MODUL VII
MULTIVIBRATOR DENGAN MENGGUNNAKAN IC 555
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengerti cara kerja Multivibrator
2.Mahasiswa dapat mengaplikasikan astable, monostable, dan bistable multivibrator
Jenis-jenis Multivibrator:
Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang mempunyai state stabil pada kedua bagian
yang membangunnya. Satu bagian dapat berkondisi high terus, atau low terus, begitu pula
bagian lainnya. Untuk merubah kondisi dari low ke high pada satu bagian dilakukan
dengan memberikan pulsa low di jalan masukannya. Multivibrator ini Memiliki dua
keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang menyebabkan pada keadaan awal komponen-komponen
aktif menghantar.
IC TIMER 555
IC Timer atau IC Pewaktu adalah jenis IC yang digunakan untuk berbagai Rangkaian
Elektronika yang memerlukan fungsi Pewaktu dan multivibrator didalamnya. IC timer 555
biasanya disebut "pengatur waktu 555" tetapi itu hanya salah satu kegunaannya. Chip
dapat digunakan baik sebagai timer dan sebagai osilator. Osilator adalah sesuatu yang
menghasilkan dan gelombang listrik konstan, seperti gelombang sinus atau persegi. Timer
akan berdenyut pada interval tertentu tergantung pada komponen yang terpasang.
Jenis-jenis Multivibrator
Terdapat dua kemungkinan kondisi pada Multivibrator, yang pertama adalah ON pada
penguat pertama dan OFF pada penguat kedua, sedangkan kondisi kedua adalah OFF pada
penguat pertama dan ON pada penguat kedua. Kedua kondisi ini bergantian untuk periode
tertentu tergantung pada kondisi rangkaiannya. Berdasarkan cara pergantian kedua kondisi
tersebut, Multivibrator dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu Multivibrator Astabil,
Multivibrator Monostabil dan Multivibrator Multistabil.
Multivibrator Astabil adalah rangkaian yang secara otomatis beralih di antara dua
keadaan/kondisi secara terus menerus tanpa adanya pulsa eksternal sebagai pemicu untuk
pengoperasiannya. Multivibrator Astabil ini juga sering disebut dengan Multivibrator
Free Running karena multivibrator jenis ini menghasilkan keluaran gelombang persegi
yang kontinu atau berubah status/kondisi dengan sendirinya setelah beberapa interval
waktu yang telah ditentukan.
Interval waktu atau Jangka waktu kondisi ON dan OFF pada Multivibrator tergantung
pada konstanta waktu dari komponen yang digunakan. Multivibrator yang terus
bergantian kondisi ini dikenal sebagai status kuasi-stabil (Quasi-Stable). Dengan
demikian, Multivibrator Astabil tidak memiliki keadaan stabil yang berjalan bergantian
kondisi terus menerus antara dua keadaan/kondisi dalam menghasilkan gelombang pulsa
pada frekuensi tetap.
2. Multivibrator Monostabil
Multivibrator Monostabil adalah Multivibrator yang memiliki status stabil dan juga status
kuasi-stabil. Multivibrator Monostabil memiliki input pemicu ke satu transistor penguat.
Jadi, satu transistor mengubah statusnya secara otomatis, sementara yang lainnya
membutuhkan input pemicu untuk mengubah status kondisinya. Karena Multivibrator ini
menghasilkan satu Output untuk setiap pulsa pemicu, Multivibrator jenis ini dikenal juga
sebagai Multivibrator satu-shot (one-shot). Multivibrator ini tidak dapat bertahan dalam
keadaan kuasi-stabil untuk waktu yang lebih lama, tetapi dapat tetap dalam keadaan stabil
sampai pulsa pemicu diterima.
3. Multivibrator Bistabil
Ketika diberikan pulsa pemicu, penguat transistor dalam rangkaian akan terputus sehingga
menunjukkan keadaan stabil. Namun, ketika pulsa pemicu lain diberikan, transistor
memulai konduksi lagi. Dengan demikian mengubah statusnya dari satu keadaan ke
keadaan lain.
Jadi, dapat kita mengambil kesimpulan bahwa multivibrator adalah rangkaian yang dapat
menghasilkan bentuk gelombang persegi panjang, gelombang segitiga, gelombang gergaji
dan gelombang persegi sebagai outputnya.
