Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

[JST/EKA/EKA – 236/02]

DISUSUN OLEH:

ENIS ANJASTI (22502244012)

ANGGOTA KELOMPOK:

ALIFIA NAMIRA PUTRI (22502244011)

ENIS ANJASTI (22502244012)

MIFTACHUL SHABAZZ (22502244014)

MAZWA FIHEREIJENNA (22502244019)

HENDRA SIGIT KURNIAWAN (22502244021)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2022
A. Judul
Pengenalan resistor dan pengukurannya

B. Kompetensi

Setelah selesai praktikum mahasiswa dihaapkan mampu :

1. Mengidentifikasi jenis resistor


2. Membaca batas ukur, divisi dan fungsi skala pada Ohmmeter
3. Mengîdentifikasi kode alfanumerik Dada resistor
4. Mengidentifikasi kode warna pada resistor
5. Membaca kode resislor untuk menentukan nilainya
6. Mengukur nilai resistor dengan alat multimeter.

C. Alat dan Bahan


1. Multimeter
2. Resistor 15 buah dengan kode warna dan alfanumerik

D. Teori Singkat

Pengenalan Resistor dan Standard nilai Resistor

Nilai resistor diatur menurut seri tertentu dan standar tertentu, Berikut dikenal
standar BS 1852 dan seri E-X , seperti pada sebagai berikut:

1. Kode alfanumerik menurut BS 1852 (British Standard).


Yang dimaksud kode alfanumerik, adalah pada badan resistor telah
tertulis, angka atau kombinasi huruf dan angka (kami sebut affanumerik).
Angka atau kornbinasi hurut dan angka tersebut menyatakan nilai
resistornya berapa Ohm. Pada jenis ini nilaî toleransi dinyatakan da\am
huruf : F =1%, G=2%, J=5%, K=10% , dan M =20%.

Tabel 1. Kode resistansi menurut BS 1852

Penandaan Nilai Resistansi

R47 0,47 Ω

1R0 1,0 Ω

6R8 6,8 Ω

56R 56 Ω

100R 100 Ω
100k 100.000 Ω

4k7 F 4700 Ω ± 1%

R33 M 0,33 Ω ± 20%

68R J 68 Ω ± 5%

5R6 G 5,6 Ω ± 2%

330 R M 330 Ω ± 20%

Contoh :

 1000Ω 1 W artinya resistor tersebut bernilai = 1000 Ω. Kemampuan


dayanya 1 Watt.
 470R J artinya nilai resistansinya = 470 Ω huruf J =5%. Huruf J
merupakan nilai toleransi, berarti nilai resistor tersebut adalah= 470 Ω
± 5%, atau antara 446,5 Ω sampai 493,5 Ω.
 22k5W artinya resistor 22.000 Ω daya 5 Watt

2. Kode warna
Ada cara Iain untuk mengenal ni!ai resistor standar yaitu dengan kode
seri : E-6 ; E-12 ; E-24. nilai-nilai resistor ternyata tidak sembarang harga
tetapi dinyatakan nilainya oleh angka-angka menurut kode tersebut.
Lihatiah Pada table.

Tabel 2. Standar Nilai Resistor menurut kode warna.

Seri Nilai-nilai resistor

E6 10 15 22 33
47 68

E12 10 12 15 18 22 27 33 39
47 56 68 82

E24 10 11 12 13 15 16 18 20 22 24 27 30 33 36 39 43
47 51 56 62 68 75 82 91
 Arti warna: Hitam = 0, Cokelat=1, Merah = 2, Jingga = 3, Kuning = 4,
Hijau = 5, Biru=6, Ungu = 7, Abu-abu= 8, Putih = 9.
 Toleransi dinyatakan dalam : emas = 5%, perak = 10%, cekelat = 1%,
merah = 2%. Tanpa warna = 20%.( tanpa warna = polos = warna badan
resistor).
 Kode 4 band : warna ke 1, warm ke 2 menyatakan angka. Warna ke 3
= jumlah NOL, warna ke 4 = toleransi. Misal : kuning, ungu, merah,
emas. Artinya resistor tersebut bernilai = 4700 Ω ± 5%.
 Kode 5 band : warna ke 1, warna ke 2, warna ke 3 menyatakan angka.
Warna ke 4 = jurnlah NOL, wama ke 5 = toleransi. Misai : cokelat,
merah, hijau, merah , cokelat Artinya resistor tersebut bernilai = 12500
± 1%

3. Multlmeter

Multimeter juga disebut AVO (Amper, Volt dan Ohmmeter) meter, ada
yang menyebut multitester. Pada percobaan saat ini multimeter berfungsi
sebagai Ohmmeter. Artinya multimeter dipilih pada saklar fungsi sebagai
alat ukur resistansi. Berbeda dengan fungsi multimeter sebagai Voltmeter
atau Ampermeter, Skala OHM mempunyai nilai 0 Ω di kanan, sedangkan
batas ukur ~ Ω di kiri.

Cara kerja multimeter :

 Siapkan multimeter catat typenya.


 Amati saklar fungsi pada multimeter. Pilih pada fungsi Ohmmeter,
pilih salah satu batas ukur yang tersedia (misal posisi 1 X).
 Siapkan colok merah dan colok hitarn, Hubung singkatkan kedua
colok. Lihatlah pada Skala Ohmmeter, maka jarum penunjuk akan
menyimpang kearah kanan.
 Amati kedudukan jarum penunjuk, apakah pada posisi 0 Ω ? kalau
tidak berada pada posisi 0 Ω, maka putarlah pemutar 0 Ω adjustment
sehingga posisi jarum pada 0 Ω.
 Sekarang Ohmmeter siap dipakai untuk mengukur resistansi.
 Ambil sebuah resistor misal : 100 Ω. Tempelkan kedua colok merah
dan hitam pada kedua ujung resistor. Amati nilai hasilnya pada Skala
OHM.
E. Langkah Kerja
1. Siapkan beberapa resistor dan multimeter yang telah disiapkan oleh
teknisi.
2. Ambilah resistor satu persatu, perhatikan dengan cermat kode alfa numerik
atau kode warna resistor. Bacalah arti kode tersebut. Tuliskan hasilnya
pada tabel yang telah tersedia.
3. Lakukan mengukuran dengan Ohmmeter (multimeter sebagai fungsi
Ohmmeter).

Ingat prosedur penggunaan Ohmmeter, lakukan kalibrasi O Ohm, setiap


kali anda memindah saklar dalam fungsi OHM, dengan mengatur pemutar
0 Ω Adjustment

4. Isikan data pengukuran yang diperoleh pada tabel data seperti yang telah
disiapkan.
5. Bila telah selesai mengidentifikasi semua alat yang disediakan,
kembalikan semua alat dengan baik dan simpanlah dengan aman.
6. Buatlah laporan hasil praktikum anda

F. Bahan Diskusi
1. Jelaskan cara kalibrasi 0 Ω pada multimeter
Putar tombol pemutar 0 Ω adjustment dan sesuaikan hingga posisi jarum
pada 0 Ω.
2. Jelaskan rentang skala pada multimeter sebagai pengukur OHM.

Multimeter pengukuran ohm memiliki skala mulai dari 0 Ω sampai 1K Ω

3. Sebutkan posisi saklar fungsi multimeter untuk pengukuran OHM

Pada multimeter yang kami gunakan saklar multimeter mengarah ke kanan


bawah pada satuan yang beragam muali dari 1X sampai 1000X

4. Sebutkan arti tahanan dengan kode alfa numerik 6R8 K?

6,8 Ω ± 10%

5. Sebutkan arti kode warna : merah, merah, kuning, emas.


 Merah pita ke-1 memiliki 2 Ω
 Merah pita ke-2 memiliki 2 Ω
 Kuning pita ke-3 memiliki kelipatan 10K Ω
 Emas pita ke4 memiliki toleransi ±5%
G. Laporan Sementara
H. Lampiran

Tabel I

No Warna Warna Warna Warna Warna Nilai Toleransi Nilai Baik/


ke 1 ke 2 ke 3 ke 4 ke 5 Ohm Terukur Tidak

1. Hijau Ungu Hitam Merah Coklat 330 1% 49.000 Tidak

2. Hijau Ungu Hitam Coklat Coklat 15.000 1% 4.990 Tidak

3. Jingga Jingga Hitam Hitam Coklat 57.000 1% 200.000 Tidak

4. Merah Merah Hitam Jingga Coklat 10.000 1% 210.000 Baik

5. Coklat Hitam Hitam Merah Coklat 5.700 1% 10.000 Baik

6. Merah Ungu Jingga Emas - 27.000 5% 28.000 Tidak

7. Merah Merah Coklat Emas - 220 5% 210.000 Tidak

8. Coklat Hijau Coklat Emas - 150.000 5% 156.000 Tidak

9. Kuning Ungu Jingga Emas - 47.000 5% 49.000 Baik

10. Kuning Ungu Merah Emas - 4.700 5% 4.900 Baik

Tabel II

No Kode Alfanumerik Nilai Toleransi Nilai Baik/


. Ohm terukur Tidak

1. 5W330ΩJ 330Ω 5% 400 Tidak

2. 5W680ΩJ 680Ω 5% 700 Baik

3. 5W47ΩJ 47Ω 5% 50 Tidak

4. 5W820ΩJ 820Ω 5% 800 Baik

5. 5W1kΩJ 1kΩ 5% 1k Baik


I. Simpulan dan Saran
1. Simpulan
Warna dan penempatan pita pada sebuah Resistor memiliki peranan
penting dalam menentukan besaran resistor. Hal-hal yang perlu
diperhatikan saat menghitung besaran resistor seperti jarum yang harus
berada dititik 0 sebelum menghitung, pengamat yang harus sejajar dengan
multimeter.

2. Saran
Dari hasil pengamatan saya tentang pengenalan resistor dan
pengukurannya, sebaiknya agar dijelaskan dengan detail cara
menggunakan nya dan apa saja yang perlu kita tulis agar lebih paham.

Anda mungkin juga menyukai