Anda di halaman 1dari 9

http://www.scribd.

com/doc/109469459/Laporan-Praktikum-Plan-
Paralel
 
2.4 Dasar Teori
Sebuah sumber cahaya titik seperti Matahari menghasilkan beyangan,
dan sinarlampu senter tampak merupakan garis lurus. Kenyataannya,
kita menentukan posisibenda di lingkungan kita dengan menganggap
bahwa cahaya bergerak dari bendatersebut ke mata kita dengan
lintasan garis lurus. Anggapan yang masuk akal inimengarah ke model
berkas dari cahaya. Model ini menganggap bahwa cahayaberjalan
dalam lintasan yang berbentuk garis lurus yang disebut berkas
cahaya.Sebenarnya, berkas merupakan idealisasi; dimaksudkan untuk
mempresentasikansinar cahaya yang sangat sempit.Ketika kita melihat
sebuah benda, menurut model berkas, cahaya mencapaimata kita dari
setiap titik pada benda; walaupun berkas cahaya meninggalkan
setiaptitik dengan banyak arah, biasanya hanya satu kumpulan kecil
dari berkas-berkas iniyang dapat memasuki mata si peneliti. Jika
kepala orang tersebut bergerak ke satu sisi,kumpulan berkas yang lain
akan memasuki mata dari setiap titik.Pantulan merupakan
pembentukan bayangan oleh cermin datar. Ketika cahayamenimpa
permukaan benda, sebagian cahaya dipantulkan. Sisanya diserap oleh
benda(dan diubah menjadi energi panas) atau,jika benda tersebut
transparan seperti kacaatau air, sebagian diteruskan. Untuk benda-
benda yang sangat mengkilat seperticermin berlapis perak, lebih dari
95 persen cahaya bisa dipantulkan.Ketika suatu berkas cahaya sempit
menimpa permukaan yang rata (gambar)
kita definisikan sudut datang, θ
i,
sebagai sudut yang dibuat berkas sisnar datang
dengan garis normal terhadap permukaan (“normal” bearti tegak
lurus) dan sudut pantul, θ
r,
sebagai sudut yang dibuat berkas sinar pantul dengan normal.
Untuk permukaan-permukaan yang rata,ternyata berkas sinar datang dan pantul
berada padabidang yang sama dengan garis normal permukaan, dan
bahwa hukum pantulan, yaitu:Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Ketika cahaya menimpapermukaan yang kasar, bahkan yang kasar secara
mikroskopis seperti halaman kertasini, pantulan akan memiliki banyak
arah. Hal ini disebut pantulan tersebar.Bagaimanapun, hukum
pantulan tetap berlaku pada setiap bagian kecil permukaan.Karena
pantulan tersebar terjadi ke semua arah, benda biasa dapat dilihat
dariberbagai sudut.Menurut Hukum Snell, ketika cahaya melintas dari
suatu medium ke mediumlainnya, sebagian cahaya datang dipantulkan
pada perbatasan. Sisanya lewat kemedium yang baru. Jika seberkas cahaya
datang membentuk sudut terhadappermukaan (bukan hanya tegak lurus),
berkas tersebut dibelokkan pada waktumemasuki medium yang baru.
Pembelokan ini disebut pembiasan.Sudut bias bergantung pada laju
cahaya kedua media dan pada sudut datang.Hubungan analitis an
tara θ
1
dan θ
2
ditemukan secara eksperimental pada sekitar tahun1621 oleh
Willebrord Snell (1591-1626). Hubungan ini dikenal sebagai hukum
snelldan dituliskan:
n
1
sin θ
1
=n
2
sin θ
2
dimana θ
1
adalah sudut datang dan θ
2
adalah sudut bias (keduanya diukurterhadap garis yang tegak lurus
permukaan antara kedua media) n
1
dan n
2
adalah
 
indeks-indeks bias materi tersebut. Berkas-berkas datang dan bias
berada pada bidangyang sama, yang juga termasuk garis tegak lurus
terhadap permukaan. Hukum Snellmerupakan dasar Hukum
pembiasan.Jelas dari hukum Snell bahwa jika n
2
>n
1
, maka θ
2

1,
artinya jika cahayamemasuki medium dimana n lebih besar (dan
lajunya lebih kecil), maka berkascahaya dibelokkan menuju normal.
Dan jika n
2
>n
1,
maka θ
2

