Anda di halaman 1dari 20

Aplikasi Transistor Sebagai Saklar

dan Multivibrator Astabil

Oleh
Kelompok 2

AFIFAH (17033002)
JEREMIA VINSENSIUS (17033020)
REVI INDRIANI (17033036

Dosen Pembimbing : Drs. Hufri, M.si


Aplikasi Transistor Sebagai
Multivibrator Astabil

Rangkain Aplikasi Rangkaian


Multivibrator Multivibrator
Astabil Astabil
3. Rangkaian
Konsep DasarMultivibrator
Multivibrator
Astabil
Rangkaian Multivibrator adalah
suatu rangkaian yang terdiri dari
dua buah piranti aktif dengan
keluaran yang saling
berhubungan dengan masukan
yang lain.
Konsep Dasar Multivibrator
Multivibrator beroperasi sebagai osilator,
yaitu sebagai sebuah rangkaian
pembangkit sinyal, di mana sinyal yang
dihasilkan pada keluaran akan berbentuk
gelombang persegi (square wave).
Multivibrator dalam pengoperasiannya
memiliki dua keadaan utama, yaitu
keadaan stabil dan keadaan tak stabil.
• Keadaan stabil
adalah keadaan di
Keadaan tak stabil adalah
mana taraf
keadaan di mana taraf
amplitudo sinyal ampiltudo sinyal selalu
keluaran adalah berubah-ubah mengikuti
denyut tegangan pada
tetap/stagnan pada
komponen aktif. Yang
suatu nilai tertentu. dipengaruhi oleh waktu laju
pengisian/pengosongan
kapasitor yang besarnya
ditentukan dari kapasitas
kapasitor.
Konsep Dasar Multivibrator
• Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen
penguat aktif yang dikopel silang dengan
komponen-komponen pasif (resistor dan
kapasitor).
• Fungsi resistor pada rangkaian multivibrator
adalah sebagai sumber arus bagi pengisian
muatan kapasitor, sedangkan kapasitor
berfungsi sebagai kopel yang akan
menentukan besar tegangan dari komponen
penguat yang aktif.
Konsep Dasar Multivibrator
• Rangkaian multivibrator dapat dibuat dengan
transistor bipolar (bipolar junction transistor,
BJT), FET dan penguat operasional (operational
ampilfier, op-amp), yang mana bentuk rangkaian
untuk setiap komponen aktif perlu disesuaikan
dengan karakteristik dari setiap komponen aktif
tersebut.
• Karena cara kerja FET lebih rumit dari cara kerja
BJT, rangkaian multivibrator pada umumnya
dibuat dengan rangkaian BJT.
MultivibratorAstabil
Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil
adalah multivibrator
yang bersifat free-
running, yaitu tidak Waktu aktif dari setiap
memiliki keadaan komponen penguat
stabil yang bergantung pada waktu
permanen pada pengisian dan
suatu periode pengosongan kapasitor
tertentu, oleh sebab pada rangkaian.
itu tidak dibutuhkan
suatu masukan
(input).
Multivibrator astabil

Multivibrator astabil merupakan rangkaian penghasil gelombang kotak

yang tidak memiliki keadaan yang mantap dan selalu berguling dari satu
kondisi ke kondisi yang lain (free running).

Gambar 1.4 Rangkaian Dasar Multivibrator Astabil


D.Aplikasi Rangkaian Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil menggunakan
transistor dapat diaplikasikan untuk
berbagai keperluan seperti lampu flip
flop, bel elektronik, egg timer elektronik,
alat penentu waktu yang tepat pada
kart, organ elektronik, dan sebagainya.
Sebuah contoh rangkaian lampu flip
flop.
Contoh aplikasi kedua dari multivibrator
astabil adalah rangkaian buzzer (bel elektronik).
Untuk menghasilkan suara pada kolektor atau
emitor dipasang loudspeker akan akan
mengkonversi sinyal listrik menjadi suara. Salah
satu contoh rangkaian buzzer dapat diperhatikan
pada Gambar .
Karakteristik
Multivibrator
• Multivibrator astabil
1. Memiliki waktu tunda pengisian dan
pengosongan kapasitor.
2. Tidak memiliki masukan (input) karena
keadaan ditentukan oleh besarnya
tegangan pada komponen penguat aktif.
• Periode waktu osilasi
T  t1  t 2
t1  V BE R1C 3
t 2  V BE R2 C 2
• Frekuensi osilasi
1 1
f  
T 2VBE RC
Rangkaian Multivibrator Astabil (BJT)

Catatan:
C1 = C 2
R2 = R3

VOUT VOUT
Cara Kerja
Keadaan 1
1. Q1 menahan tegangan kaki
R1 dan C1 yang terhubung 5. Karena tegangan basis-emitor
pada kolektor di 0 V. mencapai 0,7 V, maka Q2
2. Kapasitor C1 diisi melalui R2 aktif, dan menahan tegangan
hingga tegangan basis Q2 kaki R4 dan C2 yang
mencapai 0,6 V. terhubung pada kolektor Q2 di
3. R3 menaikkan tegangan 0 V.
basis-emitor Q1, tetapi dioda 6. Tegangan basis-emitor Q1 akan
menurun kurang dari 0 V,
basis-emitor Q1 menahan
yang mengakibatkan Q1
tegangan basis pada taraf nonaktif.
0,7 V. 7. R1 dan R2 akan mengisi muatan
4. R4 mengisi muatan C2 kapasitor hingga mencapai
hingga mencapai tegangan tegangan sumber (VCC), akan
sumber (VCC), yang waktu tetapi dioda basis-emitor Q2
pengisiannya lebih cepat dari menahan tegangan basis-
waktu pengisian C1. emitor pada taraf 0,7 V.
Keadaan 2
Keadaan ini merupakan
kebalikan dari keadaan 1, di
mana pada keadaan awal Q1
nonaktif, sedangkan Q2 aktif.
Siklus pengisian dan
pengosongan akan berulang jika
tegangan basis transistor
mencapai 0,6 V.
Karakteristik Multivibrator

• Bentuk gelombang multivibrator astabil


LATIHAN

Sebuah rangkaian multivibrator astabil menggunakan


transistor diperlihatkan pada gambar berikut ini :
VCC

R3 R1 R2 R4

• .
C1 C2

T1 T2

VO1 VO2

•Pada rangkaian diberikan nilai komponen R3 = R4 = 330 , R1 = 1K,


R2 = 2K , RP = 10K, C1 = 100, C2 = 220 dan catu daya 9Volt. Jika
potensiometer diatur sedemikian rupa sehingga RP1 = 4K dan RP2 =
6K, tentukanlah selang waktu saat transistor T1 menghantar (on) dan
transistor T2 terputus (off) , dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai