Anda di halaman 1dari 7

Universitas Pamulang [Type here]

PERTEMUAN 12

RANGKAIAN PEWAKTU DAN MULTIVIBRATOR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN.
Setelah menyelesaiakan materi pada pertemuan ini Mahasiswa mampu
menjelaskan prinsip kerja rangkaian multivibrator sebagai pembangkit clock, serta
membedakan dan mendesain rangkaian rangkaian clock oscillator.

B. URAIAN MATERI.
Dalam sistim digital, pewaktuan adalah hal yang sangat diperhatikan.
Multivibrator adalah rangkaian yang dapat menghasilkan sinyal kontinyu, yang
digunakan sebagai pewaktu dari rangkaian-rangkaian digital sekuensial. Pada
prinsipnya, multivibrator merupakan osilator, sedangkan osilator adalah rangkaian
elektronika yang menghasilkan perubahan keadaan pada sinyal output. Osilator
dapat menghasilkan clock / sinyal pewaktuan untuk sistem digital seperti komputer.
Osilator juga bisa menghasilkan frekuensi dari pemancar dan penerima pada radio.
Dengan input clock yang dihasilkan oleh sebuah multivibrator, rangkaian seperti
counter, shift register maupun memory dapat menjalankan fungsinya dengan benar.
Berdasarkan bentuk sinyal output yang dihasilkan, ada 3 macam multivibrator :

a) Multivibrator bistable : ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (external source)
pada salah satu dari dua state digital. Ciri khas dari multivibrator ini adalah
statenya tetap bertahan pada nilai tertentu, sampai ada trigger kembali yang
mengubah ke nilai yang berlawanan. SR Flip-flop adalah contoh multivibrator
bistable.
b) Multivibrator astable : adalah oscillator free running yang bergerak di dua level
digital pada frekuensi tertentu dan duty cycle tertentu.
c) Multivibrator monostable : disebut juga multivibrator one-shoot, menghasilkan
pulsa output tunggal pada waktu pengamatan tertentu saat mendapat trigger
dari luar.

Dasar Elektronika Digital 116


Universitas Pamulang [Type here]

Prinsip kerja dari sebuah rangkaian multivibrator dapat dijelaskan dengan


model pengisian dan pengosongan kapasitor yang berulang-ulang seperti pada
Gambar 10.1

Gambar 10.1 Prinsip Kerja Multivibrator

Keterangan:

a. Rangkaian dasar RC saat pengisian dan pengosongan tegangan kapasitor.

b. Kurva saat pengisian.

c. Kurva saat pengosongan.

Diketahui:

Dimana:

Δv = perubahan tegangan kapasitor.

Dasar Elektronika Digital 117


Universitas Pamulang [Type here]

E = perbedaan tegangan antara tegangan kapasitor yang pertama dan


tegangan total.

e = ketetapan yang bernilai log (2,718) t = waktu saat pengisian kapasitor

R = resistansi , ohm

C = kapasitansi , farad

Dari penurunan persamaan di atas, akan didapatkan nilai waktu pengisian


kapasitor, t, yaitu :

B.1 MULTIVIBRATOR ASTABLE.

Sebuah multivibrator astable sederhana (atau free-running oscillator) dapat


dibuat dari inverter Schmitt trigger 74HC14 dan rangkaian RC seperti Gambar 10.2.

Gambar 10.2. Multivibrator astable Schmitt Trigger.

Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan dapat ditunjukkan pada gambar


3.3.

Dasar Elektronika Digital 118


Universitas Pamulang [Type here]

Gambar 10.3. Bentuk gelombang dari rangkaian Oscillator Gambar 10.2.

Nilai dari tHI dan tLO dapat dicari dari persamaan:

Duty Cycle adalah rasio perbandingan antara panjang gelombang kotak pada
nilai HIGH terhadap periode totalnya, dimana :

Sedangkan frekuensi yang dihasilkan oleh multivibrator astable tersebut adalah :

Dasar Elektronika Digital 119


Universitas Pamulang [Type here]

B.2 MULTIVIBRATOR MONOSTABLE


Multivibrator monostabil ini sering disebut dengan one shot. Multivibrator
monostabil adalah suatu rangkaian yang banyak dipakai untuk membangkitkan
pulsa output yang lebarnya dan amplitudonya tetap. Pulsa pada outputnya akan
dihasilkan jika diberikan sebuah trigger pada inputnya. Multivibrator monostabil ini
dapat dibuat dengan menggunakan komponen- komponen tersendiri atau dapat
diperoleh dalam paket terintegrasi.

