Si
Tujuan
Percobaan ini dilakukan untuk lebih memahami proses fermentasi dan organisme
yang berperannya, serta menghitung jumlah dan laju pembentukan alkohol/etanol
dengan menggunakan substrat gula dan jus nenas
Metode
Alat yang digunakan pada praktikum ini diantaranya botol, sendok, balon dan
termometer. Bahan yang digunakan diantaranya air, gula, jus nanas, tepung tapioka
dan ragi.
Prosedur Pengerjaan
Tabel 1 pengamatan tinggi balon dan diameter balon Pada 3 perlakuan berbeda
no Waktu Diameter Tinggi Hasil Pengamatan(Foto)
pengamatan gelembung balon gelembung
(menit)
1 0 a. 0 cm a.0 cm
b.0 cm b.0 cm
c.0 cm c.0 cm
2 15 a.7 cm a. 3,5 cm
b.5 cm b.7.5 cm
c.0 cm c.0 cm
3 30 a.11 cm a.11 cm
b12 cm b.16 cm
c.3 cm c.0.5 cm
4 45 a.13 cm a.9,5 cm
b.14 cm b.18 cm
c.4 cm c.1 cm
5 60 a.15 cm a.14 cm
b.15 cm b.19 cm
c.4.5 cm c.1,5 cm
6 75 a.16 cm a. 12 cm
b.17 cm b. 18,5 cm
c.5 cm c. 3 cm
7 90 a.17 cm a.14 cm
b.12 cm b.10 cm
c.3 cm c.4 cm
8 24 Jam a.0 cm
a.4 cm b. 0 cm
b.3 cm c. 1 cm
c.0 cm
Keterangan
a= air gula + ragi (balon warna orange)
b= jus nanas + ragi ( balon warna pink)
c= tepung tapioka+ ragi (balon warna kuning)
Pembahasan
Melaui reaksi :
Pada percobaan ini melalui 3 perlakuan yakni air gula, jus nanas dan tepung
tapioka.Pertambahan tinggi balon semakin bertambah pada rentang 0-90 menit. Namun
setelah 24 jam balon dan tinggi gelembung pada botol berkurang dan balon mengempis.Pada
perlakuan air gula dan nanas mengalami kenaikan pada rentang 0-90 dan setelah 24 jam
mengalami penurunan sedangkan tepung tapioka lebih lambat pada rentang 0-75 menit dan
mulai mengembang pada 90 menit pertama
Hasil perlakuan dari 3 kondisi terhadap fermentasi alkohol bahwa air gula dan jus
nanas menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dikarenakan jenis gula pada kedua
perlakuan merupakan jenis gula yang sederhana sesuai dengan teori bahwa gula kristal terdiri
atas glukosa fruktosa dan sukrosa (Hartanto 2014), sedangkan jus nanas mempunyai gugus
gula yakni sukrosa dan fruktosa( Azizah N et al 2012) yang merupakan gula sederhana .
Berbeda hal nya dengan perlakuan tapioka menunjukkan hasil yang lambat dengan ditandai
dengan lambatnya terbentuk gelembung dan udara dalam balon yang terbentuk hal ini sesuai
dengan teori bahwa tepung tapioka memerluhkan waktu fermentasi yang terlalu lama dan
kadar alkohol yang dihasilkan relative rendah(Nisa 2014)
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Campbell NA, Reece JB, Minorsky PV, Wasserman SA, Cain ML, Urry LA. 2016. Biologi
ElevenEdition. New York(AS): Pearson Higher Education.Campbell NA, Reece
JB,Minorsky PV, Wasserman SA, Cain ML, Urry LA. 2016. Biologi Eleventh Edition.
New York(AS): Pearson Higher Education
Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2003). Biologi. Jilid 2. Edisi Kelima. Alih
Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga
Hartanto S E .2014. Peningkatan mutu produk gula kristal putih melalui teknologi defekasi
remelt karbonatasi. Jurnal Standardisasi. 16 (3) : 215 – 222
Nisa WW.2014.Produksi bioethanol dari onggok (limbah padat tapioka) dengan proses
sekarifikasi dan fermentasi serentak menggunakan khamir hasil isolasi dari tetes tebu
[skripsi].Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Osvaldo Z. S., S Putra Punca., Faizal M.2012. Pengaruh konsentrasi asam dan waktu pada
proses hidrolisis dan fermentasi pembuatan bioethanol dari alang alang. Jurnal Teknik
Kimia. 2(18): 52-62