Anda di halaman 1dari 15

2.

1 Dasar teori
Osilator adalah rangkaian yang menghasilkan bentuk gelombang periodik yang spesifik,
misalnya gelombang kotak, segitiga, gigi gergaji, atau sinusoida.
Ada dua kelas utama dari osilator yaitu relaxation dan sinusoidal. Relaxation Oscillator
membangkitkan gelombang segitiga, gigi gergaji dan bentuk gelombang nonsinusoida lain.
Sinusoidal Oscillator terdiri dari penguat dan komponen luar yang digunakan untuk
membangkitkan osilasi (bentuk gelombang sinusoida). Berdasarkan pembangkitannya, osilator
dibedakan menjadi dua:

Self sustaining/free running oscillator

Nonself sustaining/triggered oscillator

Untuk "free running oscillator" terdapat empat kebutuhan agar osilator umpan balik bekerja:

Amplification (penguatan)

Umpan balik positif

Pembentuk frekuensi

Power supply

Seluruh osilator umpan balik memerlukan beberapa devais atau mekanisme yang menyediakan
penguatan (gain) yang dikombinasikan dengan sebuah susunan umpan balik. Gambar 1.
menunjukkan diagram rangkaian osilator secara umum.

Gambar 1. Diagram osilator umpan balik secara umum


Sebuah penguat (amplifier) yang mempunyai penguatan tegangan

yang output dan inputnya

Menu
Utama
Home
Profil Lab
Praktikum
Informasi

Lab
Staff Lab
Alumni
Download

dihubungkan melalui rangkaian umpan balik. Ini mengembalikan sebuah fraksi,


dari
tegangan output ke input penguat. Catatlah bahwa gain dari penguat dan faktor umpan balik
tergantung frekuensi. Secara umum, baik penguat maupun rangkaian umpan balik akan
mengubah besar dan fasa dari sinyal.
Misal sebuah sinyal fluktuasi:

maka output dari penguat

yang akan menghasilkan sinyal input baru ("echoed")

yang kembali ke input penguat. Ini akan menjadi input baru dimana input baru ini akan
dikuatkan dan akan menghasilkan echo baru pada input dan seterusnya. Setelah beberapa kali
mengelilingi loop, amplitudo dari echo terbaru akan menjadi:

Dengan melihat persamaan diatas, maka jika:

Echo akan berangsur-angsur menghilang. Namun jika kita mengatur :

Ukuran echo cenderung bertambah dengan waktu, atau paling tidak akan tetap konstan jika kita
mengatur

sebagai hasilnya kita menemukan bahwa sebuah sinyal inisial menghasilakan sebuah sinyal
yang berulang terus-menerus yang amplitudonya tidak hilang:

memberikan bahwa:

dua persamaan terakhir disebut juga "Kriteria Barkhausen" . Beberapa sistem yang memenuhi
kriteria ini dapat berosilasi pada frekuensi dimana kedua persamaan diatas dapat terpenuhi.
- Oscillator Pergeseran Fasa

Gambar 2. Osilator Pergeseran Fasa


Pada osilator ini, penguat mempunyai pergeseran fasa 180o. Output penguat diberikan kembali
ke jaringan feedback (jaringan mendahului kaskade). Jaringan mendahului mempunyai
pergeseran 0o-90o, sehingga total pergeseran dari tiga jaringan adalah 180o.
- Osilator Jembatan Wien
Osilator jembatan Wien adalah salah satu jenis osilator yang paling sederhana dan digunakan
secara luas dalam rangkaian untuk aplikasi audio. Osilator ini menggunakan jaringan lead-lag
sebagai rangkaian umpan baliknya.
2.2 Percobaan Osilator
Percobaan bab II terdiri dari dua percobaan yaitu osilator pergeseran fasa dan osilator jembatan
Wien. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menggambarkan tegangan output osilator pada
oscilloscope dan mengukur frekuensi osilasi sebagai fungsi dengan harga kapasitor.
2.2.1 Percobaan osilator Pergeseran Fasa

Rangkaian disusun seperti Gambar 3. dengan memasang nilai C = 10 nF.

Gambar 3. Rangkaian osilator Pergeseran Fasa

Sambungkan channel 1 untuk penguatan input dan channel 2 untuk penguatan output
pada oscilloscope.

Atur harga variabel resistor 1 M? sehingga sinyal output yang ditampilkan tidak
mengalami distorsi seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.

