PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik dengan arus lemah
yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran electron atau partikel bermuatan
listrik. Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika disebut peralatan
elektronika(electronic devices). elektronika memiliki komponen untuk menyusun
sebuah rangkaian elektronika dan berfungsi sesuai dengan kegunaannya masing-
masing. Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika,
yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, untuk desain
rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing
komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus,
menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.
Dalam makalah ini saya akan membahas apa itu komponen elektronika secara
lebih spesifik agar dapat dimengerti oleh pembvaca dan juga bagi saya sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
adapun rumusuan masalah makalah kali ini adalah:
1. Apa itu komponen elektronika?
2. Apa saja bagian dari komponen aktif dan komponen pasif?
3. Apa saja fungsi dari setiap komponen pasif dan komponen aktif?
C. TUJUAN PENNULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui komponen elektronika
2. Untuk mengetahui kemponen aktif dan komponen pasif
3. Untuk mengetahui fungsi dari setiap komponen aktif dan komponen pasif
1
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat untuk umum:
1. Komponen elektronika ini adalah alat yang bersifat umum dan merupakan
komponen yang ada di dalam setiap alat elektronik yang ada di rumah.
2. Komponen elektronika bukan merupakan ilmu yang harus di pelajari oleh
jurusan elekto saja. Karena komponen ini ada di sekitar kita
Manfaat untuk mahasiswa/i:
1. Mengetahui dasar dari ilmu yang digeluti itu penting terutama bagi jurusan
yang menggeluti bidang kelistrikan.
2. Komponen ini menjadi dasar ilmu yang penting bagi ilmu yang mendalami
kelistrikan.
Manfaat bagi penulis:
1. Untuk melatih saya dalam menyusun KTI dengan baik
2. Untuk memahami jurusan yang saya tekuni untuk menunjang perkuliahan
dan praktek saya kedepannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA
Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian
pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan
kegunaannya. Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik
berupa PCB, CCB, Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak
menempel langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain,
misalnya kabel).
Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang
terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, untuk desain
rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing
komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus,
menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.
B. KOMPONEN PASIF
Komponen elektronika pasif adalah jenis komponen elektronika yang tidak
memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk pengoprasiannya. Yang termasuk
dalam ekomponen pasif:
1. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai
resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara
kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus
dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm: “bahwa besar
arus listyrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus
dengan beda potensial.”
3
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit
elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.
Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-
kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan
induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak,
bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus
rangkaian agar tidak terbakar.
a. Komposisi karbon
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung
dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi
dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang
tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan
kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai
dengan nilai resistansinya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya
keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan
oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Selain itu, jika
resistor menjadi lembab, panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi
dan resistor jadi rusak. Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal.
Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.
4
b. Film karbon
Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan
memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan
mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9
hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar.[1] Resistor film karbon
memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C. Resistansi tersedia
antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di
antara -55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200
hingga 600 v.[2]
c. Film logam
Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu
parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari
resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi
mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka
panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF
kalor 0.1μvolt/°C, desah -42 dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi
0.08μH, kapasitansi 0.5pF.
d. Penandaan resistor
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk
menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada
salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit
ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit
resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan
5
toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%)
pada ujung lainnya.
Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan.
Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua
pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga
merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit
resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang
terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan
dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
6
Kosong ± 20% (M)
Identifikasi lima pita digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%,
0.1%), untuk memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan
harga resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi.
Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau perak kadang-kadang
diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat
adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu.
