OSILATOR NONSINUSOIDAL
Basry A Sihotang (14S16040)
Tanggal Percobaan : 7/12/2018
[ELS3102] [Praktikum Elektronika II]
[Laboratorium Dasar Teknik Elektro] – Teknik Elektro
Institut Teknologi Del
Abstrak— Pada percobaan ini dilakukan percobaan osilator dapat Bagian-bagian tersebut dirangkai dalam loop tertutup
non-sinusoidal. Dalam praktikum ini diharapkan mampu dengan keseluruhan loop bersifat inverting. Alternatif
mengamati dan mengenali prinsip pembangkitan sinyal non- pembentukan loop tersebut ditunjukkan pada Gambar dibawah:
sinusoidal dengan umpan balik rangkaian tunda dan komparator,
mampu merancang dan mengimplementasikan pembangkit
gelombang segitiga dan persegi, mampu merancang dan
mengimplementasikan pembangkit gelombang segitiga, dan
mampu mengamati dan menganalisa osilator cincin (ring
oscillator). Dalam mendukung praktikum ini dibutuhkan sebuah
komponen pasif resistor, kapasitor, aerosol udara terkompresi,
generator sinyal, osiloskop, multimeter dan pelengkap lainnya.
Bentuk percobaan yang dilakukan adalah pembangkit gelombang
segitiga, pembangkit gelombang persegi, osilator cincin. Gambar 1 Prinsip Dasar Pembangkitan Gelombang
Keywords— gelombang persegi, gelombang segitiga, osilator Fungsi komparator dengan histeresis atau bistable
cincin, osilator non-sinusoidal multivibrator adalah mempertahankan keadaan pada status
tertentu sehingga ada sinyal luar yang memaksa perubahan
I. INTRODUCTION status tersebut. Fungsi penunda adalah untuk memberikan
selisih waktu antara perubahan pada output komparator atau
multivibrator kembali ke input komparator atau multivibrator
O silator merupakan suatu rangakain yang menghasilkan
keluaran yang amplitudonya berubah-ubah secara tersebut. Secara keseluruhan fungsi dalam satu loop haruslah
bersifat inverting atau membalikkan sinyal.
perodik atau secara waktu. Keluarannya dapat berupa
gelombang sinusoidal, gelombang persegi, gelombang pulsa, B. Komparator dengan Histeresis
gelombang segitiga, maupun gelombang gigi gergaji.
Dalam memahami osilator, perlu diketahui terlebih dahulu Alternatif cara untuk memperoleh komparator dengan
tujuan dari praktikum. Adapun tujuan dari praktikum adalah histeresis adalah dengan menggunakan penguat operasional
sebagai berikut : dan resistor pembagi tegangan. Gambar 36 menunjukkan
1. Mengamati dan mengenali prinsip pembangkitan sinyal rangkaian komparator dengan histeresis non inverting berikut
nonsinusoidal dengan umpanbalik rangkaian tunda dan kurva karakteristik alih tegangan (VTC)- nya. Rangkaian
komparator komparator dengan histeresis inverting berikut kurva
2. Merancang dan mengimplementasikan pembangkit karakteristik alih tegangan (VTC)-nya ditunjukkan pada
gelombang segitiga dan persegiMengamati dan Gambar 37. Pada kedua gambar tersebut VS menyatakan
menganalisa keadaan untuk menjamin terjadinya osilasi tegangan saturasi keluaran penguat operasional.
3. Merancang dan mengimplementasikan pembangkit
gelombang segitiga
4. Mengamati dan menganalisa osilator cincin (ring
oscillator)
II. LANDASAN TEORETIS
C. Rangkaian Tunda
Rangkaian tunda dapat diimplementasikan dengan beberapa
cara. Rangkaian tunda inverting dapat dibangun dengan
integrator dengan penguat operasional dan rangkaian tunda Gambar 5 Pembangkit Gelombang Persegi
noninverting dapat dibangun dengan rangkaian resistor dan Rangkaian pembangkit gelombang segitiga ini akan
kapasitor orde satu (RC orde 1 sebagai filter frekuensi rendah memberikan sinyal dengan frekuensi sbb.:
LPF). Penggunaan integrator memberikan skala waktu tunda 1 1
linier sedangkan rangkaian RC orde 1 memberikan waktu tunda 𝑓=
4 𝐶𝑅 ln(2 𝑅1 + 1)
mengikuti fungsi eksponensial negatif. 𝑅2
D. Rangkaian Pembangkit Gelombang Nonsinusoidal Gelombang persegi yang dihasilkan mempunyai tegangan
+Vs dan –Vs.
1. Pembangkit Gelombang Segitia 3. Osilator Cincin (Ring Oscillator)
Rangkaian pembangkit gelombang segitiga dapat dibangun Osilator cincin dapat dibangun dengan sejumlah ganjil
dengan memanfaatkan komparator dengan histeressis inverter CMOS dan penunda waktu yang disusun dalam satu
noninverting dan rangkaian integrator. Rangkaian ini tampak loop. Secara alamiah setiap inverter juga mempunyai waktu
pada Gambar dibawah : tunda dengan demikian sejumlah ganjil inverter yang disusun
dalam satu loop juga akan membentuk osilator seperti
ditunjukkan pada Gambar 40. Untuk memperoleh frekuensi
yang lebih rendah waktu tunda tiap inverter dapat diperbesar
dengan menambahkan kapasitor yang terhubung dengan
ground pada output inverter.
Analisis :
Perhitungan :
f= 1kHz, Vpp = 9 V, Vs = 7.5 V
Vm = Vpp/2 = 4.5 V
1 1
𝑓=
4 𝐶𝑅 ln(2 𝑅1 + 1) Analisis :
𝑅2 Berdasarkan datasheet yang sudah diketahui, diperoleh nilai
𝑉𝑚 𝑅1 tdmin = 20 ns dan tdmax = 50 ns. Sehingga jika diperhatikan dari
=
𝑉𝑠 𝑅2 𝑓=
1
maka nilai frekuensi secara minimum dan maksimum
4.5 𝑅1 2𝑛𝑡𝑑
= dapat diperoleh. Nilai minimum yang seharusnya diperoleh
7.5 𝑅2
𝑅1 adalah 3.33 MHz dan nilai maksimum adalah 8.33 MHz.
= 0.3 Pada percobaan ini, diperoleh data, bahwa nilai frekeunsi
𝑅2
1 1 yang diperoleh dengan menggukan 3 inverter adalah sebesar
𝑓= 5.747 MHz. Sehingga nilai td yang diperoleh adalah 29 ns. Jika
4 𝐶𝑅 ln (2 𝑅1 + 1)
𝑅2 nilai tersebut diperhatikan, nilai yang diperoleh sudah berada
1 1 pada range td yang berada pada datasheet (antara 20 ns sampai
1 𝑘𝐻𝑧 = 50 ns).
4 (100𝑛𝐹)𝑅 ln(2(0.3) + 1)
𝑅 = 5.318 𝑘Ω Dan pada percobaan ini, hanya dilakukan dengan 3 inverter
Dari perolehan data yang diperoleh, dapat diamati bahwa, saja. Jika dilakukan pada 5 inverter, tidak diperoleh gelombang
nilai frekuensi yang telah didapat pada saat praktikum adalah yang sesuai. Sehingga percobaannya belum selesai.
sebesar 1 kHz. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa nilai
frekuensi sudah sesuai dengan nilai frekuensi yang harus HASIL DAN DISKUSI :
didapatkan. Untuk keluaran yang diperoleh juga sudah sesuai 1. Sinyal nonsinusoidal dapat dibangkitkan dengan
dengan judul percobaan, yakni memperoleh keluaran dengan menggunakan rangkaian umpan balik negatif. Pada
bentuk persegi. Pada percobaan tanpa menghilangkan nonsinusoidal terdapat rangkaian komparator dengan
komparator, terdapat sedikit kemiringan pada keluaran yang histeresis dan rangkaian tunda. Pada komparator
diperoleh. Hal ini diakibatkan karena adanya fungsi slewrate berfungsi untuk mempetahankan keadaan pada status
dan gejala transien yang mampu menyebabkan frekuensi tertentu sedangkan pada rangkaian tunda akan memaksa
menjadi kurang sempurna. Untuk input komparator diperoleh perubahan status tersebut dan memberikan selisih waktu
keluaran yang sesuai dengan yang diinginkan, yaitu gelombang disat perubahannya.
segitiga. Yang menyebabkan gelombang berbentuk segitiga 2. Perbandingan frekuensi yang dihasilkan pada pembangkit
adalah karena input dari komparator merupakan tegangan sinyal yang dirancang dan diukur terdapat beberapa
output dari rangkaian tunda RC orde satu dengan inputnya yang perbedaan. Namun perbedaan yang diperoleh tidak jauh
berasar dari output komparator. Oleh karena itu, diperolehlah nilainya. Perbedaan yang terjadi ini dikarenakan adanya
bentuk keluaran gelombang segitiga. nilai toleransi dari masing-masing komponen yang
Pada kurva VTC yang diperoleh, nilai tegangan output digunakan. Pengaruh toleransi ini mempengaruhi nillai
berkisar sekitar 12V dan batas tegangan inputnya sekitar 7V. frekuensi yang dihasilkan juga.
Batas tegangannya ini masih sedikit lebih besar dikarenakan
3. Hubungan penambahan beban kapasitif pada osilator
cincin dengan frekuensi adalah bahwa semakin rendah
frekuensi maka kapasitif akan semakin besar. Hal ini
dikarenakan frekuensi berbanding terbalik dengan
kapasitif pada osilator cincin.
4. Jika semakin banyak inverter pada osilator cincin, maka
sinyal input akan semakin menjauhi bentuk sinusoidal.
Sehingga dapat mengakibatkan kurva VTC semakin
lonjong yang menyerupai bentuk lingkaran.
5. Duty cycle pada gelombang segitiga dan persegi diatur
dengan mengganti resistor rangkaian tunda menggunakan
2 resistor yang masing-masing dihubungkan dengan
dioda. Satu resistor tersebut akan mengatur waktu tunda
naik dan resistor lainnya akan mengatur waktu tunda
turun.
IV. KESIMPULAN
HASIL GELOMBANG
OUTPUT