Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN


PENGENALAN DAN PENGUKURAN RESISTOR

Disusun Oleh:
Dyah Ayu Ramadhani (23090620062)

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRONIKA


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN ELEKTRONIKA
FAKULTAS VOKASI
KAMPUS WATES
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
PENDAHULUAN
I. TUJUAN
Setelah melaksanaan praktikum dengan materi “Pengenalan dan Pengukuran Resistor”
mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mampu mengidentifikasi jenis resistor
2. Mampu membaca batas ukur, divisi, dan fungsi skala pada Ohmmeter
3. Mampu mengidentifikasi kode alfanumerik pada resistor
4. Mampu mengidentifikasi kode resistor untuk menentukan nilainnya
5. Mampu mengukur karakteristik resistor variable
6. Mampu mencari resistor pengganti untuk harga resistansi yang tidak
standar
7. Mampu membuat rangkaian simulasi pengukuran resistor dengan software
Proteus
II. DASAR TEORI
1) Pengenalan resistor, standar nilai resistor, dan kode warna resistor
Resistor adalah suatu komponen yang banyak dipakai di dalam rangkaian
elektronika.Fungsi utamanya adalah membatasi aliran arus listrik. Fungsi lainnya
sebagai pembagi tegangan (voltage divider), untuk penurunan tegangan,
pemberian tegangan panjar.Resistor tersedia dalam ukuran kemampuan disipasi
daya yang bervariasi dari ¼ watt hingga puluhan watt. Hubungan nilai resistor
dengan disipasi daya (W)= I 2R . Artinya resistor 100 Ω masih dalam batas aman
saat dialiri arus maksimum = √W/R = √(0,25/100) = 0,05 A atau 50 mA.

Besar kecilnya nilai satuan Ohm yang dimiliki oleh resistor dapat dihitung dengan
melihat pita (band) warna maupun kode yang terdapat pada badan resistor. Nilai
resistor diatur menurut seri dan standar tertentu, yakni standar BS 1852 dan seri
EXX

a) Kode alfanumerik menurut BS 1852 (British Standar)


Kode alfanumerik menurut BS 1852 adalah kode berupa angka atau kombinasi
angka dan huruf (disebut alfanumerik) pada badan resistor yang menunjukkan
besar nilai tahanan (Ohm) resistor tersebut. Pada standar ini, nilai toleransi
ditetapkan dalam huruf: F= 1%, G = 2%, J = 5%, K = 10%, dan M = 20%
Gambar 1. Gambar Resistor Tetap

Tabel 1. Kode Resistansi menurut BS 1852


Kode yang tertera pada Resistor
Nilai Resistansi
R47 0,47 Ω
1R0 1Ω
6R8 6,8 Ω
56R 56 Ω
100R 100 Ω
100k 100.000 Ω
4k7 F 4700 Ω ± 1%
R33 M 0,33 Ω ± 20%
68R J 68 Ω ± 5%
5,6 Ω ± 2%(max=5,6+0.112,
5R6 G
min = 5,6 – 0.112)
330 R M 330 Ω ± 20%

 Contoh:
a. 1000 Ω 1W artinya resistor tersebut bernilai 1000 Ω dengan kemampuan mendisipasikan daya
sebesar 1 Watt.
b. 470R J artinya nilai resistansinya 470 Ω, huruf J menyatakan nilai toleransi resistor sebesar 5%.
Berarti nilai resistor tersebut adalah 470 Ω ± 5%atau antara 446,5 Ω sampai 493,5 Ω.
c. 22k 5W artinya nilai resistor 22.000 Ω dengan kemampuan mendisipasikan daya sebesar 5 Watt.
Jika dialiri arus 1A pada tegangan 5 Volt aman atau dialiri arus.

b) Kode Warna
Ada cara lain untuk mengenal nilai resistor standar yaitu dengan kode seri E-6; E-12; dan E-24.

Tabel 2. Standar Nilai Resistor menurut Kode Warna


Seri Nilai Resistor

E6 10 15 22 33 47 68
E12 10 12 15 18 22 27 33 39 47 56 68 82
E24 10 11 12 13 15 16 18 20 22 24 27 30 33 36 39 43 47 51 56 62 68 75 82 91
Gambar 2. Nilai Nilai Kode Warna

Gambar 3. Pembacaan Kode Warna


Jika pita pertama berwarna merah, pita kedua berwarna ungu, pita ketiga berwarna kuning, pita keempat
berwarna emas, nilai satuan Ohm dari resistor tersebut adalah 27 x 10 4 = 270.000 dengan toleransi 5%.
Warna merah menunjukkan angka 2, warna ungu menunjukkan angka 7, warna kuning menunjukkan
angka 4, dengan demikian faktor pengali = 10 4 , jika pita ketiga berwarna hijau, factor pengali = 105 ,
demikian seterusnya. Resistor dengan kode 5 band terdiri dari warna ke 1, warna ke 2, warna ke 3 yang
menyatakan angka, warna ke 4 menyatakan jumlah angka NOL, dan warna ke 5 menyatakan toleransi.
Misalnya, resistor 5 band dengan warna cokelat, merah, hijau, merah, dan cokelat yang berarti resistor
tersebut bernilai resistansi 12500 Ω ± 1%.
2) Pengukuran hambatan pada resistor
Cara untuk mengetahui besarnya nilai satuan Ohm sebuah resistor adalah mengukurnya
dengan Multimeter. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ω, batas ukur (range) berada pada
posisi x1, x10 atau kΩ.

III. HASIL
IV. KESIMPULAN
Dari analisa yang telah dilaksanakan didapat hasil pengukuran dengan perhitungan teori
memiliki kendala dalam toleransi yang dimiliki oleh pengkodean warna gelang resistor.
Nilai hambatan pada resistor rangkaian seri akan bertambah karena hanya ada satu jalan
untuk mengalirkan sedangkan pada rangkaian pararel memiliki suatu percabangan nilai
hambatan maka nilai hambatan pada resistor akan berkurang.

Anda mungkin juga menyukai