Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN DASAR DAN CATU DAYA TEGANGAN SEARAH

M Syahrul Amin
G7401201037
G7.1

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Mahfuddin Zuhri, S.Si., M.Si.

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2021
Tujuan Praktikkum

Tujuan praktikum antara lain ialah mengenal komponen-komponen pasif dalam


elektronika seperti resistor dan kapasitor; mampu menentukan nilai resistensi dan
kapasitansi berdasarkan kode warna, angka, atau huruf yang ada di badan komponen;
paham cara menggunakan multimeter untuk pengukuran tegangan, hambatan, dan arus
listrik serta kapasitansimeter untuk mengukur kapasitas kapasitor; paham cara
menggunakan oscilloscope dan signal generator; paham cara menggunakan perangkat
lunak simulator Falstad untuk menganalisa rangkaian listrik; serta paham cara
menyusun komponen-komponen elektronika dan mengujinya menggunakan simulator
yang tersedia di situs tinkercad.com.

Teori Singkat
Catu daya adalah suatu unit yang dapat mengalirkan listrik ke unit lain dengan
cara mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC(Cahyadi et al 2016).Dimana catu
daya berfungsi untuk menjaga agar output yang dihasilkan konstan dalam btas waktu
tertentu(Budiman 1992).

Didalam elektronika komponen terbagi menjadi dua yakni komponen aktif dan
komponen pasif.Komponen aktif adalah suatu alat elektronika dimana saat alat tersebut
bekerja memerluhkan arus listrik.Sedangkan Komponen pasif adalah suatu komponen
atau alat dalam elektronika dimana saat bekerja tidak memerluhkan arus listrik untuk
bekerja ( Mubarok et al 2018).

Resistor merupakan komponen yang didesain untuk memiliki besar tahanan


tertentu. fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu
komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Sedangkan Kapasitor
(Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator) adalah Komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementaravDalam
komponen pasif sering dijumpai yaknin resistor dan kapasistor.Resistor merupakan
suatu komponen yang memiliki besar tahan tertentu yang bersifat resistif (menghambat)
sedangkan kapasistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi menyimpan
muatan listrik dalam waktu sementara(Susanti 2018).

Data
A. Mengenal resistor dan kapasitor
Tabel Resistor

Nomor Resistor Kode Warna Nilai


hambatan
Sebaran Nilai
berdasarkan
kode warna
R1 Jingga Putih Jingga Emas 39×10^3 ± 5%
37.05kΩ s/d40.95kΩ
R2 Kuning Ungu Hitam Emas
47± 5% 44.65Ω s/d49.25Ω
R3 Coklat Hijau Merah Emas
15×10^2 ± 5% 1.425kΩ s/d1.575kΩ
R4 Coklat Hitam Coklat Emas 100±5%^ 95Ω s/d105Ω
R5 Merah Merah Merah Emas 22×10^2 ± 5% 2.09kΩ s/d 2.31kΩ
R6 Kuning Ungu Jingga Emas 47×10^3 ± 5% 44.65kΩ s/d 49.35kΩ
R7 Coklat Jingga Hitam Hitam coklat 13±1% 12.87Ω s/d 13.13Ω

Tabel Kapasitor

Kapasitas
Nomor Jenis Kapasitor Bahan
berdasarkan kode di
Kapasitor (polar/non-polar) dielektrik
badannya
C1 Non-Polar Keramik (0.1 ± 0.02) uF
C2 Non-Polar Keramik (0.1 ± 0.01) uF
C3 Non-Polar Keramik 2200 pF = 2.2 nF
C4 Polar Aluminium 10 uF
C5 Polar Alumunium 0.2 nF
C6 Non-Polar Polyester (4.0 ± 0.4) uF
B. Mengenal sirkuit simulator

Tabel pengukuran resistor

Tegangan pada Arus


Resisto Resistor (V) Melalui
r Resistor (A)
R 1 2.814 2.814 m
R 2 2.816 2.816 m
R 3 627.9 m 627.9 u
R 4 1.558 472.1 u
R 5 1.558 155.8 u

Gambar 1.1 bentuk gelombang yang dihasilkan dari setiap komponen yang terpasang
pada rangkaian yang telah di modifikasi

B.2 Merangkai Komponen pada Breadboard Menggunakan Simulator di tinkercad.com

Gambar 2.1 rangkaian pada saat menyala


Gambar 2.2 rangkaian pada saat mati

C.1.Tabel pengamatan R dan C pada rangkaian berikut

Frekuensi Bentuk Sinyal Bentuk Sinyal


(KHz) Output Pada C Output Pada R
R = 1 KΩ

C = 47 nF

τ =47 us
Pengolahan Data
a. Perhitungan sebaran nilai pada resistor
resistor (R2) yang diujikan berdasarkan kode warna yang diberikan

- Digit 1 Kuning =4
- Digit 2 unggu =7
 Faktor pengali hitam = 1
- Toleransi emas = 5%

