Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK B10

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

MODUL VII
MULTIVIBRATOR DENGAN MENGGUNNAKAN IC 555
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengerti cara kerja Multivibrator
2.Mahasiswa dapat mengaplikasikan astable, monostable, dan bistable multivibrator

II. ALAT & BAHAN


1.PC (Personal Computer)
2.Aplikasi Proteus

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

III. TEORI MODUL


Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang digunakan untuk menerapkan
variasi dari sistem dua keadaan (two state system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal
kontinu, yang dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian- rangkaian
sekuensial.Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu sebagai sebuah rangkaian
pembangkit sinyal, di mana sinyal yang dihasilkan pada keluaran akan berbentuk
gelombang persegi (square wave).
Multivibrator dalam pengoperasiannya memiliki dua keadaan utama, yaitu keadaan stabil
dan keadaan tak stabil
a) Keadaan stabil adalah keadaan di mana taraf amplitudo sinyal keluaran adalah t
etap/stagnan pada suatu nilai tertentu.
b)Keadaan tak stabil adalah keadaan di mana taraf ampiltudo sinyal selalu berubah- ubah
mengikuti denyut tegangan pada komponen aktif.Keadaan tak stabil dipengaruhi oleh
waktu laju pengisian/pengosongan kapasitor yang besarnya ditentukan dari
kapasitas kapasitor.

Jenis-jenis Multivibrator:

1. Multivibrator Astabil (astable multivibrator)


Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai state stabil pada dua
bagian yang membangunnya. Kedua bagiannya senantiasa berganti-ganti keadaan terus-
menerus sehingga outputnya pun berganti-ganti antara high dan low. Karena itu
multivibrator tipe ini diterapkan untuk menghasilkan gelombang blok, atau sebagai
osilator gelombang blok.
2. Multivibrator Monostabil (monostable multivibrator)
Multivibrator atau Multivibrator Monostabil adalah jenis multivibrator yang memiliki
keadaan stabil tunggal. Seperti namanya, MONO yang berart SATU ini menunjukkan satu
keadaan stabil dan juga keadaan kuasi-stabil. Multivibrator Monostabil ini juga dikenal
sebagai one-shot multivibrator (Multivibrator satu tembakan). Multivibrator Monostabil
hanya memiliki SATU keadaan stabil dan menghasilkan pulsa keluaran tunggal ketika
dipicu secara eksternal. Multivibrator Monostabil hanya kembali ke keadaan semula dan
keadaan stabil setelah jangka waktu yang ditentukan oleh waktu konstanta dari rangkaian
gabungan RC (Coupled RC)
3. Multivibrator Bistabil (bistable multivibrator)

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang mempunyai state stabil pada kedua bagian
yang membangunnya. Satu bagian dapat berkondisi high terus, atau low terus, begitu pula
bagian lainnya. Untuk merubah kondisi dari low ke high pada satu bagian dilakukan
dengan memberikan pulsa low di jalan masukannya. Multivibrator ini Memiliki dua
keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang menyebabkan pada keadaan awal komponen-komponen
aktif menghantar.

IC TIMER 555
IC Timer atau IC Pewaktu adalah jenis IC yang digunakan untuk berbagai Rangkaian
Elektronika yang memerlukan fungsi Pewaktu dan multivibrator didalamnya. IC timer 555
biasanya disebut "pengatur waktu 555" tetapi itu hanya salah satu kegunaannya. Chip
dapat digunakan baik sebagai timer dan sebagai osilator. Osilator adalah sesuatu yang
menghasilkan dan gelombang listrik konstan, seperti gelombang sinus atau persegi. Timer
akan berdenyut pada interval tertentu tergantung pada komponen yang terpasang.

Fungsi dari pin IC 555 diatas adalah


 Pin 1 : Ground, sebagai terminal negative
 Pin 2 : Trigger, sebagai memicu agar pewaktu bekerja
 Pin 3 : Output, sebagai keluaran pada VCC
 Pin 4 : Reset, sebagai mereset dari IC 555
 Pin 5 : CV, sebagai pembagi tegangan
 Pin 6 : TH, sebagai membuat output menjadi low
 Pin 7 : Discharge, sebagai pelepasan
 Pin 8 : VCC, sebagai sumber tegangan

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

IV. TEORI TAMBAHAN

Jenis-jenis Multivibrator

Terdapat dua kemungkinan kondisi pada Multivibrator, yang pertama adalah ON pada
penguat pertama dan OFF pada penguat kedua, sedangkan kondisi kedua adalah OFF pada
penguat pertama dan ON pada penguat kedua. Kedua kondisi ini bergantian untuk periode
tertentu tergantung pada kondisi rangkaiannya. Berdasarkan cara pergantian kedua kondisi
tersebut, Multivibrator dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu Multivibrator Astabil,
Multivibrator Monostabil dan Multivibrator Multistabil.

Gambar 4.1 Multivibrator

1.Multivibrator Astabil (Astable Multivibrator)

Multivibrator Astabil adalah rangkaian yang secara otomatis beralih di antara dua
keadaan/kondisi secara terus menerus tanpa adanya pulsa eksternal sebagai pemicu untuk
pengoperasiannya. Multivibrator Astabil ini juga sering disebut dengan Multivibrator
Free Running karena multivibrator jenis ini menghasilkan keluaran gelombang persegi
yang kontinu atau berubah status/kondisi dengan sendirinya setelah beberapa interval
waktu yang telah ditentukan.

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

Interval waktu atau Jangka waktu kondisi ON dan OFF pada Multivibrator tergantung
pada konstanta waktu dari komponen yang digunakan. Multivibrator yang terus
bergantian kondisi ini dikenal sebagai status kuasi-stabil (Quasi-Stable). Dengan
demikian, Multivibrator Astabil tidak memiliki keadaan stabil yang berjalan bergantian
kondisi terus menerus antara dua keadaan/kondisi dalam menghasilkan gelombang pulsa
pada frekuensi tetap.

Dalam pengaplikasiannya, Multivibrator Astabil biasanya dapat ditemukan dalam


rangkaian penundaan dan pengaturan waktu serta dalam transmisi dan penerimaan sinyal
radio.

2. Multivibrator Monostabil

Multivibrator Monostabil adalah Multivibrator yang memiliki status stabil dan juga status
kuasi-stabil. Multivibrator Monostabil memiliki input pemicu ke satu transistor penguat.
Jadi, satu transistor mengubah statusnya secara otomatis, sementara yang lainnya
membutuhkan input pemicu untuk mengubah status kondisinya. Karena Multivibrator ini
menghasilkan satu Output untuk setiap pulsa pemicu, Multivibrator jenis ini dikenal juga
sebagai Multivibrator satu-shot (one-shot). Multivibrator ini tidak dapat bertahan dalam
keadaan kuasi-stabil untuk waktu yang lebih lama, tetapi dapat tetap dalam keadaan stabil
sampai pulsa pemicu diterima.

Multivibrator monostabil banyak digunakan dalam sistem analog untuk mengontrol


frekuensi sinyal pada Output dan juga digunakan untuk meregenerasi sinyal berdenyut
yang terdistorsi (Distorted Pulsed Signal).

3. Multivibrator Bistabil

Multivibrator Bistabil adalah jenis Multivibrator memiliki dua kondisi stabil.


Multivibrator jenis ini membutuhkan dua pulsa pemicu untuk mengubah status atau
keadaannya. Multivibrator ini tidak dapat mengubah status/keadaannya apabila tidak
menerima Input dari pemicu. Multivibrator Bistabil ini juga dikenal sebagai Multivibrator
flip-flop.

