Anda di halaman 1dari 12

Nama : Tri Setia Candra Kartika PJP : Ir. Tri Heru Widarto, M.

Sc
NIM : I1401201057 Nama Asisten :
Kelompok : 11 1. Cindy Deviani (G34170016)
Hari / Tanggal : Jumat / 13 November 2020 2. Popy Anggraeni (G34170045)
3. Lutfi Hanafi (G34180030)
4. Hilman Fauzi (G34180081)

PRODUK GMO DAN NON-GMO


Tujuan
Praktikum ini bertujuan mengidentifikasi produk-produk GMO yang belum dan sudah
beredar di masyarakat, mengumpulkan data dari produk-produk GMO dan modifikasi genetik
yang telah dilakukan, dan mengetahui seberapa besar pengetahuan masyarakat terkait produk
GMO.

Hasil Pengamatan
Tabel 1. Informasi terkait produk GMO
No. Produk Peredaran Perubahan genetik Karakteristik Negara Produk Produk Referensi
GMO di perubahan asal olahan GMO dan (jurnal/buku/dok
Indonesia GMO olahannya umen/laporan)
(Ya/Tidak) dapat
ditemukan
di tempat
anda
(Ya/tidak)
1. Beras Ya Penyisipan gen Beras Swiss Nasi yang Tidak (Purba 2017)
Emas tumbuhan narsis, berwarna tinggi
(Golden jagung, dan bakteri kuning vitamin A
Rice) Erwinia pada karena
kromosom padi adanya
peningkatkan
kandungan
provitamin A
(Beta-
karotena)
2. Tebu cv Ya Penyisipan gen Adanya pita Indonesia Tebu yang Tidak (Susiyanti et al.
PA 175 fitase dengan ukuran 900 manis 2009)
transformasi bp guna (bahan baku
melalui peningkatan gula,
Agrobacterium produksi tebu minuman
tumefaciens dengan kadar dll.)
glukosa yang
tinggi
No. Produk Peredaran Perubahan genetik Karakteristik Negara Produk Produk Referensi
GMO di perubahan asal olahan GMO dan (jurnal/buku/dok
Indonesia GMO olahannya umen/laporan)
(Ya/Tidak) dapat
ditemukan
di tempat
anda
(Ya/tidak)
3. Kentang Ya Efikasi gen RB Kentang yang Indonesia Kentang Ya (Ambarwati et
Katahdin melalui resisten yang tidak al. 2011)
SP04 dan transformasi terhadap terserang
SP51 Agrobacterium pytophthora penyakit
tumefaciens infestans hawar daun
(cendawan)
4. Buah tanpa Ya Menyisipkan gen Memiliki Indonesia Berbagai Ya (Rezaldi et al.
biji partenokarpi kualitas baik olahan 2019)
(semangka, berupa gen IAA (warna, makanan
terong, dan dan giberelin. ke banyak (jus
tomat) biji,rasa, dan buah/keripik
dalam kromosom
aroma) buah)
tanaman target
sehingga nilai
ekonominya
tinggi
5. Pepaya Tidak mentransformasi Menghasilkan Hawaii, Pepaya Tidak (Gonsalves
Pelangi embrio kultur papaya yang AS yang 2004)
(Rainbow genik papaya resisten resisten
Papaya) menggunakan terhadap terhadap
pendekatan virus ringspot virus PRSV
biolistik (PRVS) dan
memiliki
kualitas
komersial
tinggi
6. Bt-Corn Ya Menggunakan Menghasilkan AS Jagung yang Ya (Herman 2007)
organisme donor jagung yang resisten
bakteri tanah resisten terhadap
alami, Bacillus terhadap hama
thuringiensis, dan hama
gen yang Lepidopter
diinginkan sehingga
menghasilkan produksinya
protein yang meningkat.
disebut endotoksin
delta Bt
No. Produk Peredaran Perubahan genetik Karakteristik Negara Produk Produk Referensi
GMO di perubahan asal olahan GMO dan (jurnal/buku/dok
Indonesia GMO olahannya umen/laporan)
(Ya/Tidak) dapat
ditemukan
di tempat
anda
(Ya/tidak)
7. Singkong Ya Menggunakan gen Menghasilkan Indonesia Singkong Tidak (Prianto dan
IRC-GBSS yang singkong sehat untuk Yudhasasmita
diciptakan oleh yang diet 2017)
ICABIOGRAD/IIS memiliki
kadar
amylose
rendah
Tabel. 2 Wawancara masyarakat terkait produk GMO
No Pertanyaan
a. b. c. d. e. f. g. h. i. k. l. m.
1. Azka Samarinda, Penjual Mahasiswa/ S1 Online Zoom - - - - -
Azizah 25 Maret pelajar meet
2002/ 18

