Anda di halaman 1dari 11

Nama : Dimas Nur Isa Prahesti

NIM : 19050524026

KOMPONEN PASIF
KAPASITOR
Kapasitor dengan penulisan dua digit

Pada beberapa kapasitor non polar, nilai kapasitor juga tertulis langsung pada badannya
dengan satu atau dua angka.

Contoh : kapasitor keramik di atas tertera dua angka 76, maka nilai kapasitansi pada kapasitor
berikut adalah 76 pF.

Kapasitor dengan penulisan tiga digit

Simbol Huruf Nilai Toleransi


B 0,10 pF
C 0,25 pF
D 0,50 pF
E 0,5%
F 1%
G 2%
H 3%
J 5%
K 10%
M 20%
Z +80% dan -20%

Contoh :

1. Pada kapasitor tertera angka 124, yang artinya pada kapasitor ini memiliki nilai
kapasitas sebesar 

Kode 124

Nilai kapasitor = 12 X 104


= 12 X 10.000
= 120.000 pF atau 120 nF atau 0,12 µF
Jadi Nilai Kapasitor Kode 124 adalah 120.000 pF atau 120 nF atau 0,12 µF
1. Jika di badan badan Kapasitor hanya bertuliskan 2 angka, Contohnya 25J maka
perhitungannya adalah sebagai berikut :

Kode 25J

Nilai Kapasitor = 25 x 100


Nilai Kapasitor = 25 x 1
Nilai Kapasitor = 25pF
Toleransinya J adalah 5%:

Nilai kapasitor = 25 – 5% = 23,75 pF

Nilai kapasitor = 25 + 5% = 26,25 pF

Jadi Nilai Kapasitor yang berkode 25J adalah 25pF ±5% yaitu berkisar antara 23,75
pF sampai 26,25 pF
2. Angka yang tertulis pada badan kapasitor 383K, yang artinya kapasitor tersebut
memiliki nilai kapasitas sebesar :

Kode 383K

Nilai kapasitor   = 38  X  103

= 38  X 1000 = 38.000 pF

Toleransinya K adalah 10%

Nilai kapasitor = 38.000 – 10% = 34.200 pF

Nilai kapasitor = 38.000 + 10% = 41.800 pF

Jadi, nilai kapasitor dengan kode 383K adalah berkisar 34.200 pF sampai 41.800 pF

3. Apabila pada kapasitor tertera kode 104F 200V, maka nilai kapasitas kapasitor
tersebut sebesar :

Kode 104F 200V

Nilai kapasitor    = 10 X 104

= 10  X 10.000

= 100.000 pF  = 100 nF

Nilai toleransi F adalah 1% :

Nilai kapasitor = 100 – 1% = 99 nF

Nilai kapasitor = 100 + 1% = 101 nF

Jadi, nilai kapasitor dengan Kode 104F 200V adalah berkisar 99 nF 101 nF dan juga
memiliki muatan tegangan sebesar 200 Volt.
Kapasitor dengan Penulisan Ring Warna

 Ring Pertama     = Digit ke 1


 Ring Kedua         = Digit ke 2
 Ring Ketiga         = Faktor Pengali
 Ring Keempat    = Toleransi

Pada sebuah kapasitor dinyatakan dengan 4 ring warna dimulai

 Merah = 2
 Biru = 6
 Orange= 3
 Hijau = 5%

Nilai kapasitor    = 26 X 103 = 26.000 pF

Nilai Toleransi 5%

26.000 pF -5%   = 24.700 pF

26.000 pf  +5%  = 27.300 pF

Jadi, nilai pada kapasitor tersebut berkisar 24.700 pF sampai 27.300 pF

Cara Membaca Nilai Kapasitor ELCO


Untuk ELCO atau Elektrolit Condensator, nilai kapasitansinya telah tertera pada setiap badan
kapasitor dengan cukup jelas. Sehingga sangat cepat dan mudah untuk menentukan nilainya.