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

Ketika diberikan pulsa pemicu, penguat transistor dalam rangkaian akan terputus sehingga
menunjukkan keadaan stabil. Namun, ketika pulsa pemicu lain diberikan, transistor
memulai konduksi lagi. Dengan demikian mengubah statusnya dari satu keadaan ke
keadaan lain.

Multivibrator Bistabil digunakan sebagai pembagi frekuensi (Frequency Divider),


penghitung (Counter), Latches, dan dalam unit penyimpanan memori (Memory Storage
Units).

Jadi, dapat kita mengambil kesimpulan bahwa multivibrator adalah rangkaian yang dapat
menghasilkan bentuk gelombang persegi panjang, gelombang segitiga, gelombang gergaji
dan gelombang persegi sebagai outputnya.

Sumber : Pengertian Multivibrator dan Jenis-jenis Multivibrator - Teknik Elektronika

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

V. LANGKAH PERCOBAAN

 Astable Multivibrator

1. PIlih Pick component lalu pick lah IC 555, battery, kapasitor, resistor, dan LED-
RED
2. Hubungkan semua komponen-komponen yang lain pada output dari IC 555
3. Resistor yang digunakan R1=10k, R2= 10k, R3=10k
4. Capacitor yang digunakan C1=1nF dan C2=100uF
5. Battery yang digunakan 12V
6. Hubungkan ground pada IC 555
7. Amati outputan nyala atau mati yang terjadi pada LED-RED
 Monostable Multivibrator

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

1. PIlih Pick component lalu pick lah IC 555, battery, kapasitor, resistor,
button dan LED-RED
2. Hubungkan semua komponen-komponen yang lain pada output dari IC 555
3. Resistor yang digunakan R4=10k, R5=100k, dan R6=330 pada ketiga
resistor
4. Capacitor yang digunakan C3=1nF dan C4=10uF
5. Battery yang digunakan 12V
6. Amati outputan nyala atau mati yang terjadi pada LED-RED

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

 Bistable Multivibrator

1. PIlih Pick component lalu pick lah IC 555, battery, kapasitor, resistor,
button dan LED-RED
2. Hubungkan semua komponen-komponen yang lain pada output dari IC 555
3. Resistor yang digunakan R7=10k, R8=10k, R9=10k pada ketiga resistor
Capacitor yang digunakan C5=1uF
4. Battery yang digunakan 12V
5. Amati outputan nyala atau mati yang terjadi pada LED-RED

