dengan menuliskan perintah: Router1#sh ip
int br
Router1#sh ip int br

34. Amati dan analisa apa yang ditampilkan setelah memberikan perintah tersebut, dan
capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan.

35. Masuk ke CLI Router0, kemudian lakukan ping ke PC0 (192.168.1.2), analisis hasilnya
dan capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan.

36. Masih di CLI Router0, lakukan ping ke 192.168.1.1 capture atau screen shoot hasilnya
dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.
37. Masih di CLI Router0, lakukan ping ke 192.168.2.1 capture atau screen shoot hasilnya
dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.

38. Masih di CLI Router0, lakukan ping ke 192.168.2.2 capture atau screen shoot hasilnya
dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.

39. Masih di CLI Router0, lakukan ping ke 192.168.3.1 capture atau screen shoot hasilnya
dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.

40. Masih di CLI Router0, lakukan ping ke 192.168.3.2 capture atau screen shoot hasilnya
dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.

41. Sekarang masuk ke CLI Router1, lakukan ping ke 192.168.3.2 capture atau screen shoot
hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.
42. Masih di CLI Router1, lakukan ping ke 192.168.3.1 capture atau screen shoot hasilnya
dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.

43. Masih di CLI Router1, lakukan ping ke 192.168.2.2 capture atau screen shoot hasilnya
dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.

44. Masih di CLI Router1, lakukan ping ke 192.168.2.1 capture atau screen shoot hasilnya
dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.

45. Masih di CLI Router1, lakukan ping ke 192.168.1.1 capture atau screen shoot hasilnya
dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.
46. Masih di CLI Router1, lakukan ping ke 192.168.1.2 capture atau screen shoot hasilnya
dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.

47. Masuk ke command prompt PC0, dan lakukan ping ke 192.168.3.2 (IP address PC1),
capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan (subbab 5.5 Lembar analisis).
48. Masuk ke command prompt PC1, dan lakukan ping ke 192.168.1.2 (IP address PC0),
capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan (subbab 5.5 Lembar analisis).

1.4.2 Topologi WAN dengan 3 (Tiga) Router


1. Buka lembar kerja baru di Packet Tracer, buat topologi jaringan dengan 3 (tiga) router,
seperti pada Gambar 5-14.

Netw#2 Netw#4

Netw#1 Netw#3 Netw#5

Gambar 5-14 Topologi jaringan WAN 3 router

2. Buat di lembar kerja paket tracer dengan menggunakan 3 (tiga) cisco router 2811, dan 3
(tiga) PC atau laptop.
3. Tambahkan tiap router dengan 1 (satu) modul WAN HWIC-2T.
4. Hubungkan interface serial tiap router menggunakan kabel serial WAN (DTE-DCE) .
5. Hubungkan Se0/0/0 Router0 dengan Se0/0/1 Router1, dan Se0/0/0 Router1
dengan Se0/0/1 Router2.
6. Hubungkan FastEthernet tiap PC ke FastEthrnet router seperti pada gambar topologi
menggunakan kabel cross over.
7. Hubungkan interface FastEthernet0 PC0 ke FastEthernet0/0 Router0, FastEthernet0 PC1
ke FastEthernet0/1 Router1, FastEthernet0 PC2 ke FastEthernet0/0 Router2.
8. Tentukan 5 (lima) IP network yang digunakan pada topologi WAN 3 Router, dan
tentukan Alamat IP untuk tiap host yang saling terhubung dengan mengisikan Tabel 1-1.
(misal: IP Netw#1 192.168.1.0)

Tabel 1-1 Penetapan alamat IP Network dan Host

Network# 1 2 3 4 5
Network IP
Address

FastEthernet0
PC0 IP Address
FastEthernet0/0
Router0 IP
Address
Se0/0/0 Router0
IP Address

