Anda di halaman 1dari 16

Sifat-Sifat Cahaya

Sobat pintar, kamu perlu mengetahui dan memahami sifat-sifat cahaya agar dapat mengenali cahaya.
Cahaya memiliki beberapa sifat, yaitu merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan
merupakan gelombang elektromagnetik.

Cahaya Merambat Lurus

Pernahkah kamu menyalakan lilin atau lampu di tempat gelap? Jika lilin atau lampu dinyalakan akan
dihasilkan cahaya yang dapat menerangi tempat yang gelap.

Cahaya dapat Dipantulkan

Apakah kamu dapat membedakan benda-benda berdasarkan warnanya? Apa yang menyebabkan
demikian? Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk suatu permukaan bidang.
Pemantulan yang terjadi dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur
terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang tidak rata, seperti aspal, tembok, dan batang kayu.
Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti cermin datar. Pada
pemantulan baur dan pemantulan teratur, sudut pantulan cahaya besarnya selalu sama dengan
sudut datang cahaya

Cahaya dapat Dibiaskan

Cahaya akan dibiaskan ketika melalui dua medium yang memiliki kerapatan optik yang berbeda.
Kecepatan cahaya akan menurun saat dari udara memasuki air atau medium yang lebih rapat.
Semakin besar perubahan kecepatan cahaya saat melalui dua medium yang berbeda, akan semakin
besar pula efek pembiasan yang terjadi. Namun, pembiasan tidak akan terjadi saat cahaya masuk
dengan posisi tegak lurus bidang batas kedua medium.

Cahaya merupakan Gelombang Elektromagnetik

Bayangkan saat ini kamu sedang berdiri di tepi pantai. Pada saat itu kamu melihat ombak yang sangat
besar sedang melaju menuju ke arah kamu. Deburan ombak tersebut hanya memindahkan sejumlah
energi dengan memindahkan mediumnya (air laut) karena angin. Hal ini dibuktikan dengan
terdengarnya suara ombak (energi gerak menjadi bunyi). Berbeda dengan gelombang laut, cahaya
dapat mentransfer energi dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa menggunakan medium.
Gelombang cahaya terbentuk karena adanya perubahan medan magnet dan medan listrik secara
periodik, sehingga merupakan gelombang elektromagnet.

Berdasarkan frekuensinya, gelombang elektromagnetik ada bermacam-macam. Berikut klasifikasi


gelombang elektromagnetik yang dikenal dengan spektrum elektromagnetik.
Pemantulan

Perubahan arah rambat cahaya kembali ke medium asalnya, setelah


menumbuk antarmuka dua medium.

Jenis-jenis Pemantulan

Pemantulan Teratur

Pemantulan teratur terjadi saat sinar datang dari seberkas cahaya mengenai
permukaan yang rata, sehingga sinar akan dipantulkan dengan arah yang sama.

Pemantulan Baur

Pemantulan baur terjadi saat sinar datang dari seberkas cahaya mengenai
permukaan yang tidak rata (bergelombang) sehingga sinar pantul akan mengarah
sembarang dan acak.
contoh : pemantulan cahaya mengenai permukaan tanah, air, dll.

Hukum Pemantulan

1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berada pada satu bidang
datar

2. Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul 

Cermin

Pemantulan pada Cermin Datar

Skema proses pembentukan bayangan pada cermin datar


Sifat – sifat pada cermin datar :

1. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin


2. Tinggi bayangan yang dihasilkan sama dengan tinggi benda
3. Sifat bayangan yang dihasilkan adalah maya, tegak dan sama besar

Pemantulan pada Banyak Cermin Datar

Proses pembentukan bayangan pada banyak cermin datar

Sehingga banyaknya bayangan dapat ditentukan dengan persamaan:

Dengan:
n: jumlah bayangan yang terbentuk

 sudut antara dua cermin datar

Perbesaran Linear

Perbandingan ukuran antara bayangan yang dihasilkan dengan benda aslinya.


Perbesaran linear dapat dicari dengan persamaan:

Dengan:

M: perbesaran linear

h’: tinggi bayangan

h: tinggi benda

s’: jarak bayangan ke cermin

s: jarak benda ke cermin

Persamaan Umum Cermin Lengkung

Cermin lengkung terbagi menjadi cermin cekung dan cembung.

Hubungan fokus dan jari-jari kelengkungan cermin memenuhi:

f = 1/2 R

Persamaan umum cermin lengkung:

1/f = 1/s + 1/s’

Dengan:

f: fokus cermin
R: jari-jari kelengkungan cermin

Pemantulan pada Cermin Cekung

Cermin cekung bersifat konvergen yaitu mengumpulkan sinar.