1
, sehingga berkasdibelokkan menjauhi normal(Douglas C. Giancoli,
2001: 243-259)Untuk menjelaskan arah perambatan cahaya, seringkali
lebih mudah untuk mempresentasikan gelombang cahaya dengan sinar
(ray) dan bukan dengan mukagelombang. Sinar digunakan untuk
menjelaskan cahaya jauh sebelum sifatgelombangnya dibuktikan
secara pasti. Dalam sebuah partikel mengenai cahaya, sinaradalah
lintasan partikel. Dari sudutpandang gelombang, sinar adalahgaris
khayal sepanjang arahperjalanan gelombang itu. Dalamgambar 1, sinar
adalah jari-jarimuka gelombang sferis, dan dalamgambar 2, sinar
adalah garis lurusyang tegak lurus terhadap mukagelombang.Bila
gelombang berjalandalam sebuah material isotropik homogen (ebuah
material dengansifat-sifat yang sama dalam semuadaerah dan dalam
semua arah), maka sinar itu selalu merupakan garis lurus yangnormal
terhadap muka gelombang. Di permukaan sebuah plat kaca di udara,
lajugelombang dan arah sinar dapat berubah, tetapi segmen-segmen
sinar itu di udara dandalam kaca adalah garis-garis lurus.(Young,
2003 : 497)Indeks refraksi (index of refraction) dari sebuah material
optik (juga dinamakanindeks refraktif ), yang dinyatakan dengan n,
memainkan peranan penting dalamoptika geometrik. Indeks refraksi
itu adalah rasio dari laju cahaya c dalam ruanghampa terhadap laju
cahaya v dalam material itu ; sehingga nilai n dalam mediumapapun
selain ruang hampa selalu lebih besar dari satu. Untuk ruang hampa,
n= 1.Karena n adalah rasio dari dua laju, maka n adalah bilangan
murni tanpa satuan.(Young, 2003 : 498-499)Indeks bias, yaitu
perbandingan laju cahaya di ruang hampa terhadap lajucahaya di
dalam medium, selalu lebih besar dari 1. Sebagai contoh, laju cahaya
didalam kaca kira-kira 2/3 dari laju cahaya di ruang bebas. Jadi,
indeks kaca kira-kira
, n = c / v = 3 / 2.
Karena frekuensi cahaya di medium kedua sama dengan frekuensi
cahayadatang atom-atom menyerap dan meradiasi ulang cahaya
tersebut pada frekuensi yangsama tetapi laju gelombang berbeda maka
panjang gelombang cahaya yang
ditransmisisikan berbeda dari panjang gemlombang yang datang. Jika
λ adalah panjang gelombang cahaya di ruang hampa, panjang
gelombang λ’ di dalam medium
dengan indeks bias adalah

 
 
λ = v = c /nf = λ/n
 
Gambar di atas menunjukkan cahaya mengenai sebuah permukaan
udarakaca yang rata. Sinar yang memasuki kaca disebut sinar yang
dipantulkan, dan
sudut ф1 disebut sudut bias. Sudut bias lebih kecil dari sudut datang
ф1. Jadi,
sinar yang dipantulkan dibelokkan menuju garis normal. Jika di sisi
lain, berkascahaya yang muncul dalam kaca dan dibiaskan ke udara,
sudut bias lebih besardari sudut datang dan sinar yang dipantulkan
dibelokkan menjauhi garis normalseperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah,Perbedaan cepat rambat cahaya antar satu medium
dengan medium lainmenyebabkan peristiwa perubahan arah rambat
(pembelokan) cahaya pada batas duamedium tersebut. Jika seberkas
cahaya melalui bidang batas antara dua buah mediumyang berbeda
tingkat kerapatannya, cahaya akan mengalami perubahan arah ramabtatau
dibelokkan. Peristiwa pembelokkan cahaya pada batas dua medium
disebutpembiasan. Jadi,
 pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya
setelah mengalami perubahan medium.
 Jika seberkas sinar menuju permukaan kaca plan paralel, maka sinar
akanmengalami pembiasan sebanyak dua kali. Pembiasan pertama
terjadi ketika cahayamasuk ke kaca. Pembiasan kedua terjadi ketika cahaya
keluar dari kaca ke udara.Ketika cahaya dari udara masuk ke kaca, cahaya
akan dibiaskan mendekatinormal. Setelah itu, cahaya akan keluar dari
kacadan dibiaskan oleh udara menjauhi normal.Perjalanan cahaya yang
mengalami pembiasan duakali dapat dilihat pada gambar
disamping.Besarnya pergeseran sinar (t) pada kaca palnparalel dapat
ditentukan dengan menggunakanpersamaan seperti berikut:







 

Anda mungkin juga menyukai