TENAGA LISTRIK
KELOMPOK
1. AHMAD MAULANA
2. AHMAD NURFARIS YAHYA
3. AHMAD SAIFUL MILLAH
4. AIMAN MAULANA
5. BISRI MUSTHOFA .P.U
2.3 Dioda
a. Pengertian dioda
Menurut Prihono, Sujito dkk (2010) dioda adalah sambungan bahan p-n yang
berfungsi sebagai penyearah. Dioda terbuat dari bahan semikonduktor yang
salingdipertemukan. Bahan tipe-p menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n
menjadi katode. Dioda ini memiliki tegangan halang (barrier voltage) lebih besar
dari 0,7 volt. Dioda yang terbuat dari bahan germanium memiliki tegangan halang
kira-kira 0,3 volt.
Menurut Hasan, Alfarizal dkk (2013) dioda adalah komponen elektronik yang
memiliki dua elektroda, yaitu anoda dan katoda. Arus listrik yang mengalir hanya
satu arah yaitu dari anoda ke katoda, arus litrik tidak akan mengalir dari katoda ke
anoda.
b. Jenis dioda
Menurut Prihono, Sujito dkk (2010) berdasarkan fungsinya ada lima jenis dioda
sebagai berikut:
1. Dioda penyearah adalah dioda yang difungsikan untu penyearah tegangan
bolak-balik menjadi tegangan searah, biasanya digunakan pada rangkaian power
supply.
2. Dioda pemancar cahaya atau LED adalah dioda yang memancarkan cahaya
bila dipanjar maju.
3. Dioda foto (fotovltaic) digunakanuntuk mengubah energi cahaya menjadi
energilistrik searah.
4. Dioda laser digunakan untuk membangkitkan sinar laser taraf rendah, cara
kerjanya mirip LED.
5. Dioda zener digunakan untuk regulasi tegangan.
Mengukur dan Menguji Dioda
A. Dioda penyearah
1. Arahkan saklar keposisi (x1, x10, x100 sesuai yang dikehendaki.
2. Hubungkan kabel multimeter ke kaki-kaki dioda (kabel hitam ditempelkan
pada kaki anoda (-), sedangkan kabel merah ditempelkan pada kaki katoda (+)).
Jika jarum bergerak, berarti dioda baik. Jika jarum tidak bergerak, berarti dioda
putus atau rusak.
3. Pindahkan pencolok kabel hitam ke kaki katoa, sedangkan kabel merah
kekaki anoda. Jika jarus bergerak, berarti dioda tersebut baik. Jika jarum tidak
bergerak, maka dioda tersebut putus atau rusak.
4. Cara diatas juga dapat digunakan untuk mengetahui mana anoda dan mana
katoda dari suatu dioda jika gelangnya terhapus.
5. Arahkan ke VDC untuk mengetahui jenis dari bahan dioda. Bila tegangan
katoda-anoda 0,2 volt, kemungkinan dari bahan germanium. Jika tegangan
anoda-katoda 0,6 volt kemungkinan dari bahan silikon.
B. Dioda pemancar cahaya (LED)
1. Arahkan saklar keposisi (x1, x10, x100 sesuai yang dikehendaki.
2. Hubungkan kabel multimeter ke kaki-kaki LED.
3. Jika LED menyala berarti baik. Jika LED tidak menyala, berarti putus atau
rusak.
4. Untuk 7-segmen, hubungkan kabel hitam dikaki bagian tengah. Periksa tiap
kaki dengan kabel merah, jiak pengukuran tiap kaki menyala berarti LED baik.
2.4 Transistor
a. Pengertian transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier
(penguat). Dalam rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar
berkecepatan tinggi (Prihono, Sujito dkk, 2010).
b. Jenis transistor
Menurut Hasan, Alfarizal dkk (2013) dilihat dari tipenya, transistor terbagi dua
yaitu tipe PNP (Positif-Negatif-Positif) dan tipe NPN (Negatif-Positif-Negatif).
Menurut Prihono, Sujito dkk (2010) ada dua jenis transistor berdasarkan arus
inputnya (BJT) dan tegangan inputnya (FET).
§ BJT (Bipolar Junction Transistor), merupakan transistor yang mempunyai dua
dioda, terminal positif dan negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal.
Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C) dan basis (B)
§ FET (Field Effect Transistor), dibagi menjadi dua macam, yaitu Junction FET
(JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau dikenal sebagai Metal Oxide
Silicon (semiconductor) FET (MOSFET).