g. Resistor pasang-permukaan
Resistansi kurang dari 100 ohm ditulis: 100, 220, 470. Contoh:
7
"100" = 10 × 1 ohm = 10 ohm
Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan 'R' untuk menunjukkan letak titik
desimal. Contoh:
Resistor presisi ditandai dengan kode empat digit. Dimana tiga digit pertama
menunjukkan harga resistansi dan digit keempat adalah pengali. Contoh:
"000" dan "0000" kadang-kadang muncul bebagai harga untuk resistor nol ohm
Format: XX YYYZ[4]
X: kode tipe
Y: nilai resistansi
Z: toleransi
8
Rating Daya pada 70 °C
BB ⅛ RC05 RCR05
CB ¼ RC07 RCR07
EB ½ RC20 RCR20
GB 1 RC32 RCR32
HB 2 RC42 RCR42
GM 3 - -
4 - -
HM
Kode Toleransi
Teknik Teknik
Toleransi
Industri MIL
±5% 5 J
±20% 2 M
±10% 1 K
±2% - G
±1% - F
±0.5% - D
±0.25% - C
±0.1% - B
9
Kelas militer: −55 °C hingga 125 °C (seringkali -65 °C hingga 275 °C)
Kelas standar: -5 °C hingga 60 °C
2. Kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang
disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai
"kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama
disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari
bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan
suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa
dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada
perkataan bahasa Italia "condensatore", bahasa Perancis condensateur, Indonesia
dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif
dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
10
Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung
pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang
tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau
lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor
(capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf
(C). Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F).
1. Menyusunnya berlapis-lapis.
2. Memperluas permukaan variabel.
3. Memakai bahan dengan daya tembus besar.
Dielektrik Permitivitas
Mika perak 6
Kertas 4
Polikarbonat 2,4
Polistiren 3,3
Poliester 2,3
Polipropilen 8
Elektrolit aluminium 25
11
Permitivitas Relatif Dielektrik
Dielektrik Permitivitas
Elektrolit tantalum 35
Wujud
Karakteristik kondensator
11
Mika 5 pF - ± 100 10 MH 0,00 10 Baik
- 400 V
perak 10 nF 0,5% ppm/C z 05 sekali
5 pF - 1 30 10 MH 108
Keramik ± 10% 250 V 400 V 0,01 Baik
uF ppm/C z
12
Polystyre 50 pF - -150 10 MH 0,00 10 Baik
± 1% 150 V 500 V
ne 500 nF ppm/C z 05 sekali
12
Karakteristik kondensator
11
100 pF 400 0,00 10
Polyester ± 5% 400 V 400 V 1 MHz Cukup
- 2 uF ppm/C 1
10
Polyprop 1 nF - 170 0,00 10
± 5% 600 V 900 V 1 MHz Cukup
ylene 100 uF ppm/C 05
Elektrolit 108
1 uF - 1 Terpolar 1500 0,05
aluminiu ± 50% 400 V 0,05 Cukup
F isasi ppm/C MHz
m
8
Elektrolit 1 uF - Terpolar 500 0,1 M 0,00 10
± 10% 60 V Baik
tantalum 2000 uF isasi ppm/C Hz 5
a. Jenis
13
1) Kondensator tetap
Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak
berubah-ubah. Kondensator tetap ada tiga macam bentuk:
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau,
coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh dibolak-
balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas
mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Nano Farad (nF). Dengan
tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai
ribuan volt.
Kondensator polyester
Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara
menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya
mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.
Kondensator kertas
Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada radio
dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang
dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
14
Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short
Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4,
= 13 meter - 49 meter.
Nilai kapasitasnya ada yang tertulis langsung ada juga ada pula yang memakai
kode warna.
Hitam 0 ×1 ±20%
Biru 6 630V
Ungu 7 630V
Abu-abu 8 630V
15
2) Kondensator elektrolit
Tampak pada gambar di atas polaritas negatif pada kaki Kondensator Elektrolit.
Selain kondensator elektrolit yang mempunyai polaritas pada kakinya, ada juga
kondensator yang berpolaritas yaitu kondensator solid tantalum.
16
Kering (kapasitasnya berubah)
Korsleting (Hubungan arus pendek)
Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan positif dan
negatifnya, jika batas maksimum voltase dilampaui juga bisa meledak.
3) Kondensator variabel
a) Kondensator variabel
Kondensator variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai
pemilih gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.
b) Kondensator trimer
17
Sedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel kondensator
berfungsi untuk mengatur pemilihan gelombang frekuensi tersebut.
Korsleting
Setengah korsleting (penangkapan gelombang pemancar menjadi tidak
normal)
4. Induktor
a. fisika
Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan magnet yang
terbentuk disekitar konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan
arus. Arus listrik yang melewati konduktor membuat medan magnet sebanding
18
dengan besar arus. Perubahan dalam arus menyebabkan perubahan medan magnet
yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan melalui GGL induksi yang bersifat
menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan jumlah gaya
elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu.
