1, April 2018
Abstrak
Makalah ini bertujuan untuk mensimulasikan implementasi programmable logic controller
(PLC) pada mesin otomatisasi produksi cat. Makalah ini pada dasarnya menyajikan
proses otomatisasi produksi cat. Secara garis besar, terdapat tiga proses utama yaitu,
proses produksi adonan cat, proses pengisian cat dalam kaleng kemasan, dan proses
pengepakan kaleng cat ke dalam box. Pada makalah ini, simulasi sistem otomasi produksi
cat menggunakan software Twido Suite TWDLMDA20DTK. Simulasi bertujuan untuk
meminimalkan kesalahan dalam merancang sistem sehingga dapat menghemat waktu.
Hasil yang diperoleh dari simulasi bahwa sistem telah berjalan berjalan dengan baik dan
sesuai dengan seharusnya.
Abstract
This paper intends to simulate the implementation of the programmable logic controller
(PLC) on paint production automation machines. This paper basically presents the
process of automating paint production. In general, there are three main processes
namely, the process of paint dough production, the process of filling paint in packaging
cans, and the process of packing paint cans into the box. In this paper. simulation of paint
production automation system using Twido Suite TWDLMDA20DTK software. Simulation
intends to minimize error to bulit the system operating time. The results obtained from the
simulation that the system has been running well.
PLC juga akan berfungi untuk pengambilan bahan yang diperlukan sudah mengisi
tindakan apabila ada proses yang melebihi tangki, untuk mencampurkan adonan cat
batas. PLC akan memberikan tindakan diperlukan proses pengadukan dengan
pencegahan dan pengurangan pada sistem mixer agar adonan cat dapat tercampur
tersebut. dengan baik. Pada tangki cat terdapat dua
buah sensor yang terpasang di bagian
TwidoSuite TWDLMDA20DTK bawah tangki dan di bagian atas tangki
Twido Suite adalah software untuk untuk mengetahui berapa banyak volume
memprogram PLC yang dibuat oleh adonan cat yang terisi dalam tangki.
Schneider Telemecanique dengan tampilan
seperti pada Gambar 1 (Ardiansyah,
Taryana, & Nataliana, 2013). Software ini
dapat digunakan untuk memprogram
semua tipe PLC Twido Compact
(TWDLCAA10DRF, dll) dan Modular
(TWDLMDA40DTK, dll) (Schneider, 2006).
Pada paper ini menggunakan PLC Twido
tipe TWDLMDA20DTK .
METODE
Secara garis besar, otomasi proses
produksi cat dibagi menjadi tiga proses
yaitu proses pembuatan adonan cat,
pengisian cat dalam kaleng kemasan, dan Gambar 2. Blok Diagram Proses
pengepakan kaleng kemasan ke dalam Pembuatan Adonan Cat
box. Untuk ilustrasi gambran otomasi Pada Gambar 3 disajikan beberapa
proses produksi cat dapat dilihat pada komponen yang digunakan sebagai
Gambar 3. masukan dan keluaran, yaitu tombol start,
pompa A, pompa B, konveyor A, mixer, dan
1. Pembuatan Adonan Cat sensor. Pada pompa A, pompa B, konveyor
Pada proses pembuatan cat, perlu A, dan mixer terdapat lampu indikator yang
diperhatikan bahan-bahan yang diperlukan berfungsi sebagai penanda bahwa alat ini
untuk membuat cat itu sendiri (Nurseto, dalam keadaan aktif atau mati. Pada
2011). Dalam kasus ini hanya dibutuhkan sistem ini, sensor yang berada di bagian
air dan konsentrat cat sebagai pewarna bawah tangki akan dinamakan sebagai
saja. Pada Gambar 3 pompa A dan pompa LOW, dan sensor yang berada di bagian
B berfungsi sebagai pengisi air pada tangki atas tangki akan dinamakan HIGH.
dan konveyor A membawa konsentrat cat
untuk membuat adonan cat. Saat bahan-
Jurnal Sains dan Teknologi | 51
P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 7, No. 1, April 2018
Gambar 4. Blok Diagram Proses Pengisian Ketika ada beberapa kaleng yang
Cat dalam kaleng dalam kasus ini dibatasi 5 kaleng telah
melewati dan memenuhi syarat counter
Gambar 7 merupakan timing diagram sensor 3, maka sensor 3 akan aktif.
dari blok diagram Gambar 4 yang Aktifnya sensor 3 akan mengakibatkan
menggambarkan alur kerja dari setiap konveyor B akan mati dan berhenti
aktuator dan sensor pada proses pengisian membawa kaleng kemasan pada motor
cat dalam kaleng cat. krey. Motor krey akan mencengkram
kaleng kemasan dan menjatuhkannya ke
3. Proses Pengepakan Kaleng Kemasan dalam box yang ditandai dengan aktifnya
ke dalam Box sensor LS1, yang kemudian mematikan
motor krey. Setelah itu box yang sudah
Setelah kaleng cat sudah terisi
berisi kaleng kemasan akan dibawa oleh
dengan cat, selanjutnya kaleng-kaleng konveyor C untuk di-packing nantinya
kemasan tersebut akan di packing ke hingga menyentuh sensor LS2. Dengan
dalam box. Setiap box akan diisi oleh aktifnya sensor LS2, konveyor C akan mati
beberapa kaleng kemasan sesuai dengan dan me-reset counter pada sensor 3 dan
kebutuhan dan kehendak produsen. mengulangi proses yang sama.
