Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM 1

PENGUKURAN TAHANAN (RESISTOR)

Oleh :
Nama : Dzaky Abdurrahman Mubarok
Kelas : RE – 1D
NIM : 4.34.23.3.07

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
A. TUJUAN
1. Dapat terampil menggunakan multimeter sebagai alat ukur ohmmeter.
2. Dapat menghitung besarnya tahanan seri, parallel, seri – parallel.
3. Dapat mengukur besarnya tahanan seri, parallel, seri – parallel.
B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Resistor
Resistor adalah Komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi
atau hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang
mengalir, biasanya resistor terbuat dari karbon, namun tidak sedikit juga yang
terbuat dari kawat nikrom, sebuah kawat yang memiliki nilai resistansi tinggi dan
tahan ada arus kuat, dan karena resistor berhubungan dengan tegangan listrik,
sehingga jika suatu tegangan listrik dilewatkan pada resistor maka akan terjadi
penurunan pada tegangan tersebut. Hubungan tegangan listrik,arus listrik dan
resistor menurut hukum Ohm dapat dituliskan:
𝑉
𝐼=
𝑅
Keterangan
I = arus listrik(Ampere)
V = Tegangan Listrik (Volt)
R = Resistor (Ohm)
Rumah resistor biasanya dibuat dari keramik/ semen dimana bahan yang
berfungsi sebagai hambatanya biasanya dari karbon, logam atau lilitan kawat,
besar-kecilnya nilai hambatan ditentukan oleh tebal dan panjangnya lintasan
karbon, logam atau lilitan kawat tersebut. Resistor memiliki satuan yang di sebut
Ohm(Ω) dan biasanya resistor ditulis dengan simbol “R”.
2. Jenis Jenis Resistor
a. Fixed Resistor
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya
tetap. Nilai Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai
dengan kode warna ataupun kode Angka.
b. Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat
berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable
Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.
c. Thermistor
Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau
nilai hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor
merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah
Tahanan (Resistor) yang berkaitan dengan Panas (Thermal).
d. Light Dependent Resistor(LDR)
LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai
resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai
Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai
Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata
lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan
arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang)
dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
3. Fungsi Resistor
Resistor memiliki beberapa fungsi, namun fungsi utama dari resistor adalah
membatasi aliran arus listrik, selain itu resistor juga berfungsi untuk membagi
tegangan, memperlambat pengisian kapasitor, dan dapat mengubah arus listrik.
4. Pembacaan Nilai Resistor
Umumnya resistor memiliki gelang berwarna warni yang mengitari bagian
tubuh resistor, untuk membaca nilai resistor kita perlu memperhatikan setiap
warna gelang, umumnya terdapat 4 gelang pada tubuh resistor, namun ada juga
yang terdapat 5 gelang. Gelang berwarna emas dan perak biasanya terletak agak
jauh dari gelang lainya sebagai tanda gelang terakhir atau yang dapat kita
gunakan untuk mengetahui nilai toleransi dari resistor, sedangkan untuk gelang
pertama dan kedua merupakan informasi harga resistansi dan gelang ketiga
merupakan gelang pengali. Sementara itu, untuk membaca resistor dengan lima
gelang tidak jauh berbeda dengan membaca resistor 4 gelang yaitu gelang
pertama,kedua dan ketiga merupakan informasi harga resistansi, gelang keempat
merupakan gelang pengali dan gelang kelima merupakan nilai toleransi dari
resistor. Tabel nilai warna resistansi empat gelang dapat dilihat pada tabel 1.1
Pita Pita V
Warna Pita I Pita II Pita III IV (koefisie
(toleran n suhu)
si)
Hitam 0 0 ×10 0

Cokelat 1 1 ×101 ±1% (F) 100 ppm


Merah 2 2 ×10 2
±2% (G) 50 ppm
Oranye 3 3 ×10 3
15 ppm
Kuning 4 4 ×104 25 ppm
Hijau 5 5 ×105 ±0.5% (D)
Biru 6 6 ×106 ±0.25% (C)
Ungu 7 7 ×107 ±0.1% (B)
Abu 8 8 ×108 ±0.05% (A)
-
abu
Putih 9 9 ×109
Emas ×10-1 ±5% (J)
Perak ×10-2 ±10% (K)
Kosong ±20% (M)
Tabel 1.1 Kode Resistor Warna Empat Gelang
Sementara untuk tabel nilai warna resistansi lima gelang dapat dilihat pada tabel
1.2