Sebagai contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan gaya
elektromotif sebesar 1 volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1
ampere setiap sekon. Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan
induktansi.
b. Faktor Q
Sebuah induktor ideal tidak menimbulkan kerugian terhadap arus yang melewati
lilitan. Tetapi, induktor pada umumnya memiliki resistansi lilitan dari kawat yang
digunakan untuk lilitan. Karena resistansi lilitan terlihat berderet dengan induktor,
ini sering disebut resistansi deret. Resistansi deret induktor mengubah arus listrik
menjad bahang, yang menyebabkan pengurangan kualitas induktif. Faktor kualitas
atau "Q" dari sebuah induktor adalah perbandingan reaktansi induktif dan
resistansi deret pada frekuensi tertentu, dan ini merupakan efisiensi induktor.
Semakin tinggi faktor Q dari induktor, induktor tersebut semakin mendekati
induktor ideal tanpa kerugian.
Sebuah kondensator nyaris ideal (faktor Q mendekati tak terhingga) dapat dibuat
dengan membuat lilitan dari kawat superkonduktor pada helium atau nitrogen cair.
Ini membuat resistansi kawat menjadi nol. Karena induktor superkonduktor
19
hampir tanpa kerugian, ini dapat menyimpan sejumlah besar energi listrik dalam
lilitannya.
c. Penggunaan
d. Konstruksi induktor
20
bahan feromagnetik. Bahan inti yang mempunyai permeabilitas magnet yang lebih
tinggi dari udara meningkatkan medan magnet dan menjaganya tetap dekat pada
induktor, sehingga meningkatkan induktansi induktor. Induktor kecil dapat
dicetak langsung pada papan rangkaian cetak dengan membuat jalur tembaga
berbentuk spiral. Beberapa induktor dapat dibentuk pada rangkaian terintegrasi
menhan menggunakan inti planar. Tetapi bentuknya yang kecil membatasi
induktansi. Dan girator dapat menjadi pilihan alternatif.
e. Jenis-jenis lilitan
1) Lilitan ferit sarang madu
Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilangan untuk mengurangi efek
kapasitansi terdistribusi. Ini sering digunakan pada rangkaian tala pada penerima
radio dalam jangkah gelombang menengah dan gelombang panjang. Karena
konstruksinya, induktansi tinggi dapat dicapai dengan bentuk yang kecil.
Sebuah lilitan sederhana yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan medan
magnet eksternal dengan kutub utara-selatan. Sebuah lilitan toroid dapat dibuat
dari lilitan silinder dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat,
sehingga menyatukan kutub utara dan selatan. Pada lilitan toroid, medan magnet
ditahan pada lilitan. Ini menyebabkan lebih sedikit radiasi magnetik dari lilitan,
dan kekebalan dari medan magnet eksternal.
3) Rumus induktansi
21
K = koefisien Nagaoka
N = jumlah lilitan
r = jari-jari lilitan
l = panjang lilitan
L = induktansi
l = panjang kawat
Kawat lurus
d = diameter kawat
L = induktansi (µH)
r = jari-jari lilitan (in)
Lilitan silinder pendek berinti
l = panjang lilitan (in)
udara
N = jumlah lilitan
L = induktansi (µH)
r = rerata jari-jari lilitan (in)
Lilitan berlapis-lapis berinti l = panjang lilitan (in)
udara N = jumlah lilitan
d = tebal lilitan (in)
L = induktansi
r = rerata jari-jari spiral
Lilitan spiral datar berinti
N = jumlah lilitan
udara
d = tebal lilitan
L = induktansi
μ0 = permeabilitas vakum
μr = permeabilitas relatif bahan
Inti toroid inti
N = jumlah lilitan
r = jari-jari gulungan
D = diameter keseluruhan
22
f. Dalam sirkuit elektrik
Jika ada arus bolak-balik sinusoida melalui sebuah induktor, tegangan sinusoida
diinduksikan. Amplitudo tegangan sebanding dengan amplitudo arus dan
frekuensi arus.