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

VI. DATA PENGAMATAN


 Astable Multivibrator
Input (Trigger) Output
Ketika Run 1

 Monostable Multivibrator

Input (Trigger) Output


Ketika run 1
Di clock 0

 Bistable Multivibrator
Input (Trigger) Output
Clock 1 1
Clock 2 0

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

VII. SCREENSHOT RANGKAIAN

 Astable Multivibrator

 Monostable Multivibrator

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

 Bistable Multivibrator

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

VIII. SCREENSHOT TUGAS AKHIR

Tidak ada tugas akhir yang di suruh buat

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

IX. ANALISA

Nama : Catur Kedar Jevier Pamungkas


Nim : 2021-11-124
Pada praktikum Teknik digital kali ini pada modul VII tentang Multivibrator Dengan
Menggunakan Ic 555, Adapun tujuan tujuan pada modul ini anatara lain yaitu Mahasiswa mampu
memahami dan mengerti cara kerja Multivibrator dan Mahasiswa dapat mengaplikasikan astable,
monostable, dan bistable multivibrator.
Adapun alat dan perlengkapan yang akan kita gunakan pada praktikum kali ini yaitu yang
pertama PC (Personal Computer) atau laptop dan aplikasi proteus itu sendiri yang di gunakan untuk
mensimulasikan rangkaian yang kita sudah rangkai untuk mencari nilai data pengamatan dan
mencari nilai dari tugas akhir. Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang digunakan
untuk menerapkan variasi dari sistem dua keadaan (two state system) yang dapat menghasilkan
suatu sinyal kontinu, yang dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian
sekuensial. Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu sebagai sebuah rangkaian pembangkit
sinyal, di mana sinyal yang dihasilkan pada keluaran akan berbentuk gelombang persegi (square
wave). Multivibrator dalam pengoperasiannya memiliki dua keadaan utama, yaitu keadaan stabil
dan keadaan tak stabil. Keadaan stabil adalah keadaan dimana taraf amplitudo sinyal keluaran
adalah tetap/stagnan pada suatu nilai tertentu. Keadaan tak stabil adalah keadaan dimana taraf
ampiltudo sinyal selalu berubah-ubah mengikuti denyut tegangan pada komponen aktif. Keadaan
tak stabil dipengaruhi oleh waktu laju pengisian/pengosongan kapasitor yang besarnya ditentukan
dari kapasitas kapasitor. Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen penguat aktif yang dikopel
silang dengan komponen-komponen pasif (resistor dan kapasitor). Fungsi resistor pada rangkaian
multivibrator adalah sebagai sumber arus bagi pengisian muatan kapasitor, sedangkan kapasitor
berfungsi sebagai kopel yang akan menentukan besar tegangan dari komponen penguat yang aktif.
Adapun karakteristik dari Multivibrator yaitu Tidak menggunakan kapasitor sehingga pada awal
rangkaian di aktifkan komponen penguat berada pada daerah aktif. Pengubahan keadaan dari sinyal
keluaran dilakukan dengan menerapkan masukan “set” dan “reset” pada komponen penguat yang
aktif. Jika diberikan masukan pada salah satu terminal tersebut, maka keadaan keluaran akan
berubah ke taraf kebalika n dari keadaan awal. Memiliki waktu tunda pengisian dan pengosongan
kapasitor. Tidak memiliki masukan (input) karena keadaan ditentukan oleh besarnya tegangan pada
komponen penguat aktif. Keadaan tak stabil dicapai dengan menerapkan sinyal pemicu ujung
negatif (negative edge triggering). Dan Memiliki 1 buah masukan pada salah satu komponen kopel
yang mengatur keadaan stabil dan tak stabil. Fungsi dari multivibrator yaitu Sebagai Timer Clock

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

dalam micro controller, Pembangkit gelombang dasar dalam teknik digital, Pembentuk gelombang
dalam teknik pembuatan PWM (Pulse Wave Modulation), dan Memori dalam teknik computer
(sebagai contoh, dalam teknik computer dewasa ini dalam satu Microchip berukuran 3 cm kali 3 cm
terdapat kurang lebih 200 miliar multivibrator). Jenis-jenis multivibrator yaitu Multivibrator
Astabil, Multivibrator Monostabil, dan Multivibrator Bistabil. Multivibrator astabil adalah
multivibrator yang bersifat free-running, yaitu tidak memiliki keadaan stabil yang permanen pada
suatu periode tertentu, oleh sebab itu tidak dibutuhkan suatu masukan(input). Waktu aktif dari
setiap komponen penguat bergantung pada waktu pengisian dan pengosongan kapasitor pada
rangkaian. Multivibrator monostabil adalah multivibrator yang memiliki satu kondisi stabil dan satu
kondisi tak stabil. Mempunyai satu buah masukan denyut pemicu (input trigger pulse) untuk
mengubah keadaan stabil dan tak stabil. Keadaan stabil akan menjadi tak stabil apabila diberikan
suatu denyut pemicu negatif (negative trigger pulse) pada komponen penguat yang sedang aktif.
Jika suatu denyut masukan berulang-ulang yang diterapkan pada rangkaian dapat mempertahankan
kondisi tak stabil, maka rangkaian tersebut disebut retrigger ablemonostable. Sebaliknya jika suatu
denyut masukan berulang-ulang yang diterapkan pada rangkaian tidak mempengaruhi periode
kondisi tak stabil, maka rangkaian tersebut disebut non retrigger ablemonostable. Multivibrator
bistabil adalah multivibrator yang memiliki dua keadaan stabil. Tidak adanya waktu
pengisian/pengosongan karena tidak memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen
penguat diatur oleh pemicu (trigger) eksternal. Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang
menyebabkan pada keadaan awal komponen-komponen aktif menghantar. Pengaplikasian pada
multivibrator yaitu Multivibrator astabil sebagai pembangkit sinyal yang menghasilkan gelombang
keluaran dengan periode tetap. Multivibrator monostabil Peregangan periode waktu terhadap denyut
sinyal keluaran (pulse stretching). Multivibrator bistabil Membangkitkan dan memproses sinyal-
sinyal denyut dan Melakukan operasi-operasi seperti penyimpanan bit data dan operasi logika
(aljabar Boole)