Contoh:

 150 µF 20V
 280 µF 10V
 1000 µF 8 V

RESISTOR
1. Menghitung Nilai Resistansi Resistor Berdasarkan Kode Warna
a. Resistor dengan empat gelang warna

Contoh:

Warna Pertama : Merah = 2


Warna Kedua : Abu-abu = 8
Warna Ketiga : Kuning = 104
Warna Keempat : Perak = 10%

Nilai resistor tersebut adalah:

28 x 104 = 28 x 10.000 = 280.000 Ohm

Nilai toleransi 10%

280.000 ohm -10% = 252.000 ohm

280.000 ohm +10%= 308.000 ohm

Jadi nilai resistor tersebut adalah 280.000 Ohm dengan toleransi 10% yaitu berkisar 252.000
ohm sampai 308.000 ohm.

b. Resistor dengan lima gelang warna

Contoh :

Warna Pertama : Merah = 2


Warna Kedua : Oranye = 3
Warna Ketiga : Oranye = 3
Warna Keempat : Hitam = 10⁰
Warna Kelima : Coklat = 1%

Nilai resistor = 233 x 10⁰ = 339 x 1 = 233 Ohm

Nilai toleransi 1%

233 ohm – 1% = 230,67 ohm

233 ohm + 1% = 235,33 ohm

Jadi nilai resistor tersebut adalah 339 Ohm dengan toleransi 1% yang berkisar 230,67 ohm
sampai 235,33 ohm.

c. Resistor dengan enam gelang warna


Contoh:

Warna Pertama : Hijau = 5


Warna Kedua : Hijau = 5
Warna Ketiga : Coklat = 1
Warna Keempat : Oranye = 103
Warna Kelima : Perak = 10%
Warna Keenam : Merah 50 ppm

nilai resistor = 551 x  103 = 551.000 ohm

Nilai toleransi 10%

551.000 ohm – 10% = 495.900 ohm

551.000 ohm + 10% = 606.100 ohm

Jadi nilai resistor tersebut adalah 551.000 Ohm dengan toleransi 1% berkisar 495.900 ohm
sampai 606.100 ohm dan koefisien suhu sebesar 50 ppm.

2. Menghitung Nilai Resistansi Resistor Berdasarkan Kode Angka

Contoh : Resistor dengan kode 423

42 x 103 = 42.000 ohm

Jadi nilai resistansi untuk resistor dengan kode diatas adalah 42.000 Ohm atau 42 kOhm.

Mengukur Resistor dengan Multimeter

1. Mengkalibrasi multimeter
2. Atur sekala selektor multimeter pada bagian ohm meter (biasanya ada di posisi kanan
bawah)  pada Skala terkecil dulu.
3. Hubungkan probe merah pada kaki resistor dan probe warna hitam pada kaki resistor 
yang lainnya.
4. Pada saat pembacaan, jika jarum Ohm meter bergerak terlalu ke kanan, dan kita susah
untuk membacanya, maka skala pada selektor harus diubah ke skala yang lebih besar.

 Kita perhatikan penunjukan jarum. jangan lupa ya yang kita gunakan adalah skala
yang paling atas, dimana angka Nol berada pada pojok kanan.  kalau dilihat gambar di
atas, penunjukan jarum ada pada nilai 50 lebih 3 strip. maka nilai tahanan dari resistor
yang kita ukur adalah

Nilai R = Penunjukan Jarum x Skala pada selektor

Nilai R = 50 + (3 strip X 0,2) X 100


Nilai R = (50 +0,6) X 100 
Nilai R = 5600 Ohm

INDUKTOR
Contoh soal:
Diketahui:
Cincin 1 : Merah
Cincin 2 : Ungu
Cincin 3 : Orange
Cincin 4 : Emas
Ditanya: nilai induktor dan
jangkauan nilainya?
Jawab:
Berarti nilainya 27000 microhenry ±
5%
Nilai induktansi toleransinya: ( 5/100
) x 27.000 =1350 microhenry
Nilai induktansi terbesar : 27.000 +
1350 = 28.350 microhenry
Nilai induktansi terkecil: 27.000 –
1350 = 25.650 microhenry
Maka jangkauan nilainya berkisar
antara 25.650 microhenry hingga
28.350 microhenry
Contoh soal:
Diketahui:
Cincin 1 : Merah
Cincin 2 : Ungu
Cincin 3 : Orange
Cincin 4 : Emas
Ditanya: nilai induktor dan
jangkauan nilainya?
Jawab:
Berarti nilainya 27000 microhenry ±
5%
Nilai induktansi toleransinya: ( 5/100
) x 27.000 =1350 microhenry
Nilai induktansi terbesar : 27.000 +
1350 = 28.350 microhenry
Nilai induktansi terkecil: 27.000 –
1350 = 25.650 microhenry
Maka jangkauan nilainya berkisar
antara 25.650 microhenry hingga
28.350 microhenry
Contoh soal:
Diketahui:
Cincin 1 : Merah
Cincin 2 : Ungu
Cincin 3 : Orange
Cincin 4 : Emas
Ditanya: nilai induktor dan
jangkauan nilainya?
Jawab:
Berarti nilainya 27000 microhenry ±
5%
Nilai induktansi toleransinya: ( 5/100
) x 27.000 =1350 microhenry
Nilai induktansi terbesar : 27.000 +
1350 = 28.350 microhenry
Nilai induktansi terkecil: 27.000 –
1350 = 25.650 microhenry
Maka jangkauan nilainya berkisar
antara 25.650 microhenry hingga
28.350 microhenry.
Contoh soal:
Diketahui:
Cincin 1 : Merah
Cincin 2 : Ungu
Cincin 3 : Orange
Cincin 4 : Emas
Ditanya: nilai induktor dan
jangkauan nilainya?
Jawab:
Berarti nilainya 27000 microhenry ±
5%
Nilai induktansi toleransinya: ( 5/100
) x 27.000 =1350 microhenry
Nilai induktansi terbesar : 27.000 +
1350 = 28.350 microhenry
Nilai induktansi terkecil: 27.000 –
1350 = 25.650 microhenry
Maka jangkauan nilainya berkisar
antara 25.650 microhenry hingga
28.350 microhenry.
Contoh:
Diketahui:

Cincin 1 : Kuning = 4

Cincin 2 : Ungu = 7

Cincin 3 : Merah = 102

Cincin 4 : Coklat = 1%

Ditanya: nilai induktor dan jangkauan nilainya?

Nilai induktor = 47 x 102 = 4.700 mH

Nilai toleransi 1%

4.700 mH – 1% = 4554 mH

4.700 mH + 1% = 4646 mH

Jadi nilai induktor tersebut 4.700 mH dengan toleransi 1% jangkauan nilainya berkisar antara
4554 mH hingga 4646 mH.

 Membaca kode pada induktor SMD


Contoh: Kode 425

Nilai konduktor:

Digit pertama = 4

Digit kedua = 2

Faktor pengali = 5 atau 10 5

42 x 105 = 4.200.000 mH

Jadi, Nilai induktor Kode 425 adalah 4.200.000 mH


KOMPONEN AKTIF
DIODA
Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter Digital
(Menggunakan Fungsi Dioda)

1. Aturkan posisi saklar pada posisi dioda


2. Hubungkan probe hitam pada terminal katoda (tanda gelang)
3. Hubungkan probe merah pada terminal anoda.
4. Display menunjukan nilai tertentu. Baca hasil pengukuran (Misalnya 0.75 V)

TRANSISTOR
Cara Mengukur Transistor NPN menggunakan Multimeter Digital

1. Pastikan posisi saklar multimeter digital pada posisi dioda.


2. Hubungkan probe merah pada terminal basis transistor (B)
dan probe hitam pada kaki emitor transistor (E). Bila
display pada multimeter menampilkan nilai voltage 1 atau
selain 0 maka transistor dalam kondisi bagus.
3. Kemudian pindahkan probe hitam pada kaki kolektor
transistor (C). Bila display multimeter menampilkan nila
voltage tertentu maka transistor dalam kondisi baik dan
layak digunakan dalam sebuah rangkaian.

Bila display multimeter digital menampilkan nilai voltage 0


atau 000 maka terdapat kesalahan pada cara pengukuran atau
juga kemungkinan besar terjadi kerusakan pada kaki transistor
sehingga transistor tersebut tidak disarankan untuk digunakan.

Anda mungkin juga menyukai