Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ikrima Ahdavia Asisten Praktikum:

NIM : G4401201101 1. Ni Made Agustini (A24180190)


Kelas/Pararel : ST23/P25 2. Geraldus Dimas P. U.(G34180027)
Hari, Tanggal : Rabu, 3 Maret 2021 3. Aas Ratnasari (G34180104)
4. Rizki Nugraheni A. (G84180064)

PEMEABILITAS MEMBRAN SEL

PENDAHULUAN
Dasar Teori
Sel merupakan suatu unit dasar biologi (Rahmadina dan Febriani 2017). Sel dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik
(Campbell et al. 2002). Perkembangan pada organel membran sel menjadi tahapan yang
paling penting dalam kehidupan karena membran sel sebagai berlangsungnya reaksi
metabolisme (Pudjiadi 1994). Membran sel berbentuk selaput tipis, disebut juga membran
plasma (plasmalema). Membran sel merupakan lapisan terluar dari sel hidup yang bersifat
semipermeabel (Campbell et al. 2010). Artinya, sel hanya dapat dilewati oleh zat tertentu,
tetapi tidak dapat dilewati oleh zat lainnya. Zat yang dapat dilewati ialah air, zat yang larut
dalam lemak, dan ion tertentu (Huda 2020).
Membran sel tersusun atas dua lapis molekul fosfolipid, terlihat secara jelas bila
melakukan pengamatan di mikroskop elektron (Campbell et al. 2010). Berdasarkan
komposisi kimia, membran sel terdiri atas lipid dan protein (pospat). Bagian ekor tersusun
atas lipid yang bersifat hidrofobik (nonpolar), kedua lapis molekul tersebut saling
berorientasi kedalam, sedangkan bagian kepala bersifat hidrofilik (polar), mengarah ke
lingkungan yang berair (Prawiranata 1981). Komponen protein terletak pada membran
dengan posisi yang berbeda-beda. Beberapa protein terletak periferal, sedangkan yang lain
tertanam (integral) dalam lapis ganda fosfolipid (Campbell et al. 2010).
Struktur pada sabun serupa dengan struktur pada membran sel karena bentuknya yang
panjang dan ujungnya memiliki sifat yang berbeda. Sabun memiliki gugus polar dan
nonpolar. Molekulnya memiliki rantai hidrogen yang bersifat hidrofobik (nonpolar) dan zat
organiknya bersifat hidrofilik (polar) (Fessenden 1982). Kandungan utama penyusun sabun
(R-COONa) adalah asam lemak dan alkali (Pramushinta 2011). Sabun dibuat dengan dua
cara yaitu proses saponifikasi dan proses netralisasi minyak (Hasibuan et al. 2019).

Gambar 1 Struktur lapisan ganda fosfolipid Gambar 1 Struktur molekul sabun


membran sel Anonim, 2015
Sumber: Pengertian Membran Sel, Struktur, Sifat
dan Fungsinya - Aqqae
Tujuan
Praktikum ini bertujuan mengamati karakter lapisan ganda fosfolipid pada lapisan
gelembung sabun.

METODE
Praktikum kali ini menggunakan metode percobaan yang dilakukan secara mandiri oleh
praktikan di rumah. Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu wadah, bingkai buatan
dari sedotan, pisau, dan gunting. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu larutan
sabun atau deterjen, larutan gula, berbagai larutan percobaan (seperti minyak goreng, cuka,
dan alkohol).

Gambar 2 Larutan sabun ditambah larutan gula


Gambar 1 Bingkai dari sedotan.
halus.
Sumber: Pedoman.
Sumber: Dokumen pribadi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Perlakuan 1
Setelah ditiup, bentuk gelembung akan menyesuaikan pada bentuk bidang
(persegiempat) karena sifat gelembung sabun yang sama dengan membran yaitu berupa
cairan sehingga fleksibel untuk digerakkan. Ketika bidang digoyangkan ke atas dan ke
bawah, bidang yang terlapisi cairan sabun akan mengikuti gerakan yang diarahkan.

Perlakuan 2
Tabel 1 Hasil Perlakuan 2
Perlakuan Lapisan Gelembung Foto

Jari kering Pecah

Gambar 3 Perlakuan pada jari kering


Sumber: Dokumentasi pribadi.
Jari dilapisi air Tidak Pecah

Gambar 4 Perlakuan pada jari dilapisi air.


Sumber: Dokumentasi pribadi.

Jari dilapisi sabun Tidak Pecah

Gambar 5 Perlakuan pada jari dilapisi


sabun
Sumber: Dokumentasi pribadi.

Jari dilapisi minyak goreng Tidak Pecah

Gambar 6 Perlakuan pada jari dilapisi


minyak
Sumber: Dokumentasi pribadi.

