Anda di halaman 1dari 14

MULTIMETER 1

NAMA PEMBUAT LAPORAN : ANNISA ELFIA ROSA


NAMA PARTNER :
1. ACHMAD HARIRI
2. DEWI SADARINA BR GINTING
3. HALDHIRA LADIVA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
TAHUN AJARAN 2019/2020
Daftar Isi

Daftar isi………………………………………………………………………………………….1
Tujuan percobaan………………………………………………………………………………...2
Pendahuluan………………………………………………………………………………………2
Alat-alat yang digunakan………………………………………………………………………….2
Diagram rangkaian………………………………………………………………………………..3
Prosedur melakukan percobaan………………...…………………………………………………3
Hasil percobaan……………………………………………………………………………………3
Perhitungan dan pembahasan……………………………………………………………………...6
Kesimpulan………………………………………………………………………………………..7
Tugas………………………………………………………………………………………………7
Tanda tangan………………………………………………………………………………………8
Daftar pustaka……………………………………………………………………………………..9
Lampiran…………………………………………………………………………………………10

1
A. Tujuan Percobaan
1. Menjelaskan karakteristikdan penggunaan multimeter non elektronis (multimeter
analog) dan multimeter elektronis digital (multimeter digital)
2. Menggunakan multimeter dengan benar

B. Pendahuluan
1. Multimeter (Multitester, AVO meter, Circuit Tester)
Pada dasarnya alat ini merupakan “gabungan dari alat ukur tegangan searah,
arah searus, resistansi dan tegangan bolak balik. Untuk mengetahui fungsi dan
sifatnya, bacalah spesifikasi alat tersebut.
Pada pengukuran tegangan (DC maupun AC) perlu diperhatikan
“sensitivitas” yang dinyatakan dalam ohm/volt.
Tahanan dalam voltmeter (dalam ohm) sama dengan batas ukur dikali
sensitivitas.
Pada pengukuran tegangan AC perlu diperhatikan pula spesifikasi daerah
frekuensi. Perlu diketahui pula bahwa harga efektif (rms) tegangan AC dikalibrasi
dengan gelombang sinusoida murni.
Dalam memilih batas ukur pengukuran tegangan perlu diperhatikan faktor
keamanan dan ketelitian. Mulailah dari sekala yng cukup besar. Ketelitian akan
paling baik jika penunjukkan jarum pada daerah dekat skala maksimum.
Dalam memilih batas ukur untuk pengukuran resistensi, ketelitian akan
paling baik jika penunjukkan jarum pada daerah pertengahan skala.
2. Multimeter Elektronis
Fungsi alat ini seperti multimeter biasa. Adanya rangkaian elektronis
menyebabkan alat ini mempunyai beberapa kelebihan.

C. Alat-alat yang digunakan


1. 1 buah multimeter SANWA (Analog)
2. 1 buah multimeter digital
3. 1 buah generator sinyal
4. 1 buah sumber tegangan DC
5. Bermacam-macam harga R (47Ω,1K Ω,10K Ω,20K Ω, 1M Ω)
6. 1 buah protoboard
7. Kabel-kabel penghubung

2
D. Diagram Rangkaian

E. Prosedur melakukan percobaan


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 1
a. Buatlah tegangan V sebesar6 volt
b. Ukurlah tegangan VAB dengan multimeter non elektronis. Catat batas ukur yang
dipakai dan hasil pembacaan meter
c. Ukurlah tegangan VAB dengan multimeter elektronis. Catat batas ukur yang
dipakai dan hasil pembacaan.
2. Buatlah rangkaian seperti gambar 2
a. Buatlah tegangan bolak-balik sinusoida V = 6 Volt eff (dengan generator sinyal)
dengan frekuensi f = 100 Hz
b. Ukurlah tegangan VAB dengan multimeter non elektronis
c. Ulangi langkah c untuk multimeter digital
d. Ulangi langkah a sampai dengan d untuk frekuensi f = 1 Khz, 10 Khz, dan 40
Khz
e. Catat semua hasil pengukuran pada table

F. Hasil percobaan

Tabel 1 Hasil percobaan mengukur tegangan keluaran VAB menggunakan sumber searah
dan sumber bolak-balik

3
Diukur dengan Diukur dengan
V Dihitung analog multimeter digital
V = 6 Volt DC 𝑉𝑡
Vab = 𝑅𝑡 . R1
6
= 47+47 . 47 2V 2,3 V
=3V
V1 = V2 = 3 v
V = 6 Volt AC dengan Vab = 𝑉𝑡 . R1
𝑅𝑡
f = 100 Hz 6
= 47+47 . 47 2V 2V
=3V
V = 6 Volt AC dengan Vab = 𝑉𝑡 . R1
𝑅𝑡
f = 1 Khz 6
= 47+47 . 47 2V 1,8 V
=3V
V = 6 Volt AC dengan Vab = 𝑉𝑡 . R1
𝑅𝑡
f = 10 Khz 6
= 47+47 . 47 0,5 V 0,9 V
=3V
V = 6 Volt AC dengan Vab = 𝑉𝑡 . R1
𝑅𝑡
f = 40 Khz 6
= 47+47 . 47 2V 0,226 V
=3V

Tabel 2 Mengukur harga tahanan menggunakan multimeter analog ( Multimeter Non


Elektronik)