Pit Pita Pita V


Warna Pita I Pita II
a IV (toleran
III (pengal si)
i)
Hitam 0 0 0 ×100
Cokelat 1 1 1 ×101 ±1% (F)
Merah 2 2 2 ×10 2
±2% (G)
Oranye 3 3 3 ×103 15 ppm
Kuning 4 4 4 ×104 25 ppm
Hijau 5 5 5 ×105 ±0.5% (D)
Biru 6 6 6 ×106 ±0.25% (C)
Ungu 7 7 7 ×107 ±0.1% (B)
Abu
8 8 8 ×108 ±0.05% (A)
-
abu
Putih 9 9 9 ×109
Emas ×10-1 ±5% (J)
Perak ×10-2 ±10% (K)
Kosong ±20% (M)
Tabel 1.2 Kode Resistor Warna Lima Gelang
5. Perhitungan Rangkaian Seri

Gambar 1.1 Rangkaian Seri


𝐑𝐭 = (𝐑𝟏 + 𝐑𝟐 + 𝐑𝟑)

6. Perhitungan Rangkaian Parallel

Gambar 1.2 Rangkaian Parallel


1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
7. Perhitungan Rangkaian Seri-Parallel

Gambar 1.3 Rangkaian Seri-Parallel


Rt = Rs + R2R3/R2+R3
8. Pengukuran
Hasil pengukuran yang berulang akan memperhatikan suatu distribusi
disekitar harga yang sebenarnya. Bila pengukuran terhadap suatu rangkaian
dilakukan sebanyak n kali dengan data A, B, C, D, dan E maka rata – rata hasil
pengukuran (X) adalah:
X= (A+B+C+D+E)/n
Dengan n adalah berapa kali percobaan
Sedangkan standar deviasi dapat dicari dengan cara:
𝑆 = √((𝐴 − 𝑋)2 + (𝐵 − 𝑋)2 + (𝐶 − 𝑋)2 + (𝐷 − 𝑋)2 + (𝐸 − 𝑋)2)/n
Dengan n adalah jumlah percobaan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Modul Resistor

100Ω à 1 buah 220KΩ à 1 buah


1KΩ à 2 buah 330Ω à 1 buah
10KΩ à 1 buah 47Ω à 1 buah
100KΩ à 1 buah 470Ω à 2 buah
150Ω à 1 buah 4,7KΩ à 1 buah
2. Multimeter Digital 1 buah
3. Kabel penghubung/ konektor 10 buah
4. Papan Modul Praktikum 1 buah
5. Alat tulis untuk mencatat 1 buah
D. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 1.4 Pengukuran Resistor

Gambar 1.5 Pengukuran Resistor Rangkaian Seri

Gambar 1.6 Pengukuran Resistor Rangkaian Paralel

Gambar 1.7 Pengukuran Resistor Rangkaian Semi Paralel


E. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan komponen yang diperlukan.
2. Ukurlah nilai – nilai resistor dengan menggunakan multimeter digital seperti pada
Gambar 1.5.
3. Tuliskan hasil pengukuran pada Tabel 1.3.
4. Rangkailah modul resistor dengan menggunakan papan modul dan kabel
penghubung sesuai dengan Gambar 1.6, 1.7, dan 1.8.
5. Ukurlah nilai resistansi total dari rangkaian Gambar 1.6, 1.7, dan 1.8 serta tuliskan
hasilnya pada Tabel 1.4.
F. HASIL PERCOBAAN
Pembacaan Resistor Hasil Pengukuran
Gelang Toleransi Perhitungan Teori 1 2 3 4 5 Rata –
No Warna rata
.
1 Coklat : 1 Emas :±5%  100Ω+5Ω=105Ω 99,6Ω 99,6Ω 99,8Ω 99,7Ω 99,5Ω 99,64Ω
Hitam : 0 ±5% x  100Ω - 5Ω=95Ω
Coklat : 10 100Ω
1