Jadi, nilai R2 = 47 Ω dengan toleransi ± 5%. resistor dikatakan dalam keadaan


baik (layak pakai) jika nilai yang terukur (nilai sebenarnya masih berada dalam
batasan), yaitu

47 Ω ± (5% x 47 Ω) = (47 – 5% x 47) Ω s/d (47 + 5% x 47) Ω

= 44.65Ω s/d 49.25 Ω

b. Perhitungan Sebaran nilai pada C1 sebagai berikut

- Kode Angka = 104


- Toleransi M = 20%

Jadi, nilai C1 = 10 × 104 pF = 0.1 uF dengan nilai toleransi 20%. kapasitor


dikatakan dalam keadaan baik, jika nilai yang terukur yaitu berkiras antara 0.08 uF
s/d 0.12 uF.
Pembahasan
Komponen pasif dalam praktikkum ini adalah kapasistor dan
Resistor sedangkan untuk mengukur voltase pada rangkaian mengunakkan
volmeter.Perlu disadari apabila voltmeter memiliki batas ukur voltmeter yang
berbeda-beda dalam sebuah kasus voltmeter dengan batas ukur maksimal 20
V ingin digunakan untuk mengukur tegangan 100 V. Diketahui hambatan
dalam voltmeter 20 kΩ. Agar voltmeter dapat mengukur tegangan 100 v
dapat dipasang hambatan muka apabila di gambar melalui grafik akan
menghasilkan

Dapat diketahui bahwa

Vr = I.Rv …………( pers 1)

Vm = I.Rm …………( pers 2)

Vb= Vr + Vm

= +

n-1 =

Rm= (n-1). , dengan n=

Apabila kita masukan rumus tadi ke dalam persoalan maka dapat diketahui hambatan muka
menjadi

n= =5

Rm= (5-1). 20 k Ω = 80 k Ω
Dalam persoalan kedua disebutkan bahwa ampermeter dengan batas ukur
maksimal 100 mA ingin digunakan untuk mengukur arus 150 mA. Diketahui
hambatan dalam ampermeter 10 Ω. Agar ampermeter dapat digunakan untuk
mengukur arus yang di inginkan dapat dipasang hambatan shunt dengan
skema gambar sebagai berikut

iA.RA= is.Rs………(pers 1 )

ib = iA+is….. (pers 2)

= +

n= +

n-1=

Rs= ( )
, dimana n=

Apabila kita masukan rumus tadi ke dalam persoalan maka dapat diketahui hambatan shunt
menjadi

n= = = 1,5

Rs= ( )
=( )
= 20 Ω

Aplikasi komponen yang pada percobaan ini antara lain lampu,charger,aki


mobil,alarm dan kipas angin Sedangkan voltmeter pada praktikkum kali ini tidak dapat
mengukur sinyal kotak dan segitiga karena gelombang yang dihasilkan sangat
berhimpitan( berdempet).Pembentukan sinyal output pada pengukuran tegangan
biasanya memakai osiloskop namun pada praktikkum kali ini tidak menggunakan
osiloskop karena dapat terbaca pada simulasi falstad.sinyal output yang dihasilkan
adalah gelombang sinusoidal dimana sinyal tersebut terdiri atas tegangan (V) dan arus
(A). sinyal-sinyal yang terbentuk seperti pada data di poin C di atas, bentuknya
bergantung pada perubahan nilai R dan C nya itu sendiri.
Berdasarkan tabel pengamatan nilai tegangan di kapasitor dan resistor pada
percobaan poin C, dengan nilai tegangan sebesar 2Vpp, nilai tegangan yang
terbaca pada kapasitor dan resistor atau Vout, akan sangat bergantung pada nilai
frekuensi yang diberikan. Tegangan pada resistor akan semakin bertambah seiring
dengan peningkatan frekuensi. Sedangkan, tegangan pada kapasitor akan semakin
berkurang dengan peningkatan frekuensi yang diberikan.

Simpulan
Pada Percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa bahwa nilai resistansi dan
kapasitansi dapat dihitung melalui kode warna, angka atau huruf yang terdapat
pada badan resistor dan kapasitor, Simulator yang dapat digunakan untuk
menganalisa rangkaian listrik adalah software falstad. Di samping itu, simulator
yang dapat digunakan untuk menyusun dan menjalankan komponen-komponen
elektronika dapat diakses pada laman tinkercad.com.

Daftar Pustaka
Budiman A. 1992.Kamus Teknik Elektronika. Bandung: M2S Bandung.

Cahyadi M,Nasrullah E.Tristanto A.2016. Rancang bangun catu daya dc


1V–20V menggunakan kendali P-I berbasis mikrokontroler. Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Elektro 10 (2) : 99-109
Mubarok A,Sofyan I,Rismayadi AA,Najiyah I.2018. Sistem keamanan rumah
menggunakan RFID, sensor PIR dan modul gsm berbasis mikrokontroler. Jurnal
Informatika 5(1) :137-144
Susanti WD.2018. Perancangan dan pembuatan modul praktikum elektronika
dasar[skripsi].Malang:Universitas Muhammadiyah Malang

Anda mungkin juga menyukai