Jari dilapisi alhokol/cuka Tidak Pecah

Gambar 7 Perlakuan pada jari dilapisi


alkohol.
Sumber: Dokumentasi pribadi.
Menurut Pramushinta (2011), sabun merupakan senyawa kimia dari hasil reaksi
campuran alkali dan lemak atau minyak. Dalam membuat larutan sabun perlu ditambahkan
larutan gula. Gula dalam pembuatan sabun digunakan untuk membantu dalam pembentukan
transparansi, membentuk tekstur sabun, membantu perkembangan kristal pada sabun, dan
pengontrol kelembaban sabun (Gunawan 2014). Semakin banyak konsentrasi gula pasir halus
maka tekstur sabun yang dihasilkan akan semakan keras.
Hasil lapisan gelembung setelah dilakukan percobaan dengan berbagai perlakuan ada
yang pecah dan tidak pecah. Lapisan gelembung dapat pecah saat disentuh oleh jari kering
sebab tidak memiliki lapisan polar maupun nonpolar sehingga membuat gelembung menjadi
pecah. Sebaliknya, jari yang dilapisi air, air sabun, dan alkohol tidak akan pecah karena
molekul air merupakan molekul yang bersifat polar dan interaksi antar molekulnya berupa
ikatan hidrogen yang sangat kuat (Tang dan Suendo 2011). Setelah jari yang dilapisi air atau
air sabun keluar dari lapisan gelembung sabun pada bingkai akan kembali ke bentuk semula
karena sifatnya yang fleksibel (Campbell et al. 2010). Ketika jari dilapisi minyak, gelembung
pada sabun tidak pecah. Hal tersebut terjadi karena salah satu komponen pada lapisan
gelembung sabun bersifat nonpolar sehingga saat jari yang dilapisi minyak (nonpolar) dapat
menembus lapisan gelembung sabun. Molekul-molekul nonpolar, misalnya hidrokarbon
(minyak), karbondioksia, dan oksigen bersifat hidrofobik, sehingga dapat larut dalam lapisan
ganda fosfolipid membran dan melintas dengan mudah tanpa bantuan protein membran
(Campbell et al. 2010).

Perlakuan 3
Pipa yang telah dibasahi air sabun dapat menembus lapisan gelembung sabun. Benda-
benda lain dapat masuk ke sela-sela yang kosong, sama konsepnya dengan lapisan ganda
fosfolipid pada membran sel di protein integral, khususnya. Membran sel memiliki protein
integral yang berada membentang ke kedua sisi membran berfungsi sebagai protein transpor
sehingga ion dalam sel dan luar sel dapat seimbang (Campbell et al. 2010). Pada perlakuan 3,
karet yang telah dibasahi air sabun dapat mengambang dan menyatu dengan larutan sabun pada
bidang dan benda-benda lain dapat masuk. Dengan demikian, karet atau pipa yang
mengambang pada lapisan gelembung sabun dapat divisualisasikan sebagai protein integral
dalam membran sel.

Gambar 8 Perlakuan 3.
Sumber: Dokumen pribadi
SIMPULAN
Struktur pada lapisan gelembung sabun serupa dengan struktur lapisan ganda fofolipid
pada membran sel atau plasmalema. Sifat lapisan gelembung sabun sama halnya dengan sifat
membran sel yaitu berupa cairan, fleksibel, dan dapat memperbaiki diri. Pada lapisan ganda
fosfolipid di membran sel, terdapat protein integral yang memiliki fungsi khusus sebagai
transpor zat, hal tersebut dapat divisualisasikan pada pipa atau karet yang dilapisi air sabun
dapat menyatu dengan lapisan gelembung sabun sehingga benda-benda lain dapat masuk
melalui celah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A, Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Edisi Kelima, Jilid III. Jakarta(ID):
Erlangga.
Campbell. 2010. Biologi. Edisi Kedelapan, Jilid I. Jakarta(ID): Erlangga.
Fessenden dan Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 1. Jakarta(ID): Erlangga.

Gunawan G.Y. 2014. Formulasi dan evaluasi sifat fisik sabun batang transparan minyak jahe
dengan variasi sukrosa dan glukosa sebagai transparent agent [skripsi]. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
HasibuanR, Adventi F, Parsaulian R. 2019. Pengaruh suhu reaksi, kecepatan pengadukan dan
waktu reaksi pada pembuatan sabun padat dari minyak kelapa. Jurnal Teknik Kimia.
8(1): 11-17.
Huda K. 2020. Biologi Kelas XI. Jakarta(ID): Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Poedjiadi A. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta(ID): UI Press.
Pramushinta D. 2012. Pembuatan Sabun. http://PembuatanSabun_ Inuyashaku’s Blog.html.

Prawiranata W. 1981. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Bandung (ID): ITB.


Rahmadina, Febriana H. 2017. Biologi Sel. Surabaya(ID): CV. Selembar Papyrus.
Tang M, Suendo V. 2011. Pengaruh penambah pelarut organik terhadap tegangan permukaan
lauratan sabun. Di dalam: Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011;
2011 Jun 22-23; Bandung, Indonesia. hlm 1-7.

Anda mungkin juga menyukai