Anda di halaman 1dari 24

CAHAYA

SIFAT CAHAYA CAHAYA


SIFAT CAHAYA
PRINSIP HUYGENS PRINSIP HUYGENS
PEMANTULAN
PEMBIASAN
PEMANTULAN
PEMBIASAN
gelombang transversal
yang termasuk
gelombang
elektromagnetik.
Cahaya dapat
merambat dalam
ruang hampa
dengan kecepatan
3 x 108 m/s.
Sifat2 cahaya :

• Dapat mengalami pemantulan (refleksi)


• Dapat mengalami pembiasan (refraksi)
• Dapat mengalami pelenturan (difraksi)
• Dapat dijumlahkan (interferensi)
• Dapat diuraikan (dispersi)
• Dapat diserap arah getarnya (polarisasi)
• Bersifat sebagai gelombang dan partikel
Spektrum Elektromagnetik
Spektrum elektromagnetik mengilustrasikan rentang panjang
gelombang dan frekuensi gelombang elektromagnetik.
Cahaya adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang
SPEKTRUM
mempunyai GELOMBANG
panjang gelombang :ELEKTROMAGNETIK
380 . 10-9 – 780 . 10-9 m
Kenaikan frekuensi dan energi

Kenaikan panjanggelombang

Sinar gamma Sinar-X Infra merah IR Gelombang radio

Cahaya tampak

5
SIFAT CAHAYA : DUALISME, SEBAGAI PARTIKEL
DAN GELOMBANG
NEWTON, EINSTEIN :
CAHAYA ADALAH PANCARAN PERTIKEL
• DAPAT MENERANGKAN GEJALA PEMANTULAN DAN
PEMBIASAN,
• TIDAK DAPAT MENERANGKAN GEJALA INTERFERENSI,
• DAPAT MENERANGKAN EFEK FOTO LISTRIK.
C . HUYGENS , THOMAS YOUNG , MAXWELL, HERTZ,
CAHAYA ADALAH GELOMBANG
• DAPAT MENERANGKAN GEJALA PEMANTULAN DAN
PEMBIASAN,
• DAPAT MENERANGKAN GEJALA INTERFERENSI,
• TIDAK DAPAT MENERANGKAN EFEK FOTO LISTRIK.
PRINSIP HUYGENS
Setiap titik pada muka gelombang merupakan sumber-sumber yang
menghasilkan gelombang baru (kedua), disebut wavelet-wavelet,
ya n g m e n j a l a r m e l a l u i m e d i u m d e n ga n ke c e p ata n s e s u a i
karakteristik medium tersebut. Setelah beberapa interval waktu,
posisi muka gelombang adalah permukaan singgung dari wavelet-
wavelet.

Muka gelombang baru =


permukaan yang menyinggung
permukaan wavelet-wavelet

Prinsip Huygens dapat dipakai untuk


membutikan pembiasan (hukum Snell).

Gambar kontruksi gelombang Huygens, merambat ke kanan : (a) Gelombang


bidang, (b) Gelombang Bola.
PENJALARAN CAHAYA
• DALAM MEDIUM HOMOGEN, CAHAYA BERJALAN LURUS
• DALAM MEDIUM TAK HOMOGEN, CAHAYA DIBELOKKAN
PENJALARAN CAHAYA
PERJALANAN CAHAYA MELALUI CELAH

Cahaya bidang berpanjang gelombang λ datang pada bidang berlubang berdiameter d.

Bila λ << d maka sinar cahaya berjalan lurus dan masih berbentuk bidang,
setelah melewati lubang.
Bila λ = d maka sinar cahaya menjadi tersebar setelah melewati lubang.
Bila λ >> d maka sinar cahaya menyebar denga pola permukaan gelombang
berbentuk bola setelah melewati lubang.
REFLEKSI CAHAYA
Hukum Pemantulan :
1.Sinar datang, sinar
pantul, dan garis
adalah sebidang.
2. Sudut sinar pantul
(thd normal) sama
dengan sudut sinar
datang
a b

c d

• Gambar a) dan c) pantulan spekuler (specular reflektion)


• Gambar b) dan d) pementulah difus (diffuse reflektion)
CONTOH SOAL SINAR CAHAYA TERPANTUL DUA KALI
Dua cermin membuat sudut 120° . Sinar datang pada cermin
pertama M 1 dengan sudut datang 65 0 terhadap normal
permukaannya. Tentukan, θ, arah dari sinar setelah dipantulkan
cermin kedua M2.

Sinar pantul
kedua
θ0

Sinar
datang 650
1200 M2

M1
Penyelesaian : Hukum pemantulan : θ10 = θ20
θ10 = 900 - 650 = 250
θ 50
θ 40 θ20 + 1200 + θ30 = 1800

650
θ 30 250 + 1200 + θ30 = 1800
θ 10
θ 20 1200 M2
θ30 = 350
M1
θ40 = 900 - θ30 = 900 - 350 = 550
θ40 = θ50 = 550
Jadi sinar dipantulkan oleh cermin kedua, M2 , dengan sudut
55° terhadap normal permukaan cermin kedua.
550
550
350
650 650
250 1200 M2

M1
Normal Sinar
Sinar
pantul
datang Sinar cahaya datang pada
permukaan batas udara-gelas

Udara Besar sudut sinar pantul


Gelas
tergantung pada kelajuan
cahaya di dalam medium.

sin  2 v 2
Sinar bias   tetap ……..(1)
sin 1 v 1
Udara Gelas
Gelas Udara

a) Sudut sinar bias di dalam gelas dibelokkan mendekati normal bidang.


