PENGUAT OP-AMP
METODOLOGI PERCOBAAN
• EKSPERIMEN 2
NO. R1 R2 R3 Arus Masuk Arus Keluar
1. 1K 1K 12 K 9V 0,53 V • E
KSPE
RIMEN 3
𝑽𝒐𝒖𝒕
✓ Gain = 𝑽𝒊𝒏
9 volt
-
+
-
1kΩ 1kΩ
Mulimeter
PSA PLN
ADJUST
5 6 7,59
4,5 12
3 I
o
+ -
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Pada umumnya op-amp memiliki sebuah keluaran atau keluaran tunggal. Akan tetapi
beberapa jenis op-amp khusus yang umumnya digunakan pada rangkaian-rangkain
frekuensi radio dapat memiliki dua buah terminal keluaran. Sebuah op-amp juga
memiliki dua buah rel hubungan catu daya yang masing-masing adalah rel hubungan
positif dan rel hubungan negative. Namun, terdapat banyak op-amp yang memiliki rel
catu daya tengah yang terhubung dengan pentanahan meskipun op-amp itu sendiri tidak
memiliki hubungan rel catu daya tengah yang bersifat khusus. Beberapa jenis op-amp
yang lainnya lagi, dirancang secara khusus untuk operasi dengan suplai atau catu daya
tunggal.
2. Aplikasi penggunaan penguat operasional adalah untuk operasi matematika sederhana
seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik hinga dikembangkan
kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator dengan distorsi rendah
serta pengembangan alat komunikasi
3. Penguat bukan pembalik (Non inverting)
Rangkaian penguat bukan pembalik ditujukan dalam tegangan masuk v1 diberikan ke
terminal bukan pembalik. Potensial titik G juga sama dengan v1 karena perolehn op-amp
tidak terhingga. Maka seperti sebelumnya, karena arus masukan ke op-amp diabaikan.
Penguat pembalik (Inverting)
Menunjukkan penguat pembalik dasar dengan tahanan masuk R1 dan tahanan umpan
balik Rf. Terminal masuk bukan pembalik (non inverting) dibumikan.
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih memahami prinsip kerja transistor
2. Sebaiknya selanjutnya mengetahui cara membaca kode resistor
3. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih teliti dalam menggunakan mulitimeter
4. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih efesien menggunakan waktu praktikum
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
DIII-FISIKA INSTRUMENTASI
MULTIPLEXER
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
BAB IV
Asisten Praktikan,
• Jika input B (Low) dan A (Low), Co (High) , C1 (Nol) C2 (Nol), C3 (Nol), maka hasil
outputnya adalah High
• Jika input B (Low) dan A (High), Co (Nol), C1 (Low) C2 (Nol) , C3 (Low), maka
hasil outputnya adalah Low
• Jika input B (Low) dan A (High) , Co (Nol), C1 (High) ,C2 (Nol) , C3 (Nol), maka
hasil outputnya adalah High
• Jika input B (High) dan A (Low). Co (Nol),C1(Nol),C2 (Low), C3 (Nol),maka hasil
outputnya adalah Low
• Jika input B (High) dan A (Low), Co (Nol),C1 (NOl),C2 C2 (High), C3 (Nol), maka
hasil outputnya adalah High
• Jika input B (High) dan A (High), Co (Nol), C1 (Nol), C2 (Nol), C3 (Low) , maka
hasil outputnya adalah Low
• Jika input B (High) dan A (High), Co (NOl), C1 (Nol),C2 (Nol) , C3 (High), maka
hasil outputnya adalah High
• Jika input B (Low) dan A (Low), Co (Low), C1(Nol),C2 (Nol) ,C3 (Nol), maka hasil
outputnya adalah Low
5.1 Kesimpulan
Multiplexer adalah sebuah rangkaian logika yang menerima beberapa masukan data
secara otomatis dan pilih salah satu dari masukan tersebut pada waktu tertentu, untuk
dikeluarkan pada keluaran. Multiplexer berfungsi sebagai seleksi data. Data masukan
yang terdiri dari beberapa sumber, di pilih satu dan dilanjutkan ke suatu saluran yang
tunggal. Masukan data dapat terbagi dari beberapa jalan dengan masing masing cara
dapat terdiri dari satu atau melebihi dari satu bit.
Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak jauh,
baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara (wireless atau
radio). Selain itu, aplikasi multiplexer meliputi Siaran Analog, Penyiaran Digital
,Telepon, Pemrosesan Video dan Telegrapi.