Pada situasi ini, fase dari gelombang arus tertinggal 90 dari fase gelombang
tegangan. Jika sebuah induktor disambungkan ke sumber arus searah, dengan
harga "I" melalui sebuah resistansi "R" dan sumber arus berimpedansi nol,
persamaan diferensial diatas menunjukkan bahwa arus yang melalui induktor akan
dibuang secara eksponensial:
dari induktor ideal tanpa arus sebelumnya ditunjukkan dalam domain s oleh:
di mana
L adalah induktansi
s adalah frekuensi kompleks
2) Jejaring induktor
Induktor dalam konfigurasi kakap memiliki beda potensial yang sama. Untuk
menemukan induktansi ekivalen total (Leq):
23
Arus dalam induktor deret adalah sama, tetapi tegangan yang membentangi setiap
induktor bisa berbeda. Penjumlahan dari beda potensial dari beberapa induktor
seri sama dengan tegangan total. Untuk menentukan todu total digunakan rumus:
Hubungan tersebut hanya benar jika tidak ada kopling magnetis antar kumparan.
Energi yang tersimpan di induktor ekivalen dengan usaha yang dibutuhkan untuk
mengalirkan arus melalui induktor, dan juga medan magnet:
5. Transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang memindahkan tenaga listrik antar dua
rangkaian listrik atau lebih melalui induksi elektromagnetik.
a. Prinsip kerja
24
idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini
menginduksikan gaya gerak listrik (ggl) dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi
sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
b. Jenis
1) Step-Up
2) Step-Down
3) Autotransformator
25
skema autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik,
dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga
merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan
dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa
dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa.
Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan
kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis
ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder.
Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih
dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
4) Autotransformator variabel
5) Transformator isolasi
26
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan
lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi
pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk
mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi
antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak
digantikan oleh kopling
6) Transformator pulsa
c. Hubungan primer-sekunder
27
Fluks pada transformator
Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah dan rumus
didapat pula:
Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder
ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.
28
primer memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan
menggulung lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.
3. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar
yang terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat
memengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini
dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara
semi-acak (bank winding)
4. Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik
arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah
fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan
menggunakan material inti reluktansi rendah.
5. Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-
balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini
memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif
lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu
kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk
frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga
sebagai ganti kawat biasa.
6. Kerugian arus Eddy. Kerugian yang disebabkan oleh ggl masukan yang
menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks
magnet yang membangkitkan ggl. Karena adanya fluks magnet yang
berubah-ubah, terjadi tolakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini
berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapis.
e. Efisiensi
29
C. KOMPONEN AKTIF
Komponen elektronika aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan
arus eksternal untuk dapat beroperasi. Dengan katalain, komponen elektronika
aktif hanya dapat berfungsi apabila mendapat sumber arus listrik dari luar:
1. Diode
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi
panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna,
melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang
tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan
serta parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang
tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
Awal mula dari diode adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga
disebut katup termionik). Saat ini diode yang paling umum dibuat dari bahan
semikonduktor seperti silikon atau germanium.
a. Dioda termionik
Simbol untuk diode tabung hampa pemanasan tak langsung, dari atas kebawah
adalah anode, katode dan filamen pemanas
30
Dioda termionik adalah sebuah peranti katup termionik yang merupakan susunan
elektrode-elektrode di ruang hampa dalam sampul gelas. Dioda termionik pertama
bentuknya sangat mirip dengan bola lampu pijar.
Dalam diode katup termionik, arus listrik yang melalui filamen pemanas secara
tidak langsung memanaskan katode, elektrode internal lainnya dilapisi dengan
campuran barium dan strontium oksida, yang merupakan oksida dari logam alkali
tanah yang dipilih karena memiliki fungsi kerja yang kecil.
b. Dioda semikonduktor
Sebagian besar diode saat ini berdasarkan pada teknologi pertemuan p-n
semikonduktor. Pada diode p-n, arus mengalir dari sisi tipe-p (anode) menuju sisi
tipe-n (katode), tetapi tidak mengalir dalam arah sebaliknya. Tipe lain dari diode
semikonduktor adalah diode Schottky yang dibentuk dari pertemuan antara logam
dan semikonduktor (sawar Schottky) sebagai ganti pertemuan p-n konvensional.
c. Karakteristik arus–tegangan
31
LED Dioda foto
Ada beberapa jenis dari diode pertemuan yang hanya menekankan perbedaan pada
aspek fisik baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektrode ataupun
jenis pertemuan, atau benar-benar peranti berbeda seperti diode Gunn, diode laser
dan diode MOSFET.