θ2 < θ1 , karena v2 < v1 .
b) Sudut sinar bias di dalam gelas dibelokkan menjahui normal bidang.
θ2 > θ1 , karena v2 > v1 .
Indeks Bias, n
Kelajuan cahaya di dalam medium lebih kecil dibanding di dalam
hampa. Didefinisikan indeks bias sebagai :
kelajuan cahaya di dalam hampa c
n 
kelajuan cahaya di dalam medium v
Hubungan antara kelajuan, frekuensi, dan panjang gelombang cahaya :

v f 
2 v2 c/n2 c n1 n1
v v1 v 2
f  
   
 1  2 1 v1 c/n1 n2 c n2

sin  2 v 2 n1 ……..(2)
Sehingga pers (1) menjadi :    tetap
sin 1 v 1 n 2

dan : n1 sin 1  n 2 sin  2 Hukum pembiasan Snell ……..(3)


Bila sudut bias, θ2 = 90, maka sudut datang, θ1 disebut sudut
kritis, θkritis karena Sinar cahaya tidak dibiaskan ke medium
kedua. Sinar cahaya akan dipantulkan kembali bila sudut
datang, θ1 > θkritis.
n1 > n2
n sin   n sin 90 n 2
θ 2 = 90 0
1 kritis 2

1 n2 n1
> θkritis
 kritis  sin
n1 θkritis
Sinar cahaya akan dipantulkan
kembali bila sdt datang θ1 >
θkritis.
Contoh soal
Sebuah cahaya melewati dua medium dari
medium 1 ke medium 2. Medium 2
berttebal t dan berindeks bias n2 .
Tunjukkan bahwa sinar yang keluar adalah
sejajar dengan sinar datang, dan t
bagaimana bila tebalnya menjadi 2x ?

Penyelesaian : Gunakan hukum Snell pada


permukaan bagian atas dan bawah :

Dari pers (1) dan (2) diperoleh :

Jadi θ3 = θ1 dan sinar mengeser sejauh d, seperti terlihat pada gambar.


bila medium 2 tebalnya menjadi dua kali.

Terlihat pada gambar ,

Dari kedua pers tersebut

Karena θ1 dan θ2 besarnya hanya tergantung pada nilai indeks biasnya,


maka d hanya ditentukan oleh nilai t . Jadi bila tebalnya menjadi dua kali
maka pergeserannya menjadi dua kali.
Contoh soal :
Pada gambar diketahui, bahan a adalah air (n=1.33) dan bahan b
adalah kaca (n=1.52). Sinar datang membentuk sudut 60 0
terhadap normal bidang permukaan batas. Tentukan arah dari
sinar pantul dan sinar bias.
Penyelesaian :
• Arah sinar pantul mempunyai
sudut sama dengan sinar datang.
Jadi θr = θa = 600

• Arah sinar bias dapat dihitung dengan rumus hukum Snell :


PENGUKURAN INDEKS BIAS DENGAN PRISMA
Prisma dengan sudut puncak φ ,
Sudut sinar deviasi setelah keluar
prisma adalah δ. Sudut θ1 diatur
hingga δmin .
Sudut sinar bias pada permukaan
sudut datang , θ2 = φ/2
Dari gambar : δmin = 2α

maka :

pada permukaan 1 :

jadi :
DISPERSI
Sifat indeks bias suatu bahan, n, berubah sesuai dengan panjang
gelombang cahaya, λ, yang melewati bahan tersebut, sifat ini
disebut dispersi.
Karena n berubah terhadap λ (lihat gambar),
maka hukum Snell juga disesuaikan.
Akibatnya timbul pemisahan warna setelah
keluar dari bahan tersebut, terjadi pelangi

Variasi n terhadap λ di dalam


hampa untuk beberapa bahan.
300
Soal -soal
1. Bila sinar cahaya datang dari udara
(n=1) mengenai balok gelas (n = 1,5)
yang tebalnya 2 cm, dengan sudut
datang 300 , tentukan pergeseran sinar
setelah keluar dari balok gelas, d.

udara
2. Bila sinar cahaya datang dari udara
(nudara =1) mengenai permukaan
minyak
minyak (nminyak = 1,48) dibiaskan
dengan sudut 200 terhadap normal
air bidang NN’, tentukan sudut θ dan θ’.
(nair = 1,333)

3. Sebuah prisma mempunyai sudut puncak 500 terbuat dari bahan


cubic zircona dengan n = 2,20. Berapa sudut deviasi minimum ?.

Anda mungkin juga menyukai