Anda di halaman 1dari 6

Nama : Alfrisa Nuralamsyah Asisten PJ Materi :

NIM : D2401221054 Nilai :


Kelompok : 7 Tanggal Praktikum :
==================================================================

Hasil Pengamatan

Opera Gelembung Sabun: Analogi Model Mosaik Fluida


Membran Plasma

Tabel Hasil pengamatan perlakuan pada lapisan gelembung sabun


Perlakuan terhadap lapisan Hasil
No Foto dokumentasi
gelembung sabun pengamatan
1 A. ditiup/digoyang lembut tidak pecah

2 B. disentuh/ditembus oleh jari kering pecah

3 C. disentuh/ditembus oleh jari yang pecah


dibasahi dengan air
4 D. disentuh/ditembus oleh jari yang tidak pecah
dibasahi dengan larutan sabun

5 E.1 disentuh/ditembus oleh jari yang tidak pecah


dibasahi dengan minyak goreng

Perlakuan terhadap lapisan Hasil


No Foto dokumentasi
gelembung sabun pengamatan

6 E.2 disentuh/ditembus oleh jari yang pecah


dibasahi dengan cuka/alkohol

7 F. disentuh/ditembus oleh pipa kering pecah


8 G. disentuh/ditembus oleh pipa yang tidak pecah
basahi dengan larutan sabun

9 H. Pensil/benda lain yang dilewatkan tidak pecah


melalui pipa yang menembus
lapisan gelembung sabun

Pertanyaan tentang hasil pengamatan:


1. Jelaskan sifat-sifat membran sabun berdasarkan hasil pengamatan perlakuan A
Lapisan membran sabun dengan perlakuan A (ditiup/digoyang lembut) tidak pecah.
Hal tersebut dapat terjadi karena membran sabun bersifat fleksibel.
2. Jelaskan mekanisme mengapa lapisan membran pecah/tidak pecah (sesuai hasil
pengamatan) ketika mendapat perlakuan B sampai G
Lapisan membran pada perlakuan B, C, E2, dan F pecah karena karena perlakuan
bersifat hidrofilik (air, alkohol, dan kulit) sehingga berlawanan dengan sifat ekor
hidrofobik (tidak suka air) dari molekul sabun yang mengarah ke luar lapisan tipis
gelembung sabun.
Lapisan membran pada perlakuan D, E1, G, dan H tidak pecah karenaperlakuan
bersifat hidrofobik (minyak, lapisan sabun, dan zat dari pipa) sehingga bersesuaian dengan
sifat ekor hidrofobik (tidak suka air) dari molekul sabun yang mengarah ke luar lapisan
tipis gelembung sabun.

3. Jelaskan bagaimana hasil pengamatan pada perlakuan B sampai E dapat dianalogikan


dengan sifat semipermeabel membran plasma
Pada membran sabun bagian kepala hidrofilik (suka air) dari molekul sabun mengarah
ke dalam menuju lapisan air, dan ekor hidrofobik (tidak suka air) dari molekul sabun
mengarah ke luar lapisan tipis gelembung sabun, bersentuhan dengan udara. Pada
perlakuan B, C, E2, dan F pecah karena perlakuan bersifat hidrofilik (air, alkohol, dan
kulit) sehingga berlawanan dengan sifat ekor hidrofobik (tidak suka air) dari molekul sabun
yang mengarah ke luar lapisan tipis gelembung sabun. Sedangkan pada perlakuan D, E1,
G, dan H tidak pecah karena perlakuan bersifat hidrofobik (minyak, lapisan sabun, dan zat
dari pipa) sehingga bersesuaian dengan sifat ekor hidrofobik (tidak suka air) dari molekul
sabun yang mengarah ke luar lapisan tipis gelembung sabun.
Membran plasma bersifat semipermeabel artinya lapisan ini hanya dapat dilewati oleh
air dan zat-zat tertentu. Hal ini dikarenakan membran sel merupakan membran polimerik
biologis yang tersusun dari fosfolipid lapisan ganda sehingga memungkinkan ion atau
molekul tertentu bisa melewatinya.

4. Jelaskan komponen penyusun membran plasma yang dapat dianologikan dengan pipa yang
menembus lapisan membran sabun, dan apa fungsi dari komponen tersebut
Komponen penyusun membran plasma lipid, fosfat, protein, karbohidrat, kolesterol.
Lipid dan fofat berfungsi sebagai penyusun utama membran plasma, Protein berperan
pelarut bagi protein membran dan menciptakan lingkungan dimana protein tersebut dapat
menjalankan fungsinya, karbohidrat befungsi mengidentifikasi sel dari sel lainnya, dan
kolesterol berfungsi sebagai penyokong.