Mengukur dan Menguji Transistor
A. Menguji dan mengukur transistor jenis NPN & PNP
§ Transistor jenis NPN
1. Arahkan saklar ke posisi x 100.
2. Hubungkan kabel multimeter pencolok hitam pada basis dan merah pada
kolektor, jarum harus menyimpang ke kanan. Bila pencolok merah dipindahkan
ke emitor, jarum harus ke kanan lagi. Hubungkan pencolok merah pada basis dan
pencolok hitam pada kolektor, jarum harusnya tidak menyimpang dan jika
pencolok hitam dipindahkan ke emitor, jarum juga harus tidak menyimpang.
3. Arahkan saklar pada 1k.
4. Hubungkan pencolok hitam pada kaki kolektor dan merah pada kaki emitor,
jarum harus sedikit menyimpang ke kanan. Jika dibalik, jarum harus tidak
meyimpang. Jika salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, kemungkinan
transistor rusak.
§ Transistor jenis PNP
1. Arahkan saklar ke posisi x 100.
2. Hubungkan kabel multimeter pencolok hitam pada basis dan merah pada
kolektor, jarum harus menyimpang ke kanan. Bila pencolok merah dipindahkan
ke emitor, jarum harus ke kanan lagi. Hubungkan pencolok merah pada basis dan
pencolok hitam pada kolektor, jarum harusnya tidak menyimpang dan jika
pencolok hitam dipindahkan ke emitor, jarum juga harus tidak menyimpang.
3. Cara diatas juga dapat digunakan untuk mengetahui mana kaki basis, kolektor
dan emitor suatu transistor.
4. Arahkan VDC untuk memperkirakan bahan transistor.pengujian dapat
dilakukan pada kaki basis dan emitor. Jika voltase yang dihasilkan 0,2 volt,
kemungkinan dari bahan germanium. Jika nilai voltasenya 0,6 volt, kemungkinan
dari bahan silicon.
Berikut adalah contoh nilai tahanan (resistance) dari beberapa transistor dimana
“dioda” emitor-basis dan “dioda” kolektor-basis untuk transistor jenis PNP dan
NPN mendapatkan tegangan panjar maju (forward blas).
KODE TIPE DIODA RESISTANC KONDISI
E
Emitor-Basis 16,5 BAIK
2SA671 PNP
Kolektor-Basis 16 BAIK
Emitor-Basis 8 BAIK
2SB54 PNP
Kolektor-Basis 7 BAIK
Emitor-Basis 12 BAIK
2SA101 PNP
Kolektor-Basis 11,5 BAIK
Basis-Emitor 21 BAIK
BC547B NPN
Basis-Kolektor 20 BAIK
Basis-Emitor 22 BAIK
BC108 NPN
Basis-Kolektor 21 BAIK
Basis-Emitor 20 BAIK
FCS9014B NPN
Basis-Kolektor 19,5 BAIK
B. Menguji transistor jenis FET
Cara menguji transistor jenis FET adalah sebagai berikut:
1. Arahkan saklar ke posisi x 100.
2. Hubungkan kabel multimeter pencolok hitampada source dan merah pada
gate. Jika jarum menyimpang, jenis FET adalah kanal P dan jika tidak, FET
adalah kanal N.
3. Arahkan saklar pada x1k atau x10k, potensio harus minimum dan resistansi
harus kecil. Jika potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga. Jika
peristiwa ini tidak terjad, kemungkinan FET rusak.
C. Menguji transistor jenis UJT
Cara kerja UJT seperti switch, jika masih bisa on-off, berarti transistor tersebut
masih baik. Berikut langkah-langkah pengujian transistor UJT.
1. Arahkan saklar pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus
kecil.
2. Setelah potensio diputar, pelan-pelan jarum akan naik sampai posisi tertentu.
Jika jarus diputar pelan-pelan kearah minimum ladi dan pada posisi tertentu,
jarum akan bergerak kekiri. Jika putaran potensio diteruskan sampai minimum,
jarum akan tetap diam. Jika peristiwa tresebut terjadi, berarti komponen UJT
tersebut masih baik.
2.5 Induktor
a. Pengertian induktor
Induktor merupakan komponen elektronik pasif yang dapat menghasilkan
tegangan listrik berbanding lurus dengan perubahan sesaat dari arus listrik yang
mengalir. Besaran induktor adalah induktansi dengan lambang “L” sedangkan
satuannya adalah Hanry atau “H” (Prihono, Sujito dkk, 2010).
b. Jenis induktor
Ada tiga jenis induktor yang sering digunakan dalam dunia elektronika.
1. Induktor teras udara (air core)
2. Induktor teras feromagnetik (ferromagnetic core)
3. Induktor teras ferrite (ferrite core)
Mengukur Induktor
Untuk mengetahui kondisi putus tidaknya sebuah pengantar insuktor sebagai
berikut:
1. Atahkan saklar ke posisi meter (R x1k).
2. Hubungkan kedua pencolok pada masing-masing ujung pengantar.
3. Perhatikan arah atau pola induktor, pencolok hitam dihubungkan pada ujung
pengantar pertama, sedangkan pencolok merah pada ujung yang lainnya.