V. LANGKAH PERCOBAAN
Astable Multivibrator
1. PIlih Pick component lalu pick lah IC 555, battery, kapasitor, resistor, dan LED-
RED
2. Hubungkan semua komponen-komponen yang lain pada output dari IC 555
3. Resistor yang digunakan R1=10k, R2= 10k, R3=10k
4. Capacitor yang digunakan C1=1nF dan C2=100uF
5. Battery yang digunakan 12V
6. Hubungkan ground pada IC 555
7. Amati outputan nyala atau mati yang terjadi pada LED-RED
Monostable Multivibrator
1. PIlih Pick component lalu pick lah IC 555, battery, kapasitor, resistor,
button dan LED-RED
2. Hubungkan semua komponen-komponen yang lain pada output dari IC 555
3. Resistor yang digunakan R4=10k, R5=100k, dan R6=330 pada ketiga
resistor
4. Capacitor yang digunakan C3=1nF dan C4=10uF
5. Battery yang digunakan 12V
6. Amati outputan nyala atau mati yang terjadi pada LED-RED
Bistable Multivibrator
1. PIlih Pick component lalu pick lah IC 555, battery, kapasitor, resistor,
button dan LED-RED
2. Hubungkan semua komponen-komponen yang lain pada output dari IC 555
3. Resistor yang digunakan R7=10k, R8=10k, R9=10k pada ketiga resistor
Capacitor yang digunakan C5=1uF
4. Battery yang digunakan 12V
5. Amati outputan nyala atau mati yang terjadi pada LED-RED
Monostable Multivibrator
Bistable Multivibrator
Input (Trigger) Output
Clock 1 1
Clock 2 0
Astable Multivibrator
Monostable Multivibrator
Bistable Multivibrator
IX. ANALISA
dalam micro controller, Pembangkit gelombang dasar dalam teknik digital, Pembentuk gelombang
dalam teknik pembuatan PWM (Pulse Wave Modulation), dan Memori dalam teknik computer
(sebagai contoh, dalam teknik computer dewasa ini dalam satu Microchip berukuran 3 cm kali 3 cm
terdapat kurang lebih 200 miliar multivibrator). Jenis-jenis multivibrator yaitu Multivibrator
Astabil, Multivibrator Monostabil, dan Multivibrator Bistabil. Multivibrator astabil adalah
multivibrator yang bersifat free-running, yaitu tidak memiliki keadaan stabil yang permanen pada
suatu periode tertentu, oleh sebab itu tidak dibutuhkan suatu masukan(input). Waktu aktif dari
setiap komponen penguat bergantung pada waktu pengisian dan pengosongan kapasitor pada
rangkaian. Multivibrator monostabil adalah multivibrator yang memiliki satu kondisi stabil dan satu
kondisi tak stabil. Mempunyai satu buah masukan denyut pemicu (input trigger pulse) untuk
mengubah keadaan stabil dan tak stabil. Keadaan stabil akan menjadi tak stabil apabila diberikan
suatu denyut pemicu negatif (negative trigger pulse) pada komponen penguat yang sedang aktif.
Jika suatu denyut masukan berulang-ulang yang diterapkan pada rangkaian dapat mempertahankan
kondisi tak stabil, maka rangkaian tersebut disebut retrigger ablemonostable. Sebaliknya jika suatu
denyut masukan berulang-ulang yang diterapkan pada rangkaian tidak mempengaruhi periode
kondisi tak stabil, maka rangkaian tersebut disebut non retrigger ablemonostable. Multivibrator
bistabil adalah multivibrator yang memiliki dua keadaan stabil. Tidak adanya waktu
pengisian/pengosongan karena tidak memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen
penguat diatur oleh pemicu (trigger) eksternal. Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang
menyebabkan pada keadaan awal komponen-komponen aktif menghantar. Pengaplikasian pada
multivibrator yaitu Multivibrator astabil sebagai pembangkit sinyal yang menghasilkan gelombang
keluaran dengan periode tetap. Multivibrator monostabil Peregangan periode waktu terhadap denyut
sinyal keluaran (pulse stretching). Multivibrator bistabil Membangkitkan dan memproses sinyal-
sinyal denyut dan Melakukan operasi-operasi seperti penyimpanan bit data dan operasi logika
(aljabar Boole)
Pada percobaan pada modul VII sub 1 ini yang berjudul Astable Multivibrator dimana alat dan
bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu ada PC (Personal Computer) yang dimana dalam
hal ini praktikan wajib menggunakan laptop masing-masing untuk melakukan percobaan
dikarenakan praktikum yang dilaksanakan secara online sehingga para praktikan harus merangkai
dan mengambil data secara sendiri-sendiri kemudian yang kedua yaitu aplikasi proteus dimana
aplikasi inilah yang akan kita gunakan untuk merangkai dan mengambil data. Langkah pertama
yang dilakukan adalah gunakan IC 555 sebagai timer,resistor,battery,kapasitor,dan LED-RED
kemudian hubungkan seluruh komponen pada IC 555 dan hubungkan IC 555 ke ground setelah
seluruh komponen dibuat dalam bentuk rangkaian kemudian klik tombol running untuk merunning
semua rangkaian agar bisa berjalan atau difungsikan dan diambil datanya.
Adapun faktor-faktor kesalahan yang terjadi pada praktikum modul ini antara lain yaitu
kesalahan pada saat merangkai rangkaian sehingga menghambat pengambilan data, dan pada saat
rangkaian sudah benar sesuai modul Ketika di running ngebug biasa dari faktor laptop atau
proteusnya.
X. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini pada modul VII yang berjudul Multivibrator Dengan Menggunakan
IC 555 maka dapat di simpulkan sebagai berikut:
a. Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang digunakan untuk menerapkan
variasi dari sistem dua keadaan (two state system) yang dapat menghasilkansuatu
sinyalkontinu, yang dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian- rangkaian
sekuensial.
b. Multivibrator astabil (astable multivibrator) adalah multivibrator yang bersifat free
running, yaitu tidak memiliki keadaan stabil yang permanen pada suatu periode tertentu.
Oleh sebab itu, tidak dibutuhkan suatu masukan (input). Waktu dari setiap komponen
penguat bergantung pada waktu pengisian dan pengosongan kapasitor pada rangkaian.
c. Multivibrator monostabil (monostable multivibrator) adalah multivibrator yang memiliki
satu kondisi stabil dan satu kondisi tidak stabil. Multivibrator monostabil mempunyai satu
buah masukan denyut pemicu (input trigger pulse) untuk mengubah keadaan stabil dan
tidak stabil. Keadaan stabil akan menjadi tidak stabil apabila diberikan suatu denyut
pemicu negatif (negative trigger pulse) pada komponen penguat yang sedang aktif.
d. Multivibrator bistabil (bistable multivibrator) adalah multivibrator yang memiliki dua
keadaan stabil. Pada multivibrator bistabil, tidak ada waktu pengisian atau pengosongan
kapasitor karena tidak memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen penguat
diatur oleh pemicu (trigger) eksternal. Multivibrator bistabil memiliki dua keadaan, yaitu
“set” dan “reset” yang menyebabkan pada keadaan awal komponen-komponen aktif
penghantar