Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum 1

Nama : Wendi Andika Prasetya


NIM : 18065076

Fakultas Teknik UNP Lembaran Kerja 1


Jurusan Teknik Elektronika Mata Kuliah : Praktik Ilmu Elektronika
Waktu : 150 menit Topik : Komponen Elektronik
Kode : ELA354 Judul : Resistor dan Kapasitor

A. TUJUAN :
Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :
1. Membaca kode-kode yang terdapat pada resistor untuk menentukan spesifikasinya
2. Mengukur besarnya hambatan suatu resistor dengan ohmmeter
3. Membaca kode-kode yang terdapat pada kapasitor untuk menentukan spesifikasinya

B. TEORI SINGKAT
1. Resistor
Resistor disebut juga dengan hambatan atau tahanan.
a. Bahan
Bahan yang digunakan untuk membuat resistor antara lain :
1) Kawat tembaga
2) Kawat nikelin
3) Karbon
4) Selaput logam / metal film

b. Simbol dan notasi


Resistor biasanya diberikan simbol seperti gambar 1 dan notasinya huruf “R”
R
atau

Gambar 1. Simbol resistor

c. Satuan nilai resistor


Satuan besarnya nilai resistansi dari suatu resistor adalah Ohm, yang biasa disingkat
dengan huruf omega “Ω”
1 K Ω (satu kilo ohm) = 1.000 Ω (seribu ohm)
1 M Ω (satu mega ohm) = 1.000.000 Ω (satu juta ohm)

d. Cara penulisan spesifikasi resistor


Spesifikasi dari suatu resistor biasanya dinyatakan dengan dua cara :
1) Ditulis dengan angka dan huruf
Contoh :
a) 5W 33 R J
Resistor ini mempunyai spesifikasi :
i) 5W menyatakan besarnya watt rating = 5 Watt
ii) 33 R menyatakan besarnya resistansi = 33 Ohm
iii) J menyatakan besarnya toleransi =±5%

b) 10 R 22 K
Resistor ini mempunyai spesifikasi :
i) 10 W menyatakan besarnya watt rating = 10 Watt
ii) R22 menyatakan besarnya resistansi = 0,22 Ohm
iii) K menyatakan besarnya toleransi = ± 10 %

1
2) Ditulis dengan kode warna
Nilainya dinyatakan dengan kode gelang warna pada badannya

Tabel 1. Arti kode warna


Warna Angka Perkalian Toleransi
Hitam 0 x 1 -
Coklat 1 x 10 1%
Merah 2 x 100 2%
Orange 3 x 1.000 -
Kuning 4 x 10.000 -
Hijau 5 x 100.000 -
Biru 6 x 1.000.000 -
Ungu 7 - -
Abu-abu 8 - -
Putih 9 - -
Emas - 5%
Perak - 10%

Penulisan dengan kode warna ada dua macam yaitu :


a) Dengan 4 kode warna
Cara membacanya :
i) Warna pertama (1) : angka
ii) Warna kedua (2) : angka
iii) Warna ketiga (3) : perkalian
iv) Warna keempat (4) : toleransi

Contoh :

Resistor dengan kode warna : kuning, ungu, coklat, emas


Mempunyai nilai resistansi : 47 x 10 ± 5% = 470 ohm ± 5 %

Resistor dengan kode warna : hijau, biru, merah, emas


Mempunyai nilai resistansi : 56 x 100 ± 5 % = 5600 ohm ± 5 %

b) Dengan 5 kode warna


Cara membacanya :
i) Warna pertama (1) : angka
ii) Warna kedua (2) : angka
iii) Warna ketiga (3) : angka
iv) Warna keempat (4) : perkalian
v) Angka kelima (5) : toleransi

Contoh :

Resistor dengan kode warna : orange, orange, putih, hitam, coklat


Mempunyai nilai resistansi : 339 x 1 ± 1 % = 339 Ohm ± 1 %

Resistor dengan kode warna : kuning, biru, hitam, orange, coklat


Mempunyai nilai resistansi : 460 x 1000 ± 1 % = 460.000 Ohm ± 1 %

2
2. Kapasitor
a. Nama
Nama dari sebuah kapasitor biasanya disesuaikan dengan jenis dielektrikumnya, misalnya:
1) Kapasitor elektrolit
2) Kapasitor mika
3) Kapasitor keramik

b. Jenis, simbol, dan notasi


Kapasitor ada dua jenis, yaitu :
1) Kapasitor bipolar
C
 

2) Kapasitor non polar


C

c. Satuan nilai kapasitor


Satuan besarnya nilai kapasitansi dari suatu kapasitor adalah “Farad” yang biasa disingkat
dengan huruf “F”.
1 F = 1.000.000 µF (mikro farad)
1 F = 1.000.000.000 nF (nano farad)
1 F = 1.000.000.000.000 pF (piko farad)

d. Cara penulisan spesifikasi kapasitor


Spesifikasi dari suatu kapasitor biasanya dinyatakan dengan dua cara :
1) Secara langsung
Contoh :
470 µF 50 V
Maksudnya kapasitor ini mempunyai spesifikasi :
a) Nilai kapasitansinya = 470 µF
b) Tegangan kerjanya = 50 V

2) Dengan kode angka


Contoh :
473 J 100V
Maksudnya kapasitor ini mempunyai spesifikasi :
a) Nilai kapasitansinya = 47 x 1000 pF
b) Tegangan kerjanya = 100 V
c) Toleransi = ±5 %

C. ALAT DAN BAHAN


1. Resistor berbagai macam nilai 10 buah
2. Kapasitor berbagai macam nilai 10 buah
3. Multimeter 1 buah

D. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Mengamati resistor

3
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengukur beberapa resistor dengan
berbagai macam hambatan
b. Sesuaikan batas ukur dengan besar resistor yang akan diukur
c. Aturlah kedudukan jarum penunjuk pada posisi nol ohm dengan menghubungkan test lead
(+) dan test lead (-) kemudian memutar tombol pengatur pada kedudukan nol ke kanan
atau ke kiri.
d. Ukurlah hambatan tersebut dan masukan hasilnya dalam tabel 2
e. Ulangilah langkah 2 sampai 4 untuk resistor dengan nilai yang berbeda
f. Bandingkan hasilnya antara yang tertera pada body resistor dengan hasil pengukuran.

Tabel 2. Percobaan Mengukur Hambatan (Range Ω) menggunakan multimeter


Harga yang tertulis Nilai resistansinya
No Selisih Keterangan
pada body (Ω) Pembacaan Pengukuran
1 Merah,merah,coklat,emas 220±5% 210 10 BAIK
2 Coklat,hijau,coklat,emas 150±5% 145 5 BAIK
3 jingga,jingga,coklat,emas 330±5% 315 15 BAIK
4 Coklat,hitam,merah,emas 1000±5% 950 50 BAIK
5 Kuning,biru,jingga,emas 46K±5% 48k 2K BAIK
6 Merah,merah,merah,emas 2200±5% 2300 100 BAIK
7 Kuning,hijau,coklat,emas 450±5% 450 0 BAIK
8 Ungu,kuning,jingga,emas 74K±5% 74K 0 BAIK
9 Merah,kuning,jingga,emas 24K±5% 24K 0 BAIK
10 Biru,merah,jingga,emas 62K±5% 62K 0 BAIK

2. Mengamati kapasitor
a. Ambil sebuah kapasitor, amati kode yang tertera di badannya, kemudian tuliskan hasilnya
ke dalam tabel 3.

Tabel 3. Pengamatan kapasitor


N
Kode yang tertera Nilai kapasitansi Tegangan kerja Keterangan
o
1 100µF 100µF 25V BAIK
2 560µF 560µF 400V BAIK
3 1000µF 1000µF 35V BAIK
4 3300µF 3300µF 25V BAIK
5 473Z 47000µF 50V BAIK
6 222K 2200µF 2KV BAIK
7 47J 47µF 50V BAIK
8 50pF 50pF 400V BAIK
9 0.47F 0.47F 5V BAIK
10 100pF 100pF 400V BAIK

E. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Hitunglah (dalam presentase) besarnya selisih resistansi antara pembacaan dan pengukuran
2. Apa maksud dari toleransi pada nilai resistansi dan kapasitansi
3. Apa maksud dari watt rating pada resistor
4. Apa maksud dari working voltage pada kapasitor
5. Buatlah kesimpulan dari praktek yang telah Saudara laksanakan

4
1.
Pembacaan Pengukuran Selisih Presentase selisih
220±5% 210 10 4.5%
150±5% 145 5 3.3%
330±5% 315 15 4.5%
1000±5% 950 50 5%
46K±5% 48k 2000 4.3%
2200±5% 2300 1000 4.5%
450±5% 450 0 0%
74K±5% 74K 0 0%
24K±5% 24K 0 0%
62K±5% 62K 0 0%

2. Toleransi resistor adalah perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada
badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor tersebut berada
dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik
resistor yang terbentuk akibat operasional resistor tersebut.
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang dapat dilewatkan
oleh sebuah resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari
ukuran fisik resistor dan tulisan nilai kapasitas daya dalam satuan Watt untuk resistor
dengan kemasan fisik besar.

3. watt rating adalah daya suatu resistor yang menunjukan daya listrik maksimum yang
dapat di serap oleh resistor tersebut sampai 70ºC.

4. Tegangan kerja adalah tegangan maksimum yang diijinkan sehingga kapasitor masih
dapat bekerja dengan baik. kapasitor akan meledak jika kelebihan tegangan. Misalnya
kapasitor 10uF 25V, maka tegangan yang bisa diberikan tidak boleh melebihi 25 volt
dc. Umumnya kapasitor-kapasitor polar bekerja pada tegangan DC dan kapasitor non-
polar bekerja pada tegangan AC.

5. Jadi apabila resistor yang terukur pada multimeter melebihi atau kurang dari batas
toleransi resistor tersebut maka resistor tersebut dinyatakan rusak tetapi, apa bila
resistor tersebut tidak kurang dan tidak melebihi dari batas toleransi resistor tersebut
maka resistor tersebut dinyatakan baik.

Kapasitor yang hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3 (tiga) angka saja. Jika hanya ada dua
angka satuannya adalah pF (pico farads). Sebagai contoh, kapasitor yang bertuliskan
dua angka 47, maka kapasitansi kapasitor tersebut adalah 47 pF. Jika ada 3 digit,
angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal, sedangkan angka ke-3 adalah
faktor pengali. Faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya, berturut-turut 1 = 10,
2 = 100, 3 = 1.000, 4 = 10.000 dan seterusnya. Misalnya pada kapasitor keramik
tertulis 104, maka kapasitansinya adalah 10 x 10.000 = 100.000pF atau = 100nF.
Contoh lain misalnya tertulis 222, artinya kapasitansi kapasitor tersebut adalah 22 x
100 = 2200 pF = 2.2 nF.

Anda mungkin juga menyukai