2. Nila Tenggarong Penjual Mahasiswa/ S1 Toko Desa Organisme Contoh Myanmar, Tidak Tidak
Puspita Sari Seberang 4 pelajar Pertanian Bukit yang gennya produk nya vietnam,
september Pariaman sudah diubah banyak di brunei,
2001/19 dengan dalam singapura
menggunakan bidang dan
teknik farmasi dan lainnya
rekayasa kedokteran,
genetika dan bidang
pertanian
3. Intika Blitar, 22 Penjual Ibu Rumah SMA Toko Desa - - - - -
Desember Tangga Intika Bukit
1977/43 Pariaman

4. Yashinta Surabaya, Penjual Mahasiswa/ S1 Online Zoom - - - - -


Putri 26 Januari pelajar Meet
Marshanty 2003/17
5. Wartinem Banyuwangi Penjual Ibu Rumah SMP Rumah Desa - - - - -
2 Maret Tangga Bukit
1974 Pariaman
6. Wa Dini Samarinda 9 Pembeli Mahasiswa/ S1 Online Zoom Organisme Tomat, Amerika, Iya Iya
Januari pelajar Meet yang telah kentang, Indonesia
2002/18 termodifikasi kacang,
dengan dan lain
rekayasa sebagainya
genetika
7. Murfachira Makassar, Pembeli Mahasiswa/pelajar S1 Online Zoom Organisme Kacag, Argentina Tidak Tidak
Aris 17 Agustus Meet yang telah jagung,
2002/ 18 dimodifikasi tomat,
dengan cara kentang,
rekayasa apel
genetika
8. Muhammad Balikpapan, Pembeli Guru bimbel S1 Online Zoom - - - - -
Dion 19 Meet
Darmawan September
1995/25

9. Fadila Bukit Pembeli Mahasiswa/ S1 Online Zoom - - - - -


Arianti Pariaman, pelajar Meet
28
September
2002
10. Suwaji Bliar, 24 Pembeli Wiraswasta SMA Rumah Desa - - - - -
April 1966/ Bukit
54 Pariaman
Jawaban Pertanyaan
1. Berdasarkan hasil anda, apakah produk GMO yang beredar di masyarakat Indonesia dapat
lebih dari 3 produk? Jelaskan!
Jawab:
Berdasarkan hasil wawancara tersebut produk GMO yang beredar di masyarakat
Indonesia dapat lebih dsri 3 produk, hal ini dapat dilihat dari data narasumber yang dapat
menyebutkan beberapa contohnya, meskipun berbagai pro kontra menyelimuti keberadaan
produk GMO itu sendiri. Produk-produk GMO yang ada di Indonesia merupakan produk yang
biasa dikonsumsi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan permintaan
pasar akan GMO yang terus melonjak setiap tahun yang diikuti dengan pertumbuhan
penduduk yang semakin tidak terkontrol, serta didukung dengan lahan pertanian yang
semakin menyempit memaksa ilmuwan menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut
(Prianto dan Yudhasamita 2017). Sehingga dapat dikatakan Kehadiran tanaman transgenik
memegang peran penting dalam ketahanan pangan nasional (Kementerian Pertahanan RI
2015).

2. Berdasarkan hasil anda, umumnya perubahan keuntungan apa yang diperoleh dari produk
GMO? Jelaskan!
Jawab:
Berdasarkan hasil wawancara, pada umumnya perubahan keuntungan dari produk GMO
ialah sifat-sifat baru yang dihasilkannya, sepertii sifat resisten terhadap suatu hal (Prianto dan
Yudhasasmita 2017), misalnya padi yang tahan terhadap hama atau cuaca kering, sehingga
produktivitas petani menningkat. Selain itu, buah dan sayur tanpa biji juga menjadi favorit
masyarakat, hal ini disebabkan oleh keunggulan sifatnya yaitu dari segi rasa, warna, aroma,
dan ukuran.