Gambar 4. Output rangkaian osilator Pergeseran Fasa

Kita dapat mengukur periode osilasi sebagai fungsi harga kapasitansi.

2.2.2 Percobaan osilator Jembatan Wien

Rangkaian disusun seperti ditunjukkan dalam Gambar 5 dengan memasang nilai R = 3.3

k? dan C = 10 nF.

Gambar 5. Rangkaian osilator jembatan Wien

Sambungkan channel 1 untuk input dan channel 2 untuk penguatan output pada
oscilloscope.

Atur harga potensiometer sehingga tidak terjadi distorsi dalam tampilan oscilloscope
seperti ditunjukkan dalam Gambar 6.

Gambar 6. Output rangkaian osilator jembatan Wien

Kita dapat mengukur periode osilasi dengan menggunakan oscilloscope.

Dasar teori Sumber: http://www.standrews.ac.uk/~www_pa/Scots_Guide/RadCom/part4/page1.html


Modul Praktikum Elektronika Analog T. Elektro Unibraw
Dari berbagai sumber
Kembali Ke Atas
Laboratorium Elektronika
Gedung Baru Elektro Lt. 1
Jl MT Haryono 167 Malang
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
.:: Gunakan resolusi 800 x 600 untuk mendapat

http://elka.ub.ac.id/praktikum/analog/analog.php?page=2
Pembaruan Kebijakan Pemakaian akan mulai berlaku secara efektif tanggal 25 Mei 2012. Baca lebih lanjut.

Osilator
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Osilator adalah suatu rangkaian yang menghasilkan keluaran yang amplitudonya berubah-ubah
secara periodik dengan waktu. Keluarannya bisa berupa gelombang sinusoida, gelombang
persegi, gelombang pulsa, gelombang segitiga atau gelombang gigi gergaji.

[sunting] Teori rangkaian


Osilator bisa dibangun dengan menggunakan beberapa teknik dasar, yaitu:
1. Menggunakan komponen-komponen yang memperlihatkan karakteristik resistansi
negatif, dan lazimnya menggunakan diode terobosan dan UJT
2. Menggunakan umpanbalik positif pada penguat. Umpanbalik positif menguatkan desah
internal yang terdapat pada penguat. Jika keluaran penguat sefasa dengan masukkannya,
osilasi akan terjadi.

[sunting] Topologi kalang osilator sinus


Banyak rangkaian yang dapat dipakai untuk membangkitkan gelombang sinus. Dan yang paling
populer adalah Osilator Clapp,Osilator Colpitt,Osilator kristal, dan jembatan Wien. Setiap tipe
mempunyai keuntungan khusus dan daerah penerapan masing-masing. Jembatan Wien banyak
dipakai dalam osilator frekuensi audio terutama karena kemantapan frekuensinya yang baik dan
relatif mudah dibuat.

[sunting] Persyaratan osilator sinus


Persyaratan utama bagi osilator sinus adalah,
1. Frekuensi spesifik yang dapat dicapai
2. Amplitudo keluaran
3. Kemantapan frekuensi

4. Kemurnian keluaran, yaitu perbandingan banyaknya cacat harmonik dalam bentuk


gelombang keluaran.
Amplitudo yang benar dan cacat yang sedikit dapat diperoleh dengan mengendalikan penguatan
penguat sedemikian rupa sehingga tepat cukup untuk mengganti kerugian-kerugian dalam kalang
penentu frekuensi. Dalam beberapa penerapan, kemantapan frekuensi menjadi prioritas.
Perubahan-perubahan dalam frekuensi keluaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Untuk
jangka panjang, hanyutan harga komponen dan parameter karena penuaan menjadi sebab utama.
Perubahan jangka pendek dara disebabkan oleh:
1. Variasi beban, hal ini dapat dikurangi dengan menggunakan penguat penyangga pada
keluaran.
2. Pencatu daya, perubahan-perubahan dalam tegangan pencatu daya akan mengubah
parameter-parameter dalam kalang, pencatu daya dimantapkan menyelesaikan masalah
ini.
3. Perubahan harga komponen karena suhu, hal ini terutama memengaruhi komponen
penentu frekuensi. Semua komponen pasif berubah harganya karena suhu
vhttp://id.wikipedia.org/wiki/Osilator
Pembaruan Kebijakan Pemakaian akan mulai berlaku secara efektif tanggal 25 Mei 2012. Baca lebih lanjut.