Dioda biasa
Diode biasa memiliki symbol yang meninjukkan karakteristik diode itu sendiri.
Gambar segitiga menunjukkan arah aliran arus lisrtrik dan garis lurus
menunjukkan bahwa arus listrik dari arah yang berlawanan tidak bias melewati
diode. Dalam hal ini diode biasa memiliki fungsi sebagai saklar, yaitu dengan cara
mengatur tegangan luar yang diberikan pada terminal diode dan sebagai penyerah
sepeti karakteristik khususnya.
Dioda bandangan
32
Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar mundur
melebihi tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan sulit
dibedakan dengan diode Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai diode
Zener, padahal diode ini menghantar dengan mekanisme yang berbeda yaitu efek
bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang membentangi
pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada pertemuan, menyebabkan
arus besar mengalir melewatinya, mengingatkan pada terjadinya bandangan yang
menjebol bendungan. Dioda bandangan didesain untuk dadal pada tegangan
terbalik tertentu tanpa menjadi rusak. Perbedaan antara diode bandangan (yang
mempunyai tegangan dadal terbalik diatas 6.2 V) dan diode Zener adalah panjang
kanal yang melebihi rerata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara
mereka. Perbedaan yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien
suhu yang berbeda, diode bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener
berkoefisien negatif.
Ini adalah salah satu jenis diode kontak titik. Dioda cat's whisker terdiri dari kawat
logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal semikonduktor, biasanya
galena atau sepotong batu bara[5]. Kawatnya membentuk anode dan kristalnya
membentuk katode. Dioda Cat's whisker juga disebut diode kristal dan digunakan
pada penerima radio kristal.
33
Esaki atau diode terobosan
Dioda ini mempunyai karakteristik resistansi negatif pada daerah operasinya yang
disebabkan oleh quantum tunneling, karenanya memungkinkan penguatan isyarat
dan sirkuit dwimantap sederhana. Dioda ini juga jenis yang paling tahan terhadap
radiasi radioaktif.
Dioda Gunn
Dioda ini mirip dengan diode terowongan karena dibuat dari bahan seperti GaAs
atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan panjar yang
semestinya, domain dipol terbentuk dan bergerak melalui dioda, memungkinkan
osilator gelombang mikro frekuensi tinggi dibuat.
Penyearah arus
Penyearah arus dibuat dari diode, di mana diode digunakan untuk mengubah arus
bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Pada adaptor, diode digunakan untuk
menyearahkan arus bolak-balik menjadi arus searah. Sedangkan contoh yang lain
adalah alternator otomotif, di mana diode mengubah AC menjadi DC dan
memberikan performansi yang lebih baik dari cincin komutator dari dinamo DC.
LED
34
Diode pancaran cahaya (bahasa Inggris: light-emitting diode; LED) adalah
suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak
koheren ketika diberi tegangan maju.
Diode foto
Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan
diode biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus
listrik. Aplikasi diode foto mulai dari penghitung kendaraan di jalan umum secara
otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan di bidang medis.
Diode laser
Dioda laser adalah sejenis dioda di mana media aktifnya menggunakan sebuah
semikonduktor persimpangan p-n yang mirip dengan yang terdapat pada diode
pemancar cahaya. Dioda laser kadang juga disingkat LD atau ILD.
35
Dioda laser baru ditemukan pada akhir abad ini oleh ilmuwan Universitas
Harvard. Prinsip kerja diode ini sama seperti diode lainnya yaitu melalui sirkuit
dari rangkaian elektronika, yang terdiri dari jenis p dan n. Pada kedua jenis ini
sering dihasilkan 2 tegangan, yaitu:
1. biased forward, arus dihasilkan searah dengan nilai 0,707 utk pembagian v
puncak, bentuk gelombang di atas ( + ).