4. Jika jarum bergerak, berarti kondisi induktor baik. Jika jarum tidak bergerak
sama sekali, berarti induktor putus.
2.6 Transformator
a. Pengertian transformator
Transformator atau trafo adalah komponen yang digunakan untuk mentransfer
sumber energi atau tenaga dari suatu rangkaian AC kerangkaian lainnya.
Perpindahan/transfer energi tersebut bisa menaikkan atau menurunkan energi
yang diransfer. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan (Prihono, Sujito dkk, 2010).
b. Jenis transformator
Menurut Prihono, Sujito dkk (2010) berdasarkan kegunaannya ada dua jenis
transformator, yaitu:
1. Transformator Step-Up, adalah trafo yang befungsi untuk menaikkan
tegangan.
2. Transformator Step-Down, adalah trafo yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan.
Dipasaran banyak dijual transformator daya,yang sebagian besar dirancang
beroperasi pada frekwensi 50Hz sampai dengan 60Hz. Transformator ini
berfungsi sebagai pensuply daya untuk mengubah tegangan jala-jala menjadi
tegangan lain yang dibutuhkan.
Selain transformator daya, trafo bila diklasifikasikan menurut pemakaiannya,
terbagi menjadi 3 jenis:
1. Trafo Filter, berfungsi untuk mem-filter/menyaring sinyal.
2. Trafo MF, biasanya terdapat pada pesawat radio yang berfungsi untuk
menghubungkan/couple antarfrekwensi.
3. Trafo input dan output, digunakan untuk menyesuaikan impedensi.
Mengukur dan Menghitung Nilai Transformator
A. Mengukur nilai Voltase
Nilai voltase sebuah transformator sudah tertera pada bagian badan
pembungkusnya. Berikut langkah-langkah untuk mengukur transformator:
1. Arahkan saklar ke posisi AC volt.
2. Jika transformator (step down) sudah terhubung dengan kabel dari tegangan
PLN, hubungkan pencolok merah pada nilai yang ingin anda ukur.
3. Jika jarum bergerak tetapi tidak sesuai dengan nilai yang tertera, berarti
transformator tersebut tidak layak pakai.
4. Jika jarum tidak bergerak sama sekali, berarti transformator rusak.
B. Menghitung jumlah kumparan
Dipasaran banyak dijual berbagai macam tranformator, terutama transformator
penurun tegangan.
Transformator terdiri dari dua kumparan (primer dan sekunder) yang digulungkan
pada inti besi.inti kumparan yang berasal dari besi biasanya terdiri dari tumpukan-
tumpukan atau lapisan-lapisan yang terbuat dari lempengan-lempengan baja. Inti
inilah yang menjamin sambungan magnetik antara gulungan primer dan gulungan
sekunder.
Transformator bekerja dengan frekwensi yang besarannya (nilainya) dibakukan
dengan Hertz atau Hz.
Pada transformator ideal, tegangan induksi pada masing-masing lilitan sekunder
sama dengan tegangan induksi pada masing-masing lilitan primer.
2.7 Multimeter
a. Pengertian multimeter
Menurut Alfarizal, Evelina dkk (2013) multimeter adalah suatu peukur yang dapat
digunakan untuk mengukur resistansi (sebagai ohmmeter), tegangan (sebagai
voltmeter), dan arus (sebagai amperemeter), baik gelombang bolak-balik (AC =
Alternating Current) atau searah (DC = Direct Current).
b. Jenis multimeter
1. Multimeter Analog, hasil pengukuran pada multimeter ini dibaca lewat
penunjuk jarum pada papan skala.
2. Multimeter Digital, hasil pengukuran langsung dapat dibaca dalam bentuk
angka yang tampilpada layar display.
c. Batas ukur (range)
1. Batas ukur kuat arus, biasanya terdiri dari angka-angka 0,25mA – 25mA –
500mA. Untuk batas ukur 0,25mA, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 –
0,25mA. Untuk batas ukur 25mA, kuat arus yang dapat diukur berkisar 0 – 25mA,
dan seterusnya.
2. Batas ukur tegangan (ACV – DCV), terdiri dari angka-angka 10 – 50 – 250 –
500 – 1000 ACV/DCV. Batas ukur 10 berarti tegangan maksimal yang dapat
diukur adalah 10volt. Batas ukur 50 berarti tegangan maksimal yang dapat diukur
adalah 50 volt, dan seterusnya.