Kompetisi menulis di Wikipedia bahasa Jawa Papat Limpad 2012 sebagai proyek kerjasama
Wikimedia Indonesia dengan UI, UGM, UNY, Undip, Unnes, dan IKIP PGRI Semarang
berlangsung 7 Mei 2012 hingga April 2013.

Osilator geseran-fasa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Osilator geseran-fase adalah sebuah osilator gelombang sinus sederhana. Osilator ini memiliki
sebuah penguat pembalik, dan sebuah tapis umpanbalik yang menggeser 180 fase dari frekuensi
osilasi. Filter elektronik harus didesain sedemikian rupa sehingga isyarat di atas dan dibawah
frekuensi osilasi yang diinginkan digeser kurang ataupun lebih dari 180. Ini menghasilkan
superposisi membangun bagi isyarat pada frekuensi osilasi dan superposisi merusak pada
frekuensi lainnya. Jalan paling umum untuk mendapatkan tapis jenis ini adalah dengan
menyambungkan deret tiga tapis resistor-kondensator, yang memberikan geseran fase sebesar
270. Pada frekuensi osilasi, setiap tapis memproduksi geseran fase sebesar 60 sehingga
keseluruhan tapis forsoduksi geseran fase 180.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Implementasi penguat-operasi

[sunting] Implementasi penguat-operasi

Contoh sederhana osilator geseran-fase


Salah satu implementasi osilator geseran-fase yang paling sederhana adalah dengan
menggunakan penguat operasi, tiga kondensator dan empat resistor seperti pada diagram.
Perhitungan frekuensi osilasi untuk sirkuit ini ternyata sangat rumit karena setiap tingkat R-C
membebani tingkat sebelumnya. Perhitungan dapat disederhanakan dengan menggunakan
kondensator dan resistor dengan harga yang sama, kecuali untuk resistor umpanbalik negatif.
Pada diagram, jika
, dan
, maka:

dan persyaratan osilasi adalah:

Tanpa menjadikan semua resistor dan kondensator berharga sama, perhitungan menjadi sangat
rumit:

Persyaratan osilasi:

Versi lain dari sirkuit ini dapat dibuat dengan menggunakan penyangga penguatan tunggal di
antara setiap tingkat R-C sehingga menghindari pembebanan dan mempermudah perhitungan
vhttp://id.wikipedia.org/wiki/Osilator_geseran-fasa
OSILATOR
TEORI DASAR
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan
pasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang
periodik lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk
gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilator
mengubah daya arus seaarh (dc) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (ac) dalam
beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah yang
mengubah daya searah ke daya bolak-balik.
Suatu osilator dapat membangkitkan bentuk gelombang pada suatu frekuensi
dalam batas beberapa siklus tiap jam sampai beberapa ratus juta siklus tiap detik.
Osilator dapat hamper secara murni menghasikan gelombang sinusoidal dengan
frekuensi tetap, ataupun gelombang yang hanya dengan harmonic. Osilator
umumnya digunakan dalam pemancar dan penerima radio dan televise, dalam
radar dan dalam berbagai sistem komunikasi.
JENIS-JENIS OSILATOR
Osilator dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Tregantung kepada alam
bentuk gelombang yang dibangkitkan, osilator dapat dibagi menjadi dua kategori :
osilator sinusoidal atau osilator harmonic dan osilator relaksasi. Osilator sinusoidal
menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau mendekati sinusoidal pada

frekuensi tertentu. Osilator relaksasi menghasilkan bentuk gelombang bukan


sinusoidal seperti gelombang segiempat dan gelombang gigi-gergaji.

Osilator dapat pula digolongkan pada alat-alat tertentu yang menghasilkan osilasi.
Pada penggolongan ini, osilator dapat merupakan jenis resistansi negatif atau jenis
umpan balik. Osilator resistansi negatif menggunakan alat aktif yang memproses
lengkung karakteristik arus tegangan dengan kemiringan negatif dalam daerah
operasinya. Dioda kanal merupakan alat resistansi negatif yang digunakan dalam
resistor. Osilator umpan-balik sebaliknya, mempunyai penguat umpan-balik
regeneratif (positif), dimana perolehan lingkar juga diatur sedemikian sehingga
perolehan keseluruhan menjadi tidak terhingga.
Baik osilator sinusoidal maupun osilator relaksaasi dapat merupakan jenis resistansi
negatif dan jenis umpan-balik. Osilator sinusoidal jenis umpan-balik dapat
digolongkan lebih lanjut menjadi osilator LC (indktor-kapasitor) dan RC (tahanan
kapasitor).
Osilator sinusoidal kadang-kadang digolongkan menurut frekuensi sinyal yang
dihasilkan. Jadi osilator yang membangkitkan sinyal dalam daerah frekuensi audio
dikenal sebagai osilator frekuensi audio. Demikian pula, osilator yang menghasilkan
sinyal-sinyal daerah frekuensi radio dinamakan osilator frekuensi radio, dan
seterusnya.
Klasifikasi osilator didasarkan pada daerah frekuensi yang dihasilkan.
Osilator
Osilator
Osilator
Osilator
Osilator

