Anda di halaman 1dari 16

KONSEP CAHAYA DAN SIFAT SIFAT

CAHAYA, PENGGABUNGAN DAN PEMISAHAN

WARNA PADA CAHAYA DAN MATA SEBAGAI

ALAT OBTIC

Dosen Pengampu:
Diva Apri Mulya, M.Pd

Disusun Oleh:
Nama : Annisa Salsahena

Nim : 23042811011

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MERANGIN

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang


dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya
kehidupan di bumi pun dipastikan tidak dapat berjalan sempurna. Semua makhluk
hidup menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap keberadaan cahaya.

Tumbuhan membutuhkan cahaya sebagai bahan fotosintesis, jika tumbuhan


tidak mendapatkan cahaya maka tumbuhan tidak akan melakukan proses fotosintesis
sehinga tidak dapat mengeluarkan oksigen.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep cahaya ?
2. Apa saja sifat-sifat cahaya ?
3. Bagaimana penggabungan dan pemisahan warna pada cahaya !
4. Apakah mata sebagai salah satu alat optik ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep cahaya.
2. Mengetahui sifat-sifat cahaya.
3. Mengetahui penggabungan dan pemisahan warna pada cahaya.
4. Mengetahui mata sebagai salah satu alat optik.

1.4 Manfaat
1. Bagi Peserta Didik
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan belajar untuk peserta
didik tentang energi cahaya.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang energi cahaya, sifat-sifat
energi cahaya, penggabungan dan pemisahan warna pada cahaya, dan
mata sebagai salah satu alat optik.
4. Bagi Peneliti Lain.
Dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian yang sejenis atau
untuk menambah pengetahuan tentang energi cahaya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Energi Cahaya

Energi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “ergon” yang berarti kerja.
Dalam fisika energi didefinisikan sebagai kemampuan atau kesanggupan benda untuk
melakukan usaha atau melakukan kerja. Dalam melakukan suatu kegiatan kita selalu
memanfaatkan energi, baik secara sadar maupun tidak sadar, pada kehidupan sehari-
hari energi juga disebut tenaga. Orang yang sakit tidak memiliki energi yang cukup
untuk melakukan pekerjaan. Energi Terbarukan adalah energi yang berasal dari
proses alam yang berkelanjutan seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air proses
biologis, dan panas bumi. Cahaya adalah energi gelombang elektromagnetik yang
kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380 – 750 nm. Pada bidang fisik,
cahaya adalah elektromagnetik baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun
yang tidak. Energi cahaya terdiri dari dua bagian yaitu cahaya alami dan cahaya
buatan.matahari merupakan cahaya alami sedangkan cahaya buatan merupakan
cahaya yang dibuat oleh manusia seperti lampu dan orang lain. Energi cahaya yang
terbesar bersumber dari matahari. Tak hanya manusia dan hewan yang membutuhkan
cahaya, bahkan tumbuhan pun menggunakan cahaya untuk memperoses makanan
yang dikenal dengan sistem fotosintesis. Intensitas Cahaya adalah besaran pokok
fisika untuk mengukur daya yang di pancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah
tertentu per satuan sudut. Satuan SI dari intensitas cahaya adalah Candela (Cd).
Dalam bidang optika dan fotometri (fotografi), kemampuan mata manusia hanya peka
dan dapat melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu (spektrum cahaya
tampak) yang diukur dalam besaran pokok ini. Jumlah atau paket energi radiasi yang
dapat dipancarkan atau diserap oleh atom atau molekul dalam bentuk radiasi disebut
kuantum.

2.2 Sifat – Sifat Energi Cahaya

Cahaya memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat cahaya banyak bermanfaat