3. Batas ukur ohm, terdiri dari angka-angka x1 – x10 – x1k – x10k. Untuk batas
ukur x1, hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan
). Untuk batas ukur x10, hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali 10
(pada satuan ). Untuk batas ukur x1k, hasil pengukuran dapat langsung dibaca
pada papan skala (pada satuan k) dan pada batas ukur x10k, hasilpengkuran
dibaca pada papan sakala dan dikali dengan 10k.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Resistor adalah suatu komponen elektronik yang memberikan hambatan
terhadap perpindahan elektron negatif.
2. kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi didalam medan
listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan
listrik.
3. dioda adalah komponen elektronik yang memiliki dua elektroda, yaitu anoda
dan katoda. Arus listrik yang mengalir hanya satu arah yaitu dari anoda ke katoda.
4. Transistor adalah komponen semikonduktor yang dirancang sebagai penguat
arus listrik.
5. Induktor merupakan komponen elektronik pasif yang dapat menghasilkan
tegangan listrik berbanding lurus dengan perubahan sesaat dari arus listrik yang
mengalir.
6. Trafo adalah komponen yang digunakan untuk mentransfer sumber energi atau
tenaga dari suatu rangkaian AC kerangkaian lainnya.
7. Menghitung nilai resistor secara manual bisa dilihat pada warna gelang yang
melingkupinya.
8. Nilai kapasitas sebuah kondensator biasanya terlihat pada kode tulisan dan
kode warnanya.
9. Pengukuran dan pengujian dengan multimeter guna mengetahui keadaan
komponen elektronika tersebut apakah rusak atau masih bisa digunakan.
B. Saran
Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan yang diinginkan
akan tercapai maka disarankan kepada rekan-rekan mahasiswa elektronika
khususnya dapat memahami terlebih dahulu mengenai komponen-komponen
elektronika dan dapat mempraktikan cara menghitung dan mengukur nilai dari
komponen eletronika tersebut.
Soal Pilgan
01. Model atom yang ideal pertama kali di ciptakan oleh :
a. Newton d. J. Watt
b. Bohr e. Alva edison
c. Einstein
Jawaban: b
02. Proton yang terdapat di dalam inti atom pada model atom yang ideal
mempunyai muatan :
a. Negatif d. Tidak bermuatan
b. Neutron e. Netral
c. Positif
Jawaban: c
Jawaban: b
05. elektron – elektron yang berada di pita konduksi sering kali disebut dengan :
a. Electron bebas d. Electron variasi
b. Electron valensi e. Elektron konduksi
c. Electron isolasi
Jawaban: a
06. Nama lain untuk kristal tipe-pn adalah :
a. Junction d. Valensi
b. hole e. Dipole
c. kristal
Jawaban: a
08. Apabila gerakan elektron valensi kekanan berarti hole sedang bergerak ke …..
a. Ikut kekanan d. Kebelakang
b. Kedepan e. Kesamping
c. Kekiri
Jawaban: c
09. Pada 250C, potensial berier kira-kira sama dengan …… untuk dioda silicon
a. 0, 1 V d. 0, 3 V
b. 0, 5 V e. 0,6 V
c. 0, 7 V
Jawaban: c
10. Pada dioda, bila terminal negatif sumber dihubungkan dengan bahan tipe-
n,dan terminal positif dengan bahan tipe-p,hubungan ini disebut dengan :
a. Forward bias. d. Bias semu
b. Tanpa bias e. Bias nyata
c. Reverse bias
Jawaban: a
11. Dioda yang bekerjanya lebih baik pada daerah breakdown adalah dioda :
a. Zener d. LED
b. Foto dioda e. Seven segmen
c. Schottky
Jawaban: a
12. Dengan mengubah – ubah derajat doping dari dioda silikon,maka pabrik dapat
menghasilkan dioda zener dengan tegangan breakdown sebesar :
a. 10 V d. < 2 V
b. > 200 V e. 10-20 V
c. 2 - 200V
Jawaban: c
14. Arus maksimum yang berhubungan dengan batas kemampuan daya pada
dioda zener adalah :
a. Izm = Pzm / Vz d. Pzm = Izm / Vz
b. Izm = Vz / Pzm e. Pzm = Izm - Vz
c. Izm = Pzm * Vz
Jawaban: a
15. Suatu alat yang dibuat untuk berfungsi paling baik berdasarkan kepekaan
terhadap cahaya adalah :
a. Zener d. LED
b. Foto dioda e. Seven segmen
c. Schottky
Jawaban: b
16. Tegangan maksimum pada penyearah ½ gelombang dikenal sebagai :
a. PIV d. V 1/2 max
b. Vmax e. Vcc
c. VP
Jawaban: a
19. Pada gambar diatas, Selama siklus positif tegangan sekunder , dioda yang di
bias forward adalah :
a. Dioda D2 dan D3 d. Dioda D1 dan D3
b. Dioda D2 dan D4 e. Dioda D2 dan D1
c. Dioda D1 dan D4
Jawaban: a