cahaya. Disalah satu sisi cahaya adalah gelombang namun disisi lain cahaya
mempunyai sifat yang hampir mirip dengan sebuah partikel. Cahaya yang dapat
mengalami pemantulan merupakan salah satu sifat cahaya sebagai gelombang,
sedangkan cahaya yang dapat mengalami peristiwa tumbukan merupakan salah satu
sifat cahaya sebagai partikel (Herman, 2015:39)
Cahaya terdiri dari partikel-partikel ringan berukuran sangat kecil yang
dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat
tinggi ,menurut Newton (1642-1727). Menurut huygens (1629-1695) cahaya adalah
gelombang bunyi. Perbedaan antara kedua teori yaitu terdapat pada frekuensi dan
panjang gelombang saja.
Apabila seberkas cahaya atau sinar mengenai suatu medium atau berpindah
dari medium satu ke medium lain. Maka mengalami dua gejala yaitu, pemantulan dan
pembiasan. Dalam sifat medium dua gejala tersebut, salah satu gejala pasti lebih
dominan daripada yang lain. Jika berkas cahaya mengenai cahaya, maka gejala yang
lebih dominan adalah pemantulan. Jika berkas cahaya mengenai benda bening seperti
air dan lensa, maka gejala yang lebih dominan adalah pembiasan. Jika seberkas
cahaya melewati bidang batas antara dua buah medium yang berbeda tingkat
kerapatannya, cahaya yang mengalami perubahan arah rambat atau dibelokkan.
Peristiwa pembelokkan cahaya pada batas dua medium disebut pembiasan
(Sutrisno,1797).
Pembiasan cahaya merupakan peristiwa penyimpangan atau pembelokan
cahaya ketika berkas cahaya melewati bidang batas dua medium yang berbeda indeks
biasnya. Sebagai contoh sebatang tongkat yang sebagianya tercelup di dalam kolam
berisi air bening maka tongkat terlihat patah. Permukaan sebuah lensa dapat berupa
bola parabola atau silinder (Trippler,1998).
Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam,yaitu:
a. Mendekati garis normal,cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya
merambat dari medium optik kurang rapat menuju medium lebih
rapat.Contohnya yaitu cahaya merambat dari udara ke dalam air.
b. Menjauhi garis normal,cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya
merambat dari medium optik lebih rapat menuju optik kurang
rapat.Contohnya yaitu cahaya merambat dari air ke udara.
Dalam percobaan kali ini untuk panjang fokus lensa bola dan fokus lensa
cembung menggunakan dua metode.Metode yang pertama adalah dengan
menempatkan benda pada jarak tak hingga (p=tak hingga),yang bertujun untuk
memperoleh sinar datang yang sejajar sumbu utama agar bayangan terfokus dan
mengukur jarak bayangan yang diperoleh.metode yang kedua yaitu dengan mengukur
jarak benda dan jarak bayangan,kemudian menghitung jarak fokus menggunakan
persaman.Untuk lensa cembung dan lensa cekung hanya cara kedua yang digunakan.
Gambar jalannya sinar ketika dibiaskan oleh lensa cembung yang tipis
Jarak q’ titik Q’ dari O dapat menerapkan persamaan sebagai berikut
1 n 1−n
+ = ........................................................................................(1)
p q' r1
n 1 n−1
+ = ¿ digantikan – q ’) ................................................(2)
−q ' q r2
1 1 1 1
+ = ( n−1 ) −
p q r2 r1 ( )
(menggabungkan persamaan 1 dan 2 untuk mengeliminasi q '
.........................................................................................................(3)
1
f
1 1
( )
= ( n−1 ) − → p=f dan q=∞ .......................................(4)
r2 r1
1 1 1
+ = (mensubsbtitusikan persamaan 4 ke persamaan 3)............(5)
p q r