3. Fungsi multiplexer
Multiplekser berfungsi sebagai seleksi data. Data masukan yang terdiri dari beberapa
sumber, di pilih satu dan dilanjutkan ke suatu saluran yang tunggal. Masukan data
dapat terbagi dari beberapa jalan dengan masing-masing cara dapat terdiri dari satu
atau melebihi dari satu bit. Selain sebagai penyeleksi sebuah data Multiplexer ini
berfungsi juga sebagai, antara lain:
• Data routing atau perjalanan data
• Multiplexer seringnya dapat memilih sebuah alur data dari satu asal sebuah data
diantara beberapa asal ke satu tujuan data yang ada
• pengurutan dari sebuah operasi
• Konversi bilangan pada rangkaian dari rangkaian paralel ke rangkaian seri
• Menghasilkan sebuah bentuk gelombang yang ada
• Menghasilkan sebuah fungsi dari logika tersebut
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
5.2 Saran
DIII-FISIKA INSTRUMENTASI
DEMULTIPLEXER
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
1. IC 74138
Fungsi : Untuk memilih salah satu data dari banyak data menggunakan suatu data
input
2. Protoboard
Inpus
Enable Select Outputs
G1 G2(Note 1) C B A Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
H L L L L L H H H H H H H
H L L L H H H H H L H H H
H L L H L H H L H H H H H
H L L H H H H H H H H L H
H L H L L H L H H H H H H
H L H L H H H H H H L H H
H L H H L H H H L H H H H
H L H H H H H H H H H H L
b. Praktek
Inpus
Enable Select Outputs
G1 G2(Note 1) C B A Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
H L L L L L H H H H H H H
H L L L H H H H H L H H H
H L L H L H H L H H H H H
H L L H H H H H H H H L H
H L H L L H L H H H H H H
H L H L H H H H H H L H H
H L H H L H H H L H H H H
H L H H H H H H H H H H L
5.1 Kesimpulan
1.Demultiplexer atau dapat disingkat Demux merupakan suatu rangkaian elektronika yang
mempunyai output dua atau lebih dan hanya mempunyai satu input (jumlah input dapat
ber gantung dari jumlah keluarannya)Berkebalikan dari multiplexer yang dapat dipilih
inputnyademultiplekxer ini yang dipilih adalah outputnya.
Gambar rangkaian demultiplekser
DIII-FISIKA INSTRUMENTASI
TRANSDUSER
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
1. Power Supply 9 V
Fungsi : sebagai sumber tegangan DC 9V
2. Protoboard (1 buah)
Fungsi : sebagai tempat merangkai komponen sementara
3. Coksambung
Fungsi: sebagai muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik
4. Multimeter
Fungsi: sebagai alat ukur tegangan listrik,arus listrik dan resistansi.
3.1.2 Komponen dan fungsinya
1. Jumper (secukupnya)
Fungsi : sebagai penghubung antar komponen dalam rangkaian
2. Jepit Buaya
Fungsi : sebagai penghubung antar alat dengan rangkaian
3. LED
Fungsi : sebagai indicator cahaya
4. Resistor 2200kΩ,110kΩ,10kΩ,33kΩ
Fungsi : sebagai penghambat / membatasi aliran arus listrik
5. Termistor
Fungsi: sebagai transduser
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1
1. Rangkailah seperti rangkaian dibawah ini
2. Variasikan R1 danR2
3. Variasikan energy yang masuk ketransduser
4. Hitung perubahan Voutnya
3.2.2
1. Rangkailah rangkaian dibawah ini
2. Variasikan R1 danR2
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
3. Variasikan energy yang masuk ketransduser
4. Hitung perubahan V out nya
3.3 Rangkaian Percobaan
GND
R3
R1
Vin
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
(sebelum) (sesudah)
Asisten Praktikan
3. BuatlahgrafikVoutvsR3sesudahdipanaskan!Grafik:
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
4.3 Rangkaian Proteus
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Jenis-jenis Transduser
5.2 Saran
BAB III
METEDOLOGI PERCOBAAN
3.2 Peralatan
1. Power supply
Berfungsi: Sebagai sumber tegangan
2. Jumper
Berfungsi: Sebagai penghubung komponen yang satu dengan komponen yang lain
3.3 Prosedur percobaan
1. Rangkailah percobaan seperti pada gambar berikut
550hz
U1
26 10
IN0 CLOCK
27 6
IN1 START
28
IN2
1 7
IN3 EOC
2
IN4
3 21
IN5 OUT1
4 20
IN6 OUT2
5 19
IN7 OUT3
18
OUT4
25 8
ADD A OUT5
24 15
ADD B OUT6
23 14
ADD C OUT7
22 17
ALE OUT8
Vin Analog 0-5V 12
VREF(+)
16 9
VREF(-) OE
ADC0808
Vcc 5v
D8 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1
%Ralat = Vprak-Vteori x
100%Vteori
= 2,494– 2,5 x 100%
2,5
= 149,4%
%Ralat = Vprak-Vteori x
100%Vteori
= 2,966- 3 x 100%
3
= 196,6 %
%Ralat = Vprak-Vteori x
100%Vteori
= 3,98 – 4 x 100%
4
= 298 %
4. Dik: Vin Praktek =
2,523VVin Teori =
4,5 V
%Ralat = Vprak-Vteori x
100%Vteori
= 5–5 x 100%
5
= 400 %
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Mengetahui rangkaian ADC