Pada percobaan pada modul VII sub 1 ini yang berjudul Astable Multivibrator dimana alat dan
bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu ada PC (Personal Computer) yang dimana dalam
hal ini praktikan wajib menggunakan laptop masing-masing untuk melakukan percobaan
dikarenakan praktikum yang dilaksanakan secara online sehingga para praktikan harus merangkai
dan mengambil data secara sendiri-sendiri kemudian yang kedua yaitu aplikasi proteus dimana
aplikasi inilah yang akan kita gunakan untuk merangkai dan mengambil data. Langkah pertama
yang dilakukan adalah gunakan IC 555 sebagai timer,resistor,battery,kapasitor,dan LED-RED
kemudian hubungkan seluruh komponen pada IC 555 dan hubungkan IC 555 ke ground setelah

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

seluruh komponen dibuat dalam bentuk rangkaian kemudian klik tombol running untuk merunning
semua rangkaian agar bisa berjalan atau difungsikan dan diambil datanya.
Adapun faktor-faktor kesalahan yang terjadi pada praktikum modul ini antara lain yaitu
kesalahan pada saat merangkai rangkaian sehingga menghambat pengambilan data, dan pada saat
rangkaian sudah benar sesuai modul Ketika di running ngebug biasa dari faktor laptop atau
proteusnya.

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN
KELOMPOK B10

X. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini pada modul VII yang berjudul Multivibrator Dengan Menggunakan
IC 555 maka dapat di simpulkan sebagai berikut:
a. Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang digunakan untuk menerapkan
variasi dari sistem dua keadaan (two state system) yang dapat menghasilkansuatu
sinyalkontinu, yang dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian- rangkaian
sekuensial.
b. Multivibrator astabil (astable multivibrator) adalah multivibrator yang bersifat free
running, yaitu tidak memiliki keadaan stabil yang permanen pada suatu periode tertentu.
Oleh sebab itu, tidak dibutuhkan suatu masukan (input). Waktu dari setiap komponen
penguat bergantung pada waktu pengisian dan pengosongan kapasitor pada rangkaian.
c. Multivibrator monostabil (monostable multivibrator) adalah multivibrator yang memiliki
satu kondisi stabil dan satu kondisi tidak stabil. Multivibrator monostabil mempunyai satu
buah masukan denyut pemicu (input trigger pulse) untuk mengubah keadaan stabil dan
tidak stabil. Keadaan stabil akan menjadi tidak stabil apabila diberikan suatu denyut
pemicu negatif (negative trigger pulse) pada komponen penguat yang sedang aktif.
d. Multivibrator bistabil (bistable multivibrator) adalah multivibrator yang memiliki dua
keadaan stabil. Pada multivibrator bistabil, tidak ada waktu pengisian atau pengosongan
kapasitor karena tidak memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen penguat
diatur oleh pemicu (trigger) eksternal. Multivibrator bistabil memiliki dua keadaan, yaitu
“set” dan “reset” yang menyebabkan pada keadaan awal komponen-komponen aktif
penghantar

Laboratorium Teknik Digital


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai