Anda di halaman 1dari 13

MULTIVIBRATOR

Multivibrator adalah sebuah rangkaian regeneratif


yang mempunyai dua buah rangkaian aktif, bila salah satu
rangkaian aktif menghantar maka rangkaian aktif yang lain
terpancung (tidak menghantar)

Multivibrator terbagi atas

A. Multivibrator astabil

B. Multivibrator Monostabil

C. Multivibrator Bistabil (Flip-Flop)


A. MULTIVIBRATOR ASTABIL
Multivibrator Astabil adalah multivibrator yang tidak
mempunyai keadaan stabil. Multivibrator akan berada
pada salah satu keadaan selama sesaat dan kemudian
berpindah kekeadaan lain selama sesaat pula. Keluaran
berosilasi diantara dua keadaan, tinggi dan rendah dan
ditentukan oleh parameter rangkaian serta tidak
memerlukan pulsa masukan sehingga disebut sebagai free
running multivibrator. Ada tiga jenis rangkaian :

1. Multivibrator astabil transistor

2. Multivibrator astabil dengan IC MOS

3. Multivibrator astabil dengan IC 555


1. Multivibrator Astabil Transistor

Kegunaan terutama untuk menghasilkan pulsa segiempat


atau Osilator.

Rangkaian diatas ini adalah sebuah multivibrator yang dibangun

berdasarkan prinsip komplementer dari transistor.

Jika transtor Tr1 dalam keadaan jenuh, maka transistor Tr2 dalam

keadaan terpancung, demikian sebaliknya.


Keadaan terpancung atau jenuh pada astabil
disebabkan oleh gandengan resistor dan kapasitor. Jika
kapasitor C1 membuang muatan ke basis Tr2 jenuh dan

kapasitor C2 mengisi muatan yang diatur oleh R3.


Jika pembuangan muatan pada C1 telah habis, maka Tr2

terpancung dan pengisian muatan pada C2 telah penuh.

Sehingga C2 berubah membuang muatan ke basis Tr1 yang

menyebabkan Tr1 menjadi jenuh. Kapasitor C1 mengisi muatan

yang diatur pengisian R2 sampai C1 penuh dan C2 habis,


demikian seterusnya. Sehingga keluaran Q dan Q selalu
berkomplementer.
Dengan waktu pengisisian kapasitor.
Jika 1 = R2C1 , waktu pengisian adalah
Jika 2 = R3C2
Waktu pengosongan adalah :
trendah : ln2 = 0,695 R3C2

Karena rangkaian tersebut simetris sehingga ttinggi = trendah


Periode T adalah 2t = ttinggi + trendah dengan frekuensi dari
rangkaian :

Duty cyle (daur tugas)adalah waktu ttinggi per periode. Karena


rangkaian simetris dimana bentuk keluaran untuk selang
waktu tinggi dan rendah sama,sehingga duty cycle 50 %.
2. Multivibrator Astabil Rangkaian Terpadu
CMOS
Gambar dibawah ini adalan multivibrator astabil CMOS
menggunakan gerbang NOR.

Dengan mengabaikan waktu tunda rambatan gerbang, tegangan


keluaran Vout1 selalu berkomplemen dengan tegangan Vout2. Saat
memulai to dengan tegangan Vin lebih besar dari tegangan ambang
(teg.ambang = VDD/2), maka keluaran gerbang NOR-A yaitu Vout1,

menjadi rendah. Sebaliknya Vout2 tinggi sebesar VDD.


Perubahan ini lewat kapasitor C sehingga tegangan Vin
berubah dari tegangan ambang menjadi tegangan ambang
ditambah VDD. Pada saat ini kapasitor mengalami pengosongan

(disharge) melalui R menuju Vout1 yang berlogika rendah. Proses


pengosongan ini dapat mempengaruhi Vin. Bila Vin < tegangan
ambang maka Vout1 berubah dari rendah menjadi sebesar VDD
sehingga Vin berubah dari sebesar tegangan ambang menjadi
tegangan ambang dikurangi VDD.

