Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium.
Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium
perantaranya. Menurut arah getarnya gelombang dikelompokkan menjadi : gelombang
transversal dan longitudinal. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah
rambatannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu
lembah dan satu bukit, misalnya seperti riak gelombang air, benang yang digetarkan,
dsb. Gelombang logitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang
berimpitan dengan arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi
berupa rapatan dan renggangan. Contoh gelombang longitudinal seperti slingki / pegas
yang ditarik ke samping lalu dilepas.
Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara
lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau menghitung jarak antara satu rapatan
dengan satu renggangan (gelombang longitudinal).
Gelombang juga dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya medium
perambatan gelombang: gelombang mekanik dan elektromagnetik. Gelombang mekanik
adalah gelombang yang memerlukan medium perambatan. Gelombang elektromagnetik
adalah gelombang yang dapat merambat baik melalui medium maupun vakum ( tanpa
medium).
Dispersi gelombang
Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang
merambat pada suatu medium. Medium nyata yang gelombangnya merambat dapat
disebut sebagai medium non dispersi. Dalam medium non dispersi, gelombang
mempertahankan bentuknya. Contoh medium non disperse adalah udara sebagai
medium perambatan dari gelombang bunyi.
Gelombang-gelombang cahaya yang terdapat dalam vakum adalah nondispersi secara
sempurna. Cahaya putih (polikromatik) yang dirambatkan pada prisma kaca mengalami
dispersi sehingga membentuk spektrum warna-warna pelangi. Dispersi gelombang
yang terjadi dalam prisma kaca terjadi karena kaca termasuk medium dispersi untuk
gelombang cahaya.
Dispersi cahaya adalah penguraian cahaya putih atas komponen - komponen warna
pelangi. Dalam percobaan di laboratorium, penguraian cahaya tersebut menggunakan
sebuah kotak sinar dan sebuah prisma kaca. Jika sebuah sinar yang keluar dari kotak
diarahkan ke salah satu bidang pembias prisma, maka sinar yang keluar dari bidang
prisma lainnya akan terpisah menjadi 7 warna pelangi. Dalam kehidupan sehari hari ,
contoh penerapan dispersi adalah pembentukan pelangi.selain itu, dispersi juga
mempunyai pengertian sebagai berikut:
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahayacahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal
itu membuktikan bahwa cahaya putih terdiri atas harmonisasi berbagai cahaya warna d
engan panjang gelombang yang berbeda beda.
Pelangi adalah spektrum cahaya matahari yang diuraikan oleh butir - butir
air. Pelangi hanya dapat terlihat jika kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di
depan kita. Jika seberkas sinar matahari mengenai butir - butir air yang besar, maka
sinar itu akan dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Sinar akan memasuki butir
air. Sebagian kecil sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang butir air. Selamjutnya
sinar pantul ini mengenai permukaan depan dan dibiaskan oleh permukaan depan.
Karena sinar pantul ini dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan atas spektrum spektrum
matahari.
Ketika cahaya merambat dalam suatu medium, maka kecepatan rambat
gelombang umumnya bergantung pada frekuensinya. Dalam kaca misalnya, kecepatan
rambat makin kecil bila panjang gelombang nya makin kecil. Cahaya warna ungu
merambat lebih lambat daripada cahaya warna merah. Jika cahaya putih jatuh pada
bidang batas 2 medium dengan sudut tertentu, maka gelombang yang masuk ke
medium kedua mengalami pembiasan. Besarnya sudut bias bergantung pada kecepatan
rambat cahaya dalam medium tersebut.
Karena gelombang dengan frekuensi berbeda mempunyai v ( kecepatan) yang
berbeda, maka gelombang dengan frekuensi berbeda akan memiliki sudut bias yang
berbeda pula. Akibatnya, dalam medium kedua, berkas dengan frekuensi yang
berbeda bergerak dalam arah yang berbeda. Peristiwa tersebut dapat dikatakan
sebagai penguraian cahaya putih dari spektrum - spektrum yang memiliki frekuensi
yang berbeda atau disebut dispersi.
Sebuah prisma atau kisi kisi mempunyai kemampuan untuk menguraikancahaya
menjadi warna warna spektralnya. Indeks cahaya suatu bahanmenentukan panjang gel
ombang cahaya yang
dapat diuraikan menjadi komponen- komponennya. Untuk cahaya ultraviolet digunakan
prisma dari Kristal, untukcahaya putih digunakan prisma dari kaca,
dan
untuk cahaya infrarot digunakanprisma dari garam batu.
Peristiwa dispersi ini terjadi karena perbedaan indeks
bias
tiap warna cahaya.
Cahaya berwarna merah mengalami deviasi terkecil sedangkan warna ungumengalami d
eviasi terbesar.
Selisih sudut devisiasi ungu dengan sudut devisiasi merah dinamakan sudut dispersi .
untuk kondisi dimana terjadi devisiasi menimum (D) dan sudut pembias kecil, maka
berlaku hubungan sebagai berikut :
Devisiasi minimum = ungu ( Du)
Devisiasi minimum = merah (Dm)
Sudut dispersi untuk kondisi ini adalah :
u-m
= (nu nm)
=
Keterangan :
m = sudut deviasi merah
u = sudut deviasi ungu
nu = indeks bias untuk warna ungu
nm = indeks bias untuk warna merah
Catatan :
Untuk menghilangkan dispersi antara sinar ungu dan sinar merah kita gunakan susunan
Prisma Akhromatik.
Ftot = F kerona - Fflinta = 0
Untuk menghilangkan deviasi suatu warna, misalnya hijau, kita gunakan susunan
TOKOH
melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap
kajian deret pangkat.
Pada tahun 1666, Isaac Newton mendapatkan bahwa cahaya matahari dapat
dipisahkan menjadi beberapa warna. Ia membuat sebuah lubang di daun jendela
sebuah ruamg gelap. Kemudian ia meletakkan sebuah prisma di depan lubang. Ketika
cahaya mataharimemasuki lubang dan jatuh pada prisma, sebuah spektrum warna
pelangi terlihat pada layar di letakkan pada sisi lain prisma.
Langkah kerja:
Susun peralatan seperti pada gambar di bawah ini :
2.
3.
KESIMPULAN