Bagian-bagian cermin cekung

Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung

1. Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan


melalui fokus
2. Sinar datang yang melewati fokus akan dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama

1. Sinar datang yang melalui titik lengkung akan dipantulkan Kembali ke


arah yang sama
Bayangan akan terletak pada titik perpotongan sinar-sinar pantul. Berikut cara
melukiskan bayangan pada cermin cekung
Sifat-sifat bayangan pada cermin cekung

Pemantulan pada Cermin Cembung

Cermin cembung memiliki sifat divergen yaitu menyebarkan sinar.

Bagian-bagian cermin cembung

Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung


1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari
titik fokus
2. Sinar datang yang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang yang menuju ke titik pusat kelengkungan dipantulkan
kembal seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut
Cara melukiskan bayangan pada cermin cembung

Sifat bayangan yang dihasilkan cermin cembung selalu maya, tegak dan
diperkecil.

Pembiasan

Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya akibat


melalui 2 medium yang berbeda. Berikut ini merupakan hukum – hukum
yang membahas tentang pembiasan
Hukum 1 Snellius

Hukum 1 Snellius berbunyi  “sinar datang, sinar bias dan garis normal berada pada
satu bidang batas”. Indeks bias adalah perbandingan antara kecepatan cahaya di
ruang hampa dengan kecepatan cahaya di suatu medium

n = c/v

Dengan :

n: indeks bias

c: cepat rambat cahaya di ruang hampa (ms -1)

v: cepat rambat cahaya di suatu medium (ms -1)

Hukum 2 Snellius

Saat cahaya datang dari medium dengan indeks bias kecil ke medium dengan
indeks bias besar, maka cahaya akan dibelokkan mendekati garis normal.
Saat cahaya datang dari medium dengan indeks bias besar ke medium dengan
indeks bias kecil, maka cahaya akan dibelokkan menjauhi garis normal.

Persamaan Snellius

Persamaan Snellius untuk pembiasan memenuhi:

Dengan:

n: indeks bias

v: cepat rambat cahaya di suatu medium (ms -1)

 panjang gelombang cahaya (m)


Berdasarkan persamaan di atas, dapat disimpulkan :

1. Semakin besar indeks bias medium, maka semakin kecil kecepatan


cahaya pada medium tersebut. Begitupun sebaliknya.
2. Semakin besar indeks bias medium, maka semakin kecil panjang
cahaya pada medium tersebut.

Kedalaman Semu

Kedalaman semu dapat ditentukan dengan persamaan

dengan:

h’: kedalaman semu

h: kedalaman sesungguhnya

nu: indeks bias udara

na: indeks bias air


Pergeseran pada Keping Kaca Sejajar

Pergeseran sinar pada keping kaca sejajar dapat ditentukan dengan persamaan
berikut.

dengan:

t: pergesaran sinar

d: tebal keping kaca sejajar

i: sudut sinar datang

r: sudut sinar bias

Pembiasan pada Permukaan Lengkung

Perbedaan antara pembiasan pada bidang datar dan lengkung adalah dari penentuan
garis normal bidangnya. Pada bidang datar selalu sama, sedangkan pada bidang
lengkung berbeda-beda tergantung titiknya. Pada bidang lengkung garis normal
ditarik dari titik pusat lengkungnya seperti berikut (garis putus-putus merah).
pada pembiasan oleh bidang lengkung berlaku persamaan berikut.

Dengan:

n1: indeks bias sinar datang

n2: indeks bias sinar bias

s: jarak benda ke bidang lengkung

s’: jarak bayangan ke bidang lengkung

R: jari-jari kelengkungan
Pemantulan Sempurna

Pemantulan sempurna adalah fenomena saat cahaya melewati dua medium


berbeda  tanpa mengalami pembiasan. Pemantulan sempurna terjadi apabila
memenuhi syarat :

1. cahaya datang dari medium berindeks bias tinggi ke rendah


2. sudut sinar datang lebih besar dari sudut kritis

Sudut Kritis

Sudut kritis adalah sudut datang yang menyebabkan cahaya dibiaskan dengan
sudut bias sebesar. Besar sudut kritis dapat ditentukan dengan

atau

untuk

n2>n1
dengan:

ik: sudut kritis

n1: indeks bias medium renggang

n2: indeks bias medium rapat

Anda mungkin juga menyukai