Pada saat t1 kapasitor mengalami pengisian dari Vout1 lewat R


ke kapasitor. Pengisian ini berlangsung sampai tegangan Vi lebih
besar dari tegangan ambang saat t2. Jika sampai pada saat t2 maka
siklus akan berulang kembali. Rangkaian ini bergerak dari logika
rendah ke logika tinggi secara bergantian yang ditentukan oleh
komponen pasif resistor dan kapasitor.
MULTIVIBRATOR MONOSTABIL
Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil.
Kuasi stabil terjadi bila keadaan stabil dipicu ke keadaan
lain. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke
keadaan stabil (kuasi stabil)ditentukan oleh gandengan RC.
Disebut juga one shoot multivibrator. Sama dengan
multivibarator astabil ada tiga jenis rangkaian :

1. Multivibrator monostabil transistor

2. Multivibrator monostabil dengan IC MOS

3. Multivibrator monostabil dengan IC555


Kegunaan terutama untuk memperbaiki bentuk pulsa dan
dapat diatur lebar pulsa sesuai kehendak
1. Multivibrator Monostabil Transistor
Sebuah rangkaian multivibrator monostabil menggunakan
transistor terdiri dari 2 buah transistor NPN, 7 buah resistor,
sebuah dioda dan sebuah kapasitor. Rangkaiannya sebagai
berikut
Saat kondisi normal, tidak ada pemicuan. Transistor Tr1 selalu

dalam keadaan cut off (terpancung) karena tegangan basis T r1

selalu kurang dari tegangan VBE1. Sebaliknya tegangan basis Tr2

selalu lebih besar dari tegangan VBE2. Keluaran Q selalu berlogika


rendah.
Saat kondisi terpicu, yaitu tegangan disatukan ke terminal
pemicu sesaat, maka transistor Tr1 akan jenuh sehingga kapasitor C

akan membuang muatan dengan cepat lewat transistor Tr1.

Tegangan basis menjadi kurang dari VBE2 sehingga transistor Tr2 cut

off dan keluaran Q berlogika tinggi. Resistor R4 berfungsi

memberikan umpan balik yang menyebabkan tegangan basis T r1,

tetap lebih besardari VBE1, meskipun tegangan pemicu sudah


dilepaskan yang semula tinggi kemudian menjadi rendah.
Hal ini tidak mempengaruhi transistor Tr1 yang tetap
saturation.
Setelah muatan dalam kapasitor C habis terkuras, maka
kapasitor perlahan-lahan mengisi muatan dari Vcc ke ground
melalur R2. Jika kecepatan pengisian tergantung pada

konstanta waktu = R2C. Kalau tegangan kapasitor VC, lebih dari

VBE2, maka transistor Tr2 akan saturation (jenuh). Hal ini

menyebabkan keluaran Q berlogika rendah dan transistor Tr1


akan mengalami cut off keadaan kembali seperti semula.
Waktu pengisian kapasitor adalah T = 0,7 R2C, waktu pengisian
kapasitor sama dengan lamanya pulsa keluaran menjadi
tinggi.
2. Multivibrator Monostabil IC CMOS

Pemicuan yang digunakan adalah aktif tinggi, yaitu pemicu


berfungsi saat bertegangan sebesar VDD.

Pada saat Vin = 0 dan Vout2 berlogika rendah, maka tegangan

keluaran NOR-A sebesar VDD atau berlogika tinggi.


Pada saat pulsa pemicu berlogika tinggi dimasukkan ke Vin maka
keluaran NOR-A akan berlogika rendah pada saat to kapasitor C
akan membuang muatan dengan sangat cepat.
Tegangan VT juga sama dengan 0 volt, akibatnya

keluaran gerbang NOR-B berlogika tinggi. Keluaran V out2


dihubungkan kemasukan gerbang NOR-A..
Hal ini menyebabkan Vout1 tetap rendah meskipun
pulsa pemicuan sudah berubah ke logika rendah. Karena
Vout1 tetap rendah, maka kapasitor C akan diiisi muatan

lewat R dari VDD, sampai mencapai tegangan ambang VTH

yang besarnya VDD/2. Hal ini menyebabkan Vout2 menjadi

rendah dan keadaan kuasi stabil berakhir saat t1. Peralihan

pengisian kapasitor dari to mejadi t1 sesuai dengan


konstanta = RC

Anda mungkin juga menyukai