Se0/0/1 Router1
IP Address

FastEthernet0
PC1 IP Address

FastEthernet0/1
Router1 IP Address

Se0/0/0 Router1
IP Address

Se0/0/1 Router2
IP Address

FastEthernet0
PC2 IP Address
FastEthernet0/0
Router2 IP Address

9. Konfigurasi semua IP address pada tiap PC dan Interface Router yang digunakan.
10. Tetapkan juga tiap PC dengan Gateway IP Address dari IP Address interface
FastEthernet yang terhubung dari tiap Router ke PC.
11. Ganti nama hostname tiap Router sesuai dengan nomer Router, misal: Router menjadi
Router0, dst.
12. Konfigurasi Routing static di Router0 dengan perintah CLI, sbb:
Router0
ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2
ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.2.2
ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.2.2
13. Konfigurasi Routing static di Router1 dengan perintah CLI, sbb:
Router1
ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1
ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.4.2

14. Konfigurasi Routing static di Router2 dengan perintah CLI, sbb Router2
ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.4.1
ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.4.1
ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.4.1

15. Jika semua router telah terkonfigurasi untuk routing static, lakukan verifikasi untuk
Router0 dengan perintah: sh ip int brief

Router0#sh ip int br

16. Amati dan analisa apa yang ditampilkan setelah memberikan perintah tersebut, dan
capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan.

17. Lakukan verifikasi untuk Router0 dengan perintah: sh ip route

Router0#sh ip route

18. Amati dan analisa apa yang ditampilkan setelah memberikan perintah tersebut, dan
capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan.
19. Lakukan verifikasi untuk Router1 dengan perintah: sh ip int brief

Router1#sh ip int br

20. Amati dan analisa apa yang ditampilkan setelah memberikan perintah tersebut, dan
capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan.

21. Lakukan verifikasi untuk Router1 dengan perintah: sh ip route

Router1#sh ip route

22. Amati dan analisa apa yang ditampilkan setelah memberikan perintah tersebut, dan
capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan.

23. Lakukan verifikasi untuk Router2 dengan perintah: sh ip int brief


Router2#sh ip int br

24. Amati dan analisa apa yang ditampilkan setelah memberikan perintah tersebut, dan
capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan.
Lembar Kerja Modul Praktikum Jaringan Komputer 2020 (DARING)

25. Lakukan verifikasi untuk Router2 dengan perintah: sh ip route

Router2#sh ip route

26. Amati dan analisa apa yang ditampilkan setelah memberikan perintah tersebut, dan
capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah
disediakan.

27. Lakukan ping dari command prompt PC0 ke IP address PC1 dan PC2, kemudian capture
atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat lembar analisis yang tersedia di
subbab 5.5.
28. Lakukan ping dari command prompt PC1 ke IP address PC0 dan PC2, kemudian capture
atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat lembar analisis yang tersedia di
subbab 5.5.
29. Lakukan ping dari command prompt PC2 ke IP address PC0 dan PC1, kemudian capture
atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat lembar analisis yang tersedia di
subbab 5.5.

5.5 Lembar Analisis


Buatlah analisis dari hasil pengujian untuk topologi jaringan menggunakan 2 (dua) router,
dengan perintah-perintah yang sudah ditetapkan dalam langkah-langkah percobaan.

Percobaan Subbab 1.4.1 Hasil ping dari PC0 ke PC1 (langkah No. 47)

Page 18 of 21
Percobaan Subbab 1.4.1 Hasil ping dari PC1 ke PC0 (langkah No. 48)

Percobaan Subbab 1.4.2 Hasil ping dari PC0 ke PC1 (langkah No. 27)

Percobaan Subbab 1.4.2 Hasil ping dari PC0 ke PC2 (langkah No. 27)
Percobaan Subbab 1.4.2 Hasil ping dari PC1 ke PC0 (langkah No. 28)

Percobaan Subbab 1.4.2 Hasil ping dari PC1 ke PC2 (langkah No. 28)

Percobaan Subbab 1.4.2 Hasil ping dari PC2 ke PC0 (langkah No. 29)
Percobaan Subbab 1.4.2 Hasil ping dari PC2 ke PC1 (langkah No. 29)

5.6 Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan huruf C dan S yang tertera pada informasi tersebut, jelaskan?
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..

2. Pada saat melakukan konfigurasi Router0 terdapat perintah clock rate 64000, apa
maksudnya jelaskan dengan singkat?
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………......

3. Pada saat melakukan konfigurasi Router terdapat perintah Router1(config)#ip route


192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2 atau Router2(config)#ip route
192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1 jelaskan dengan singkat apa
maksudnya?
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai