A. TUJUAN :
Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :
1. Membaca kode-kode yang terdapat pada resistor untuk menentukan spesifikasinya
2. Mengukur besarnya hambatan suatu resistor dengan ohmmeter
3. Membaca kode-kode yang terdapat pada kapasitor untuk menentukan spesifikasinya
B. TEORI SINGKAT
1. Resistor
Resistor disebut juga dengan hambatan atau tahanan.
a. Bahan
Bahan yang digunakan untuk membuat resistor antara lain :
1) Kawat tembaga
2) Kawat nikelin
3) Karbon
4) Selaput logam / metal film
b) 10 R 22 K
Resistor ini mempunyai spesifikasi :
i) 10 W menyatakan besarnya watt rating = 10 Watt
ii) R22 menyatakan besarnya resistansi = 0,22 Ohm
iii) K menyatakan besarnya toleransi = ± 10 %
1
2) Ditulis dengan kode warna
Nilainya dinyatakan dengan kode gelang warna pada badannya
Contoh :
Contoh :
2
2. Kapasitor
a. Nama
Nama dari sebuah kapasitor biasanya disesuaikan dengan jenis dielektrikumnya, misalnya:
1) Kapasitor elektrolit
2) Kapasitor mika
3) Kapasitor keramik
D. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Mengamati resistor
3
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengukur beberapa resistor dengan
berbagai macam hambatan
b. Sesuaikan batas ukur dengan besar resistor yang akan diukur
c. Aturlah kedudukan jarum penunjuk pada posisi nol ohm dengan menghubungkan test lead
(+) dan test lead (-) kemudian memutar tombol pengatur pada kedudukan nol ke kanan
atau ke kiri.
d. Ukurlah hambatan tersebut dan masukan hasilnya dalam tabel 2
e. Ulangilah langkah 2 sampai 4 untuk resistor dengan nilai yang berbeda
f. Bandingkan hasilnya antara yang tertera pada body resistor dengan hasil pengukuran.
2. Mengamati kapasitor
a. Ambil sebuah kapasitor, amati kode yang tertera di badannya, kemudian tuliskan hasilnya
ke dalam tabel 3.
4
1.
Pembacaan Pengukuran Selisih Presentase selisih
220±5% 210 10 4.5%
150±5% 145 5 3.3%
330±5% 315 15 4.5%
1000±5% 950 50 5%
46K±5% 48k 2000 4.3%
2200±5% 2300 1000 4.5%
450±5% 450 0 0%
74K±5% 74K 0 0%
24K±5% 24K 0 0%
62K±5% 62K 0 0%
2. Toleransi resistor adalah perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada
badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor tersebut berada
dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik
resistor yang terbentuk akibat operasional resistor tersebut.
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang dapat dilewatkan
oleh sebuah resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari
ukuran fisik resistor dan tulisan nilai kapasitas daya dalam satuan Watt untuk resistor
dengan kemasan fisik besar.
3. watt rating adalah daya suatu resistor yang menunjukan daya listrik maksimum yang
dapat di serap oleh resistor tersebut sampai 70ºC.
4. Tegangan kerja adalah tegangan maksimum yang diijinkan sehingga kapasitor masih
dapat bekerja dengan baik. kapasitor akan meledak jika kelebihan tegangan. Misalnya
kapasitor 10uF 25V, maka tegangan yang bisa diberikan tidak boleh melebihi 25 volt
dc. Umumnya kapasitor-kapasitor polar bekerja pada tegangan DC dan kapasitor non-
polar bekerja pada tegangan AC.
5. Jadi apabila resistor yang terukur pada multimeter melebihi atau kurang dari batas
toleransi resistor tersebut maka resistor tersebut dinyatakan rusak tetapi, apa bila
resistor tersebut tidak kurang dan tidak melebihi dari batas toleransi resistor tersebut
maka resistor tersebut dinyatakan baik.
Kapasitor yang hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3 (tiga) angka saja. Jika hanya ada dua
angka satuannya adalah pF (pico farads). Sebagai contoh, kapasitor yang bertuliskan
dua angka 47, maka kapasitansi kapasitor tersebut adalah 47 pF. Jika ada 3 digit,
angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal, sedangkan angka ke-3 adalah
faktor pengali. Faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya, berturut-turut 1 = 10,
2 = 100, 3 = 1.000, 4 = 10.000 dan seterusnya. Misalnya pada kapasitor keramik
tertulis 104, maka kapasitansinya adalah 10 x 10.000 = 100.000pF atau = 100nF.
Contoh lain misalnya tertulis 222, artinya kapasitansi kapasitor tersebut adalah 22 x
100 = 2200 pF = 2.2 nF.