Pendahuluan
Etanol atau lebih dikenal dengan alkohol (C2H5OH). Etanol sudah ditemukan sejak
ratusan tahun lalu pada pembuatan arak yang dikenal sebagai minuman keras. Pada saat ini
etanol banyak digunakan sebagai bahan kosmetik, obat-obatan, pembuatan karet sintesis
bahkan sebagai bahan bakar motor yang dikenal sebagai gasohol, petranol. Fermentasi
umumnya menghasilkan etanol yang cukup memuaskan.
Fermentasi adalah suatu proses perubahan kimia yang disebabkan oleh aktivitas
mikroba ataupun oleh aktivitas enzim yang dihasilkan mikroba. Jalur metabolisme
karbohidrat yang pernah diselidiki adalah sistem fermentasi etanol oleh khamir. Salah satu
jenis khamir yang produktif dan sering digunakan ialah Saccharomyces cerevisiae. Dalam
fermentasi ini glukosa didegradasi menjadi etanol dan CO2 melalui suatu jalur metabolisme
yang disebut glikolisis.
Tujuan Praktikum
Menghitung jumlah molekul CO2 dan etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi
gula, jus nenas, dan tepung tapioca oleh sel-sel khamir (dalam ragi/fermipan).
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 10 20 30 40 50 60
waktu (menit)
C. Sel ragi/khamir
Menit ke-
Larutan
0 50
Gula - +++
Jus nanas + +++
Tapioka - +++
Tabel 1 hasil pengamatan aroma gula, jus nanas, dan tapioca
Menit ke-
Larutan
0 50
Tabel 2 hasil pengamatan warna gula, jus nanas, tapioka dan air kapur
F. Penjelasan
mempengaruhi warna karena semakin lama fermentasi akan merubah bentuk alkohol
dan jumlah ragi yang banyak akan mempercepat proses fermentasi.
3. Hasil warna air kapur + indikator phenol red dalam gelas ukur dan gelas piala
sebelum dan setelah percobaan serta penjelasannya
Warna larutan air kapur yang ditambahkan dengan indikator phenol red dalam
gelas ukur dan gelas piala sebelum percobaan adalah merah muda. Sedangkan,
setelah percobaan warnanya berubah menjadi merah muda sedikit pucat. Hal
tersebut terjadi karena air kapur bersifat basa sehingga indikator phenol red akan
berubah menjadi merah muda, ini mengindikasikan terjadinya reaksi positif.
4. Penjelasan hasil yang diperoleh (percobaan mana yang lebih cepat atau banyak / lebih
lambat atau sedikit menghasilkan CO2) dan penjelasan sebab-sebabnya
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari percobaan tersebut, yang lebih cepat
menghasilkan CO2 adalah gula. Pada percobaan ini di lakukan dengan ragi
Saccharomyces cerevisiae yang dapat memfermentasi sukrosa menjadi etanol dalam kondisi
anaerob pada kondisi ini 10% glukosa dapat direspirasi menjadi CO2 dan menghasilkan
kadar etanol kurang dari 50%. Percobaan ini memanfaatkan sel ragi (Saccharomyces
cerevisiae) yang bereproduksi dengan proses pembelahan diri yang disebut dengan budding.
Praktikum BIO1102_Semester Ganjil_TA 2023/2024
5
Daftar Pustaka
Moede H. F et al. 2017. Pengaruh lama waktu fermentasi terhadap kadar bioetanol dari pati
ubi jalar kuning. Jurnal Akademika Kimia. 6(2):86-91.
Lampiran
Tabel 4 data hasil pengamatan fermentasi tapioka
No Waktu Volume Jumlah Molekul Jumlah Molekul
. Pengamatan CO2 CO2 Alkohol/Etanol
(menit) (l) (mol) (mol)
1. 0 0 0 0
2. 10 0,002 0.00008124 0.00008124
3. 20 0,002 0.00008124 0.00008124
4. 30 0,003 0.00012187 0.00012187
5. 40 0,003 0.00012187 0.00012187
6. 50 0,003 0.00012187 0.00012187