3. Berdasarkan hasil anda, Negara manakah yang memiliki produk GMO yang paling banyak?
Mengapa?
Jawab:
Berdasarkan hasil survei sangat minim masyarakat yang mengetahui mengenai produk
GMO apalagi negara asalnya, tetapi dari sedikitnya data masyarakat yang mengetahui tersebut
kebanyakan dari mereka hanya mengetahui Amerika dan Indonesia sebagai produsen produk
GMO. Selain itu Argentina adalah negara terbesar kedua di dunia yang mengembangkan
tanaman GMO yang didukung oleh empat faktor utama, yaitu (Burachik 2010). Tingginya
pengembangan GMO di suatu negara dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah penduduk
sehingga membutuhkn pemenuhan bahan pangan. Disamping itu keberhasilan suatu negara
untuk memproduksi GMO juga disebabakan beberapa hal, seperti dukungan politik;
kemampuan untuk memecahkan kebutuhan petani; faktor ekonomi dan lingkungan; dan
implementasi peraturan perundang- undangan yang berlaku (Mahrus 2014).
4. Berdasarkan hasil anda, apakah produk GMO mudah ditemukan di sekitar masyarakat
Indonesia? Jelaskan!
Jawab:
Pada kenyataannya produk GMO ada di masyarakat meskipun jumlahnya tidak banyak
sehingga bisa dikatakan mudah ditemukan. Namun, masyarakat yang kurang memahami
istilah GMO itu sendiri yang menyebabkab produk-produk GMO terlihat asing dan sulit
ditemukan. Selain itu, produk lainnya seperti buah-buahan impor di supermarket merupakan
produk GMO, namun sayangnya semua produk GMO yang beredar di pasaran tidak diberi
informasi yang jelas, oleh karena itu permasalahan yang paling menonjol dan masih
menimbulkan kontroversi di masyarakat apakah aman produk GMO yang menguasai pasar
saat ini utuk dikonsumsi (Mahrus 2014)

5. Berdasarkan hasil anda, apakah masyarakat mengetahui dengan baik mengenai GMO?
Jelaskan!
Jawab:
Berdasarkan haail survei, dapat dikatakan masyarakat tidak memahami dengan baik
mengenai produk GMO yang ada. Hal tersebut terjadi bukan karena produk GMO tidak
benar-benar beredar di masyarakat tetapi mereka hanya tidak memahami nama atau istilahnya
yang sulit dipahami. Di sisi lain, dalam pengembangannya sampai saat ini, GMO masih
menimbulkan pro kontra (kontroversi) di tengah-tengah masyarakat dunia, baik yang terjadi
di negara dimana GMO dikembangkan maupun di negara- negara pengguna produk GMO.
Hal ini membuat kepercayaan publik terhadap produk GMO menurun dan memilih untuk
tidak mengetahuinya saja, meskipun terkadang tanpa sadar mereka menggunakan salah satu
dari produk GMO (Mahrus 2014)

6. Bagaimana perbedaan dan perbandingan harga produk GMO, non-GMO non-organik dan non-
GMO organik? Jelaskan!
Jawab:
Perlu dipahami bahwa produk GMO adalah produk yang telah menerima perubahan
genetik pada organismenya sedangkan organik adalah deskripsi produk yang belum diproses
dan dihapus menggunakan pupuk dan pestisida bebas kimia dan sebaliknya untuk non-
organik. Berdasarkan pengertian ini dapat dikatakan bahwa produk GMO semestinya lebih
murah dibandingkan produk non-GMO orgnaik maupun non-organik. Hal ini disebabkan pada
produk GMO lebih mudah dipertahankan dalam produksi massal Selain itu produk GMO
juga telah dibekal keunggulan yang tentunya juga menguntugkan para penggunanya sehingga
produktivitas meningkat dan harga di pasar relatif murah. Sedangkan, pada tanaman non-
GMO harganya bias terbilang lebih mahal karena adanya biaya perawatan yang lebih tinggi
dan panen yang tidak optimal (profitabilitas). Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan
bahwa konsumsi produk organik tidak meningkatkan kesehatan secara signifikan
7. Bagaimana membedakan produk GMO dengan non GMO di sekitaran masyarakat di
Indonesia dan Negara lain? Jelaskan!
Jawab:
Membedakan produk GMO dan non GMO dapat dilihat dari dua hal, yaitu secara fisik/
tampilan dan secara kandungan yang mengubah atau menjadi sifat unggul baru produk
tersebut. Pada masyarakat sekitar cara yang paling mudah untuk mengenali produk GMO dan
non-GMO adalah dengan adanya label pada produk tersebut. Meskipun demikian, beberapa
orang optimis bahwa teknologi yang dapat dengan mudah membedakan pangan GMO dan
non-GMO akan segera dikembangkan. Selain itu, pelabelan sangat diperlukan sebagai
jawaban dalam upaya meyakinkan bahwa produk GMO aman untuk dikonsumsi oleh
masyarakat (Burachik 2010).