Pada step ini, ada beberapa sensor Proses pengepakan kaleng kemasan
dan aktuator yang bekerja, yaitu, sensor 3, ke dalam box dapat dilihat pada timing
sensor LS1, sensor LS2, motor krey, dan diagram pada Gambar 8 yang menyajikan
konveyor C. Gambaran proses pada step alur proses setiap sensor dan aktuator
ini dapat dilihat pada blok diagram Gambar yang bekerja pada proses ini.
5.
Pada rung 0 saat tombol start (i0.2 pengisian. Saat S1 terpenuhi (kaleng
normally open) ditekan maka memori M0 sampai ditempat pengisian) maka M3 akan
akan aktif dan mengaktifkan kondisi aktif dan menonaktifkan M2. M3 digunakan
latching memori M0. Disaat yang untuk melakukan proses pengisian cat.
bersamaan tombol start juga mengaktifkan Saat kaleng penuh (S2 aktif) maka
memori M1 dan mengaktifkan kondisi pengisian akan selesai dan meletakan
latching M1 yang nantinya akan kaleng cat ke motor krey, proses ini akan
mengaktifkan konveyor 1, mixer, dan dilakukan selama 5 kali (dengan fungsi
pompa 1 hingga cairan cat penuh. Saat counter pada rung 3. Setelah 5 kaleng
sensor HIGH (i0.1 normally close) aktif sudah diisi maka motor krey akan aktif dan
maka M1 akan mati dan menghentikan menjatuhkan kaleng cat ke dalam box.
proses pengadukan cat. Ketika L1 terpenuhi (kaleng sudah masuk
Pada subprogram kontrol, proses box) maka M6 akan aktif untuk
yang dilakukan adalah melakukan menjalankan konveyor 3. Saat box sudah
pengisian kaleng cat hingga penuh dan melewati konveyor 3 maka LS2 akan me-
memasukan 5 buah kaleng cat ke dalam reset counter 0 dan akan mengulangi
kardus. Memori M2 adalah proses konveyor proses pengisian kaleng cat.
2 berjalan membawa kaleng cat ke tempat
Jurnal Sains dan Teknologi | 56
P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 7, No. 1, April 2018
Dalam pemrograman PLC tidak Universitas Gadja Mada atas dukungan dan
diperbolehkan menggunakan output yang fasilitas yang telah diberikan.
sama lebih dari satu (Darminto, D., Facta,
M., & Setiawan, 2011). Oleh karena itu DAFTAR PUSTAKA
perlu dibuat subprogram output. Dalam
subprogram ini akan berisi semua output Antono, D. (2012). Mesin Penjual Minuman
yang digunakan, input yang digunakan Kaleng dengan Kendali Logika
untuk mengaktifkan output adalah memori- Terprogram yang Dioperasikan
memori yang ada dalam subprogram dengan Layar Sentuh ( NT 21 S ), 16–
pompa air dan subprogram kontrol. 25.
Sehingga dengan demikian 1 buah output Ardiansyah, H., Taryana, N., & Nataliana,
akan bisa diaktifkan dengan lebih dari satu D. (2013). Perancangan Simulator
input memori. Sistem Pengepakan dan Penyortiran
Barang berbasis PLC Twido, 1(4),
SIMPULAN 373–385.
Dalam otomatisasi proses produksi cat Barrett, M. (2008). The Design of a Portable
terdapat tiga proses utama yaitu, proses Programmable Logic Controller (PLC)
pembuatan adonan cat, proses pengisian Training System for Use outside of the
cat dalam kaleng kemasan, dan proses Automation Laboratory. International
pengepakan kaleng kemasan ke dalam box. Symposium for Engineering Education,
Pada makalah ini, simulasi sistem otomasi 1–5.
produksi cat menggunakan software Twido Bolton, W. (2004). Programmable Logic
Suite TWDLMDA20DTK. Simulasi bertujuan Controller (PLC). (I. Harmeni, Ed.)
untuk meminimalkan kesalahan dalam (edisi keti). Erlangga.
merancang sistem sehingga dapat Darminto, D., Facta, M., & Setiawan, I.
menghemat waktu. Hasil yang diperoleh (2011). Programable Logic Controler ),
dari simulasi bahwa sistem telah berjalan 1–7.
dengan baik dan sesuai dengan Electric, S. (2006). Twido Programmable
seharusnya. Controller (Programmab). French:
Schneider Electric.
UCAPAN TERIMAKASIH Janotha, Z. (2014). Perencanaan Aplikasi
Penulis mengucapkan terima kasih Programmable Logic Controller (Plc)
kepada Laboratorium Instrumentasi Kendali Omron Cpm1a Sebagai Pusat Sistem
Diploma Teknik Elektro Sekolah Vokasi Pemompaan Rpa I Dan Rpa Ii Di Pt
Jurnal Sains dan Teknologi | 57
P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 7, No. 1, April 2018