5. Jelaskan proses apa yang terjadi di membran plasma yang dapat dianalogikan dengan
proses pada perlakuan H (pensil/benda lain yang dilewatkan melalui pipa yang menembus
lapisan gelembung sabun)
Proses yang terjadi di membran plasma dalam analogi pada proses dengan perlakuan
H adalah membran sabun merupakan media berpori, berbentuk film tipis, bersifat
semipermeable yang berfungsi untuk memisahkan partikel dengan ukuran molekuler
(spesi) dalam suatu sistem larutan. Spesi yang memiliki ukuran yang lebih besar dari pori
membran akan tertahan sedangkan spesi dengan ukuran yang lebih kecil dari pori membran
akan lolos menembus pori membran. Proses pemisahan dengan membran dapat terjadi
karena adanya perbedaan ukuran pori, bentuk, serta struktur kimianya. Membran demikian
biasa disebut sebagai membran semipermeable, artinya dapat menahan spesi tertentu,
tetapi dapat melewatkan spesi yang lainnya.
Pertanyaan tentang membran plasma dari studi pustaka:
1. Jelaskan struktur lapisan ganda fospolipid pada membran plasma
Lapisan ganda fosfolipid pada membran plasma tersusun dari dua asam lemak. Bagian
lapisan ganda fosfolipid dihubungkan melalui dua rantai hidrofobik asam lemak dan
gugus fosfat yang bersifat hidrofilik (Casares et al. 2019). Gugus kepala (gugus fosfat)
bersifat hidrofilik dan gugus ekor (asam lemak) bersifat hidrofobik. Lapisan ganda terlihat
seperti lembaran dimana sisi hidrofobik dari fosfolipid terlindungi dari lingkungan air,
dan sisi hidrofilik berinteraksi dengan air. Hanya bagian sisi terminal (ujung) dari dua
asam lemak yang bersentuhan dengan sisi lingkungan yang tidak disukai. Namun bahkan
sisi ini pun dapat dihindari dengan jalan menekuk dirinya sehingga menutup. Dengan
demikian, tidak ada sisi yang bersentuhan dengan lingkungan yang tidak disukai. Lapisan
ganda yang tertutup ini merupakan salah satu sifat penting dari membran. Membran
tertutup bersifat tidak permeable terhadap molekul-molekul yang tidak larut dalam air,
karena mereka tidak larut dalam inti hidrofobik asam lemak.

2. Jelaskan letak dan fungsi dari masing-masing komponen penyusun membran plasma
berikut ini
a. glikoprotein
Glikoprotein terletak di permukaan suatu sel atau makromolekul yang berfungsi
memodulasi suatu reaksi untuk perkembangan sel dan melakukan fungsi seluler yang
kompleks pada permukaan luar membran plasma, karena itu pada begian luar susunannya
lebih kompleks (Varki 2017).

b. glikolipid
Glikolipid dijumpai pada semua permukaan membran plasma. Glikolipid adalah molekul
lipid yang mengandung gugus gula. Glikolipid berperan sebagai protein larut yang secara
selektif mempercepat transfer glikosfingolipid dan glikogliserolipid (Lackie 2013).

c. protein integral
Protein integral berada memanjang sepanjang lapisan ganda membran sel. Fungsi protein
intergal adalah penghubung antara cairan ekstraseluler dan intraseluler yang dapat
menjadi media perpindahan molekul atau transpor molekul dari luar sel ke dalam sel atau
sebaliknya (Whitelegge 2013).

d. protein peripheral
Protein peripheral terletak di terikat pada sisi hidrofilik dari gugus kepala pada fosfolipid.
Fungsi protein peripheral adalah sebagai transpor molekul dan transpor elektron antar
membran (Boes et al. 2021).

e. kolesterol
Kolesterol terletak diantara fosfolipid. Kolesterol berperan dalam memodulasi struktur
mebran yakni dalam memperngaruhi fluiditas, ketebalan, kompresibilitas, penetrasi air
dan kelengkungan intrinsik lapisan ganda membran lipid (Yang et al. 2016).

3. Jelaskan definisi dari bermacam istilah terkait protein pada membran plasma berikut ini
a. akuaporin
Akuaporin adalah protein integral membran yang tersusun dari enam segmen heliks
transmembran dan dua segmen heliks pendek yang mengelilingi ruang depan sitoplasma
dan ekstraseluler yang dihubungkan oleh pori berair yang sempit (Verkman 2013).

b. protein pembawa (carrier)


Protein pembawa adalah jenis protein membran sel yang terlibat dalam difusi terfasilitasi
dan transpor aktif zat keluar atau ke dalam sel. Protein pembawa bertanggung jawab untuk
difusi gula, asam amino, dan nukleosida (Alberts et al. 2002). c. protein saluran (channel)
Protein saluran adalah sejenis protein transpor yang bertindak seperti pori di membran
yang memungkinkan molekul air atau ion kecil lewat dengan cepat. Protein saluran air
(aquaporin) memungkinkan air berdifusi melintasi membran dengan kecepatan yang
sangat cepat. Protein saluran ion memungkinkan ion berdifusi melintasi membran
(Alberts et al. 2002).

Daftar Pustaka

Alberts B, Johnson A, Lewis J. 2002. Molecular Biology of the Cell. 4th edition: Carrier
Proteins and Active Membrane Transport. New York: Garland Science. Diakses dari:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK26896/.
Alberts B, Johnson A, Lewis J. 2002. Molecular Biology of the Cell. 4th edition: Ion
Channels and the Electrical Properties of Membranes. New York: Garland Science.
Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK26896/.
Boes DM, Godoy-Hernandez A, McMillan DGG. 2021. Peripheral membrane proteins:
Promising therapeutic targets across domains of life. Membranes. 11(5):346-367.
Casares D, Escriba P, Rossello CA. 2019. Membrane lipid lomposition: Effect on membrane
and organelle structure, function and compartmentalization and therapeutic avenues.
International Journal of Molecular Science. 20(9): 1-30.
Lackie JM. 2013. The Dictionary of Cell & Molecular Biology (Fifth Edition). Academic
Press. 477-550.
Varki A. 2017. Biological roles glycans. Glycobiology. 27 (1): 3–49.
Verkman AS. 2013. Aquaporins. Current Biology. 23(2): 52-5.
Whitelegge JP. 2013. Integral membrane proteins and bilayer proteomics. Journal of
Analytical Chemistry. 85(5): 2558–2568.
Yang ST, Kreutzberger AJB, Lee J, Kiessling V, Tamm LK. 2016. The role of cholesterol in
membrane fusion. Chemistry and Physics of Lipids. 199:136-143.

Anda mungkin juga menyukai