Anda di halaman 1dari 25

Bila suatu cahaya melewati dua medium dimana kecepatan cahaya pada medium itu adalah CA dan kecepatan

cahaya pada ruang hampa adalah C, maka indeks bias nA adalah: Dengan, C = kecepatan cahaya di ruang hampa (3.105 km/s) CA = kecepatan cahaya pada medium NA = Indeks bias

C nA CA

Lensa
LLensa lensa di atas bisa digolongkan menjadi 2 : 1. Lensa yang permukaannya seferis 2. Lensa yang permukaannya silindris
Ad. 1 : Sferis 1* Lensa konvergen / konveks 2* Lensa divergen / konkaf

Jenis jenis lensa


konvek, konvek

plan konkave

Sinar sinar pembiasan istimewa


Sumbu

Pembiasan cahaya oleh lensa

1 1 1 ' f s s
i = sudut datang r = sudut bias n = indeks bias udara (n =1) n = indeks bias air (4/3)

i r

sin i n sin r

Hubungan Indeks Bias dengan kecepatan cahaya


n2 sin i n1 sin r
C C nA CA V

dengan, nA= Indeks bias medium yang bersangkutan n = Indeks bias ruang hampa C = kecepatan cahaya pada ruang hampa CA= kecepatan cahaya pada medium medium V = kecepatan cahaya pada medium

lain

Kesehatan Lensa (Abrasi Lensa) / Kelainan


Abrasi Sferis Sinar sinar dari pinggir lensa membentuk bayangan di P. Abrasi dapat dihilangkan dengan menggunakan diafragma yang diletakkan di depan lensa. Kelengkungan Medan Bayangan yang dibentuk oleh lensa pada layar letaknya tadi dalam satu bidang r melainkan bidang lengkung. Peristiwa ini disebut lengkungan.

Koma Akibat tidak sanggupnya lensa membentuk bayangan dari sinar di tengah tengah dan sinar di tepi, dan sebuah benda akan terbentuk seperti bintang berekor. Astigmatisma Merupakan suatu pembelokkan lensa yang disebabkan oleh suatu titik benda membentuk jarak sangat besar dengan sumbu sehingga bayangan yang terbentuk ada 2, yaitu : sekunder dan primer. Bila sudut antara sumbu dengan titik benda relatif kecil. Maka kemungkinan besar terbentuk koma.

Distorsi Gejala terbentuknya bayangan palsu ini oleh karena di depan atau di belakang lensa diletakkan diafragma (cela). Benda terbentuk kisi akan nampak bayangan terbentuk tong atau bantal.

Rabun dekat

MATA

CAHAYA

nm = nano meter A = Sinar matahari B = Flouresensi cahaya putih C = Lampu pijar D = Lampu

Fotometri (Kuat Penerangan)


Fotometri didefinisikan sebagai :

F E A

Dengan, F = Arus cahaya (Imuen) A = Luas bidang (m2) E = Kuat penerangan (Fluks) Dengan, e = terang cahaya (Watt/cm2) I = kuat cahaya (intensitas)(candela) A = luas permukaan yang diterangi

I e. A

Alat Ukur Cahaya

Fotometer sederhana Terdiri dari sebuah kertas yang ditengah tengahnya terdapat bintik minyak. Bintik minyak yang terdapat/mendapat cahaya lebih terang dari suatu pihak akan terlihat lebih tua daripada sekelilingnya, sedangkan kalau sujatu belah pihak mendapat penerangan yang sama kuat, bintik minyak itu tidak dapat dibedakan dengan sekelilingnya., Fotometri ini dipindah pindahkan dan digeser-geserkan diantara dua sumber cahaya dimana salah satu arusnya (I) tidak diketahui.

I I F 2 A 4nR
F1 F2

I1 I2 2 2 4nR1 4nR0

I1 I2 2 2 R1 R0

Fotometer dipindahkan antara dua sumber cahaya sehingga bagian tengah (permukaan tinggi) terlihat semua terang dengan bagian tepi (permukaan kanan). Dengan demikian kuat cahay dapat diukur dengan persamaan :

I1 I2 2 2 R1 R2

Dengan, I1 = Intensitas cahaya 1 I2 = Intensitas cahaya 2 R1 dan R2 = dapat diukur

Alat ukur kuat penerangan bidang

Disebut juga luksmeter, dalam alat ini terdapat yang menghasilkan listrik bila dijatuhi cahaya. Arus listrik yang dihasilkan itu diukur dengan galvanometer (G) yang sekalanya telah diubah mnenjadi skala fluks (Kuat penerangn bidang).

Penerangan Sinar dalam Bidang Kedokteran (Medis)

Sinar Tampak (Visible Light)

Transmunasi Transmisi cahaya melalui jaringan tubuh untuk mengetahui apakah kepala mengandung cairan karena belum sempurnanya pembentukan tulang tengkorak. Bronhoskop Digunakan untuk melihat bronkhus paruparu.

Endoskop Cahaya digunakan untuk melihat ruang di dalam tubuh, yaitu dengan menggunakan viberglas (serat optik). Sitoskop Digunakan untuk melihat struktur di dalam kandung kencing. Protoskop Digunakan untuk melihat struktur dubur

Sinar Tidak tampak (Unvisible light)

Sinar Ultra ungu Mempunyai efek fisik, kimia, dan biologi. Sehingga diperlukan untuk sterilisasi, pembentukan vitamin D, sehingga digunakan dalam pengobatan penderita Vitiligo (kulit putih), Untuk mengatasi penderita atritis. Panjang gelombang ultra ungu dari yang tertinggi : = 253 nm (tekanan rendah / tidak berbahaya) = 200 230 nm (tekanan tinggi / berbahaya) = 320 nm (efek flouresensi / katarak mata) = B 66 nm (Lampu bercahaya hitam)

Anda mungkin juga menyukai