Contoh:
potensiometer, trimer
Ukuran:
puluhan hingga ratusan KΩ
Sama dengan
RESISTOR
Resistor dalam rangkaian tertutup
I I = ε / (r +R)
`
I = kuat arus (A)
ε = ggl bateri (V)
ε R r = hambatan dalam bateri (Ω)
R = hambatan resistor (Ω)
V V
Vad = Vab + Vbc + Vcd
IRtot= IR1 + IR2 + IR3 Vab = IRtot
IRtot= I1R1 + I2R2 + I3R3
Rtot= R1 + R2 + R3 I = I1 + I2 + I3
Vab/Rtot = Vab/R1+Vab/R2+Vab/R3
1/Rtot= 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
Jika R1=10R0, R2= 20R0, R3= 30R0, tentukan Rtot seri, paralel
Jika V=10 volt tentukan I seri, Vab, Vbc, Vcd
Tentukan I paralel, I1, I2, I3, Vab
RESISTOR
Pembagi tegangan
I I
o
R1
Voa Vin
R1 R2
a Vout
V Vob
R2
Vab
b
Vout = Vin R2 / (R1+R2)
Vob = V
Vab = Vb Pembagi tegangan merupakan suatu rangkaian
tahanan seri 2 tahanan dimana pada titik pertemuan
kaki resistor diberikan terminal output, formulasi
I = V / (R1+R2) nilai tegangan output adalah Vout =
Vab = I R2 (Vin*R2)/(R2+R1). Pembagi tegangan berguna
Vab = V R2 / (R1+R2) dalam instrumentasi berkaitan dengan penggunaan
sensor berbasis nilai resistensi akan diubah menjadi
nilai tegangan.
RESISTOR
Jembatan Wheatstone
Jika dua buah pembagi tegangan dengan sumber tegangan yang sama dipasang
berhadapan dan kedua VOut (VA dan VB) dari pembagi tegangan tersebut diukur beda
potensialnya (VAB) maka kita mendapatkan perangkat yang bernama Jembatan
Wheatstone (JW). JW ini memiliki keistimewaan pada saat VA=VB atau Vout (VAB) =
NOL, atau sering dikatakan sebagai keadaan setimbang akan berlaku persamaan R2 *
R3=R1 * R4.
Penggunaan JW sangat bervariasi, antara lain dalam pengukuran bisa digunakan untuk
pengukuran dengan sensor berbasis tahanan dan bisa diatur titik nolnya.
VA = Vin R2 / (R1+R2)
R1 R3 VB = Vin R4 / (R3+R4)
VAB = VB – VA
VAB = (Vin R4/(R3+R4)) – (Vin R2/(R1+R2))
A VAB B VAB = Vin (R1R4–R2R3) / ((R1+R2)(R3+R4))
R4
R2
RESISTOR
Resistor nonlinier
Fotoresistor (peka terhadap sinar)
Simbol sirkuit:
Bahan:
kadmium sulfida
Sifat:
nilai resistensi semakin kecil bila terkena sinar
Ukuran:
gelap → MΩ; terang → ratusan Ω
Kegunaan:
saklar on-off pada lampu jalan
RESISTOR
Resistor nonlinier
Thermistor (peka terhadap suhu)
Dua jenis thermistor 100K
1. p.t.c (positive temp coef)
Sifat: 10K
nilai resistensi naik bila suhu naik
Ukuran: → 1K
Simbol sirkuit:
100
n.t.c p.t.c
0
50 oC 100 oC 150 oC 200oC
- t oC + t oC
Kegunaan themistor
1. Pengukur temp mobil (lihat sirkuit)
Naiknya suhu air menurunkan tahanan, arus lebih banyak mengalir,
Ampere
meter
- t oC
RESISTOR
Resistor nonlinier
Voltage Dependent Resistor (VDR)
Simbol sirkuit:
Sifat:
Tahanan akan berkurang kalau tegangan dinaikkan, perubahan tegangan
tidak linier
Ukuran:
Penggandaan tegangan → penurunan tahanan hingga 1/10 semula
Kegunaan:
Menahan tegangan yang naik secara drastis untuk melindungi rangkaian
Bentuk:
Piringan yang ditandai dengan warna yang menunjukkan ukuran tegangan
yang cocok dengan VDR