Anda di halaman 1dari 9

VERSI : 00

LAB. REPORT
(LAPORAN LAB ELEKTRONIKA INDUSTRI)

Nama / NIM :
Mochammad Kemal Erlangga / 171311011
Kelas : 2A1

D3 – TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
VERSI : 00

RPS : Penguat Umpan Balik Tegangan Seri

Nama / NIM :
Mochammad Kemal Erlangga / 171311011

D3 – TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI D-III/DIV-T.ELEKTRONIKA Form: F-EC/I.AN/III/00 Nama/NIM:
M. Kemal Erlangga /
171311011
LAPORAN PRAKTIKUM Kode m.k: Partner:
ELEKTRONIKA Fajar Imani R /
INDUSTRI/ANALOG 171311007
Penguat Umpan Balik Tegangan Seri Hari/tgl: Senin/29-10- Mugi Rahayu /
18 171311013
Kelas : 2A1

I. JSA:
POTENSI KERUSAKAN REKOMENDASI
Permukaan meja yang tidak rata dapat Mencari permukaan meja yang rata
mengakibatkan kecelakaan saat praktikum
Penggunaan batas ukur yang salah pada multimeter Menggunakan batas ukur yang sesuai dengan
dapat menyebabkan multimeter rusak ketentuan
Komponen yang digunakan dalam kondisi yang Melakukan pengecekan terlebih dahulu pada
kurang baik atau rusak dapat menghambat saat komponen atau menggantinya
melakukan percobaan
Tidak melakukan kalibrasi pada multimeter Lakukan pengkalibrasian

II. Tujuan
1. Mampu merancang penguat dengan umpan balik tegangan seri
2. Mampu menguji kinerja penguat hasil rancangan

III. Alat dan Bahan


1. Transistor BC550 : 1 Buah
2. Multimeter : 1 Buah
3. Potensiometer 10k Ω : 1 Buah
4. Power Supply : 1 Buah
5. Function Generator : 1 Buah
6. Oscilloscope : 1 Buah
7. Resistor 10Ω : 2 Buah
8. Resistor (100 Ω,470k Ω) : @1 Buah
9. Kabel Penghubung : Secukupnya

IV. Langkah kerja


A. Tahap Perancangan
1. Mengambil Transistor BJT (BC550)
2. Mencari datasheet transistor yang sudah diambil
VERSI : 00

3. Menentukan nilai RC, RB menggunakan analisis DC dengan RE = 8 Ω (10


Ω)
4. Mencatat hasil perhitungan

B. Tahap Pengujian
1. Melakukan pengecekan komponen
2. Menyusun rangkaian seperti gambar 1 tanpa RL

Gambar 1. Rangkaian Penguat Konfigurasi CC


3. Mengatur input DC sebagai VCC = 8,1V
4. Mengatur frekuensi Funtion Generator = 1kHz
5. Menghubungkan input dengan rangkaian
6. Menghubungkan VCC ke Rangkaian
7. Mengukur nilai VBE dan VCE dan catat hasilnya pada tabel 1
8. Menghubungkan Function Generator dengan input rangkaian
9. Mengukur Vin pada rangkaian dan catat hasilnya pada tabel 1
10. Mengukur Vout max tanpa cacat dengan mengatur Function Generator dan
catat hasilnya pada tabel 1
11. Menghubungkan RL ke rangkaian
12. Mengukur Vout rangkaian dengan RL dan catat hasilnya pada tabel 1

C. Mengukur BW
1. Mencari dan menghitung f1 dan f2
2. Mengatur frekuensi sampai Vout = 6.7Vrms
3. Menggambarkan grafiknya
D. Mencari Zi dan Zo
1. Menyusun rangkaian seperti gambar 1 tanpa RL
2. Memasang potensio sebagai RL secara parallel
3. Mengukur Vout = ½ dari Vout tanpa RL
4. Melepaskan potensio dan mengukur nilai R lalu catat hasilnya pada tabel
sebagai Zo
5. Memasang potensio secara seri
6. Mengukur Vin = ½ dari Vin tanpa potensio
7. Melepaskan potensio dan mengukur nilai R lalu catat hasilnya pada tabel
sebagai Zi

V. Data dan analisis

Misal Rb = 470kΩ
RE = 8Ω
Vcc = 12V
Vbb = Vcc ≈ 12V
β = 220 (BC550)
VERSI : 00

Perhitungan
Loop Input
Vbb = RB x Ib + VBE + RE x IE
12 = 470k x Ib + 0,7 + 8 (β+1)Ib
12 = 470k x Ib + 0,7 + 8 (220+1)Ib
471768Ib = 12-0,7
11,3
Ib =
471768
= 2,39 x 10-5A
Ic = β x Ib = 220 x 2,39 x 10-5A
= 5,25mA
IE = (220+1) x 2,39 x 10-5A
= 5,28mA

Vcc = RcIc + Vce + RE IE


12 = Rc x 5,25mA + 6 + 8 x 5,28mA
12 = Rc x 5,25mA + 6 + 0,042
Rc x 5,25mA = 12-6,042
5,95
Rc = −3
=1134,81Ω
5,25 x 10
Rc ≈ 1,2kΩ
Vcc
VCE =
2

12
= =6 V
2
Vo
Avf =
Vs
9.5
= =0.67
14
Tabel Perhitungan
RB β RE RC

470KΩ 220Ω 8Ω 1134,81Ω

Analisis AC

hfe = 220 hfe = -(hfe+1) = -221


hie = 2,7 hic = hie = 2,7
hfe = 1,56x10-4 hfc = 1-hfe = 0,999
hoe = 18 hoc = hoe = 18
470 k +2,7
Zi = hie = 2,7 Ω zi’ = RB//Zi = =7,29Ω
470 k x 2,7
1,2 k +0,056
Zo = 1/hoc = 0,56 Zo’ = RC//Zo = =17,85 Ω
1,2k x 0,056

Tabel 1. Pengujian Rangkaian

VCC VCE VBE Vin


Vout (Vrms) Vout + RL10Ω (Vrms) Zi (Ω) Zo (Ω)
(V) (V) (V) (Vrms)

8.1 4 0.65 14m 9.5m 7.2m 5.6k 5


VERSI : 00

Grafik BandWidth

BANDWIDTH

10
9.8
9.6
9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5 9.5
9.4
9.2
9
8.8
8.7 8.7
8.6
8.4
8.2
8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400 425 450 475 500 525 550 575 600 625
BW

f1 = 250Hz ; f2 = 6kHz

Analisis

No Data & Fenomena Analisis Teori


1 Data tabel 1. Tidak Data tabel 1 menunjukkan bahwa tegangan  Tegangan output
ada penguatan input output lebih kecil sekitar 4.5mV karena pada berbanding lurus
terhadap output konfigurasi common-collector tidak dengan tegangan
menguatkan tegangan. input
 Konfigurasi
common-collector
berfungsi sebagai
penguat arus
2 Penguatan kurang Penguatan kurang dari 1 dikarenakan Vout Vo
dari 1 lebih kecil dari Vin Avf =
Vs
3 Nilai BandWidth f1 = 250Hz BW = f2-f1
f2 = 6kHz
BW = 5750
VI. Kesimpulan
1. Konfigurasi common-collector berfungsi sebagai penguat arus
2. Agar penguat ideal harus menentukan nilai R dengan menggunakan analisis DC
3. Rangkaian pada percobaan ini dalam kondisi baik karena sesuai dengan teori
konfigurasi common-collector

Anda mungkin juga menyukai