Anda di halaman 1dari 14

PERCOBAAN I

MENGUKUR NILAI RESISTOR

Hari/Tanggal Percobaan : Sabtu/ 23 April 2016

Asisten Meja : Lisa Mariya

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bahwa resistor merupakan komponen dasar


elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian. Resistor memiliki beberapa warna, diantaranya
warna hitam, coklat, merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu, abu abu,
putih, emas, perak, dan tanpa warna. Dimana warna warna tersebut
memiliki nilai resistansi masing masing.

Nilai resistor seperti 0, 1, 2, 3, ..., dan seterusnya menurut warna


masing masing. Untuk emas, perak, dan tanpa warna, masing masing
memiliki nilai toleransi yaitu 5 %, 10 %, dan 20 %. Transistor dalam
kehidupan sehari hari bisa dilihat pada skalar elektronik baik pada daya
tinggi maupun pada daya yang rendah.

2. Tujuan Percobaan
a. Mampu mengenali bentuk dan jenis resistor.
b. Mampu menghitung nilai resistor melalui gelang warna.
c. Mampu mengetahui macam macam perhitungan resistor.
d. Dapat membaca kode warna resistor atau nilai resistor.

1
B. DASAR TEORI

Menurut Sears (2001: 257) menyatakan bahwa resistor dalam rangkaian


seri, kita dapat menurunkan persamaan umum untuk hambatan ekuivalen dari
sebuah gabungan seri atau gabungan parallel dari resistor. Jika itu seri, maka arus
I harus sama dalam semua resistor itu. Dengan memberikan 𝑉 = 𝐼 𝑅 masuk setiap
resistor yang kita punyai.

𝑉𝑎𝑥 = 𝐼𝑅1

𝑉𝑥𝑦 = 𝐼𝑅2

𝑉𝑦𝑏 = 𝐼𝑅3

a R1 x R2 y R3 b

Selisih potensial yang melalui setiap resistor tidak perlu sama (kecuali untuk
kasus kasus dimana ketiga resistor itu sama). Selisih potensial Vab yang melalui
keseluruhan gabungan itu adalah jumlah selisih selisih potensial individual.

𝑉𝑎𝑏 = 𝑉𝑎𝑥 + 𝑉𝑥𝑦 + 𝑉𝑦𝑏 = (𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 )

𝑎𝑡𝑎𝑢

𝑉𝑎𝑏
= 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3
𝐼

Resistor dalam sambungan parallel, jika resistor tersebut parallel arus yang
melalui resistor tidak perlu sama. Tetapi selisih potensial diantara terminal
terminal setiap resistor arus sama dan sebanding dengan Vab (ingat bahwa selisih
potensial antara sembarang dua titik tidak bergantung kepada lintasan yang
diambil diantara titik titik). Maka kita turunkan arus dalam ketiga resistor
tersebut:

𝑉
𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3 maka 𝐼 = 𝑅 , dimana :

2
𝑉𝑎𝑏
𝐼1 =
𝑅1

𝑉𝑎𝑏
𝐼2 =
𝑅2

𝑉𝑎𝑏
𝐼3 =
𝑅3

Umumnya arus yang melalui resistor berbeda, karena muatan tidak


berakumulasi atau terkuras keluar dari titik a, maka arus total I harus sama dengan
jumlah ketiga arus dalam resistor tersebut.

Menurut Mikrajuddin Abdullah (2006:66) menyatakan bahwa besarnya nilai


hambatannya pada suatu resistor dapat dilihat dari kode warna ataupun kode
berbentuk huruf dari angka yang setara pada resistor tersebut. Cara menghitung
nilai hambatan suatu resistor dapat dilakukan seperti berikut:

Kode angka dan huruf, dimana kode angka untuk menyatakan nilai
hambatan, sedangkan kode huruf untuk menyatakan toleransi nilai hambatan.
Nilai hambatan sebuah resistor variable dapat diubah menurut kebutuhan.
Contohnya resistor variable seperti rheostat, potensiometer, termistor dan lainnya.
Ada pula resistor yang menggunakan simbol warna dengan lima gelang dan 4
gelang.