Frekuensi Audio (AF) beberapa hz -20 KHz


Frekuensi Radio (RF) 20 KHz - 30MHz
Frekuensi Sangat Tinggi (VHF) 30MHz - 300MHz
Frekuensi Ultra Tinggi (UHF) 300MHz - 3GHz
Gelombang Mikro 3 GHz - Beberapa GHz

PRINSIF DASAR OSILATOR


Dalam suatu osilator, suatu resistansi negatif diberikan untuk kompensasi
kehilangan-kehilangan (kebocoran) dalam rangkaian. Dalam osilator umpan-balik,
umpan-balik positif dari luar cukup untuk membuat perolehan keseluruhan menjadi
tidak terhingga dan memberikan resistansi negatif yang diperlukanuntuk
menanggulangi peredaman alami dari osilator. Dalam osilator resistansi negatif
terjadi umpan-balik positif dalam dan berperan menghasilkan resistansi negatif
yang diperlukan.
Dalam suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar. Sinyal awal untuk
menyulut (trigger) osilasi biasanya diberikan oleh tegangan derau. Tegangan derau
muncul sewaktu catu daya dihidupkan. Karena spektrum frekuensi derau sangat
lebar, osilator selalu memiliki tegangan komponen pada frekuensi yang benar untuk
bekerjanya osilator.

OSILATOR
TEORI DASAR
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan
pasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang
periodik lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk
gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilator
mengubah daya arus seaarh (dc) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (ac) dalam
beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah yang
mengubah daya searah ke daya bolak-balik.
Suatu osilator dapat membangkitkan bentuk gelombang pada suatu frekuensi
dalam batas beberapa siklus tiap jam sampai beberapa ratus juta siklus tiap detik.
Osilator dapat hamper secara murni menghasikan gelombang sinusoidal dengan
frekuensi tetap, ataupun gelombang yang hanya dengan harmonic. Osilator
umumnya digunakan dalam pemancar dan penerima radio dan televise, dalam
radar dan dalam berbagai sistem komunikasi.
JENIS-JENIS OSILATOR
Osilator dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Tregantung kepada alam
bentuk gelombang yang dibangkitkan, osilator dapat dibagi menjadi dua kategori :
osilator sinusoidal atau osilator harmonic dan osilator relaksasi. Osilator sinusoidal
menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau mendekati sinusoidal pada
frekuensi tertentu. Osilator relaksasi menghasilkan bentuk gelombang bukan
sinusoidal seperti gelombang segiempat dan gelombang gigi-gergaji.

Osilator dapat pula digolongkan pada alat-alat tertentu yang menghasilkan osilasi.
Pada penggolongan ini, osilator dapat merupakan jenis resistansi negatif atau jenis
umpan balik. Osilator resistansi negatif menggunakan alat aktif yang memproses
lengkung karakteristik arus tegangan dengan kemiringan negatif dalam daerah
operasinya. Dioda kanal merupakan alat resistansi negatif yang digunakan dalam
resistor. Osilator umpan-balik sebaliknya, mempunyai penguat umpan-balik
regeneratif (positif), dimana perolehan lingkar juga diatur sedemikian sehingga
perolehan keseluruhan menjadi tidak terhingga.
Baik osilator sinusoidal maupun osilator relaksaasi dapat merupakan jenis resistansi
negatif dan jenis umpan-balik. Osilator sinusoidal jenis umpan-balik dapat
digolongkan lebih lanjut menjadi osilator LC (indktor-kapasitor) dan RC (tahanan
kapasitor).
Osilator sinusoidal kadang-kadang digolongkan menurut frekuensi sinyal yang
dihasilkan. Jadi osilator yang membangkitkan sinyal dalam daerah frekuensi audio
dikenal sebagai osilator frekuensi audio. Demikian pula, osilator yang menghasilkan
sinyal-sinyal daerah frekuensi radio dinamakan osilator frekuensi radio, dan
seterusnya.