bagi kehidupan yaitu sebagai berikut.
1.Cahaya Merambat Lurus

Ketika senter kamu nyalakan, bagaimana arah rambatan cahaya yang keluar
dari senter tersebut? Cahaya dari lampu senter arah rambatannya menurut garis lurus.
Benarkah cahaya merambat lurus? Kamu dapat membuktikan sifat cahaya ini dengan
melakukan kegiatan berikut. Berdasarkan tidaknya memancarkan cahaya, benda
dibagi menjadi benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda sumber cahaya dapat
memancarkan cahaya. Contoh benda sumber cahaya yaitu Matahari, lampu, dan nyala
api. Sementara itu, benda gelap tidak dapat memancarkan cahaya. Contoh benda
gelap yaitu batu, kayu, dan kertas.
Cahaya yang merambat lurus dapat dilihat dari cahaya yang masuk melalui
celah yang sempit. Cahaya yang dapat menembus benda bening dan dapat melewati
suatu celah kecil mungkin terjadi jika cahaya merambat lurus. Cahaya yang
merambat lurus biasanya dimanfaatkan dalam pembuatan lampu senter atau lampu
kendaraan bermotor.
Berdasarkan tidaknya pandangan cahaya, benda tembus pandang dibagi
menjadi benda tidak tembus cahaya dan benda tembus cahaya. Benda tidak tembus
cahaya tidak dapat melihat cahaya yang mengenainya. Jika terkena cahaya, benda ini
akan membentuk bayangan. Contoh benda tidak tembus cahaya yaitu kertas, karton,
tripleks, kayu, dan tembok. Sementara itu, benda tembus cahaya dapat melihat cahaya
yang mengenainya. Contoh benda tembus cahaya yaitu kaca.

2. Cahaya Dapat Dipantulkan


Cahaya yang mengenai suatu bidang akan dipancarkan Kembali yang
disebut dengan pemantulan cahaya. Pemantulan cahaya dapat dipengaruhi oleh benda
atau bidang pantul yang berada di depan cahaya. Pemantulan cahaya ada dua jenis
yaitu pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur adalah pemantulan
yang menghasilkan berkas pemantulan yang tidak sejajar. Pemantulan baur terjadi
apabila cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini,
sinar pantul arahnya tidak beraturan. Adapun pemantulan baur dapat dilihat saat
matahari yang menyinari permukaan bumi yang tidak rata karena permukaan bumi
terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi, lautan, lereng gunung, dan sebagainya.
Sementara itu, Pemantulan teratur adalah pemantulan yang menghasilkan berkas
pemantulan cahaya yang sejajar. Pemantulan secara teratur jika terjadi pada
permukaan yang rata, licin, dan mengilap. Permukaan yang memiliki sifat seperti ini
misalnya cermin. Pada pemantulan ini sinar pantul memiliki arah yang teratur.
Cermin merupakan salah satu benda yang memantulkan cahaya. berdasarkan bentuk
permukaannya ada cermin datar dan cermin lengkung.

3. Cahaya Dapat Dibiaskan


Ketika cahaya merambat melalui dua zat yang kerapatannya berbeda, cahaya
tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah
melewati rambatan sedang yang disebut pembiasan berbeda.
Ketika cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat,
cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya merambat dari udara ke
udara. Sebaliknya, sebaliknya sebaliknya, sebaliknya merambat dari zat yang lebih
rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan membatasi garis normal. Misalnya
cahaya merambat dari udara ke udara.
Pembiasan cahaya sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya dasar kolam terlihat lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya. Gejala
pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi
air. Pensil tersebut akan tampak patah.
Seorang ahli matematika dan perbintangan asal belanda pada tahun 1621
bernaa Willebrord Snell menyimpulkan hasil percobaannya dan dikenal sebagai
hukum Snellius. Hukum Snellius menyatakan sebagai berikut :
1. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2. Jika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang
lebih rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal. Jika sinar
datang dari medium yang lebih rapat menjadi medium yang kurang rapat,
sinar akan dibiaskan mendekati garis normal.
Ketika cahaya merambat dari ruang hampa melewati medium maka disebut
indeks bias mutlak yang dirumuskan sebagai berikut :
C
n=
Cn
Keterangan :
n = Indeks bias
c = Cepat rambat cahaya di ruang hampa (3 x 108 m/s)
cn = Cepat rambat cahaya dalam medium (m/s)
Apabila cahaya merambat tidak menggunakan udara sebagai mediumnya,
indeks biasnya dirimuskan sebagai berikut :
C C
n1 = ; n2 =
V1 V2

n1 V 1 V1
Sehingga = Atau n2-1 =
n2 V 2 V2
n2-1 = Indeks bias relative medium 2 terhadap medium 1
V1 = Laju di medium 1 (m/s)
V2 = Laju di medium 2 (m/s)
Indeks bias mutlak dari beberapa medium diperlihatkan pada table berikut :

No Medium Indeks

1 Vakum 1,0000

2 Udara 1,0003

3 Air (200 cc) 1,33

4 Kuarsa 1,46

5 Korena 1,52

6 Flinta 1,58
7 Kaca Plexi 1,51

8 Intan 2,42

Jika salah satu medium tersebut bukan berupa udara, perbandingan laju
cahaya tersebut merupakan nilai relatif atau indeks bias relatif.
Terdapat dua arah pembiasan cahaya, yaitu :
1. Mendekati garis normal
Arah pembiasan cahaya mendekati garis normal jika cahaya melewati
medium yang lebih renggang menuju medium yang lebih rapat, misalnya
dari udara ke air.
2. Menjauhi garis normal
Arah pembiasan cahaya menjauhi garis normal jika cahaya melewati
medium yang rapat ke medium yang lebih ringan.