Simpulan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
produk GMO sebenarnya telah beredar di masyarakat, tetapi masyarakat tidak mengetahui
pengertian dari GMO itu sendiri sehingga produk GMO terkesan asing. Hal ini terlihat dari hasil
wawancara yang menunjukkan dari 10 narasumber, hanya 3 narasumber yang dapat menjelaskan
tentang produk GMO. Beberapa produk yang beredar di masyarakat kebanyakan ialah padi dan
buah-buahan dengan gen unggul. Sedangkan produk-produk GMO dari hewan atau tanaman lain
jarang ditemukan.
Daftar Pustaka
[KPRI] Kementrian Pertahanan Republik Indonesia. 2015. Buku Putih Pertahanan Indonesia.
Jakarta: Kementrian Pertahanan Republik Indonesia.
Ambarwati AD, Sumaraw SM, Purwito A, Herman M, Suryaningsih E, Aswidinnoor H. 2011.
Efikasi gen rb pada tanaman kentang transgenic katahdin sp904 dan sp 951 terhadap
empat isolate Phytophthora infestans di jawa barat. Jurnal AgroBiogen. 7 (1): 28-36.
Burachik M. 2010. Experience from use of gmos in Argentinian agriculture, economy, and
environment. J.N Biotechnol. 27 (5): 588-592.
Gonsalves D. 2004. Transgenic papaya in hawaii and beyond. J. AgBioFaorum. 7 (1&2): 36-40
Herman M. 2007. Sebelas tahun perkembangan jagung bt dan statusnya secara global. Jurnal
AgroBiogen. 3(2): 73-79
Mahrus. 2014. Kontroversi produk rekayasa genetic yang dikonsumsi masyarakata. Jurnal
Biologi Tropis. 14 (2): 108-119.
Prianto Y, Yudhsasmita S. 2017. Tanaman genetically modified organism (gmo) dan perspektif
hukumnya di indonesia. Journal of Biology. 10 (2): 133-142.
Purba JH, 2017. Genetically modified organism (GMO) golden rice menghasilkan “beras emas”
yang mengandung beta karoten (pro-vitamin a). Jurnal Sains dan Teknologi. 17 (1): 119-
129.
Rezaldi F, Qonit MAH, Mubarok S, Nuraini A, Kusumiyati. 2019. Pemanfaatan fenomena
pembentukan buah partenokarpi dalam perspektif pertanian di Indonesia. Jurnal
Kultivasi. 18 (2): 859-868.
Susiyanti GA, Wattimena, Surahman M, Purwito A, Santosa DW. 2009. Penyisipan gen fitase
pada tanaman tebu cv pa 175 melalui Agrobacterium tumefaciens gv 2260 (pBinPI-IIEC).
Jurnal Agroekotek. 1 (1): 20-29.
Lampiran

Gambar 1. Narasumber pertama

Gambar 2. Narasumber kedua


Gambar 3. Narasumber ketiga

Gambar 4. Narasumber keempat

Gambar 5. Narasumber kelima


Gambar 6. Narasumber keenam

Gambar 7. Narasumber ketujuh

Gambar 8. Narsumber kedelapan


Gambar 9. Narasumber kesembilan

Gambar 10. Narasumber kesepuluh

Anda mungkin juga menyukai