Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

“PEMBIASAN PADA PRISMA SEGITIGA”

DOSEN PENGAMPU :

Drs. Albertus Djoko Lesmono, M.Si

DISUSUN OLEH :

Kelompok 5

Muhammad Nidhomul Haq (200210102032)

Mohammad Fathorrosi (200210102091)

M. Asaduddin Syirquh (200210102094)

Eka Citra Rahayu (200210102013)

Hanif Al-Amri (210210102100)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2022
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PEMBIASAN CAHAYA PADA PRISMA

DASAR TEORI

Pelangi merupakan suatu fenomena alam


yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut terjadi karena cahaya matahari
dibiaskan oleh titik-titik air di udara. Biasanya
pembelokkan ini terjadi jika cahaya berpindah
dari medium satu ke medium yang lain. Ketika
dibiaskan, cahaya akan berubah arah. Hal ini
terjadi karena cahaya bergerak dengan
kecepatan yang berbeda pada medium yang
berlainan. Begitu memasuki prisma kaca,
cahaya akan dibelokkan, begitu pula jika keluar dari prisma kaca.

Peristiwa pembiasan dijelaskan dalam Hukum Snellius. ukum Snellius (juga dikenal
sebagai hukum Snell-Descartes dan hukum refraksi) adalah rumus yang digunakan untuk
menggambarkan hubungan antara sudut-sudut kejadian dan pembiasan. Bunyi Hukum Snellius
sebagai berikut ;

1. Sinar datang, normal, dan sinar bias terletak pada sebuah bidang datar.
2. Sinar datang dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat dibiaskan
mendekati normal. Sebaliknya sinar datang dari medium yang rapat ke medium yang
kurang rapat, dibiaskan menjauhi normal.

Selain membiaskan cahaya, prisma memisahkan cahaya putih menjadi beberapa komponen
warna yang berlainan. Warna cahaya yang berlainan ini memiliki frekuensi yang berbeda,
sehingga memiliki kecepatan tempuh berbeda ketika memasuki suatu zat. Cahaya dengan
kecepatan rendah di dalam kaca akan dibelokkan lebih tajam ketika pindah dari udara ke kaca,
karena perbedaan kecepatannya berlainan. Tidak mengherankan jika komponen yang membentuk
cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya ketika melewati kaca. Pada prisma, cahaya akan
dibelokkan dua kali ketika masuk dan keluar sehingga penyebaran cahaya terjadi.
Keterangan :

θ1 = sudut datang pertama

θ2 =sudut bias pertama

θ3 = sudut datang kedua

θ4 = sudut bias terakhir

β = sudut pembias prisma

δ = sudut deviasi

Deviasi mimimum dicapai apabila sudut datang pertama sama dengan sudut bias akhir yaitu

θ 1 = θ4

sehingga dari rumus diatas berlaku persamaan rumus deviasi minimum

θ1 = θ4 ⇒ 2θ1 = 2θ4 = δmin + β

karena θ1 = θ4maka
θ2 + θ3 = 2θ2 = 2θ3 = β
jika indes bias prima = np dan indeks bias medium (udara) = nm berlaku rumus

jika β ≤ 10o, maka berlaku


ALAT DAN BAHAN

1. Aplikasi Phet Interactive Simulation


2. Laptop

TUJUAN

1. Menjelaskan prinsip terjadinya pembiasan pada prisma


2. Menghitung/menentukan indeks bias prisma.
3. Menjelaskan terjadinya sudut deviasi minimum pada prisma.
4. Menjelaskan hubungan antara sudut sinar datang dengan sudut sinar bias

LANGKAH KERJA

KEGIATAN I

1. Bukalah aplikasi Phet Interactive Simulation pada komputer.


2. Klik menu “Play With Simulations”, kemudian pilih sub menu “Physics” > “Light and
Radiation”.
3. Lalu pilihlah simulasi “Bending Light”.
4. Klik tombol “Play” pada tampilan simulasi bending light, untuk memulai menjalankan
program.
5. Pilih “prims”, sehingga muncul tampilan berikut :
6. Pilih prisma segitiga sebagai medium kedua dan klick centang pada kolom “reflection”
dan “normal”.
7. Ubahlah “index of refraction” pada menu “environment’’ menjadi “air”, kemudian
nyalakan laser.
8. Amati apakah terjadi pembiasan cahaya ketika “index of refraction” pada menu di
ubah-ubah menjadi “air”, “water” dan “glass” lalu jelaskan prinsip terjadinya
pembiasan pada prisma segitiga tersebut.

KEGIATAN II

1. Ulangi langkah 1-5 pada kegiatan 1


2. Kemudian ceklist pada kolom busur
3. Nyalakan Laser dengan nilai panjang gelombang 680 nm.
4. Ukur besar sudut sinar datang pertama , sudut bias pertama , sudut datang kedua, dan sudut bias
kedua masukkan dalam tabel
5. Hitung indeks bias prisma dan tuliskan pada tabel 1 di bawah ini

Sudut Sinar Sudut Sinar Indeks


Panjang Sudut Sinar Sudut Sinar
Datang Datang Bias
Gelombang (nm) Bias Pertama Bias Kedua
Pertama Kedua Prisma

30o

45o
680 nm
60o

6. Masukkan nilai sudut sinar bias pertama dan sudut sinar bias kedua pada tabel 2
7. Hitung sudut pembias (β) dengan menggunakan rumus β = ϑ2 + ϑ3
8. Hitung sudut deviasi minimum dan masukkan hasilnya pada tabel 2 menggunakan rumus

Sudut
Panjang Sudut Sinar Sudut Sinar Sudut Sinar
Deviasi
Gelombang Datang Bias Pertama Datang β
Minimum
(Nm) Pertama (ϑ2) Kedua (ϑ3)
(δm)

30o

45o
680 nm
60o
LAMPIRAN

1. Tabel Pengamatan 1

Sudut Sinar Sudut Sinar Indeks


Panjang Sudut Sinar Sudut Sinar
Datang Datang Bias
Gelombang (nm) Bias Pertama Bias Kedua
Pertama Kedua Prisma

30o 25 o 35 o 50 o 1

45o 30 o 31 o 45 o 1,4
680 nm
60o 35 o 29 o 40 o 1,65

2. Tabel Pengamatan 2

Sudut
Panjang Sudut Sinar Sudut Sinar Sudut Sinar
Deviasi
Gelombang Datang Bias Pertama Datang β
Minimum
(Nm) Pertama (ϑ2) Kedua (ϑ3)
(δm)

30o 25 o 35 o 60 o 0o

45o 30 o 31 o 61 o 30 o
680 nm
60o 35 o 29 o 64 o 60 o

Anda mungkin juga menyukai