Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dimas Nur Isa Prahesti

NIM : 19050524026

1. Pendidikan teknologi dan pendidikan kejuruan adalah dua pendidikan yang memiliki
penekanan berbeda. Dimana agar menjadi efektif, maka pendidikan teknologi dan
pendidikan kejuruan disinergikan menjadi pendidikan teknologi kejuruan yang
menerapkan kedua prinsip-prinsip tersebut dalam meningkatkan relevansinya.
Sehingga menurut saya jika hanya condong ke salah satu konsep hasilnya kurang
maksimal untuk mencapai tujuannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Di era globalisasi yang berlangsung saat ini menuntut peran pendidikan teknologi dan
kejuruan agar semakin meningkat. Seluruh bidang keahlian dalam dunia kerja
terbentuk dari hubungan antara manusia dengan benda. Manusia terdiri dari
komponen jasmani dan rohani, sedangkan benda dapat berbentuk perangkat keras dan
perangkat lunak yaitu data. Dengan demikian bidang keahlian dalam dunia kerja
terbentuk atas hubungan manusia, ide, benda dan data. Pengembangan sistem
pendidikan teknologi dan kejuruan perlu dirancang sesuai dengan kebutuhan industri.
Meningkatnya tingkat pendidikan angkatan kerja harus diimbangi pula dengan
meningkatnya ketrampilan kerja dan produktivitasnya. Maka dari itu, pendidikan
teknologi dan pendidikan kejuruan sangat berpengaruh dalam menghasilkan lulusan
yang baik terutama mampu mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan
kerjanya.
3. Pengertian pendidikan vokasi sebelum dan setelah diamandemen menyatakan tiga hal
yang sama yaitu pendidikan, pelatihan (training), dan pelatihan kembali (retraining)
dibawah supervisi masyarakat dan dikendalikan atau di bawah kontrak
badan/lembaga atau agen pendidikan lokal. Pendidikan vokasi berhubungan dengan
sekolah formal, training berkaitan dengan pelatihan anak putus sekolah atau
penganggur yang memerlukan keterampilan untuk mencari pekerjaan. Retraining
adalah pelatihan kembali bagi pekerja untuk peningkatan kompetensi dirinya guna
keperluan peningkatan/promosi jabatan atau mendapatkan pekerjaan lain yang lebih
baik.
4. Sebenarnya tiap teori Prosser memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-
masing. Namun, menurut saya teori 1, 2, 3, 4, 6, 7, 14, dan 16 adalah yang efektif
dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi. Dimana pada teori tersebut memuat
tentang pembiayaan fasilitas peserta didik serta sumber daya manusia (tenaga
pendidik) yang berkompeten dalam mengajar dan memahami karakter, perilaku,
minat dan kemampuan peserta didiknya guna menghasilkan lulusan yang
berkompeten.
5. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengembangan inovasi dan
kualitas pendidikan menengah kejuruan adalah penyesuaian pendidikan terhadap
dunia industri seiring perkembangan teknologi, yaitu pada sektor ekonomi (fasilitas
pendidikan yang memadai) dan tenaga kerja yang berkompeten.

Anda mungkin juga menyukai