4. Cahaya Dapat Diuraikan


Pelangi terjadi karena peristiwa penguraian cahaya (dispersi). Dispersi
merupakan penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna. Cahaya
matahari yang kita lihat berwarna putih. Namun, sebenarnya cahaya matahari terdiri
atas banyak cahaya berwarna. Cahaya matahari diuraikan oleh titik-titik air di awan
sehingga terbentuk warna-warna pelangi.

2.3 penggabungan dan pemisahan warna pada cahaya


Penggabungan dan Pemisahan Cahaya Cahaya matahari adalah cahaya
polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya
adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-
beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung
cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu. Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel,
tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum warna.
Di dalam spektrum warna, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru
serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Penggabungan Cahaya Pelangi.

2.4 Mata sebagai alat optik


Mata merupakan indra penglihatan yang sangat penting. Kita dapat melihat
dunia yang indah ini dengan mata. Mata termasuk alat optik karena di dalamnya
terdapat lensa mata yang digunakan untuk menerima cahaya yang dipantulkan oleh
benda-benda yang kita lihat. Dalam hal ini, mata dapat melihat suatu benda jika ada
cahaya dan benda tersebut dapat memantulkan cahaya. Ketika dalam keadaan gelap,
mata kita tidak dapat melihat benda. Hal ini disebabkan karena tidak adanya cahaya
yang masuk ke mata dari benda-benda yang memantulkannya atau dari sumber
cahaya.
A. Bagian -bagian Mata
Sebagai salah satu alat optik, bagian-bagian mata bekerja berdasarkan pada sifat-sifat
cahaya. Perhatikan gambar bagian-bagian mata berikut ini!
Keterangan:
1. Kornea, merupakan lapisan terluar dari mata yang bersifat kuat dan tembus cahaya
Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya.
2. Aqueous humor, merupakan cairan di antara kornea dan lensa mata.
3. Lensa kristalin, lensa mata yang berperan penting mengatur letak bayangan agar
tepat jatuh di bintik kuning. Lensa mata terbuat dari bahan bening dan kenyal.
Lensa mata berfungsi untuk membentuk bayangan benda. Lensa mata berupa lensa
cembung.
4. Iris, selaput yang membentuk celah lingkaran di tengah-tengahnya. Iris
memberikan warna pada mata dan berfungsi untuk mengatur besar-kecil pupil
untuk membatasi jumlah cahaya yang masuk.
5. Pupil, celah yang dibentuk oleh iris berfungsi sebagai tempat masuk cahaya.
6. Otot mata, otot yang menyangga lensa kristalin dan mengatur besar kecilnya lensa.
7. Vitreus humor, cairan bening yang mengisi rongga mata.
8. Retina, lapisan pada dinding belakang bola mata tempat bayangan dibentuk. Retina
adalah tempat jatuhnya bayangan yang dibentuk oleh lensa mata.
9. Bintik kuning, lengkungan pada retina yang merupakan bagian yang paling peka
pada retina.
10. Syaraf optik, penerus rangsang cahaya dari retina ke otak.
Mata normal dapat melihat dengan jelas segala sesuatu yang berada pada jarak 25
cm di depan mata sampai di tak terhingga. Pada saat mata melihat sebuah benda
yang dekat, lensa mata akan berkontraksi menjadi lebih cembung. Sedangkan pada
saat melihat benda-benda di kejauhan, lensa mata berelaksasi sehingga lensa mata
menjadi semakin pipih. Hal itu dilakukan agar bayangan benda tepat jatuh di
daerah sekitar bintik kuning pada retina. Kemampuan lensa mata untuk
berkontraksi dan berelaksasi disebut daya akomodasi mata. Jika mata melihat
benda yang makin dekat, maka daya akomodasinya makin besar. Sebaliknya jika
melihat benda yang makin jauh, maka daya akomodasinya makin kecil. Daya
akomodasi menyebabkan mata memiliki titik dekat (punctum proximum) dan titik
jauh (punctum remotum). Titik dekat mata adalah titik terdekat yang dapat dilihat
jelas oleh mata dengan berakomodasi maksimum. Titik jauh adalah titik terjauh
yang dapat dilihat jelas oleh mata dengan tanpa berakomodasi.