Harga Tertulis Batas ukur yang Penunjukan harga


Nilai R
(Kode warna) dipakai tahanan (Ohm)
Kuning =4
Ungu =7
Hitam = 100
R1 = 47Ω X1 40 Ω
Emas = 5%

47 Ω 5%
Coklat = 1
Hitam =0
R2 = 1K Ω Merah = 102
X1 1000 Ω
Emas = 5%

1000 Ω 5%
Coklat =1
R2 = 10 K Ω X 100 100 Ω
Hitam =0

4
Oren = 103
Emas = 5%

10000 Ω 5%
Merah = 2
Hitam =0 267K Ω
R3 = 20 K Ω X 1000
Kuning = 104
Emas = 5%
Coklat =1
Hitam =0
R4 = 1 M Ω X 1000000 0,985M Ω
Hijau = 105
Emas = 5%

Tabel 3 Mengukur harga tahanan menggunakan multimeter digital

Harga Tertulis Batas ukur yang Penunjukan harga


Nilai R
(Kode warna) dipakai tahanan (Ohm)
Kuning =4
Ungu =7
Hitam = 100
R1 = 47Ω X1 46,9 Ω
Emas = 5%

47 Ω 5%
Coklat = 1
Hitam =0
R2 = 1K Ω Merah = 102
X 1000 0,989 Ω
Emas = 5%

1000 Ω 5%
Coklat =1
Hitam =0
Oren = 103
R2 = 10 K Ω X 1000 9,89 KΩ
Emas = 5%

10000 Ω 5%
Merah = 2
Hitam =0
Kuning = 104 267,5 KΩ
R3 = 20 K Ω X 1000
Emas = 5%

27000Ω 5%
Coklat =1
Hitam =0
R4 = 1 M Ω X 1000000 0,985M Ω
Hijau = 105
Emas = 5%

5
1000000Ω 5%

G. Perhitungan dan pembahasan


Rumus yang digunakan :
𝑽
Pembagi Tegangan = . R1
𝑹𝟏+𝑹𝟐

Contoh :
1. V = 6 volt DC
R1 = 47Ω
R2 = 47Ω

6
Pembagi tegangan = . 47 = 3 V
47+47

2. V = 6 volt
R1 = 47Ω
R2 = 1KΩ
6
Pembagi tegangan = 1000+47 . 1000 = 5,73 V

Pembahasan:
Pengukaran menggunakan multimeter analog maupun digital seharusnya memiliki
hasil yang sama dengan perhitungan yang dilakukan secara manual.
Hasil yang didapatkan setelah melakukan praktikum adalah
1. Pengukuran tegangan keluaran Vab dengan resistor 1 dan resistor 2 sama yaitu 47Ω
didapatkan hasil :
Dengan manual :3V
Dengan multimeter analog : 2 V
Dengan multimeter digital : 2,3 V
Tegangan keluar resistor 1 dan resistor 2 sama karena nilai kedua resistor sama.
2. Pengukuran tegangan keluar dengan resistor 1 yaitu 47Ω dan resistor 2 nya 1KΩ.
Hasil tegangan keluar di resistor 1 sebagai berikut :
Dengan manual : 0,26 V
Dengan multimeter digital : 0,3 V
Hasil tegangan keluar di resistor 2 sebagai berikut :
Dengan manual : 5,73 V
Dengan multimeter digital : 4,7 V
3. Pengukuran tegangan keluar yang dilakukan menggunakan multimeter analog
maupun multimeter digital memiliki hasil yang berbeda. Hal ini bias terjadi karena
6
adanya kesalahan yaitu kesalahan pada pengaturan alat-alat nya, yang biasa disebut
kesalahan sistematis, pengaruh lingkungan terhadap hasil pengukuran yang disebut
dengan kesalahan acak.
4. Pengukuran harga tahanan menggunakan multimeter analog maupun multimeter
digital terhadap nilai R memiliki harga yang sama terhadap harga tahanan yang
diukur dengan multimeter dengan harga tertulis (kode warna).

Analisis
1. Pengukuran menggunakan multimeter analog dan multimeter digital memiliki hasil
yang mirip
2. Hambatan dengan nilai yang besar sulit untuk diukur dengan multimeter analog,
lebih akurat diukur dengan multimeter digital
3. Dalam tegangan bolak balik, frekuensi tidak mempengaruhi tengan tahanan

H. Kesimpulan
Pengukuran menggunakan multimeter digital memiliki hasil yang lebih tepat daripada
multimedia analog.
Dalam kegiatan pengukuran bias saja terjadi kesalahan baik itu kesalahan akibat manusia
nya maupun pengaturan alat ukurnya.

I. Tugas
1. Hitunglah nilai Vab dai rangkaian pada gambar 1
V = 6 volt DC
R1 = 47Ω
R2 = 47Ω

6
Pembagi tegangan = 47+47 . 47 = 3 V

2. Hitunglah nilai Vab dari rangkaian pada gambar 2


V = 6 volt DC
R1 = 47Ω
R2 = 47Ω

6
Pembagi tegangan = 47+47 . 47 = 3 V

7
Tanda tangan

(Annisa Elfia Rosa)

8
Daftar Pustaka

https://dokterfisika.blogspot.com/2016/06/kesalahan-kesalahan-dalam-pengukuran.html

http://13121002elektronikadasarbsi.blogspot.com/2013/03/pengertianfungsi-multimeter-
analog-dan.html

9
LAMPIRAN

10
11
12
13

Anda mungkin juga menyukai