Sistem kelistrikan ini dapat menghasilkan osilasi listrik dengan frekuensi yang ditentukan
oleh nilai I dan C. pada gambar (i) diatas pelat atas kapasitor memiliki kekurangan elektron
dan pelat bawah memiliki kelebihan elektron. Oleh karena itu, ada tegangan melintasi
kapasitor dan kapasitor memiliki energi elektrostatik. Pada gambar (ii) saat beralih sd ditutup,
kapasitor akan keluar melalui induktansi dan aliran elektron akan berada dalam arah yang
ditunjukkan oleh panah. Aliran arus ini mengatur medan magnet di sekitar koil. Arus
rangkaian akan maksimum ketika kapasitor benar-benar kosong. Kemudian energi
elektrostatik melintasi kapasitor sepenuhnya diubah menjadi energi medan magnet disekitar
koil. Pada gambar (iii) setelah kapasitor habis, medan magnet akan mulai runtuh dan
menghasilkan kontra ggl. Menurut hukum lenz, ggl counter akan menjaga arus mengalir
dalam arah yang sama. Dimana hasilnya kapasitor sekarang diisi dengan polaritas
berlawanan, membuat pelat atas negatif dan pelat bawah positif. Sedangkan gambar (iv)
setelah bidang yang runtuh mengisi ulang kapasitor, arus akan mengalir ke arah yang
berlawanan.
Bentuk gelombang, jika tidak ada kerugian di sirkuit tangki untuk mengkonsumsi
energi, pertukaran energi antara I dan C akan berlanjut tanpa batas waktu. Selama setiap
siklus, sebagian kecil dari energi yang diberikan awalnya digunakan untuk mengatasi
kehilangan. Hasilnya amplitudo arus osilasi berkurang secara bertahap dan akhirnya menjadi
nol ketika semua energi dikonsumsi sebagai kerugian. Oleh karena itu, rangkaian tangki akan
menghasilkan osilasi teredam.
Frekuensi osilasi dalam rangkaian tangki ditentukan oleh konstanta rangkaian yaitu I
dan C. frekuensi osilasi sebenarnya adalah frekuensi resonansi (frekuensi alami) dari
rangkaian tangki yaitu :
1
f r=
2 π √ LC
Jelas bahwa frekuensi osilasi dalam rangkaian tangki berbanding terbalik dengan L dan C.
jika kapasitor yang digunakan besar, akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
mengisi penuh dan juga lebih lama untuk mengosongkan. Dengan nilai induktansi yang
besar, oposisi terhadap perubahan aliran arus lebih besar dan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan siklus akan lebih lama. Oleh karena itu, semakin besar nilai induktansi,
semakin panjang periode atau semakin rendah frekuensi osilasi dalam rangkaian tangki.
Pergeseran 180o dihasilkan oleh amplifier dan pergeseran fasa lebih lanjut sebesar 180 o
diperkenalkan oleh jaringan umpan balik. Akibatnya, sinyal digeser 360o dan diumpankan ke
input yaitu tegangan umpan balik sefase dengan sinyal masukan. Dan sirkuit yang
ditunjukkan gambar diatas menghasilkan osilasi hubungan dalam output.
Sedangkan ketika kita membuka saklar S, kita mendapatkan bahwa sinyal masukan (V in)
dihapus. Namun, Vf (yang sefase dengan sinyal asli) masih diterapkan pada sinyak input.
Amplifie akan merespon sinyal ini dengan cara yang sama seperti sebelumnya V in yaitu Vf
akan diperkuat dan dikirim ke output. Jaringan umpan balik mengirimkan sebagian dari
output kembali ke input. Oleh karena itu, penguat menerima siklus masukan dan siklus
keluaran lain. Proses ini akan berlanjut selama amplifier dihidupkan. Oleh karena itu,
amplifier akan menghasilkan output sinusoidal tanpa sumber sinyal eksternal. Poin-poin yang
dapat dicatat :
a) penguat transistor dengan tepat positif umpan balik akan bekerja sebagai osilator.
b) Sirkuit hanya membutuhkan sinyal pemicu cepat untuk memulai osilasi.
c) Untuk mendapatkan output tanpa redaman yang kontinyu sari rangkaian, kondisi
berikut harus terpenuhi
mv A v =1
Setelah kondisi ini diatur dalam penguat umpan balik positif, osilasi tak teredam terus
menerus dapat diperoleh pada output segera setelah menyambungkan catu daya yang
diperlukan.
(i) Penjelasan matematis. Gain tegangan dari penguat umpan balik positif diberikan
oleh :
Av
A vf =
1−m v A v
Jika mv A v =1 maka A vf → ∞
(ii) Penjelasan grafis. Kondisi mvAv=1 secara grafis. Penguat tegangan dari penguat
tanpa umpan balik positif adalah 100. Agar menghasilkan kontinyu osilasi tak
teredam mv A v =1 atau mv x 100=1 atau mv =0,01. Hal ini diilustrasikan seperti
gambar dibawah.
Misalkan tegangan pemicu awal adalah puncak 0,1 V. dimulai dengan nilai ini,
sirkuit ( A v =100 ; mv =0,01 ¿ akan berkembang sebagai berikut :
Hal yang sama akan berulang untuk siklus ke-3, ke-4 dan seterusnya. Perhatikan
bahwa selama setiap siklus V f =0,1 Vpk danV out =10 Vpk .