Klasifikasi osilator didasarkan pada daerah frekuensi yang dihasilkan.


Osilator
Osilator
Osilator
Osilator
Osilator

Frekuensi Audio (AF) beberapa hz -20 KHz


Frekuensi Radio (RF) 20 KHz - 30MHz
Frekuensi Sangat Tinggi (VHF) 30MHz - 300MHz
Frekuensi Ultra Tinggi (UHF) 300MHz - 3GHz
Gelombang Mikro 3 GHz - Beberapa GHz

PRINSIF DASAR OSILATOR


Dalam suatu osilator, suatu resistansi negatif diberikan untuk kompensasi
kehilangan-kehilangan (kebocoran) dalam rangkaian. Dalam osilator umpan-balik,
umpan-balik positif dari luar cukup untuk membuat perolehan keseluruhan menjadi
tidak terhingga dan memberikan resistansi negatif yang diperlukanuntuk
menanggulangi peredaman alami dari osilator. Dalam osilator resistansi negatif
terjadi umpan-balik positif dalam dan berperan menghasilkan resistansi negatif
yang diperlukan.
Dalam suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar. Sinyal awal untuk
menyulut (trigger) osilasi biasanya diberikan oleh tegangan derau. Tegangan derau
muncul sewaktu catu daya dihidupkan. Karena spektrum frekuensi derau sangat
lebar, osilator selalu memiliki tegangan komponen pada frekuensi yang benar untuk
bekerjanya osilator.
http://sultan-elektro.blogspot.com/2009/05/osilator_9000.html

Osilator
31 Juli 2011 oleh BEY Tinggalkan Komentar
Kali ini saya akan membahas tentang Osilator. Pada tutorial saya sebelumnya mungkin anda
sudah bisa membuat LED berkedip. Selamat!! Sekarang saatnya membuat LED tersebut
berkedip lebih cepat.
Yang sampai saat ini anda lakukan adalah memasukan kode kode mesin kedalam
mikrokontroler lalu menjalankan kode kode program tersebut, tapi tahukah anda bagaimana
program tersebut berjalan? Dan seberapa cepat?
Baiklah saya jelaskan. Semua mikrokontroler memerlukan sumber clock. Bayangkan ini seperti
bit musik atau detak jantung yang mikrokontroler gunakan untuk mengeksekusi kode dalam
satu langkah. Tanpa clock, mikrokontroler tidak akan bisa menjalankan kode program dan
dengan clock yang buruk ( clock yang tidak tetap) maka program akan dijalankan pada laju yang
tidak dapat ditentukan. Anda harus memiliki clock yang sejenis dan juga anda memerlukan clock
yang akurat.

Ada banyak cara untuk menghasilkan detak untuk mikrokontroler. Mikrokontroler AVR
memberikan banyak pilihan. Disini akan saya jelaskan bermacam macam jenis dari
pembangkit detak tersebut
1. External RC- ini umumnya digunakan untuk penerapan yang sangat murah meriah.
Menggunakan resistor dan kapasitor. Laju pengisian dan pengosongam bisa digunakan
sebagai masukan clock. Saya tidak pernah menggunakan jenis clock seperti ini untuk
mikrokontroler.
2. Internal RC ini adalah osilator yang sangat keren. Ditemukan pada mikrokontroler jenis
baru seperti halnya AVR. Anda tinggal meminta mikrokontroler membangkitkan clocknya sendiri. Maka IC ini akan menghasilkan sendiri clocknya. Sayang ini tidak begitu
akurat
3. External Oscillator merupakan standar defacto. Dengan menggunakan crystal quartz
(atau sering disebut kristal saja) pada dua pin oscilator maka program akan dieksekusi
dengan frekuensi kristal tersebut.
4. External Resonator. Sebuah resonator lebih murah ketimbang osilator namun dengan
toleransi yang lebih buruk
5. External Clock selain osilator, bisa digunakan powered clock driver. Lebih mudah
dilakukan jika anda memiliki banyak perangkat yang perlu dijalankan dengan frekuensi
yang sama. Saya tidak pernah menggunakan opsi ini.
Saya menggunakan opsi 2 dan 3 dari 5 pilihan tersebut. Maka saya akan jelaskan saja opsi yang
saya pilih tersebut
Internal RC
Atmel sangatlah cerdas. Mikrokontroler ATMEGA8- sebagai contoh memiliki prekonfigurasi
1MHz osilator internal. Jadi ATMEGA8 bisa beroperasi pada 1 instruksi per clock per cycle. Ini
berarti setiap osilator melalui satu cycle maka satu instruksi dilaksanakan ( ini hanya anggapan
kasar saja pada kenyataannya ada lebih banyak instruksi yang bisa dilaksankan dalam satu
cycle). Anda bisa gunakan mikrokontroler AVR jenis apa saja, namun intinya adalah sama. Saya
hanya mengambil contoh pada mikrokontroler ATMEGA8, (mungkin mikrokontroler AVR
varian yang lain memiliki osilator internal prekonfigurasi yang sama, silahkan cek datasheet
lebih lanjut) yang menjalankan kodenya pada 1MHZ atau 1MIPS (million instructions per
second). Ya benar, 1 juta instruksi tiap detik. Itu nilai yang begitu mengagumkan.
Lalu apa masalah dari oscillator internal ? Osilator internal memiliki toleransi 5% dan memiliki
maksimal kecepatan 8MHz. Toleransi 5% berarti mikrokontroler ATMEGA8 anda mungkin
akan bekerja secara aktual pada 1.000.000 * 1,05 = 1.050.000 IPS ketika ATMEGA8 yang lain
berjalan dengan 1.000.000 * 0,95 =950.000 IPS. Mungkin ini kelihatannya tidak begitu berbeda,
namun dalam dunia digital perbedaan ini sangat besar. Selain itu ATMEGA8 memiliki kecepatan