2. backforward biased, ini merupakan tegangan berbalik yang dapat merusak
suatu komponen elektronika.
Dioda Zener
Dioda Zener adalah diode yang memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik
mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas
"tegangan tembus" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Ini berlainan dari
diode biasa yang hanya menyalurkan arus listrik ke satu arah.
Dioda Zener digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi utamanya
adalah untuk menstabilkan tegangan. Pada saat disambungkan secara parallel
dengan sebuah sumber tegangan yang berubah-ubah yang dipasang sehingga
mencatu-balik, sebuah dioda Zener akan bertingkah seperti sebuah kortsleting
(hubungan singkat) saat tegangan mencapai tegangan tembus dioda tersebut.
3. Transistor
36
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai
untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis,
yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Jenis-jenis transistor
PNP P-channel
NPN N-channel
BJT JFET
37
Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface
Mount, IC, dan lain-lain
Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET,
VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor
yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF
transistor, Microwave, dan lain-lain
Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi,
dan lain-lain
4. IC
Sirkuit terpadu (integrated circuit) adalah komponen yang terdiri dari resistor,
transistor, dan lain-lain. IC terdiri dari beberapa komponen yang dipakai sebagai
otak peralatan elektronika.
Pengelompokan
SSI (small scale integration), yaitu sirkuit digital yang membuat beberapa puluh
transistor atau beberapa logam gate. SSI digunakan pada proyek awal
kedirgantaraan dan mendorong perkembangan teknologi sirkuit terpadu sebagai
teknologi-teknologi lainnya. Kemudian SSI berkembang menjadi MSI (medium
scale interration) pada akhir 1960-an, ditandai dengan munculmya chip yang
memuat beberapa ratus transistor yang memngkinkan system yang lebih kompleks
dalam sebuah chipdan menghasilkan lebih sedikit komponen untuk dirakit pada
circuit board. Dan yang terakhir LSI (large scale integration), yaitu beberapa
sirkuit terpadu dengan beberapa puluh rib transistor per chip yaitu 10.000
38
transistor yang diproduksi sekitar tahun 1974 untuk main memori pada computer
dan mikroprocesor generasi kedua.
b. VLSI
VLSI (very large scale integration) telah diproduksi untuk bnyak aplikasi yang
terdiri dari miliaran transistor pada tahun 2009. Beragam teknologi dibutuhkan
densitas sirkuit terpadu. Produsen beralih pada proses teknologi yang lebih kecil
untuk memuat lebih banyak transistor dalam sebuah chip hokum Moore.
39
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komponen elektronika adalah berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi
bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan
kegunaannya. Komponen elektronika terbagi atas dua jenis, yaitu komponen aktif
dan komponen pasif. Yang termasukdalam komponen pasif adalah resistor,
kapasitor, inductor, transformator dan yang termasuk dalam komponen aktif
adalah diode, transistor, IC. Dan semua komponen elektronika ini memiliki fungsi
yang berbeda dan memiliki berbagai jenis.
B. SARAN
Sebagai mahasiswa dengan jurusan kelistrikan harus mengerti komponen dasar
dari elektronika ini untuk menjadi acuan dalam langkah-langkah selanjutnya,
40
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Elektronika
https://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
https://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator
https://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator_tetap
https://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator_elektrolit
https://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator_variabel
https://id.wikipedia.org/wiki/Induktor
https://id.wikipedia.org/wiki/Transformator
https://id.wikipedia.org/wiki/Diode
https://id.wikipedia.org/wiki/Diode_pancaran_cahaya
https://id.wikipedia.org/wiki/Fotodiode
https://id.wikipedia.org/wiki/Diode_laser
https://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_Zener
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyearah_terkendali_silikon
https://id.wikipedia.org/wiki/Transistor
https://id.wikipedia.org/wiki/MOSFET
https://id.wikipedia.org/wiki/Transistor_sambungan_dwikutub
https://id.wikipedia.org/wiki/Transistor_dwikutub_gerbang-terisolasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Transistor_Darlington
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hukum_Moore
41