Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mochammad Kemal Erlangga

NIM : 171311011
Kelas : 2A1
Mata Kuliah : Elektronika Industri
Tugas ke :3

MULTIVIBRATOR
A. Pengertian
Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang digunakan untuk menerapkan
variasi dari sistem dua keadaan (two state system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal
kontinu, yang dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian
sekuensial.

B. Konsep Dasar
Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu sebagai sebuah rangkaian pembangkit
sinyal, di mana sinyal yang dihasilkan pada keluaran akan berbentuk gelombang persegi
(square wave). Multivibrator dalam pengoperasiannya memiliki dua keadaan utama, yaitu
keadaan stabil dan keadaan tak stabil. Keadaan stabil adalah keadaan dimana taraf
amplitudo sinyal keluaran adalah tetap/stagnan pada suatu nilai tertentu. Keadaan tak
stabil adalah keadaan dimana taraf ampiltudo sinyal selalu berubah-ubah mengikuti
denyut tegangan pada komponen aktif. Keadaan tak stabil dipengaruhi oleh waktu laju
pengisian/pengosongan kapasitor yang besarnya ditentukan dari kapasitas
kapasitor. Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen penguat aktif yang dikopel
silang dengan komponen-komponen pasif (resistor dan kapasitor). Fungsi resistor pada
rangkaian multivibrator adalah sebagai sumber arus bagi pengisian muatan kapasitor,
sedangkan kapasitor berfungsi sebagai kopel yang akan menentukan besar tegangan dari
komponen penguat yang aktif.

C. Karakteristik
Tidak menggunakan kapasitor sehingga pada awal rangkaian di aktifkan komponen
penguat berada pada daerah aktif. Pengubahan keadaan dari sinyal keluaran dilakukan
dengan menerapkan masukan “set” dan “reset” pada komponen penguat yang aktif.  Jika
diberikan masukan pada salah satu terminal tersebut, maka keadaan keluaran akan
berubah ke taraf kebalika n dari  keadaan awal. Memiliki waktu tunda pengisian dan
pengosongan kapasitor. Tidak memiliki masukan (input) karena keadaan ditentukan oleh
besarnya tegangan pada komponen penguat aktif. Keadaan tak stabil dicapai dengan
menerapkan sinyal pemicu ujung negatif (negative edge triggering). Memiliki 1 buah
masukan pada salah satu komponen kopel yang mengatur keadaan stabil dan tak stabil.

D. Fungsi
1. Sebagai Timer Clock pada micro controller
2. Sebagai pembangkit gelombang dasar dalam teknik digital
3. Sebagai pembentuk gelombang dalam teknik pembuatan PWM (Pulse Wave
Modulation)
4. Sebagai memori dalam teknik computer.

E. Jenis Multivibrator
1. Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil adalah multivibrator yang bersifat free-running, yaitu tidak
memiliki keadaan stabil yang permanen pada suatu periode tertentu, oleh sebab
itu tidak dibutuhkan suatu masukan(input). Waktu aktif dari setiap komponen
penguat bergantung pada waktu pengisian dan pengosongan kapasitor pada
rangkaian.

C1 = C2
R2 = R3

Gambar Rangkaian Multivibrator Astabil (BJT)


Cara kerja :
Keadaan 1
1. Q1 menahan tegangan kaki R1 dan C1 yang terhubung pada kolektor di
0 V.
2. Kapasitor C1 diisi melalui R2 hingga tegangan basis Q2 mencapai 0,6
V.
3. R3 menaikkan tegangan basis-emitor Q1, tetapi dioda basis-emitor Q1
menahan tegangan basis pada taraf 0,7 V.
4. R4 mengisi muatan C2 hingga mencapai tegangan sumber (VCC), yang
waktu pengisiannya lebih cepat dari waktu pengisian C1.
5. Karena tegangan basis-emitor mencapai 0,7 V, maka Q2 aktif, dan
menahan tegangan kaki R4 dan C2 yang terhubung pada kolektor Q2 di
0 V.
6. Tegangan basis-emitor Q1 akan menurun kurang dari 0 V, yang
mengakibatkan Q1 nonaktif.
7. R1 dan R2 akan mengisi muatan kapasitor hingga mencapai tegangan
sumber (VCC), akan tetapi dioda basis-emitor Q2 menahan tegangan
basis-emitor pada taraf 0,7 V.
Keadaan 2
Keadaan ini merupakan kebalikan dari keadaan 1, di mana pada
keadaan awal Q1 nonaktif, sedangkan Q2 aktif. Siklus pengisian dan
pengosongan akan berulang jika tegangan basis transistor mencapai
0,6 V.

2. Multivibrator Monostabil
Multivibrator monostabil adalah multivibrator yang memiliki satu kondisi stabil
dan satu kondisi tak stabil. Mempunyai satu buah masukan denyut pemicu (input
trigger pulse) untuk mengubah keadaan stabil dan tak stabil
Input Trigger Pulse

Gambar Rangkaian Multivibrator Monostabil (BJT)

Cara Kerja :
Keadaan stabil (Q2 aktif)
1. Jika diberi suatu denyut masukan pada basis Q2, maka kapasitor C1
akan mengosongkan muatan karena tegangan pada titik sambungan R3
dan R4 adalah 0 V, sehingga tegangan basis dari Q2 berada di bawah
tegangan ground (0 V), yang menyebabkan Q2 berada dalam daerah
cut-off sehingga Q2 nonaktif.
2. Arus basis Q1 akan naik dengan cepat mencapai nilai 0,7 V akibat
tidak adanya kapasitor pada R3 , sehingga Q1 berada dalam daerah aktif
dalam waktu yang relatif singkat, dan keadaan ini merupakan keadaan
tak stabil.
Keadaan tak stabil
1. Kapasitor C1 akan diisi muatannya oleh R1 & R2, sehingga arus basis
Q2 akan naik mencapai 0,7 V , dan akibatnya Q2 berada dalam daerah
aktif, yang menandakan bahwa multivibrator dalam keadaan stabil.
2. Saat C2 berada dalam keadaan jenuh, jika ada suatu denyut masukan
pada basis Q2, maka siklus pengosongan dimulai kembali hingga Q1
kembali aktif.
Periode waktu di mana multivibrator berada dalam keadaan tak stabil
dirumuskan dengan t = ln(2).R2.C1.

3. Multivibrator Bistabil
Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang memiliki dua keadaan
stabil. Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan karena tidak memiliki
kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen penguat diatur oleh pemicu
(trigger) eksternal. Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang menyebabkan
pada keadaan awal komponen-komponen aktif menghantar.

Set Trigger Pulse Reset Trigger Pulse

Gambar Rangkaian Multivibrator Bistabil (BJT)

Cara Kerja :
1. Pada awal rangkaian diaktifkan, kedua transistor berada dalam keadaan
aktif karena tak adanya kapasitor.
2. Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘set’, maka Q1 akan berada
pada daerah aktif, sedangkan Q2 akan berada pada daerah cut-off.
3. Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘reset’, maka Q2 akan
berada pada daerah aktif, sedangkan Q1 akan berada pada daerah cut-off.

Anda mungkin juga menyukai