Menurut Paul A. Tipler (1998:141) menyatakan bahwa dalam studi tentang


konduktor dalam elektrostatik, kita beragumen bahwa medan listrik didalam
konduktor pada kondisi kesetimbangan elektrostatik harus nol. Jika tidak
demikian, muatan muatan bebas dimana muatan bebas memang bergerak dalam
konduktor. Artinya, konduktor tidak berada pada kesetimbangan elektrostatik.
Arus didalam konduktor dihasilkan oleh medan listrik diudalam konduktor ketika
mendesakkan gaya pada muatan muatan bebas. Karena medan searah dengan gaya
pada muatan positif, dan karena arah arus searah dengan medan listrik.

3
Resistansi kawat penghantar diketahui sebanding dengan panjang kawat dan
berbanding terbalik dengan luas penampang lintang:

𝐿
𝑅=𝜌
𝐴

Dimana konstanta kesetimbangan rho disebut resistivitas material


penghantar. Satuan resisvitas adalah Ohm (Ω). Resistor untuk kegiatan
laboratorium kebanyakan dibuat dengan melibatkan kawat halus disekeliling
tabung isolasi untuk mendapatkan kawat panjang dalam ruang yang pendek.
Karbon yang memiliki relativitas tinggi, biasanya digunakan untuk resistor
resistor peralatan elektronik.

4
C. PENGUMPULAN DATA
1. Alat Dan Bahan
a. Beberapa resistor
b. Multimeter
c. Kebel jemper

2. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Diamati kode warna pada masing masing resistor 4 gelang dan 5
gelang.
c. Dicatat harga resistor tersebut pada kolom hasil pengamatan warna
tabel.
d. Diukur resistansi resistor satu persatu dengan Ohmmeter.
e. Dicatat harga resistor tersebut pada kolom hasil pengukuran tabel
dibawah ini.
f. Dibandingkan hasil pengamatan denganhasil pengukuran.
g. Dibuat kesimpulan.
h. Dikembalikan semua alat dan bahan.

5
D. DATA TABEL PENGAMATAN

a. 4 cincin
Nilai resistansi
NO Warna
pengamatan pengukuran
1 Coklat, hitam, coklat, 100 ± 5% Ω 200 Ω
emas
2 Coklat, hitam, merah, 1000 ± 5% Ω 2000 Ω
emas
3 Merah, hitam, merah, 2000 ± 5% Ω 1800Ω
emas

b. 5 cincin
Nilai resistansi
NO Warna
pengamatan pengukuran
1 Kuning, ungu, hitam, hitam, 100 ± 5% Ω 200 Ω
coklat
2 Orange, orange, hitam, 1000 ± 5% Ω 2000 Ω
coklat, coklat

6
E. PENGOLAHAN DATA
a. 4 cincin
 Resistor (coklat, hitam, coklat, emas)
Coklat hitam coklat emas
1 0 1 5%
𝐴𝐵 × 10𝑐 ± 𝐷 (𝑡𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖)
1(0) × 101 ± 5%

max = 100 + 5%
= 100 + 0,05
= 100, 05 Ω

min = 100 − 5%
= 100 − 0,05
= 99,95 Ω

Sehingga, nilai resistor coklat, hitam, coklat emas berkisar antara 99,95
Ω ~ 100, 05 Ω.

 Resistor (coklat, hitam, merah, emas)


Coklat hitam merah emas
1 0 2 5%
𝐴𝐵 × 10𝑐 ± 𝐷 (𝑡𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖)
1(0) × 102 ± 5%

𝑚𝑎𝑥 = 1000 + 5%
= 1000 + 0,05
= 1000, 05 Ω

𝑚𝑖𝑛 = 1000 − 5%
= 1000 − 0,05

7
= 999,95 Ω

Sehingga, nilai resistor coklat, hitam, coklat emas berkisar antara


999,95 Ω ~ 1000, 05 Ω.

 Resistor (merah, hitam, merah, emas)


merah hitam merah emas
2 0 2 5%
𝐴𝐵 × 10𝑐 ± 𝐷 (𝑡𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖)
2(0) × 102 ± 5%

𝑚𝑎𝑥 = 2000 + 5%
= 2000 + 0,05
= 2000, 05 Ω

𝑚𝑖𝑛 = 2000 − 5%
= 2000 − 0,05
= 1999,95 Ω

Sehingga, nilai resistor coklat, hitam, coklat emas berkisar antara


1999,95 Ω ~ 2000, 05 Ω.

b. 5 cincin
 Resistor (kuning, ungu, hitam, hitam, coklat)
Kuning ungu hitam hitam coklat
4 7 0 0 1%
𝐴𝐵𝐶 × 10𝐷 ± 𝐸 (𝑡𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖)
470 × 100 ± 1%

𝑚𝑎𝑥 = 470 + 1%
= 470 + 0,01

8
= 470,01 Ω

𝑚𝑖𝑛 = 470 − 1%
= 470 − 0,01
= 469,99 Ω

Sehingga, nilai resistor kuning, ungu, hitam, hitam, coklat berkisar


antara 469,99 Ω ~ 470,01 Ω.

 Resistor (orange, orange, hitam, coklat, coklat)


Orange orange hitam coklat coklat
3 3 0 1 1%
𝐴𝐵𝐶 × 10𝐷 ± 𝐸 (𝑡𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖)
330 × 101 ± 1%

𝑚𝑎𝑥 = 3300 + 1%
= 3300 + 0,01
= 3300,01 Ω

𝑚𝑖𝑛 = 3300 − 1%
= 3300 − 0,01
= 3299,99 Ω

Sehingga, nilai resistor orange, orange, hitam, coklat, coklat berkisar


antara 469,99 Ω ~ 470,01 Ω.

9
F. PENUTUP
1. Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk


resistor pada umumnya seperti tabung yang memiliki dua tangan, yaitu kiri
dan kanan. Dan resistor juga memiliki bentuk axial dan chip. Untuk
menghitung nilai resistor dapat dilakukan dengan menghitung berdasarkan
kode angka dan dengan menggunakan multimeter.

Menghitung nilai resistor juga dapat digunakan rumus berikut:

AB × 10c ± D (toleransi)
dan
ABC × 10D ± E (toleransi)

2. Saran

Untuk laboratorium seharusnya melengkapi alat untuk menghitung


nilai resistor berdasarkan kode angka. Agar mahasiswa dapat membedakan
antara menghitung dengan kode angka dan menghitung dengan
multimeter.

10
G. TUGAS DAN PERTANYAAN AKHIR
1. Apakah ada perbedaan antara hasil pengukuran dengan hasil
pengamatan pada resistor? Mengapa bisa terjadi?
Jawab :
Ada, kerena pada proses pengamatan ada perkalian dengan toleransi
warna gelang. Sedangkan pada proses pengukuran tidak ada. Untuk
hasil yang lebih tepat, maka hasil pengamatan yang lebih tepat, terdapat
perbedaan yang kecil antara hasil pengukuran dan hasil pengamatan.

2. Hitunglah dua buah resistor dengan 4 cincin dan 5 cincin dengan warna:
a) 4 cincin
 Hijau, hijau, coklat, emas
 Ungu, biru, merah, perak
b) 5 cincin
 Orange, kuning, biru, merah, emas
 Abu, orange, putih, ungu, coklat

Jawab:

a.) 4 cincin
 Hijau, hijau, coklat, emas

hijau hijau coklat emas

5 5 1 5%
AB × 10c ± D (toleransi)
55 × 101 ± 5%

max = 550 + 5%
= 550 + 0,05
= 550, 05 Ω

min = 550 − 5%

11
= 550 − 0,05
= 549,95 Ω

Sehingga, nilai resistor Hijau, hijau, coklat, emas berkisar antara


999,95 Ω ~ 1000, 05 Ω.

 Ungu, biru, merah, perak

Ungu biru merah perak

7 6 2 10%

AB × 10c ± D (toleransi)
76 × 102 ± 10%

max = 7600 + 10%


= 7600 + 0,1
= 7600,1 Ω

min = 7600 − 10%


= 7600 − 0,1
= 7599,9 Ω

Sehingga, nilai resistor Ungu, biru, merah, perak berkisar antara


7599,9 Ω ~ 7600,1 Ω.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mikrajuddin abdullah. FISIKA JILID 3. Bandung. ESIS. 2006

Paul ,A tipler. FISIKA. Jakarta: Erlangga. 1998

Sears. FISIKA UNIVERSITAS. Jakarta: Erlangga. 2001

13
DOKUMENTASI

14

Anda mungkin juga menyukai