maksimal 20Mhz (sedangkan osilator internal berjalan maksimal 8Mhz) jadi jika ada ingin
memacu mikrokontroler anda pada kecepatan maksimal. Gunakan osilator eksternal J
Osilator Eksternal.
Ini adalah jenis yang umum digunakan sebagai sumber clock

Osilator kristal quartz hadir tersedia dalam berbagai bentuk dan frekuensi. Beberapa frekuensi
yang umum adalah 20 MHz, 16 MHz, 10 MHz, 4 MHz. Kemudian terdapat sejumlah frekuensi
seperti 14,7456 MHz, 9,216 MHz, 32,768kHz yang tersedia karena frekuensi tersebut adalah
frekuensi kelipatan kecepatan yang dibutuhkan untuk komunikasi serial dan untuk pewaktu.
Didalam metal housing tersebut terdapat crystal quartz yang kecil yang bergetar dengan
frekuensi tertentu. Jika osilator internal memiliki toleransi 5% maka pada sisi lain kristal
biasanya memiliki toleransi 20 ppm. Jadi kristal 16 MHz mungkin memiliki frekuensi aktual
16,000,020 MHz dan yang lainnya mungkin memiliki frekuensi 15,999,980 Mhz. Ini sama
dengan 0,00000125%. Jadi kristal 4 juta kali lebih akurat ketimbang osilator internal
Catatan teknis :
Saya meminta maaf jika mengisi otak anda sekumpulan hal teknis yang detil. Namun ini
sangatlah penting. Perangkat berbentuk metal perak pada gambar diatas adalah crystal dan
secara teknis bukanlah oscillator. Crystal memiliki harga yang murah sedangkan oscillator
sebenarnya berharga mahal (sekitar $2- $4). Lalu apa perbedaanya? Sebuah oscillator
menggunakan daya dan menghasilkan frekuensi pulsa sebenarnya. Pulsa ini bisa digunakan
untuk men-drive sejumlah peripheral. Sedangkan crystal adalah murni komponen pasif yang
membutuhkan driver eksternal untuk menjadi sebuah oscillator. Untungnya 99% dari semua
mikrokontroler memiliki rangkaian built in sehingga hanya dengan men-attach crystal yang
murah pada dua pin masukan osc, maka driver internal pada mikrokontroler akan mendrive
crystal sehingga menghasilkan sebuah oscillator dan mikrokontroler memiliki sumber clock
Beberapa kekurangan dari kristal

1. Kristal lebih mahal ketimbang resonator.


2. Tidak bisa dibuat sekecil resonator.
3. Kristal membutuhkan load capacitors. Load capacitors memulai kristal berosilasi,
Tanpa load capacitors, kristal anda mungkin berfungsi sekarang, tetapi mungkin nanti
tidak.
Pada tulisan berikutnya akan dibahas mengenai pengaturan fuse bit. Apa itu fuse bit? Tunggu
pada tulisan saya berikutnya
http://elektronikayuk.wordpress.com/2011/07/31/osilator/http://elektronikayuk.word
press.com/2011/07/31/osilator/

Anda mungkin juga menyukai