Gambar 10.4. Multivibrator monostabil yang dibangun dari gerbang NAND.

Cara kerja rangkaian pada Gambar 10.4. adalah :

1. Ketika tegangan diberikan, anggaplah A’ bahwa dalam keadaan tinggi, Q =


rendah, Q’= tinggi dan pada C terjadi pengosongan tegangan, sehingga titik D
= tinggi.
2. Jika diberikan pulsa negatif pada A’, maka Q menjadi tinggi dan Q’= rendah.
3. Tegangan kapasitor akan berubah dengan segera dan titik D akan drop menjadi
0 V.
4. Karena pada titik d = 0 V, maka akan menyebabkan salah satu input pada
gerbang 1 menjadi rendah, meskipun A’ ditrigger menjadi tinggi. Oleh karena itu
Q tetap dalam keadaan tinggi dan Q’= rendah.
5. Beberapa lama kemudian akan terjadi pengisian kapasitor terhadap VCC. Ketika
tegangan kapasitor pada titik D menuju level tegangan input (VIH) dari gerbang
1 dalam keadaan tinggi, maka Q akan menjadi rendah dan Q’ menjadi tinggi.
6. Rangkaian kembali pada state yang stabil, sampai munculnya sinyal trigger dari A’ dan
pada kapasitor terjadi lagi pengosongan tegangan ≈ 0 V.

Dasar Elektronika Digital 120


Universitas Pamulang [Type here]

Bentuk gelombang pada Gambar 10.5 dibawah menunjukkan karakteristik


input/output dari rangkaian dan akan digunakan untuk membangun suatu persamaan
untuk menentukan tw. Pada kondisi state stabil ( Q’= tinggi ), tegangan pada titik D akan
sama dengan VCC.

Gambar 10.5. Bentuk gelombang input/output untuk rangkaian Multivibrator


Monostabil dengan gerbang NAND.

B.3 MULTIVIBRATOR BISTABIL.


Multivibrator ini disebut juga dengan flip flop atau latch (penahan) yang
mempunyai dua state. Flip flop merupakan elemen dasar dari rangkaian logika
sekuensial. Output dari flip flop tergantung dari keadaan rangkaian sebelumnya.
Output dari flip flop terdiri dari Q dan Q’. Dimana keadaan Q’ berlawanan dengan
Q. Salah satu contoh dari triggered flip flop adalah RS flip flop. Pada Gambar 3.6
menunjukkan trigger pulsa tiga buah input. Sesudah pulsa ke tiga outputnya tetap
tinggi.

Gambar 10.6 Flip Flop sebagai Multivibrator Bistabil.

Dasar Elektronika Digital 121


Universitas Pamulang [Type here]

C. SOAL LATIHAN/TUGAS.

1. Berdasarkan gambar di bawah ini, anggap bahwa mulanya tegangan pada


kapasitor berisi sebesar 1 V. Hitung berapa lama waktu yang dibutuhkan setelah
saklar dirubah dari posisi 2 ke posisi 1 dan tegangan kapasitor menuju 3 V?
Gambarkan bentuk grafik dari tegangan kapasitor tersebut?

2. Berdasarkan gambar yang sama diatas, anggap bahwa mulanya tegangan


kapasitor berisi sebesar 4,2 V. Hitung berapa lama waktu yang dibutuhkan jika
saklar dirubah dari posisi 2 ke posisi 3 dan menyebabkan tegangan pada
kapasitor drop menjadi 1,5 V? Gambarkan juga bentuk grafik dari tegangan
kapasitor tersebut?

D. DAFTAR PUSTAKA.

Maini, Anil K, 2007, Digital Electronics: Principles, Decive, and Applications, John
Willey and Sons, England.

Tocci, Ronald J, Widmer, Neal, S, 2001, Digital Systems: Principles and


Applications, Prentice Hall, New Jersey.
Tokhem, Roger L, 1995, Elektronika Digital, Edisi Kedua, PT Erlangga,
Jakarta.

Dasar Elektronika Digital 122

Anda mungkin juga menyukai