Emas : ±5% =±5Ω


10x101= 100Ω
2 Coklat : 1 Emas :±5%  1kΩ+50Ω=1,05kΩ 996Ω 995Ω 996Ω 996Ω 995Ω 995,6Ω
Hitam : 0 ±5% x 1kΩ  1kΩ-50Ω=0,95kΩ
Merah : 102 =±50Ω
Emas : ± 5%
10x102 = 1kΩ
3 Coklat : 1 Emas :±5%  10kΩ+500Ω=10,5k 10,08k 10,08k 10,08k 10,08k 10,08k 10,08kΩ
Hitam : 0 ±5% x Ω Ω Ω Ω Ω Ω
Oranye : 10 10kΩ
3
 10kΩ -
Emas : ± 5% =±500Ω 500Ω=9,5kΩ
10x103=
10kΩ
4 Coklat : 1 Emas :±5%  100kΩ+5kΩ=105k 100,7k 100,7k 100,7k 100,7k 100,8k 100,72kΩ
Hitam : 0 ±5% Ω Ω Ω Ω Ω Ω
Kuning : 10 x100kΩ  100kΩ - 5kΩ=95kΩ
4

Emas : ± 5% =±5kΩ
10x104=100k

5 Coklat : 1 Emas :±5%  150Ω+7,5Ω=157,5 148,4Ω 148,5Ω 148,4Ω 148,4Ω 148,6Ω 148,46Ω
Hijau : 5 ±5% x Ω
Coklat : 101 150Ω  150Ω -
Emas : ±5% =±7,5Ω 7,5Ω=142,5Ω
15x101=
150Ω
6 Merah : 2 Emas :±5%  220kΩ+11kΩ=231k 222,6k 222,6k 222,6k 222,6k 222,6k 222,6kΩ
Merah : 2 ±5% Ω Ω Ω Ω Ω Ω
Kuning : 104 x220kΩ  220kΩ-
Emas : ±5% =±11kΩ 11kΩ=209kΩ
22x104=220k

7 Oranye : 3 Emas :±5%  330Ω+16,5Ω=346,5 327,1Ω 327,1Ω 327,1Ω 327,1Ω 327,3Ω 327,14Ω
Oranye : 3 ±5% x Ω
Coklat : 101 330Ω  330Ω-
Emas : ±5% =±16,5Ω 16,5Ω=313,5Ω
33x101=
330Ω
8 Kuning : 4 Emas :±5%  470Ω+23,5Ω=493,5 476Ω 464Ω 464Ω 464Ω 464Ω 466,4Ω
Ungu : 7 ±5% x Ω
Coklat : 10 470Ω
1
 470Ω-
Emas : ±5% =±23,5Ω 23,5Ω=446,5Ω
47x10 = 470Ω
9 Kuning : 4 Emas :±5%  47Ω+2,35Ω=49,35 47,4Ω 47,3Ω 47Ω 47,5Ω 47,3Ω 47,3Ω
Ungu : 7 ±5% x 47Ω Ω
Hitam : 100 =±2,35Ω  47Ω-2,35Ω=44,65Ω
Emas : ±5%
47x100 = 47Ω
10 Kuning : 4 Emas :±5%  4,7kΩ+235Ω=4,935 4,69kΩ 4,69kΩ 4,68kΩ 4,69kΩ 4,69kΩ 4,688kΩ
Ungu : 7 ±5% x kΩ
Merah : 10 2
4,7kΩ  4,7kΩ-
Emas : ±5% =±235Ω 235Ω=4,465kΩ
47x102= 4,7k

Tabel 1.3 Data hasil pembacaan dan pengukuran nilai resistor

No Hubungan Rangkaian Resistansi Total (Teori) Resistansi Total


. (Pengukuran)
1 Seri Hambatan 470Ω dan 470Ω 930Ω
Rs = Rt =R1+R2
= 470Ω+470Ω
= 940Ω
2 Seri Hambatan 1kΩ, 470Ω dan 330Ω 1,788kΩ
Rs = Rt = R1+R2=R3
= 1kΩ+470Ω+330Ω
= 1,8kΩ
3 Parallel Hambatan 470Ω dan 470Ω 232,9Ω
1/Rp =1/Rt =1/R1+1/R2
= 1/470Ω+1/470Ω
=2/470Ω
Rt = 235Ω
4 Parallel Hambatan 1kΩ, 470Ω dan 1kΩ 240,7Ω
1/Rp =1/Rt = 1/R1+1/R2+1/R3
= 1/1kΩ+1/470Ω+1kΩ
= 97/23500Ω
Rt = 242,26Ω
5 Seri-Parallel Hambatan 1kΩ,1kΩ dan 470Ω,470Ω 730Ω
1/Rp1 = 1/1kΩ+1/1kΩ
= 2/1kΩ
= 500Ω
1/Rp2 = 1/470Ω+1/470Ω
= 2/470Ω
= 235Ω
Rt = Rp1 + Rp2
= 500Ω + 235Ω
= 735Ω
6 Seri – Parallel Hambatan 1kΩ,1kΩ dan 470Ω dan 330Ω 704Ω
Rs1 = R1+R2
= 1kΩ + 1kΩ
= 2kΩ
1/Rp = 1/Rs1 + 1/R3
= 1/2kΩ +1/470Ω
= 247/94000Ω
= 380,56Ω
Rs2 = Rp + R4
= 380,56Ω + 330Ω
= 710,56Ω
Tabel 1.4 Data hasil perhitungan dan pengukuran resistor rangkaian seri, parallel, seri-parallel
Analisa Percobaan :
a. Nilai Rata – Rata Resistor
Rumus Rata-Rata Nilai Resistor dengan percobaan 5 kali
X = (A+B+C+D+E)/5
 Resistor 100Ω = (99,6Ω+99,6Ω+99,8Ω+99,7Ω+99,5Ω)/5 = 99,64Ω
 Resistor 1kΩ = (996Ω+995Ω+996Ω+996Ω+995Ω)/5 =995,6Ω
 Resistor 10kΩ = (10,08kΩ+10,08kΩ+10,08kΩ+10,08kΩ+10,08kΩ)/5 =
10,08kΩ
 Resistor 100kΩ = (100,7kΩ+100,7kΩ+100,7kΩ+100,7kΩ+100,8kΩ)/5 =
100,72kΩ
 Resistor 150Ω = (148,4Ω+148,5Ω+148,4Ω+148,4Ω+148,6Ω)/5 = 148,46Ω
 Resistor 220kΩ = (222,6kΩ+222,6kΩ+222,6kΩ+222,6kΩ+222,6kΩ)/5 =
222,6kΩ
 Resistor 330Ω = (327,1Ω+327,1Ω+327,1Ω+327,1Ω+327,3Ω)/5 = 327,14Ω
 Resistor 470Ω = (476Ω+464Ω+464Ω+464Ω+464Ω)/5 = 466,4Ω
 Resistor 47Ω = (47,4+47,3Ω+47Ω+47,5Ω+47,3Ω )/5= 47,3Ω
 Resistor 4,7kΩ = (4,69kΩ+4,69kΩ+4,68kΩ+4,69kΩ+4,69kΩ)/5 = 4,688kΩ
b. Standar Deviasi Nilai Resistor
Rumus Standar Deviasi Nilai Resistor dengan percobaan 5 kali
𝑆= √((𝐴 − 𝑋)2 + (𝐵 − 𝑋)2 + (𝐶 − 𝑋)2 + (𝐷 − 𝑋)2 + (𝐸 − 𝑋)2)/5
 Resitor 100Ω = √(2(99,6-99,64)2+(99,8-99,64)2+(99,7-99,64)2+(99,5-
99,64)2)/5
= √(2(-0,04)2+(0,16)2+(0,06)2+(-0,14)2)/5
= √((0,0032)+(0,0256)+(0,0036)+(0,0196))/5
=√0,052/5
=0,101Ω
 Resistor 1kΩ = √(3(996-995,6)2+2(995-99,56)2)/5
= √(3(0,4)2+2(-0,6)2)/5
= √((0,48)+(0,72))/5
=√1,2/5
=0,48Ω
 Resistor 10kΩ = √(5(10,8-10,8)2)/5
= √(5(0)/5
= √0/5
= 0Ω
 Resistor 100kΩ = √(4(100,7-100,72)2+(100,8-100,72)2)/5
= √(4(-0,002)2+(0,08)2)/5
= √((0,016)+(0,064))/5
=√0,008/5
=0,04Ω
 Resistor 150Ω = √(3(148,4-148,46)2+(148,5-148,46)2+(148,6-148,46)2)/5
= √(3(-0,06)2+(0,04)2+(0,14)2)/5
= √((0,0108)+(0,0016)+(0,0196))/5
=√0,032/5
=0,08Ω
 Resistor 220kΩ = √(5(222,6-222,6)2/5
= √5(0)/5
= √0/5
=0
 Resistor 330Ω = √(4(327,1- 327,14)2+(327,3-327,14)2)/5
= √(4(-0,04)2+(0,16)2/5
= √((0,064)+(0,256))/5
=√0,32/5
=0,08Ω
 Resistor 470Ω = √((476-466,4)2+4(464-466,4)2)/5
= √((9,6)2+4(-2,4)2)/5
= √((92,16)+(23,04))/5
=√115,2/5
=4,8Ω
 Resistor 47Ω = √((47,4-47,3)2+2(47,3-47,3)2+(47-47,3)2+(47,5-47,3)2)/5
= √((0,1)2+2(0)2+(-0,3)+2(0,2)2)/5
= √((0,01)+(0)+(0,09)+(0,04))/5
=√0,14/5
=0,16Ω

 Resistor 4,7kΩ = √(4(4,69-4,688)2+(4,68-4,688)2)/5


= √(4(0,002)2+(-0,008)2)/5
= √((0,000016)+(0,000064))/5
=√0,00008/5
=0,004Ω

c. Pengukuran Resistor pada Rangkaian Seri, Parallel dan Seri-Parallel


1. Pengukuran resistor rangkaian seri dengan nilai resistor 470Ω dan 470Ω,
didapatkan hasil 930Ω dengan hasil perhitungan teori 940Ω

Gambar 2.1
2. Pengukuran resistor rangkaian seri dengan nilai resistor 1kΩ, 470Ω dan 330Ω,
didapatkan hasil 1,788kΩ dengan hasil perhitungan teori 1,8kΩ

Gambar 2.2
3. Pengukuran resistor rangkaian parallel dengan nilai resistor 470Ω dan 470Ω,
didapatkan nilai 232,9Ω dengan hasil perhitungan teori 235Ω

Gambar 2.3
4. Pengukuran resistor rangkaian parallel dengan nilai resistor 1kΩ, 470Ω dan
1kΩ, didapatkan hasil 240,7Ω dengan hasil pengukuran teori 242,26Ω

Gambar 2.4
5. Pengukuran resistor rangkaian seri-parallel dengan nilai resistor 1kΩ, 1kΩ dan
470Ω, 470Ω, didapatkan hasil 730Ω dengan hasil pengukuran teori 735Ω

Gambar 2.5
6. Pengukuran resistor rangkaian seri – parallel dengan nilai resistor 1kΩ, 1kΩ
dan 470Ω dan 330Ω, didapatkan hasil 704Ω dengan hasil pengukuran teori

710,56Ω
Gambar 2.6
Dari hasil pengukuran diatas dapat kita analisis bahwa ketika
rangkaian di susun secara parallel maka hasil akan lebih kecil dari nilai
resistor terkecil dan ketika rangkaian disusun secara seri maka hasil akan
lebih besar dari nilai resistor terbesar.
Kesimpulan
Ketika melakukan percobaan pengukuran resistor hasil pada percobaan berbeda
dengan hasil pengukuran teori, hal ini mungkin disebabkan karena pada setiap resistor
itu memiliki nilai toleransi, dan pada percobaan pengukuran resistor kali ini terdapat
nilai toleransi berupa gelang berwarna emas yang bernilai ±5%
Kemudian pada percobaan pengukuran resistor pada rangkaian seri, paralllel dan
seri-parallel juga menunjukan hasil yang sama yaitu nilai pengukuran yang keluar
tidak sama dengan hasil pengukaran teori yang dikarenakan terdapat nilai toleransi
pada resistor tersebut.
G. TUGAS
a. Pertanyaan
1. Bandingkan hasil pengukuran Gambar 1.5 pada Tabel 1.3 untuk harga yang
tertera pada cincin resistor dengan hasil pengukuran, apa pendapat saudara.
2. Bandingkan hasil pengukuran resistor pada Gambar 1.6, 1.7, dan 1.8 pada
Tabel 1.4 untuk perhitungan secara teori dengan hasil pengukuran, apa pendapat
saudara?
b. Jawaban
1. Hasil pengukuran resistor berbeda dengan hasil pengukuran secara teori, hal
ini dapat terjadi dikarenakan adanya nilai toleransi berupa gelang berwarna
emas pada badan resistor yang bernilai±5%
2. Hasil pengukuran resistor pada rangkaian seri, parallel dan seri-parallel terjadi
perbedaan hasil, hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya nilai toleransi pada
tubuh resistor tersebut, yaitu gelang berwarna emas dengan nilai ±5%

Anda mungkin juga menyukai