2. Salah satu contoh aplikasidari fitur ADC yang paling sederhana, yaitu mengubah
pembacaan nilai tegangan analog input menjadi nilai data digital atau nilai
ADC dimana tegangan analognya berasal dari potensiometer yang dirangkai sebagai
pembagi tegangan. Jika potensiometer diputar maka nilai tegangan akan berubah,
dalam artian semakin kecil atau semakin besar itu tergantung dari rangkaian pembagi
tegangan yang dibuat, sehingga nilai ADC yang terbaca dan ditampilkan ke LCD
juga akan berubah. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMEGA16 dengan
rangkaian sebagai berikut:
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
PRAKTIKUM AKUISISI DATA DAN PENGOLAHAN SINYAL
DIII – FISIKA INSTRUMENTASI
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Peralatan dan Komponen
3.1.1 Peralatan
1. PC/laptop/notebook
Berfungsi untuk mengolah data input dan menghasilkan output berupa data/informasi
sesuai dengan user
3.1.2 Software
1. Proteus
Berfungsi untuk mendesain PCB
3.1.3 Komponen
1. Gerbang logika ( AND,NAND,OR,NOR,NOT)
Berfungsi untuk rangkaian yang akan dibuat diproteus
2. Logic State
Berfungsi untuk meletakkan nilai inputnya
3. LED
Berfungsi untuk mengetahui apakah rangkaian itu berhasil atau tidak
1.1 Prosedur Percobaan
1. Hidupkan PC/laptop/notebook
2. Buka software proteus yang telah terinstal
3. Rangkai skema rangkaian pada aplikasi proteus
4. Klik play atau jalan simulasi skema rangkaian yang telah dirancang pada software
proteus
5. Gambar skema rangkaian yang telah dirancang pada software proteus pada lembar
data percobaan
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
-
4.3 Rangkaian Proteus
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pengertian Software Proteus adalah sebuah software yang digunakan untuk mendesain
PCB yang juga dilengkapi dengan simulasi PSpice pada level skematik sebelum rangkaian
skematik di-upgrade ke PCB untuk memastikan PCB dapat berfungsi dengan semestinya.
Proteus mengkombinasikan program ISIS untuk membuat skematik desain rangkaian
dengan program ARES untuk membuat layout PCB dari skematik yang dibuat.
2. Cara menjalankan software proteus yaitu :
a. buka software proteus 8
b. akan muncul seperti gambar
c. klik icon isis yang warna biru . seperti gambar di bawah .
d. habis klik icon isis . akan muncul seperti gambar
e. sebelum di rangkai kita ambil dulu komponen yang di butuhkan seperti resistor , led ,
IC , relay , dll. tetapi kita akan membutuhkan bahan seperti : lampu LED , baterai
f. untuk mengambil komponen nya kita klik icon
g. setelah mengklik icon di atas anda klik icon P
h. setelah klik icon P akan muncul seperti gambar
i. cari bahan komponen nya di kolom keyword
j. setelah itu akan otomatis banyak pilihan komponen seperti gambar
k. pilih komponen yang ingin di gunakan . dan setelah itu klik OK
l. susun tata letak komponen dengan mengkelik nama komponen dan klik ke lembar
kerja dengan posisi yang di inginkan
m. sesudah itu pasang kabel dengan mengklik kaki komponen
n. sesudah semua selesai . silahkan uji coba dengan klik icon play
o. jika menyala dan berjalan dengan sempurna , berarti rangkaian nya benar dan tidakada
yang salah .
3. Simulasi skema rangkaian dengan softwar proteus
a. Instal PROTEUS
b. Akan muncul GUI
c. Kemudian pilih komponen yang akan digunakan, lihat gambar. Pada toolbox sebelah
kiri, pilih Component mode kemudian klik tombol yang berisi huruf P Untuk
mengaktifkan Pick Device. Pick Device adalah box dialog untuk memilih komponen
yang akan kita gunakan.
d. Akan muncul box dialog, isikan komponen yang Anda inginkan pada kolom
keywords. misalnya diisi 7408 kemudian pilih salah satu list komponen yang muncul,
klik OK!
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
e. letakkan komponen yang telah Anda pilih ( dalam contoh ini adalah gerbang AND dari
IC 7408). Selanjutnya silahkan mencari komponen Togglestate, Led Green, VCC dan
GROUNDkemudian letakkan ke stage.
f. Langkah beriikutnya adalah menyambung komponen satu dengan yang lain.
Arahkan kursor mendekati ujung komponen, Klikc mouse kemudian arahkan kursor
menuju ujung komponen yang lain komponen yang lain.
g. setelah menggambar komponen selesai, saatnya kita menjalankan simulasi. Simulasi
akan berjalan setelah kita menekan tombol PLAY di pojok kiri bawah untuk melihat
hasilnya, tekan komponen logicstate. Saat ditekan, logika akan berubah dari 0 –> 1 dan
sebaliknya.