B. Pembentukan bayangan pada mata.


Pembentukan bayangan oleh mata dilakukan karena adanya lensa di dalam struktur
mata kita. Lensa tersebut akan menangkap cahaya yang dipantulkan oleh benda
kemudian kemudian lensa membentuk bayangan benda yang nyata dan diperkecil.
Lensa mata memiliki kemampuan untuk melebar dan mengerut yang dinamakan
daya akomodasi mata. Jika mata melihat benda yang jaraknya dekat maka daya
akomodasinya makin besar. Sebaliknya, jika mata melihat benda yang jaraknya
jauh mata maka akomodasi mata makin kecil.

C. Gangguan pada indra penglihatan


Mata manusia dapat mengalami gangguan atau penyakit yang disebabkan oleh
beberapa factor. Sebagian besar orang memakai kacamata sebagai alat bantu
penglihatan sehingga seseorang yang memeiliki gangguan pada mata daapat
melihat normal. Kacamata digunakan untuk memfokuskan cahaya sehingga
cahaya yang ditanggkap oleh lensa mata dapat jauh tepat pada retina. Beberapa
jenis gangguan pada mata, meliputi :
1. Rabun dekat (hipermetropi)
Rabun dekat atau hipermetropi adalah kelainan dimana bayangan dari sinar yang
masuk ke mata jauh di belakang retina. Hal tersebut menyebabkan penglihatan
benda pada jarak dekat akan kabur atau tidak jelas. Salah satu penyebab
hipermetropi adalah memiliki kornea yang datar. Gejala hipermetropi yaitu
ketegangan, kelelahan, penglihatan kabur saat melihat dekat, menyipitkan mata
agar dapat melihat dengan jelas, adanya rasa sakit atau terbakar disekitar mata,
dan sakit kepala setelah membaca atau focus melihat sesuatu. Kacamata positif
dapat digunakan untuk membantu penderita rabun dekat sehingga dapat melihat
secara normal. Lensa cembung pada kacamata positif berfungi untuk
mengumpulkan cahaya sebelum masuk ke mata sehingga kornea dan lensa dapat
membentuk bayangan yang jelas.
100 100
Ph = -
s PP
Keterangan :
PH = Kekuatan lensa kacamata untuk hipermetropi (Dioptri atau D)
s = Jarak benda di depan kacamata
PP (Punctum proximum) = Titik dekat mata seseorang (cm)
2. Rabun jauh (Miopi)
Rabun jauh atau miopi adalah kelainan di mana mata tidak dapat melihat dengan
jelas benda yang jaraknya jauh. Miopi merupakan mata minus dengan yang
sering dialami oleh remaja hingga dewasa usia muda. Kelainan miopi dapat
disebabkan karena kelelahan otot mata akibat pengaruh kegiatan manusia seperti
penggunaan computer yang sering, membaca buku dalam waktu lama, atau
menggunakan alat elektronik. Gejala miopi di antaranya menyipitkan mata saat
melihat objek benda yang jauh, ketegangan mata, dan sakit kepala. Kacamata
negative dapat digunakan untuk membantu penglihatan seseorang yang miopi.
Lensa cekung dari kacamata negative akan membuat cahaya menyebar sebelum
masuk ke mata sehingga bayangan akan terbentuk di retina dengan jelas.
Kekuatan atau daya lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus :
100
PM =
PR
Keterangan :
PM = Daya lensa untuk miopi (dioptric atau D)
PR (Punctum remotum) = Tititk jauh mata (cm)
3. Buta warna
Buta warna adalah ketidakmampuan seseorang untuk membedakan warna suatu
benda. Buta warna terjadi karena sel kerucut mata tidak mampu menangkap
suatu warna tertentu. Kelainan buta warna dibagi menjadi 2, yaitu : Buta warna
total dan buta warna Sebagian. Buta warna total hanya dapat melihat warna
hitam dan putih saja. Adapun buta warna Sebagian tidak dapat melihat beberapa
warna, yaitu merah, hijau, atau biru. Buta warna dapat disebabkan beberapa
factor diantaranya, yaitu :
Faktor genetic => Diturunkan oleh orangtua ke anaknya.
Penyakit => Seperti parkison, Alzheimer, glaucoma, diabetes, leukemia, dan
lainnya.
Usia => Makin bertambahnya usia seseorang maka kemapuan mata untuk
membedakan warna akan makin berkurang.
Bahan kimia => Penggunaan bahan kimia dalam jangka Panjang juga dapat
menyebabkan kemampuan mata untuk membedakan warna makin berkurang.
Efek samping penggunaan obat => Penggunakan obat untuk penyembuhan
beberapa penyakit dapat memberikan efek samping yang memengaruhi
kemampuan mata untuk membedakan warna.
4. Presbiopi (Mata Tua)
Presbiopi atau mat atua merupakan penyakit pada mata yang dialami oleh orang
yang lanjut usia. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya daya akomodasi
mata. Gejalanya yaitu kecenderungan untuk memegang bacaan lebih jauh,
menyipitkan mata, penglihatan kabur ketika membaca dengan jarak normal,
membutuhkan lampu terang saat membaca, sakit kepala atau mata menegang
saat membaca, dan kesulitan membaca cetakan huruf yang berukuran kecil.
Kelainan presbiopi ditangani dengan penggunaan kacamata rangkap yaitu
kacamata cekung dan cembung.
5. Astigmatisme
Cacat mata yang terjadi karena bentuk bola mata yang kurang melengkung
(tidak simetris) sehingga berkas cahaya yang masuk kemata tidak terfokus di
satu titik. Seseorang penderita astigmatisme tidak dapat membedakan garis
tegak (vertical) dan garis mendatar (horizontal) secara bersamaan. Cacat mata
astigmatisme dapat dibantu dengan menggunakan kacamata silindris. Kacamata
silindris memfokuskan berkas-berkas cahaya pada titik.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Cahaya adalah elektromagnetik baik dengan panjang gelombang kasat mata


maupun yang tidak. Energi cahaya terdiri dari dua bagian yaitu cahaya alami dan
cahaya buatan.matahari merupakan cahaya alami sedangkan cahaya buatan
merupakan cahaya yang dibuat oleh manusia seperti lampu dan orang lain. Energi
cahaya yang terbesar bersumber dari matahari.
2. Sifat – Sifat Energi Cahaya, meliputi :

Cahaya Merambat Lurus => Cahaya yang merambat lurus dapat dilihat dari cahaya
yang masuk melalui celah yang sempit.

Cahaya dapat dipantulkan => Cahaya yang mengenai suatu bidang akan dipancarkan
Kembali yang disebut dengan pemantulan cahaya. Pemantulan cahaya dapat
dipengaruhi oleh benda atau bidang pantul yang berada di depan cahaya.

Cahaya dapat dibiaskan => Ketika cahaya merambat melalui dua zat yang
kerapatannya berbeda, cahaya tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokan arah
rambatan cahaya setelah melewati rambatan sedang yang disebut pembiasan berbeda.

Cahaya dapat diuraikan => Pelangi terjadi karena peristiwa penguraian cahaya
(dispersi). Dispersi merupakan penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya
berwarna.

3. Penggabungan dan Pemisahan Cahaya Cahaya matahari adalah cahaya


polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari
sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang
yang berbeda-beda.
4. Mata merupakan indra penglihatan yang sangat penting. Mata termasuk alat optik
karena di dalamnya terdapat lensa mata yang digunakan untuk menerima cahaya
yang dipantulkan oleh benda-benda yang kita lihat. Bagian-bagian mata,
meliputi : Kornea, aqueous humor, lensa kristalin, iris, pupil, otot mata, vitreus
humor, reting, bitnik kuning, syaraf optik. Gangguan pada mata, antara lain :
Rabun Dekat (Hipermtropi), Rabun Jauh (Miopi), Buta Warna, Presbiopi ( Mata
Tua), Astigmatisme.
DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Rinawan, 2010, buku panduan pendidik fisika, klaten, intan pariwara.

Salim, Hasan, dkk, 2007, keteraturan alamku, Jakarta, ricardo

Young, hugh, 2003, fisika universitas, Jakarta, ErlangaSaripuddin, aip dkk, 2007,
praktis belajar fisika, Jakarta, pusat perbukuan departemen pendidikan nasional

Purwoko, dan Fendi H, 2010, Fisika 1 SMA kelas X, Jakarta, Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai